Praktikan :
Kelompok 6 TT-4B
TEKNIK ELEKTRO
TEKNIK TELEKOMUNIKASI
2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 2
BAB 1 ..................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .............................................................................................................................. 3
BAB II..................................................................................................................................................... 4
A.DASAR TEORI .............................................................................................................................. 4
a. Optical Light Source (OLS) ........................................................................................................ 4
b. Optical Power Meter (OPM) ....................................................................................................... 4
c. Attenuator.................................................................................................................................... 5
d. Kabel Patch Cord ........................................................................................................................ 5
B. TABEL PRAKTIKUM .................................................................................................................. 6
Table.1 Pengukuran Redaman kabel Fiber Optic dalam kondisi normal. ....................................... 6
Table.2 Pengukuran Redaman kabel Fiber Optic dalam kondisis bending +gulungan .................. 7
Table.3 Pengukuran Redaman kabel Fiber Optic dalam kondisi dipasang attenuator. ................... 8
Table 4. selisih redaman keadan normal dengan keadaan bending/gulungan................................. 9
Table 5.selisih redaman keadaan normal dengan dipasang attenuator............................................ 9
BAB III ................................................................................................................................................. 10
KESIMPULAN ................................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 10
LAMPIRAN.......................................................................................................................................... 11
2
BAB 1
PENDAHULUAN
pada sistem transmisi serat optik, cahaya yang merambat sepanjang serat optik akan
mengalami peredaman, sehingga diujung jauh (sisi penerima) kekuatan cahaya akan menjadi
lemah. Disisi lain kekuatan cahaya dari dioda laser terbatas dan photodetector memiliki
sensitifitas tertentu untuk dapat mendeteksi sinyal optic.Oleh karena itu untuk dapat
mengoperasikan sistem telekomunikasi, rugi- rugi optik (total loss) harus dibuat pada level
yang lebih tinggi dari level sensitivitas yang dimiliki oleh photodetector. Level rugi-rugi
optik yang diperbolehkan sudah ditentukan untuk masing- masing sistem telekomunikasi.
Dalam memahami pengukuran redaman pada serat optik maka anda harus terlebih dahulu
mengenal tipe-tipe serat kabel optik yang digunakan. Dalam penggunakan jaringan yang
menggunakan kabel serat optic antara satu sambungan dengan sambungan yang lain yang
dihubungkan dengan ODP terdapat redaman pada setiap titik penyambungan. Redaman serat
optik ini adalah fungsi panjang gelombang dimana pengukuran harus dilakukan sesuai
dengan panjang gelombang yang digunakan pada perangkat transmisi yang ada.
Perlu diketahui bahwa pada sistem transmisi yang menggunakan serat optik, cahaya yang
merambat sepanjang kabel optik yang terpasang pasti mengalami redaman dimana pada
ujung kabel dapat dipastikan mengalami penurunan kekuatan cahaya. Pada sisi lain kekuatan
cahaya dari dioda laser terbatas dan photodetector dapat memiliki sensitifitas tertentu untuk
dapat mendeteksi sinyal optik yang dipancarkan.
Dalam membangun sistem telekomunikasi yang baik, redaman yang digunakan haruslah
berdasarkan level yang tertinggi dimana memiliki tingkat sensitifitas yang cukup sehingg
dapat di deteksi oleh photodetector.
3
tujuan pembelajaran :
BAB II
A.DASAR TEORI
OLS atau Optical Light Source adalah alat yang digunakan sebagai pemancar cahaya
dalam kegiatan pengecekan kelurusan node yang saling terhubung melalui kabel serat
optik antar OTB (Opticl Terminal Bos), ODF (Optical Distribution Frame), maupun
ODC (Optical Distribution Cabinet) yang dihubungkan dengan kabel optik dengan
patchcord FC. Cahaya dipancarkan melalui kabel optik kemudian diukur besarnya
nilai redaman di sisi penerima RX dengan Optical Power Meter.
OPM atau Optical Power Meter adalah alat yang berfungsi untuk mengukur besaran
nilai redaman pada sisi penerima ari daya sinar laser yang dipancarkan oleh OPM
(Optical Power Meter) di sisi pengirim TX atau perangkat router melalui SFP/XFP.
4
Cara menggunakan OPM yaitu dengan menghubungkan kabel patchcord SC/LC pada
sisi OPM .
5
B. TABEL PRAKTIKUM
6
Table.2 Pengukuran Redaman kabel Fiber Optic dalam kondisis bending +gulungan
Pengukuran pengaruh redaman kabel fiber optik jika dipasang attenuator Pada praktikum
yang sesuai pada Gambar 7 adalah mengukur redaman kabel patch cord dalam keadaan di
beri tambahan attenuator (sesuai tabel). Catat hasil pengukurannya dalam tabel dengan
mengubah panjang gelombang (λ) dan mode frekuensi pada optical light source. (jangan lupa
samakan pengaturan panjang gelombang (λ) di Optical Light Sources dan di Optical Power
meter)
7
No Kondisi Nilai Daya Dalam (dB)
λ mode attenuator Redaman(dBm)
1 1310 0 5 (dB) -12.29 dBm 37.71 dB
2 270 -15.94 dBm 34.06 dB
3 1000 -17.73 dBm 32.63 dB
4 2000 -19.34 dBm 30.66 dB
5 1310 0 10 (dB) -17.23 dBm 32.77 dB
6 270 -20.79 dBm 29.21 dB
7 1000 -22.3 dBm 27.7 dB
8 2000 -24.33 dBm 25.67 dB
9 1550 0 5 (dB) -12.97 dBm 37.02 dB
10 270 -16.70 dBm 33.30 dB
11 1000 -18.53 dBm 31.47 dB
12 2000 -21.65 dBm 27.35 dB
13 1550 0 10 (dB) -18.31 dBm 31.69 dB
14 270 -22.63 dBm 27.97 dB
15 1000 -23.95 dBm 26.05 dB
16 2000 -27.27 dBm 22.73 dB
Table.3 Pengukuran Redaman kabel Fiber Optic dalam kondisi dipasang attenuator.
Pada praktikum yang sesuai pada Gambar 7 adalah mengukur redaman kabel patch cord
dalam keadaan di beri tambahan attenuator (sesuai tabel). Catat hasil pengukurannya
dalam tabel dengan mengubah panjang gelombang (λ) dan mode frekuensi pada optical
light source. (jangan lupa samakan pengaturan panjang gelombang (λ) di Optical Light
8
Sources dan di Optical Power meter).
Selisih redaman dalam keadaan bending ataupun keadaan normal sangat kecil.
9
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan dari percobaan ini adalah redaman dapat terjadi pada saat kabel fiber optic
tergulung maupun terbending maka ,dari pemasangan ataupun installasi yang paling baik
adalah kabel fiber optic pada kondisi lurus dan tidak terbending ataupun tergulung yang dapat
menyebabkan redaman pada fiber optic. Dan selisih dari penggunaan attenuator sangat
signifikan besar .
DAFTAR PUSTAKA
https://www.jagoanit.com/index.php/2019/03/06/memahami-pengukuran-redaman-pada-serat-
optik
http://sukkhendro54.blogspot.com/2016/10/mengukur-loss-dengan-menggunakan-ols.html
Jobsheet 8-Pengukuran Redaman dan Daya Pada Kabel Fiber Optik Menggunakan Optical
Light Source.
10
LAMPIRAN
11
12
13
14
15