Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN TELEKOMUNIKASI

” Penyambungan Serat Optik”

OLEH :

Mila Amelia Malik

42220009

3A-D4TRJT

PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA JARINGAN TELEKOMUNIKASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
TAHUN AJAR 2022

Fusion Splicing FO 1
Penyambungan Serat Optik Dengan Metode Penyambungan Fusi
( Fusion Splicing)

1. Tujuan
Menyambung dua buah kabel serat optik sesuai dengan prosedur yang benar sehingga
mempunyai rugi-rugi sekecil mungkin menggunaakan peralatan splicing.

2. Dasar Teori
2.1. Standar redaman Fusion Splicer :
• PPJT-JAFO (Panduan Pemasangan Jaringan Telekomunikasi-Jaringan Akses Fiber Optic)
adalah sebesar 0,1 dB/splice
• ICON+ (PT. Indonesia Comnets Plus) adalah dibawah 0,05 dB/ Splice
2.2. Definisi Serat Optik
Serat Optik adalah media transmisi fisik yang terbuat dari serat kaca yang dilapisi dengan
isolator dan pelindung yang berfungsi untuk menyalurkan informasi dalam bentuk gelombang
cahaya. Serat optik terbuat dari bahan dialektrik yang terdiri dari bahan inti yaitu kaca (glass) dan
lapisan pelindung yaitu plastik. Di dalam serat inilah energi cahaya yang dibangkitkan oleh
sumber cahaya, disalurkan (ditransmisikan) sehingga dapat diterima diujung unit penerima
(receiver).
Struktur Serat Optik pada umumnya terdiri dari 3 bagian yaitu:

Gambar 1 Struktur Kabel Serat Optik

Fusion Splicing FO 2
Keterangan :
1. Core (inti): Berfungsi untuk menentukan cahaya merambat dari satu ujung ke ujung lainnya.
Memiliki diameter 2 μm - 50 μm. Ukuran core mempengaruhi
karakteristik dari serat optik.
2. Cladding (lapisan): Berfungsi sebagai cermin yaitu memantulkan cahaya agar dapat merambat
ke ujung lainnya. Diameter cladding antara 5 μm – 250 μm.
3. Coating (jaket): Berfungsi sebagai pelindung mekanis pada serat optik dan identitas kode
warna.Terbuat dari bahan plastik.

2.3.Pengertian Penyambungan Serat Optik Dengan Metode Penyambungan Fusi ( Fusion


Splicing)
Teknik Penyambungan Serat Optik Dengan Metode Penyambungan Fusi (Fusion splicing)
adalah penyambungan serat optic yang dilakukan dengan cara melakukan pemanasan pada ujung
sambungan dan menggunakan lelehannya sebagai perekatnya sehingga terbentuk suatu sambungan
kontinu. Teknik Penyambungan Serat Optik Dengan Metode Penyambungan Fusi (Fusion splicing)
merupakan suatu 2eknik penyambungan serat 2ekni untuk menyambung dua fiber secarapermanen
dan rugi-rugi penyambungan yang didapat pun kecil karena penyambungan menggunakan suatu
alat yaitu fusion splicer.
Proses ini jauh lebih baik bila dibandingkan dengan menggunakan konektor maupun 2eknik
mekanik, karena redaman yang dihasilkan bisa sampai 0 dB. Sedangkan bila menggunakan
konektor masih menimbulkan redaman meskipun proses penyambungannya dilakukan dengan
baik. Sedangkan penyambungan 2eknik mekanik sifat nya hanya semi permanen dan besar
redaman yang dihasilkan bersifat sedang.
2.4. Pengukuran Transmisi Optik
Terdapat beberapa jenis alat ukur karakteristik optik yaitu alat ukur Optical Time Domain
Reflectometer (OTDR) dan Power Meter .
Terdapat 4 parameter yang dapat di ukur pada OTDR yaitu:
1. Jarak
Dalam hal ini OTDR dapat menentukan titik lokasi dalam suatu link, ujung link atau patahan.

Fusion Splicing FO 3
2. Loss
OTDR dapat menentukan loss untuk masing-masing splice atau total loss dari ujung
ke ujung dalam suatu link.
3. Atenuasi
OTDR dapat menentukan Atenuasi (redaman) dari serat dalam suatu link.
4. Refleksi
OTDR dapat menunjukan besarnya refleksi (return loss) dari suatu event .

Gambar 2. Contoh Hasil Pengukuran menggunakan OTDR

3. Alat dan Bahan dibutuhkan :


a. Alat
1). Fiber stipper.Alat untuk mengupas pelindung serat optik (clading).

Gambar 3. Fiber Stipper

Fusion Splicing FO 4
Gambar 4. Fiber Cleaver

2). Fiber Cleaver. Alat untuk memotong serat optic


3). Tube Cutter .Alat untuk mengupas tube Fo

Gambar 5. Tube Cutter


4). Separator Fiber Optic. Alat untuk memisahkan kabel dan baja penggantung

Gambar 6. Separator Fiber Optic

Fusion Splicing FO 5
5). Fusion splicer. Alat untuk penyambungan menggunakan teknik peleburan(Fusion).

Gambar 7. Fusion Splicer


6). Optical Power meter. Alat untuk mengukur daya yang melewati kabel FO

Gambar 8. Optical Power Meter


7). Optical Light Source.Alat yang berfungsi sebagai sumber atau pemancar sinyal optic.

Gambar 9. Optical Light Source

Fusion Splicing FO 6
8). Mini OTDR . alat yang berbasis optical elektronik yang mampu membaca / mengukur
karakteristik kabel optic.

Gambar 10. OTDR


b. Bahan :
1). Kabel serat optic / pigtail kabel FO
2). Alkohol kadar minimal 70 %
3). Tissue
4). Sleeve protection
5). Penyambung Kabel Optik
6). PVC tape
4. Langkah Percobaaan
a. Pengukuran Karakteristik saluran Optik
1).Sebelum di lakukan penyambungan ukur terlebih dulu karakteristik kabel FO
menggunakan OTDR. Masukkan konektor pigtail pada port 1 (untuk Panjang gelombang
1310 nm dan 1550 nm.).

Gambar 11. Cara pemasangan konektor FO pada port OTDR.

Fusion Splicing FO 7
2). Nayalakan OTDR, kemudian tekan tombol Menu / Function , pilih OTDR

Gambar 12 . Tombol pada ODRT Yokogawa AQ 7275.


3). Pada Menu OTDR, ada tiga pilihan Mode : Full Auto Mode, Wizard Mode dan Detail
Mode. Pilih salah satunya.

Gambar 13 . Setup Mode pada menu OTDR


4). Setelah OTDR di set, tekan tombol AVG untuk untuk melakukan pengukuran . Catat
karakteristik saluran Optic ( jarak, , loss, atenuasi, dan return loss)
b. Persiapan Kabel Optik.

1). Langkah pertama yang harus dilakukan adalah kupas jaket dari kabel optic / pigtail FO ±
5 cm menggunakan tang pengupas , bersihkan cladding kabel FO ± 4 cm menggunakan
Fiber stripper .
2). Setelah itu potong core kabel FO/ pigtail FO yang telah dicladding ± 8-16 mm
menggunakan Fiber Cleaver. Bersihkan kabel optic / pigtail FO menggunakan alcohol
sebelum dilakukan penyambungan.

Fusion Splicing FO 8
Gambar 14. Panjang kabel FO yang telah dipotong
c. Persiapan Alat Splicer
1. Menyalakan Splicer
• Tekan dan tahan tombol ON sampai indikator LED menyala (warna hijau). Tampilan layar
“READY” akan terlihat setelah semua motor diatur pada posisi keadaan awal tercapai. Jika
menggunakan baterai, maka kapasitas baterai yang masih tersedia akan ditampilkan.

Gambar 15. Tombol ON OFF Splicer


• Untuk merubah kecerahan layar, tekan tombol atau untuk merubah nilai kecerahan
dan tekan tombol untuk mengganti nilainya.

Fusion Splicing FO 9
Gambar 16. Pengaturan Brightness

3. Memasukkan protection sleeve pada kabel optik

Gambar 17. Pemasangan Sleeve Protection pada serat optic


4. Menyambung kabel optic

Fusion Splicing FO 10
Gambar 18 Peletakan serat optik pada splicer

Gambar 19. Letakkan kabel optik pada bagian v-grooves splicer

Ganbar 20. .Tutup Wind Protector, lalu tekan tombol SET

Fusion Splicing FO 11
5. Memanaskan Protection Sleeve
• Buka penutup tube heater
• Buka wind protector
• Buka penutup clamp holder
• Angkat & keluarkan fiber dari splicer

Gambar 21
• Geser protection sleeve ke tengah sambungan
• Tempatkan fiber dengan protection sleeve ke dalam tube heater
• Tutup kembali tube heater
• Tekan tombol HEAT

Fusion Splicing FO 12
Gambar 22. Pemasangan Sleeve Protection
6. Kemudian letakkan core kembali ke dalam kaset, sesuai dengan warnanya.

Gambar 23. Penempatan core serat optic yang telah disambung pada kaset (roset).
7. Setelah penyambungan pada kabel optic, lakukan pengukuran jaringan kabel optic
menggunakan OTDR , Optical Power Meter dan Optical Light Source. Catat
redaman saluran kabel.
8. Ukur kembali saluran Optik yang telah di sambung dengan OTDR. Catat karakteristrik
saluran Optik.

Fusion Splicing FO 13
LEMBAR KERJA PRAKTEK

Nama : Mila Amelia Malik


Nim : 42220009
1. Pengukuran jaringan kabel serat optik menggunakan OTDR
a. Core ke: 1 , warna :
b. Setting OTDR:
Panjang gelombang 1310 nm
Distance range 5 km
Index of refraction (IOR) : 1,46

c. Hasil Ukur:

Jarak Gangguan 1, 05030 meter


Redaman kabel 1,05030 x 0, 279 = 0, 293 dB
Redaman per kilo meter : 0, 279 dB/km (Ref: 0,35 dB/km (λ=1310nm)
0,25dB/km (λ=1550 nm)
Kesimpulan : Jika redaman lebih rendah dari standar maka saluran optic
dikatakan bagus
2. Penyambungan kabel serat optik menggunakan fusion splicer
a. Estimasi redaman sambungan : 0,000 dB (Ref: 0,03 dB)
b. Kualitas sambungan :Baik
3. Pengukuran jaringan kabel serat optik yang sudah disambung dengan OTDR
a. Redaman sambungan : 0,000 dB (Ref: 0,15 dB)
Kesimpulan : Jaringan serat optic bagus karena dibawah
referensi.
b. Panjang total kabel serat optik 5 meter
4. Pengukuran jaringan kabel serat optik yang sudah disambung dengan otical power meter
a. Panjang gelombang 1310 nm
b. Pengukuran patch cord -7, 07 dBm (daya yang diterima OPM tanpa saluran)
c. Hasil pengukuran saluran -9, 14 dBm (daya yang diterima OPM dengan saluran)
d. Redaman total saluran : -2,7 dB (selisih daya kalibrasi dengan hasil ukur
saluran)
5. Analisis hasil pengukuran
a. Redaman konektor 2,5 dB
b. Redaman kabel 0 dB
c. Redaman sambungan 0 dB
Jumlah 2,5 dB
d. Kesimpulan: Jika redaman total saluran lebih besar dari jumlah redaman sambungan maka kualitas
jaringan kurang bagus.

Fusion Splicing FO 14
6. Data Percobaan

Fusion Splicing FO 15
7. Analisa Data
• Percobaan 1
Jadi setelah melakukan praktikum di atas dapat di analisa bahwa panjang gelombang yang
digunakan adalah 1310 nm. Dengan panjang kabel 5 km dan lebar pulsa 50 ns. Redaman per
kilometer yaitu 0,389.
• Percobaan 2
Pada percobaan kedua ini yaitu penyambungan serat optik dengan pertama melakukan
pengupasan pada kulit kabel dan kemudian bersihkan menggunakan kunci tang dan alkohol
kemudian disambung menggunakan alat dan dipanaskan.

8. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah saya lakukan dapat diambil kesimpulan bahwa jika redaman
lebih rendah dari standar maka saluran optik dikatakan bagus. Dan jika total redaman saluran
lebih besar dari jumlah redaman sambungan maka kualitas jaringan kurang bagus.

Fusion Splicing FO 16
Fusion Splicing FO 17

Anda mungkin juga menyukai