Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

KOMUNIKASI SATELIT
MODUL II : POINTING ANTENA PARABOLA

DISUSUN OLEH :
Shafira Fajrin Arumsidi
15101031

Partner Praktikum: 1. Amar Ma’ruf (13101042)


2. Azw ar Riza Pangestu (15101009)
3. Patricia Sitanggang (15101026)
Tanggal Praktikum: 23 Maret 2018
Asisten Praktikum: 1. Muhammad Azhar (14101104)
2. Amirul Hakim Ardhijanto (14101053)
3. Winda Ekaliya Rinanda (17101232)

LABORATORIUM SWITCHING DAN TRANSMISI


INSTITUT TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO
JL. DI. PANJAITAN NO. 128
2018
I. DASAR TEORI
Satelit dapat dikatakan suatu objek yang mengitari bumi. Beberapa objek
yang dapat dikatakan sebagai satelit antara lain bulan, meteor dan benda-
benda angkasa lainnya. Satelit dibagi menjadi dua, yaitu satelit alami dan
satelit buatan. Salah satu satelit alami adalah bulan yang telah ada dan
mengitari bumi sejak terciptanya ala semesta. Sementara satelit buatanya itu
satelit yang diciptakan oleh manusia yang salah satu fungsinya untuk
melakukan komunikasi antar pulau maupun antar Negara. Gagasan tentang
komunikasi satelit pertama kali dicetuskan oleh Arthut C Clarke padaTahun
1945, beliau yang juga seorang pengarang fiksii lmiah berpendapat dengan
menempatkan satelit pada orbit geostationer pada ketinggian 35.786 km
diatas permukaan bumi akan mempunyai kecepatan sudut yang sama dengan
kecepatan putaran bumi. Dengan demikian posisi satelit akan selalu tetap
terhadap setiap titik di permukaan bumi. Satelit yang berada pada orbit ini
bergerak dari arah timur kearah barat mengikuti arah rotasi bumi.
Antena merupakan perangkat media transmisi tanpa kabel yang
memanfaatkan udara atau ruang bebas sebagai media penghantar. Dalam
suatu sistem transmisiter dapat dua Antena, yaitu antena pengirim (Tx) dan
antena penerima (Rx). [1]

Gambar 1.1 Antena Parabola


Fungsi dari Antena pengirim yaitu memancarkan serta merubah
gelombang elektromagnetik terbimbing menjadi gelombang elektromagnetik
ruangbebas.Sedangkan Antena penerima berfungsi menerima serta merubah
gelombang elektromagnetik ruangbebas menjadi gelombang
elektromagnetik terbimbing. Bagian Penting Antena. [2]
1. Main Reflector
Berfungsi untuk memantulkansinyal yang datang dari satelit menuju
satu titik fokus (sub reflector) serta memantulkan sinyal yang
dipancarkan dari titik fokus (sub reflector) menuju satelit agar
diperoleh gain yang cukup besar.
2. Sub Reflector
Berfungsi untuk memantulkan kembali sinyal dari main reflector
menuju titikapi (feed horn), dans ebaliknya.
3. Polarizer
Adalah komponen wave guide yang mempunyai fungsi untuk memilih
polaritas sinyal sesuai dengan bidang polaritas yang dikehendaki.
4. Low Noise Block (LNB)
LNB merupakan perangkat dalam komunikasi satelit berbentuk
rongga resonator, dimana dalam sistem DVB-S2 berfungsi menerima
sinyal satelit dari arah antena parabola dan memproses sinyal tersebut.
Selain itu LNB juga berfungsi menguatkan sinyal dan mengubah
frekuensi dari satelit menjadi frekuensi yang lebih rendah sebelum
dikirim keperangkat modem DVB-S2 maupun satellite meter. Pada
stasiun bumi yang digunakan untuk satu arah yang sering digunakan
untuk menerima siaran televisi ataupun sebagai radio, perangkat –
perangkatnya terdiri dari antena reflector, Low Noise Block (LNB),
kabelcoaxial. Antena berfungsi menerima sinyal berupa gelombang
elektromagnetik yang bermodulasi RF dari satelit. Low Noise Block
(LNB) berfungsi menerima gabungan sinyal yang dipantulkan dari
piringan/disk.
5. Manual Jack
Merupakan bagian antena yang digunakan untuk mengatur arah antena
secara manual.
6. Duplexer
Adalah komponen wave guide yang mempunyai fungsi sebagai
pemisah antara sinyal transmisi dan sinyal receive.
Gain antena parabola dapat dituliskan sebagai berikut. [3]

Besarnya antena dapatdihitung berdasarkan persamaan2 :


Sehingga bandwidth pada antena parabola adalah:

Gambar 1.2 Beanwidth Antena Parabola.[3]

II. HASIL DATA


Pada perhitungan sebuah nilai parameter azimuth dan elevation pada stasiun
bumi (IT Telkom Purwokerto) dan satelit (palapa D) adalah:
1. StasiunBumi (IT Telkom Purwokerto)
- Latitude [θi] = 7 ° 43 S
- Longitude [θL] = 109 ° 25 E
2. Satelit Palapa D
- Longitude [θs] = 113 ° E
- Re (Jari-jari Ekuator Bumi) =
- r (Jari-jari Geostasioner) = 42380 Km
Parameter :
Azimuth
Azimuth = tan−1[ tan (𝜃�− 𝜃�) ]
sin(𝜃�)
= tan−1[ tan (113− 109,25) ]
sin(7,43)
= 0,625
 Elevation
Elevation = tan−1 [ r − (Re x cos(𝜃�) xcos(𝜃� - 𝜃�)) ] −
𝑅� x sin(𝑐𝑜�−1 (cos (𝜃�) x cos(𝜃�-𝜃�))
= 𝑐𝑜�−1[(cos (𝜃�)�cos(𝜃�-𝜃�)]
= - 3,37
Untuk mengetahui gambaran dalam posisi sebuah azimuth dan elevation
ada pada di gambar di bawah ini.

Gambar 2.1 Satelit Meter Gambar 2.2 Antena Parabola

III. ANALISA DAN PEMBAHASAN


Pada praktikum modul II ini membahas tentang pointing antena parabola.
Berdasarkan hasil data dan masing-masing fungsi pada bagian-bagian antenna
parabola. Berdasarkan masing-masing fungsi bagian-bagian pada antena
adalah pada bagian Main Reflector digunakan untuk memantulkan sinyal
yang datang dari satelit menuju satu titik fokus (sub reflector) serta
memantulkan sinyal yang dipancarkan dari titikfokus (sub reflector)
menujusatelit agar diperolehgain yang cukupbesar.
Pada bagianSub Reflector digunakan untuk memantulkan kembali sinyal
dari main reflector menuju titik api (feed horn), dan sebaliknya pada
Polarizer adalah sebuah komponen wave guide yang mempunyai fungsi
untuk memilih polaritas sinyal sesuai dengan bidang polaritas yang
dikehendaki. Jadi semakin besar sebuah reflector maka semakin bagus hasil
pointing yang didapat untuk mendapatkan transponder pada suatu layanan
channel. Pada Low Noise Block (LNB) merupakan perangkat dalam
komunikasi satelit berbentuk rongga resonator, dimana dalam sistem DVB-
S2 berfungsi menerima sinyal satelit dari arah antena parabola dan
memproses sinyal tersebut. Selain itu LNB juga berfungsi menguatkan sinyal
dan mengubah frekuensi dari satelit menjadi frekuensi yang lebih rendah
sebelum dikirim keperangkat modem DVB-S2 maupun satellite meter. Pada
stasiun bumi yang digunakan untuk satu arah yang sering digunakan untuk
menerima siaran televisi ataupun Sebagai radio, perangkat – perangkatnya
terdiri dari antena reflector, Low Noise Block (LNB), kabel coaxial.Antena
berfungsi menerima sinyal berupa gelombang elektromagnetik yang
bermodulasi RF darisatelit.
Low Noise Block (LNB) berfungsi menerima gabungan sinyal yang
dipantulkan dari piringan/disk.Pada Manual Jack adalah bagian antena yang
digunakan untuk mengatur arah antena secara manual.Pada Duplexer adalah
komponen wave guide yang mempunyai fungsi sebagai pemisah antara sinyal
transmisi dan sinyal receiver. Berdasarkan hasil data yang didapat untuk
mendapatkan sebuah parameter nilai azimuth dan elevation terlebih dahulu
tentukan titik longitude dan latitude stasiun bumi serta longitude pada satelit
palapa D dari sebuah GPS. Sehingga berdasarkan perhitungan yang di dapat
nilai azimuth sebesar 0.652 dan nilai elevation sebesar -3,37 dari kemiringan
azimuth. Pada praktikum didapat siaran televisi pada satelit Palapa D dengan
frekuensi 4080 atau 4082, symbol rate sebesar 28125, menggunakan
polarisasi horizontal, serta memiliki strength atau kekuatan sinyal 78% dan
quality atau kualitas tampilan 48%, sesuai dengan kualitas sinyal yang dapat
di dapat, tampilan siaran televisi tidak terlalu bagus atau masih putus-putus.
Hal ini disebabkan oleh pointing antena yang tidak dapat mengarah pada
satelit yang digunakan. Polarisasi horizontal terjadi ketika nilai 0 pada LNB
menghadap ke barat, sedangkan polarisasi vertikal terjadi ketika 0 pada LNB
menghadap ke utara.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Azimuth adalah sudut yang dihasilkan dengan memutar sebuah sumbu
tegak lurus dengan bidang horizontal searah putaran jarum jam, dengan
titik utara sejati sebagai titik referensi (nol hitungan).
2. Elevation adalah sudut yang dihasilkan dengan memutar sebuah sumbu
yang sejajar dengan didang horizontal, dengan bidang horizontal sebagai
titik referensi (nol hitungan).
3. Ukuran diameter reflector dapat menentukan kualitas sinyal yang
diterima, sehingga semakin besar diameter reflector maka sinyal yang
diterima akan semakin baik kualitasnya dan transponder yang
didapatakan lebih mudah jangkau padas aat pen-setting-an transponder
untuk mentukan frekuensi yang didapat.
B. Saran
1. Gunakan GPS untuk mencari lokasi stasiun bumi
2. Gunakan Satelite meter untuk mendeteksi pointing dengan mengamati
strength dan quality signal.
3. Atur sudut elevasi dan azimuth pada antenna parabola, sehingga mampu
mencapai pointing ke salah satu dari dua satelit.

C. DAFTAR PUSTAKA
[1] d. Wahyu Pamungkas, "Analisis Parameter Ber Dan C/N Dengan Lnb Combo Pada
Teknologi Dvb-S2," Jurnal Infotel, vol. 5, no. 2, p. 51, 2013.

[2] d. La Gapo, "Analisa Koneksi Jaringan Komputer Di PTI (Pusat Teknologi Informasi)
UNSRAT Dengan VSAT (Very Small Aperture Terminal)".

[3] E. Supriyatna, "TEKNOLOGI KOMUNIKASI SATELIT VSAT IP DI PT TELKOM


KANDATEL SOLO," Makalah Seminar Kerja Praktek, no. Layanan Komunikasi pada
Komunikasi Satelit, 2011.

Anda mungkin juga menyukai