Anda di halaman 1dari 11

9/7/2021

SISTEM KOMUNIKASI RADIO


(PROPAGASI LINE OF SIGHT)
5
HUDIONO – 2018
TEKNIK TELEKOMUNIKASI - POLINEMA

KOMUNIKASI RADIO LINE OF SIGHT (LOS)


Perencanaan sistem komunikasi radio line of sight (LOS), yaitu:
 Rencana awal dan penentuan/pemilihan lokasi.
 Menggambar profil lintasan (path profile).
 Survey di lapangan.
 Analisa lintasan (path analysis).

1
9/7/2021

DAYA PANCAR
 Daya pancar adalah daya RF yang dihasilkan dari terminal keluaran perangkat
pemancar yang dinyatakan dalam satuan dBm, Watt atau milliWatt.

 Perangkat yang menghasilkan daya pancar RF pada sistem komunikasi radio


gelombang mikro line of sight, sering disebut dengan ODU (outdoor unit)

DATA TEKNIK ODU


 Data teknik Outdoor Unit

2
9/7/2021

REDAMAN FEEDER + KONEKTOR


Redaman Feeder dan Konektor
 Di sisi pemancar daya sinyal yang berasal dari IDU (indoor unit) diumpankan ke
ODU (outdoor unit) melalui kabel koaksial RG-8 yang memiliki nilai impedansi 50
Ohm
 Di sisi penerima. Frekuensi keluaran IDU untuk menuju ke ODU adalah sebesar 330
MHz Yang dikategorikan sebagai frekuensi IF (intermediate frequency)

REDAMAN FEEDER + KONEKTOR


Tabel spesifikasi konektor

3
9/7/2021

REDAMAN FEEDER + KONEKTOR

GAIN ANTENA GELOMBANG MIKRO


Gain Antena Microwave
 Antenna ini memiliki berbagai macam ukuran, dari yang paling kecil 0.2m, 0.3m,
0.6m, 0.9m, 1.2m, 1.8m, 2.7m, 3.0m, sampai yang terbesar berdiameter 3.7m
bahkan ada yang 4.5m

Keterangan;
G adalah Gain
D adalah diameter reflektor parabola
l adalah panjang gelombang

4
9/7/2021

GAIN ANTENA GELOMBANG MIKRO


Gain Antena Microwave
 Antenna ini memiliki berbagai macam ukuran, dari yang paling kecil 0.2m, 0.3m,
0.6m, 0.9m, 1.2m, 1.8m, 2.7m, 3.0m, sampai yang terbesar berdiameter 3.7m
bahkan ada yang 4.5m
 Contoh katalog untuk antena microwave : Frekuensi : 7,125 – 8,5 GHz

GAIN ANTENA GELOMBANG MIKRO


 Contoh katalog untuk antena microwave : Frekuensi : 10,7 – 11,7 GHz

 Contoh katalog untuk antena microwave : 12,2 – 13,25 GHz

5
9/7/2021

EFFECTIVE ISOTROPIC RADIATED POWER (EIRP)


 EIRP adalah daya RF actual yang diukur di dalam main lobe dari sebuah antenna.
Atau Nilai daya RF yang diradiasikan ke udara bebas

Keterangan;
EIRP adalah Effective isotropic radiated power
PT adalah Daya Pemancar
LF adalah Redaman Feeder (kabel IF)
LC adalah Redaman konektor
GT adalah Gain antena Pemancar

REDAMAN UDARA BEBAS


 Gelombang elektromagnetik merambat di udara bebas : Nilai kerapatan dayanya
berkurang secara proporsional terhadap frekuensi dan kuadrat jarak

Keterangan;
FSL Redaman ruang bebas
D Jarak lintasan
F Frekuensi

6
9/7/2021

REDAMAN DIFRAKSI
 Redaman difraksi ini merupakan tambahan redaman Lke[dB] di samping redaman
yang disebabkan karena udara bebas (FSL)
 Redaman difraksi terjadi jika ada obstacle
 Metode perhitungan untuk redaman difraksi telah dipaparkan di Presentasi
sebelumnya, menggunakan metode :
1. Metode Epstein Peterson
2. Metode Deygout
3. Metode Giovanelli
4. Metode Japanese

REDAMAN KARENA KOMBINASI DUA GELOMBANG

 Pada link komunikasi LOS, jarang sinyal yang ditangkap oleh antena penerima
hanya berasal dari hasil propagasi secara langsung saja
 Akan ada juga sinyal tidak langsung atau hasil pantulan yang tiba di antena
penerima.
 Sehingga akan terjadi penjumlahan vektor amplitudo dan fase relatif oleh
gelombang yang datang langsung dan yang dipantulkan

7
9/7/2021

REDAMAN KARENA KOMBINASI DUA GELOMBANG

 Gelombang yang dipantulkan akan menginterferensi gelombang langsung baik


secara konstruktif maupun destruktif.
 Interferensi konstruktif terjadi saat gelombang datang kurang lebih sefase (θdiff
<90°). Perbedaan fasa 0° menyebabkan sinyal yang diterima akan bertambah 6 dB
relatif terhadap sinyal gelombang langsung.
 Sebaliknya, interferensi destruktif terjadi saat gelombang datang dengan fase
berbeda (θdiff > ± 90°).
 Perbedaan fasa 180°, menyebabkan sinyal yang diterima akan menjadi nol.
 faktor yang mempengaruhi redaman pada jalur lintasan akan sangat bergantung
pada ketinggian antena serta jarak lintasannya.

REDAMAN KARENA KOMBINASI DUA GELOMBANG

 Bila perbedaan tinggi antena sangat besar dan jarak jalur lintasan kurang dari
jarak kritisnya (dc), maka gelombang langsung dan yang dipantulkan akan
bergantian mengalami interferensi konstruktif dan destruktif untuk nilai berturutan
jarak d (1, 2, 3, dan seterusnya).
 Jarak lintasan kritis

Keterangan;
dc adalah jarak lintasan kritis (meter)
hTX adalah tinggi antena pemancar (meter)
hRX adalah tinggi antena penerima (meter)
λ adalah panjang gelombang

8
9/7/2021

REDAMAN KARENA KOMBINASI DUA GELOMBANG

 Redaman lintasan karena kombinasi dari dua gelombang langsung dan pantul

Keterangan;
PL2Ray adalah Kerugian lintasan (path loss) dalam dB
hTX adalah tinggi antena pemancar (meter)
hRX adalah tinggi antena penerima (meter)
d adalah jarak lintasan (km)

Catatan;
Untuk d < dc Menghitung path loss meggunakan model propagasi Free space
Untuk d >> dc Menghitung path loss menggunakan 2-ray propagation model

ISOTROPIC RECEIVE LEVEL (IRL)


 IRL adalah level daya sinyal yang diterima oleh antena penerima atau bisa juga
dinyatakan bahwa IRL merupakan daya yang dihitung pada antena penerima

IRL[dBm] = EIRP[dBm] – Path Loss[dB]

9
9/7/2021

RECEIVE SIGNAL LEVEL (RSL)


 Daya yang diterima oleh Penerima (ODU)

Keterangan;
PR[dBm] adalah daya yang diterima (dBm)
PT adalah daya dipancarkan (dBm)
LT adalah Redaman Kabel pada pemancar (dB)
LCT adalah Redaman konektor pada Pemancar (dB)
GT adalah Gain antena Pemancar (dBi)
LPATH adalah Redaman Lintasan (dB)
GR adalah Gain antena penerima (dBi)
LR adalah Redaman Kabel pada Penerima (dB)
LCR adalah Redaman konektor pada penerima (dB)

RECEIVE SIGNAL LEVEL (RSL)

10
9/7/2021

FADING MARGIN
 Dengan mengurangi sensitivitas penerima  dapat ditentukan sejauh mana path
loss transien atau fading sinyal dapat ditoleransi sebelum mempengaruhi kinerja
sistem.
 Sensitivitas penerima menentukan daya masukan RF minimum yang diperlukan
untuk menghasilkan sinyal keluaran yang dapat digunakan.
 Dua metode untuk menentukan sensitivitas penerima adalah :
1. Level sinyal input minimum yang diperlukan untuk membatasi jumlah kesalahan (error)
dalam penerimaan sederet data digital menjadi Bit Error Rate (BER) maksimum
Berdasarkan spesifikasi nilai sensitivitas adalah: -103 dBm untuk BER 1 x 10-4 artinya, satu bit
akan error untuk setiap sepuluh ribu bit data yang diterima.
2. Level sinyal input minimum yang diperlukan untuk menghasilkan perbandingan SINAD
minimum untuk audio yang didemodulasi. SINAD adalah perbandingan dalam satuan
dB, (Sinyal+Noise+Distortion) dengan (Noise+Distortion) dan merupakan ekspresi kualitas
audio untuk komunikasi suara. Spesifikasi tipikal SINAD adalah: 0,28 μV untuk 12 dB.
Standar industri yang agak subyektif menentukan perbandingan SINAD 12 dB sebagai
nilai minimum yang diperlukan untuk komunikasi suara yang dapat dipahami (intelligible).

FADING MARGIN
 Spesifikasi untuk sensitivitas bisa juga dinyatakan dalam satuan mikrovolt (μV).
 Untuk penghitungan link budget, dibutuhkan perubahan satuan tegangan menjadi
satuan daya. Untuk impedansi sistem 50 Ω (standar untuk industri telekomunikasi),
persamaan di bawah ini dapat digunakan untuk mengubah nilai tegangan dalam
satuan mikro-volt menjadi daya dalam satuan dBm
Keterangan;
PdBm adalah Level daya dalam satuan dBm
V adalah Level tegangan dalam satuan mikrovolt (mV)

 Nilai fading margin dapat ditentukan, sebagai berikut :

Fade Margin = PRX – RX Sensitivity

 PRX adalah Level sinyal yang diterima (Received Signal Level) dan Rx Sensitivity
adalah sama dengan PdBm di atas.

11

Anda mungkin juga menyukai