Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah
ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas
mengenai Link Budget Satelit
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
sekalian.
Penulis,
Kelompok 3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
BAB 2 ISI............................................................................................................ 2
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Untuk mendapatkan sistem komunikasi yang baik, yang perlu dilakukan adalah
melakukan perhitungan link (link budget) dari sistem tersebut. Dalam perhitungan
link ada beberapa parameter yang perlu diperhatikan diantaranya :
1.2 Tujuan
Batasan masalah yang diambil penulis hanya dalam perhitungan parameter link
budget seperti yang sudah disebutkan dalam pendahuluan.
BAB II
ISI
A. Link Budget
Di mana:
Di mana:
Di mana:
Free space loss tergantung pada besamya jarak antara SB dan Satelit
dan juga besamya frekuensi operasinya. Sedangkan redaman atmosphere
dan redaman hujan untuk sistem satelit yang beroperasi pada frekuensi C-
band tidak menimbulkan pengaruh yang berarti.
Pn(Watt) = k.T.B
Bila terjadi keadaan dimana ada dua sumber derau maka daya total
derau merupakan jumlah daya derau sumber tersebut. Bila dimisalkan
bahwa semua benda yang dapat menyerap radiasi dapat membangkitkan
derau, maka antena, atmospfir serta bumi dapat dianggap sebagai sumber
derau. Hal ini berarti tanah sekitar antena stasiun burni juga merupakan
suatu sumber derau, sehingga tanah tersebut dapat dianggap memiliki
ekivalen suhu derau. Besamya suhu derau tersebut dihitung dengan rumus
berikut:
Tc(K) = Tp (1 R)
Di mana:
Tf= (L -1) To
Dimana:
Faktor derau:
Suhu Derau:
Tn= (F1-1)To
Sistem penerimaan dari suatu stasiun bumi tersusun alas beberapa jenis
peralatan yaitu mulai dari antena, saluran transmisi, LNA, serta receiver
dan lain-lain. Suhu derau suatu sistem penerimaan secara keseluruhan
dapat dihitung sebagai berikut:
Di mana:
G1 = gain feeder I
G2 = gain feeder II
Suhu derau sistem juga sangat dipengaruhi oleh suhu derau LNA,
makin kecil suhu derau LNA makin rendah suhu derau sistem, oleh karena
itu diusahakan agar suhu derau LNA serendah mungkin. Pada umumnya
LNA tidak hanya terdiri atas satu tingkat penguat, maka suhu derau
penguat LNA tingkat I sangat menentukan suhu derau LNA.
Di mana:
Di mana:
To = 290K
Jelas bahwa suhu derau total maupun noise factor dari suatu
penguat bertingkat sangat dipengaruhi oleh suhu derau penguat tingkat
pertama, sedangkan penguat tingkat selanjutnya sangat kecil
pengaruhnya. Hal ini sangat perlu diperhatikan dalam merencanakan
penguat bertingkat.
12. Level Penerimaan (C)
Di mana:
L = loss lintasan.
Di mana:
Lfs = free space loss
D = jarak lintasan
G/T = G 10 log Ts
Di mana:
Di mana:
Gain antena, 54 dB
Down-link:
Jawab:
= 35,5 dB
(C/N)d = ElRPsatur, sat Ld L + Gr/Tr k B (dB)
= 28 dB
= 27,29 dB
G/T, -2 dB/oK
EIRPsaturasi, 36 dBW
Karakteristik SB penerima:
IFL, 0,3 dB
Karakteristik SB pemancar:
EIRP, 60 dBW
IFL, 0,3 dB
Jawab:
= 147,3 dB
(C/N)d = 36dBW -194,6dB-0,3 dB+24,4 dB/0K-(-228,6) dB dBW/0K-Hz
= 154,1 dB
= 146,47 dB
Redaman = 10 dB 10 = 10 Log L L = 10
Jawab:
Perhitungan:
Jawab:
F = L1+(L2 1 ) L1
= 10+(10-1) 10
= 10 + 90
= 100
Ttot = (F 1)To
= (100-1 )2900K
= 287100K
L = 100
Feeder I:
Loss = 10 dB 10 = 10 Log Ln
1 = Log Ln
Ln = 10
Tn = (Ln -1).290oK
= (10 -1).290oK
= 2610OK
F = 10
= (10 -1).290oK
= 2610OK
10 Log GLNA = 50
Log GLNA =5
Feeder II:
Loss = 3,010 dB
= 290oK
Receiver:
Noise figure = 10 dB
10 log F = 10
F = 10
TREC = (F -1). To
= (10- 1).290oK
= 2610oK
= 28750,551K
= 5,414 dB/oK
Jawab:
Antena:
Ga = 50 dB, Ta = 28,235K
Feeder I:
Loss feeder = 0,4 dB 10 Log L = 0,4
L = 1,096
LNA:
Feeder II:
L=2
Receiver:
= 100oK
= 33 dB/oK
4. Contoh Perhitungan Suhu Derau Efektif (Te)
a. Bila diketahui noise figure suatu penguat sebesar 10 dB, suhu derau
efektif penguat tersebut dapat dihitung sebagai berikut :
10 = 10 Log F
1 = Log F
F = 10
(Te) = (F-1).To
Te = (10 -1).2900K
Te = 26100K
b. Bila diketahui noise figure penguat sebesar 3 dB, besarnya suhu derau
efektif adalah :
3 = 10 log F
0.3 = log F
F=2
Te = (2 -1).290K= 290K
Jawab:
Penguat I : T1 = 100oK
G1 = 40 dB = 10.000 kali
Penguat II : T2 = 2000K
G2 = 30 dB = 1000 kali
Ttotal = 100,02K
= 1 + (100,02/290) = 1,34
Jawab:
= 34,3 dBW
= 195,61 dB
= 198,11 dB
= 44,68 dB
= 34,3+44,68-198,11
= -150 dBw
Dari contoh tersebut di atas terlihat betapa lemahnya sinyal yang diterima
stasiun bumi. Selain itu juga harus dipertimbangkan tentang derau yang muncul,
mana sinyal harus mempunyai level yang jauh diatas derau yang muncul.
BAB III
KESIMPULAN