+ +
) log( 55 . 6 9 . 44
) ( ) log( 83 . 13 ) ( 90 . 33 30 . 46
1
b
m b c
h
h a h F LOG MAPL
Log ...............
Dalam perencanaan RF pada sistem komunikasi bergerak memiliki 3 pertimbangan
utama, yaitu : coverage, Kapasitas, dan kualitas. Coverage berhubungan kuat
dengan kuat sinyal RF yang dipancarkan, kapasitas berhubungan dengan
kemampuan sistem (jumlah kanal) untuk menangani jumlah user dan kualitas
bergantung pada reproduksi sinyal analog dan digital.
Catatan:
1. Untuk meningkatkan kualitas harus mengorbankan kapasitas dan coverage.
2. untuk meningkatkan kapasitas harus mengorbankan kualitas dan coverage.
3. untuk meningkatkan daerah coverage harus mengorbankan kapasitas dan
kualitas.
8.4. 2 Link Budget CDMA
Dalam CDMA secara mendasar terdapat 3 level/phase perencanaan mulai dari
inisialisasi sampai dengan implementasi jaringan.
Level I : level Budgetting
- Menggunakan RF link Budget Secara kasar untuk mendapatkan jumlah sel
dan besar daerah cakupan dengan menghubungkan kondisi Urban, suburban,
distribusi propogasi seluler.
- Level II : desain sistem yang dibutuhkan sesuai dengan kondisi propogasi
detail lapangan
- Level ini mempergunakan parameter perangkat yang digunakan secara lebih
spesifik dan menggunkan survey lapangna, untuk mendapatkan parameter
demografis secara detail.
- Untuk mendapatakan setting daya dan lokasi sesungguhnya, perlu dianalisis
perhitungan forward link. Analisis ini mengandung parameter : kecepatan
pergerakan user, voice activity, dan lain-lain.
- Level III : Level Pengujian
- Pada level ini dilakukan perbandingan antara perencanaan teori dan
perencanaan survey lapangan. Bila diperlukan, maka diadakan penyesuaian
perancangan.
Bab.5 Perhitungan Daya Terima
Fakultas Teknik Elektro
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Agung Yoke B, ST
PERENCANAAN SISTEM TERSENTERIAL 8
Pada perencannaan sistem transmisi radio digital, perhitungan power link budget
atau path analysis mengambil peranan penting agar hasil rancangan dapat
mencapai hasil yang optimum dan efisien baik dari segala kehandalan teknis
maupun biaya. Perhitungan link buget merupakan perhitungan loss dan gain
pada sebuah sistem dengan parameter yang sesuai dengan sistem tersebut.
Parameter-parameter tersebut antara lain frekuensi operasi, daya pancar,
receiver sensitivity, receiver noise figure, dan losses. Salah satu hasil yang
diperoleh dari perhitungan link budget adalah maximum allowed path Loss
(MAPL) yang sangat menetukan coverage area. Radius sel dapat ditentukan
untuk tiga morfogologi daerah yang berbeda yaitu urban, suburban, dan rural
dengan menggunakan berbagai macam model propagasi anmtara lain okumura-
hata, COST-231-Hata dan Walfisch Ikegami. Didalam perhitungan power link
budget kita juga dapat mengetahui level daya terima (receive Signal Level) yang
diterima olehn penerima, Hal ini akan menentukan availability dari sistem yang
kita rancang dan besarnya harus sesuai dengan kualitas yang kita inginkan. Jika
pada perencanaan awal, kualitas yang diinginkan belum tercapai, maka
rekonfigurasi dapat dilakukan sampai tercapai suatu sistem yang efisien dan
efisien.
Dasar pemahaman link budget :
Gambar 8.7 Diagran Level Link Budget
Dari gambar 8.7 diatas :
P
T
: Threshold + FM + L
FR
G
R
+ L
P
- G
T
+ L
ft
......................................8.26
P
T
L
ft
G
T
G
R
G
fr
P
R
EIRP
Fading Margin
Threshold
C/N
BER
Effective Noise
Spectral Density
Noise Spectral Density
Noise Figure
Daya Terima Naik
Turun akibat fading
Loss Propogasi (Lp)
DIAGRAM LEVEL :
Gap
Daya
Pancar dan
terima
Bab.5 Perhitungan Daya Terima
Fakultas Teknik Elektro
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Agung Yoke B, ST
PERENCANAAN SISTEM TERSENTERIAL 9
Dengan :
P
T
= Daya Pancar BTS
Daya Threshold = Level tertentu, tergantung dari service yang diberikan
dan QOS yang dicapai
FM = Fading Margin, diberikan jika diperlukan (pada
siskomsat tidak perlu FM)
L
fr
= Rx fulter loss (dB)
G
R
= Gain antena MS
L
P
= redaman propagasi (dB)
G
T
= Gain antena BTS (dB)
L
ft
= Tx Filter loss (dB)
Parameter-parameter RF CDMA link Budget
Terdapat dua tuuan utama dalam perencanaan RF CDMA maupun RF lainnya, yaitu :
1. Mendapatkan nilai gain dan los sistem secara detail dan menyeluruh
dengantepat dari linatsa RF.
2. Mendapatkan nilai loss yang diijinkan dalam jaringan.
Untuk mec\ncapai tujuan diatas, designer perlu mengetahui parameter-parameter
dan komponen link budget. Parameter-parameter tersebut dibagi menjadi empat
kategori antara lain :
1. Parameter yang berhubungan dengan propagasi.
a. Bulding loss
b. Vehicle loss
c. Body loss
d. Ambient loss
e. RF leader loss
Bab.5 Perhitungan Daya Terima
Fakultas Teknik Elektro
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Agung Yoke B, ST
PERENCANAAN SISTEM TERSENTERIAL 10
f. Antenna Gain.
Parameter-parameter ini tergantung pada frekuensi yg di gunakan. Untuk CDMA yg
beroperasi di Indonesia digunakan frekuensi opearasi 800 MHz dan 1900 MHz.
a). Building Loss
Adalah berkurangnya level kuat sinyal akibat strukyur bangunan yg dilewati
propogasi utk mencapai user yg berada di dalam gedung. (8-20 db tergantung
lingkungan rural ~ Dense Urban)
b). Vehicle Loss
Adalah turunnya level daya terima yg diakibatkan oleh pergerakan user dlm
lingkungan sel yg di cukup, berkisar 5 -12 db tetapi dalam plan (5-8 db).
c). Body Loss
Adalah turunnya level daya terima yg diakibatkan oleh redaman tubuh user
berdasarkan fungsi jarak tubuh user dgn MS.
d). Ambient Loss
Adalah turunnya level daya terima yg bersifat stabil pd waktu yg lama yg
disebabkan oleh kondisi lingkungan sekitarnya.
e). RF Feeder Loss
Adalah loss hilangnya daya akibat redaman pada saluran transmisi (feedline) yg
di gunakan. Feeder Loss biasanya di berikan oleh vendor feedline dgn satuan
dB/meter.
Parameter yg berhubungan dgn spesifikasi CDMA.
1. Interferensi Noise rise antar-user
2. Eb/No
3. Processing Gain
Utk menyederhanakan masalah Eb/No di buat konstant walaupun biasanya
Eb/No akan berubah-ubah dgn kondisi propogasi yg ada.
Bab.5 Perhitungan Daya Terima
Fakultas Teknik Elektro
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Agung Yoke B, ST
PERENCANAAN SISTEM TERSENTERIAL 11
4. Parameter yg berhubungan dgn spesifikasi produk RF (Tx atau Rx)
5. Parameter yg berhubungan dgn Reliability perangkat : Shadow Fading
Margin.
Link Budget pada CDMA dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Link Reverse (Dari MS to BS).
2. Link Forward (Dari BS to MS).
8.4.2.1. Reverse Link Budget.
Sebelum dilakukan perhitungan path loss harus di lakukan dulu besarnya MAPL
(Maksimum Allowble Path Loss) atau path loss maksimum yg diizinkan. Parameter
ini dihitung dgn menggunakan persamaan berikut :
L
max
= ERP Sensitivitas + G
BTS
L cable FM + GSHO - L
penetration
Dengan :
ERP = P
MS
+ G
MS
- L
body
Sensitivitas = Eb/No + No + I
m
+ Information Rate + NF
BTS
Dimana :
L
max
= Loss maksimum yg di ijinkan
ERP = ERP MS
Sensitivitas = Sensitivitas BTS
G
BTS
= Gain BTS
P
ms
= Daya Pancar MS
FM = Fading Margin
G
SHO
= Gain Soft Handover
L
penetration
= Loss Penetrasi
Bab.5 Perhitungan Daya Terima
Fakultas Teknik Elektro
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Agung Yoke B, ST
PERENCANAAN SISTEM TERSENTERIAL 12
G
MS
= Gain MS
L
body
= Loss Body
Eb/No = Kualitas Kanal Trafik
No = Receiver Noise Density
Im = Receiver Interface Margin
NF
BTS
= Noise Figure BTS
Sedangkan utk mengetahui loss yg terjadi pada site hasil perencanaan dpt
digunakan berbagai macam model propogasi sesuai dgn daerah frekuensi kerjanya,
antara lain model COST 231, Model Okumura Hatta, atau utk daerah dgn obstacle
atau penghalang yg cukup berpengaruh spt daerah perbukitan yg memerlukan
perhitungan redaman tambahan yg bisa dilakukan dgn menggunakan model Lee.
8.4.2.2. Forward Link Budget.
Forward link budget di lakukan untuk mempengaruhi kualitas link forward, dimana
Link forward yg bagus memiliki nilai margin daya kanal overhead positif.
Margin Overhead :
Mch = (Ec / It)rec (Ec / It)sp
Nilai (Ec / It) yang terjadi :
( )
(
+ =
BW f
Rch ch ch rec It Ec
ch tot
No
.
10 10
10 log 10 log 10 Pr, , /
Pr, 1 . 0 Pr, 1 . 0
1 . 0
ERP kanal ch (ch:pilot,sync,traffic atau paging)
Pr,ch = Pch + Gm Lcable Lbody Lpent FM +GSHO Lp + Gb
Untuk kanal sync,paging,dan trafik (Ec/It) ganti dengan (Eb/It) dimana :
Mch = Margin daya kanal overhead
Bab.5 Perhitungan Daya Terima
Fakultas Teknik Elektro
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Agung Yoke B, ST
PERENCANAAN SISTEM TERSENTERIAL 13
(Ec / It)rec = Nilai (Ec/It) yg terjadi
(Ec / It)sp = Nilai (Ec/It) yg di harapkan
Pr,ch = ERP kanal ch (ch:pilot,syns,traffic,atau paging
Rch = Data rate kanal overhead
No = Noise pd penerima di MS
Pr,tot = ERP sinyal total
f = factor intercell interference
BW = Bandwidth CDMA200 1x = 1,2288MHz
G
m
= Gain antenna MS
L
CABLE
= Cable Loss
L
body
= Body loss
L
pent
= Loss penetrasi
FM = Fading Margin
G
SHO
= Gain Soft Handoff
L
p
= Path loss maksimum yg terjadi
G
b
= Gain antenna BTS
Terpenuhi atau tidaknya syarat kualitas perencanaan di tentukan oleh margin daya
kanal. Jika margin tersebut bernilai positif maka link memenuhi syarat. Nilai kualitas
minimal yg disyaratkan :
(EC/It)pilot = -13 dB
(Eb/It)sync = 7 dB
(Eb/It)paging = 7 dB
Bab.5 Perhitungan Daya Terima
Fakultas Teknik Elektro
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Agung Yoke B, ST
PERENCANAAN SISTEM TERSENTERIAL 14
(Eb/It)traffic/user = 7 dB
Selain (Eb/It) dan (Ec/It) terdapat pula parameter kualitas lainnya, yaitu (C/I) yaitu
perbandingan daya sinyal pembawa terhadap interferensi.
C/I = (Eb/It)
traffic/user
PG
(Eb/It) = Nilai (Eb/It)kanal trafik/user
PG = Processing gain.
Penyeimbang Forward Link dan Reverse Link :
Link forward dgn daya besar dpt menyebabkan terjadinya interferensi pada sel
lainnya. Sebaliknya, link reverse yg berdaya besar akan menyebabkan kapasitas sel
berkurang. Untuk mengatasinya, di buat suatu system penyeimbangan antara link
forward dan reverse.
Parameter utama pd link reverse adalah pada parameter cell loading dan utk link
forward adalah kualitas Ec/It. Parameter penyeimbang kedua link adalah factor
penyeimbang Bf dgn persamaan berikut :
( ) ( ) | | | | | |
( )
( )
(
(
+
+ + +
|
1
10 1 10
log 10 . /
10 /
min
10 / ) /
min min
It Ec
p
m b m b
P P BW NoNF NoNF It Ec SIR Bf
Dimana :
Bf = Faktor balancing
(SIR)min = Perbandingan Daya
(Ec/It)min = Nilai (Ec/It) yg di harapkan
No = Rapat Noise Receiver
NFb = Noise Figure BTS
NFm = Noise Figure MS
Bab.5 Perhitungan Daya Terima
Fakultas Teknik Elektro
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Agung Yoke B, ST
PERENCANAAN SISTEM TERSENTERIAL 15
BW = Bandwidth
Pb = Daya Pancar BTS
Pm = Daya Pancar MS
|p = Percentase daya kanal pilot
= I
oc
/I
o
= cell loading factor
Dengan adanya factor penyeimbang kita dapat menentukan link mana yang
merupakan link utama . Aturan pembatasannya adalah :
B
F
< -o = link pembatas adalah link forwad
B
F
s-o = kedua link seimbang
B
F
> o = link pembatas adalah link reverse
8.4. 3 Link Budget GSM
Power link budget dalam system GSM (Komunikasi seluler) menyangkut power
balance antara MS dan BTS. Di mana masing-masing power system (power control
BTS dan MS) menjaga agar kebutuhan daya untuk berlangsungnya hubungan tetap
baik.
P
RX
= P
TX
L
tot
L
tot
= Lp - G
TX
G
RX
+ Lf + Lc + Ld
Dimana :
P
TX
= Daya pancar BTS (dBm)
G
TX
= Gain antenna BTS (dB)
G
RX
= Gain antenna penerima (dB)
Lf = Redaman feeder (dB)
Bab.5 Perhitungan Daya Terima
Fakultas Teknik Elektro
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Agung Yoke B, ST
PERENCANAAN SISTEM TERSENTERIAL 16
Lc = Redaman combiner (dB)
Ld = Redaman duplexer (dB)
Lp = -2.75 + 20log R + 20 log fc
Dimana :
Lp = redaman propogasi (dB)
R = jarak pemancar dan penerima (m)
Fc = frekuensi kerja (Mhz)
Contoh penerapan :
Process sell planning dapat menggambarkan semua kegiatan yg kita gunakan dlm
proses perencanaan komunikasi radio dan bagaimana kita mengkonfirgurasikannya
sehingga sesuai dgn kondisi yg ada di lapangan sell planning di mulai dari
menganalisa trafik dan daerah cakupan yg di inginkan dgn cara terlebih dahulu
mengetahui kondisi geografisnya serta jumlah yg dibutuhkan utk mengcover
pelanggan.
Data yg di butuhkan : Biaya , kapasitas, daerah cakupan, grade of service frekuensi,
speech quality index (sqi),system growth capability.
Kebutuhan traffic menggambarkan bagaiman kita mendesain sistem yg kita rancang
dan bagaimana kita mengkonfigurasikan sehingga sesuai dgn kondisi geografis dari
daerah tersebut. Hal-hal yg perlu di perhatikan dlm hal perkiraan kondisi geografis
adalah : jumlah penduduk, pelanggan, level keuntungan, land usage data, pengguna
telephone dan price telp.
Aplikasi 1.
1. Perhitungan dilakukan untuk uplink dan downlink
2. Gain-gain dijumlahkan, loss-loss dikurangkan
Bab.5 Perhitungan Daya Terima
Fakultas Teknik Elektro
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Agung Yoke B, ST
PERENCANAAN SISTEM TERSENTERIAL 17
Aplikasi 2.
Area yang berbeda membutuhkan persyaratan daya yang berbeda, Pathloss total
diambil nilai yang terkecil (kondisi uplink, karena lebih terbatas dayanya ), kemudian
dimasukkan ke dalam rumus empirik pathoss yang dipakai.