Anda di halaman 1dari 25

Link Budget

Estimasi maximum allowable path


loss (MAPL)

Tujuan dari Menghitung daya transmisi yang


dibutuhkan
Analisa link
budget Mengestimasi coverage area

Mengestimasi performansi dari


teknologi
dB Review
Decibel (dB) adalah satuan
(unit) yang menyatakan
perbandingan (ratio) dalam
bentuk logaritma basis 10. Unit
ini sering digunakan untuk
menyatakan penguatan (gain)
atau redaman (losses) level
sinyal, daya dan tegangan.

Decibel (dB) digunakan agar


representasi gain lebih
sederhana. Misal penguatan
10*log (1,000,000,000/1) dapat
dituliskan 90 dB. Contoh lain
penguatan dari 1ke 0,000000001
dapat dituliskan menjadi -90 dB.
Ini memudahkan dalam
penulisan penguatan sinyal pada
telekomunikasi
dBm Review

Unit dBm mengekspresikan absolute value dari


power. Untuk mengubah dari power (watts) ke dBm

Satuan ini sering digunakan dalam telekomunikasi


untuk merepresentasikan nilai yang sangat besar
atau sangat kecil dalam bentuk yang lebih
sederhana.

Kesimpulannya gunakan db untuk mengekspresikan ratio


antara dua nilai power. Dan gunakan dBm untuk
mengekspresikan absolute value dari power.
Satuan dB
dBi vs dBd
• dBi adalah unit untuk mengukur antenna menggunakan refferensi
isotropic antena

• dBd adalah unit untuk mengukur antenna menggunakan refferensi


lossesless half –wave dipole
ERP vs EIRP
• ERP (effective radiated
power) adalah radiasi
power dari antenna
dipole
• EIRP (effective isotropis
radiated power )
adalah radiasi power
dari antenna isotropis
Contoh
1. Nyatakan daya 50 watt dalam satuan dBm
2. Nyatakan daya 40 dBm dalam satuan W
3. Suatu pemancar radio memiliki daya 100mW. Jika system
menggunakan konektor dengan loss 2,5 dB dan kabel dengan
loss 2,6 dB dan menggunakan antenna 18 dBi. Hitung EIRP
dalam dBm
Link Budget

path loss
TXer RXer
Txer Rxer
component component

link budget component


Profile Sistem Gain-Loss pada Link budget

PTx = Power transmit dalam dBm


LTx = total system loss dalam dB pada
transmitter
GTx = Antena gain dalam dBi pada transmitter
Lpath = total propagation losses antara Tx dan
Rx dalam dB
GRx = Antena gain dalam dBi pada Receiver
LTx = total system loss dalam dB pada
Receiver
GTx = Antena gain dalam dBi pada Receiver
PTx = Power receive dalam dBm
Power Transmit
• Daya yang dipancarkan melalui antenna merupakan konversi DC ke RF
• Daya yang dipancarkan bisa hilang karena
✓ Kabel
✓ Konektor
✓ Benda (rumah, pohon dll)
✓ Udara
✓ Jarak (pathloss)
Power transmit
• Power transmit biasanya dalam satuan watt namun dikonversikan
dalam dBm
• Power transmit dalam dBm

• Contoh : suatu antenna pemancar memiliki daya 5 watt maka


System Loss
• System loss adalah total loss yang terjadi pada transmission line
(kabel dan konektor) dan loss karena adanya mismatch impedansi
pada antenna
• Losses pada kabel biasanya bergantung
pada frekuensi
• Losses pada konector umumnya 1-1,5 dB
• Losses Impedansi matching (ML)
Antena Gain
• Antena gan pada link budget memiliki satuan dBi (standar isotropis
antenna)
• Konversi dari dBd (dipole) ke dBi

• Contoh antenna FG1683 memiliki gain 3 dBd maka


Pathloss
• Pathloss adalah losses pada link komunikasi akibat propagasi sinyal dari Tx ke Rx
• Pathloss merupakan jumlah losses dari free space loss dan losses akibat adanya
obstacle dalam perjalanan gelombang elektromagnetik

Line of sight path propagation

• Jarak RF Hosizon lebih besar 7% daripada optical horizon


• jarak optical horizon tergantung tinggi antenna

Dimana : d= jarak RF horizon dalam km


h = tinggi antenna (m)

• Totak jarak optical horizon


RF horizon
• Pada propagasi gelombang radio efek dari atmosfer tidak dapat kita abaikan
karena adanya pantulan gelombang pada atmosfer
• Untuk standar atmosfer (koefisen refleksi atmosfer =1,33) maka
Dimana : d= jarak RF horizon dalam km
h = tinggi antenna (m)
• Total jarak pada Tx –Rx
Dimana : LOS max= max jarak RF horizon dalam km
hTx = tinggi antenna Tx (m)
hRx =Tinggi antenna Rx
• Pada propagasi line of sight, jarak antara Tx dan Rx harus lebih kecil atau sama
dengan LOS max
Free- space loss propagation
• Propagasi gelompang elektromagnetik pada free-space berkurang
karena adanya jarak dan perubahan frekuensi
• Frre space loss dinyatakan dalam

Dimana : FSL = Free space loss dalam dB


d = Jarak Tx -Rx (km)
f = Frekuensi (MHz)
2-Ray Multipath Propagation Model

Path Geometry pada 2-Ray Propagation Model


• 2-Ray pathloss

Dimana : PL 2Ray = 2-Ray pathloss dalam dB


d = Jarak Tx -Rx (km)
hTx = tinggi Tx (m)
hRx = tinggi Rx (m)
• Jarak kristis
Dimana : dc = Jarak kritis (m)
hTx = tinggi Tx (m)
hRx = tinggi Rx (m)
𝞴 = Panjang gelombang
Receive sinyal
• Daya terima pada receiver
Fade Margin
• Fade Margin dihitung melalui persamaan

• Sensitivitas penerima menentukan daya input RF minimum yang


dibutuhkan untuk menghasilkan sinyal keluaran yang bisa digunakan
• Konversi Rx sensivity untuk standar telekomunikasi 50Ω
Example
1. Let’s estimate the feasibility of a 5 km link, with one access point and one client radio.
The access point is connected to an antenna with 10 dBi gain, with a transmitting
power of 20 dBm and a receive sensitivity of -89 dBm. The client is connected to an
antenna with 14 dBi gain, with a transmitting power of 15 dBm and a receive
sensitivity of -82 dBm. The cables in both systems are short, with a loss of 2dB at each
side at the 2.4 GHz frequency of operation.

FSL FSL

client to AP
AP to client
2. Estimasi Pathloss dan Fade margin dari deskripsi berikut :

Anda mungkin juga menyukai