Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA

JOBSHEET
(PERAKITAN KABEL RJ-45)

DISUSUN OLEH:
CHAERANI ANGEL .T
32218033
KELOMPOK II

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2020
JOB II
PERAKITAN KABEL RJ-45

I. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu memahami kegunaan kabel/konektor RJ-45.
2. Mahasiswa mampu memahami fungsi dari masing-masing pin dari konektor RJ-45.
3. Mahasiswa mampu merakit kabel dengan menggunakan RJ-45.
II. PERALATAN DAN BAHAN
1. Kabel UTP
2. Konektor RJ-45
3. Tang crimping, gunting, kabel stripper dan pisau cutter
4. LAN Tester
III. DASAR TEORI
Kabel Twisted Pair
Kabel twisted pair terdiri dari sepasang kode warna pada pembungkus kabel tembaga,
dengan diameter masing-masing sekitar 0,4 hingga 0,8 mm. setiap dua pasang kabel saling
berlilitan dan membentuk sepasang, semua pasang dikemas dalam sebuah plastik pelindung
seperti setiap pada gambar 1.

Gambar 1. Kabel Twisted pair

Jumlah pasangan kabel bervariasi tergantung pada tipe kabel. Kabel twisted pair dibagi
menjadi dua kategori yaitu STP (Shielded Twisted Pair) dan UTP (Unshielded Twisted Pair).
1. Shielded Twisted Pair
Kabel STP terdiri dari sepaang kawat berlilit yang terisolasi dan dikelilingi perisai yang
terbuat dari bahan logam. Perisai digunakan sebagai pelindung radiasi elektromagnetik dari
luar. Keefektivan pelindung/ perisai kabel STP tergantung pada tngkat dan jenis kebisingan/
noise lingkungan, ketebalan dan bahan dan mekanisme grounding.

Gambar 2. Kabel STP


2. Unshielded Twisted Pair
Kabel UTP terdiri dari sepasang atau lebih kawat yang terbungkus sebuah pelindung plastik.
Sesuai dengan kabel UTP tidak ada tambahan pelindung sehingga kabel UTP lebih rentan
terhadap noise dari pada STP.

Gambar 3. Kabel UTP


Pada tahun 1991, dua organisasi standar TIA/EIA berhasil mengeluarkan standar untuk
pengkabelan twisted pair yang disebut TIA/EIA 568. Standar TIA/EIA 568 dibagi menjadi
beberapa kategori yang biasa disebut Cat (category) 3, 4, 5, 5e, 6, 6e dan 7. Berikut spesifikasi
beberapa jenis kabel UTP:
§ Kabel UTP CAT5
Kabel UTP CAT5 adalah UTP dengan standar yang diciptakan pada tahun 2001 oleh
TIA/EIA-568-B. Kabel UTP CAT5 hanya dapat melakukan transmisi data sebesar 100
Mbit/s, kapasitas maksimum ini sama dengan kapasitas kemampuan ethernet dalam
mengirimkan signal data 100BASE-TX.
§ Kabel UTP CAT5e
Kabel UTP CAT5e/cat5e 350 MHz adalah kabel UTP yang telat ditingkatkan.
Kemampuan menampung lebar data, maupun kemampuan mengirimkan data. CAT5e
memiliki kemampuan speed maksimal 350 MHz atau setara 1 Gbit/s. Selain memiliki
kemampuan speed 1 Gbit/s, CAT5e memiliki noise yang sangat kecil ketika
mengirimkan data. Jika dibandingkan dengan CAT5, hal ini dapat dilihat dengan
minimnya waktu delay respon ketika mengirimkan data berukuran besar.
§ Kabel UTP CAT6
Kabel UTP CAT6/ cat6e adalah kabel premium yang dipasar bernilai jauh lebih mahal
dibandingkan dengan CAT5e. CAT6 ini memiliki kemampuan delay yang bahkan nyaris
nol ketika melakukan pengiriman data, sekaligus juga memiliki ukuran maksimal
panjang kabel hingga lebih dari 100 meter. Maksimal kabel CAT6 adalah 200 meter dan
maksimal lebar data adalah 10 Gbit/s.

Terminasi atau pemasangan konektor pada kabel adalah kebutuhan dasar dua node pada
sebuah jaringan untuk saling berkomunikasi. Terminasi yang salah dapat menyebabkan loss atau
noise dan error pada sinyal, sehingga standar terminasi sangat dibutuhkan. TIA/EIA telah
menspesifikasikan dua metode berbeda untuk memasang twisted pair pada konektor RJ45 yaitu
TIA/EIA 568A dan TIA/EIA 568B. Secara fungsi tidak berbeda antara kedua standar. Dalam
memasang kabel pada sepasang konektor harus dipastikan standar yang akan digunakan. Ada
tiga cara pemasangan kabel UTP:

1. Straigh Through
Pengkabelan jenis ini biasanya diperuntukkan untuk menghubungkan peralatan yang
berbeda jenis. Misal untuk menghubungkan PC dengan hub, switch dan router, switch dan PC
dan sebagainya. Untuk membuat kabel straight through dapat digunakan standar TIA/EIA 568A
atau TIA/EIA 568B.

Gambar 4. Kabel UTP dengan standar T-568A

Gambar 5. Kabel UTP dengan standar T-568B


2. Cross Over
Pengkabelan jenis ini biasanya digunakan untuk menghubungkan peralatan sejenis. Misal
untuk menghubungkan PC dengan PC, hub dengan hub, router dengan router, PC dengan router,
dan sebagainya.

Gambar 6. Kabel UTP cross over


3. Rollover
Pengkabelan jenis ini merupakan pengkabelan khusus. Misalnya menghubungkan PC
dengan router untuk keperluan konfigurasi.
IV. LANGKAH PERCOBAAN
1. Buat kabel Ethernet RJ45 : straight through sesuai dengan konfigurasi gambar 4 atau 5
dan cross over menggunakan konfigurasi gambar 6.
2. Untuk mempermudah pembuatan kabel gunakan pemotong kabel dan tang crimping.
3. Kupas lapisan terluar kabel UTP sepanjang kurang lebih 4 cm dari ujung menggunakan
kabel stripper atau pisau cutter hingga 8 urat kabel terlihat dari luar.

4. Pisahkan ke empat pasang kabel UTP dari pasangannya.

5. Susun kabel berdasarkan urutan warna menggunakan standar T-568A pada ujung
pertama dan T-568B pada ujung kedua (crossover), dan standar T-568A atau standar T-
568B pada kedua ujungnya (staright).
6. Luruskan kabel dan potong ujung kabel agar menjadi rata (perkirakan agar kabel dapat
masuk seluruhnya ke dalam konektor RJ-45).
7. Masukan kabel ke konektor RJ-45, pastikan kabel menyentuh ujung konektor. Agar kabel
tergigit oleh tembaga konektor pada saat dicrimping.

8. Periksa kembali urutan warna kabel.


9. Masukkan konektor RJ-45 kedalam tang crimping kemudian tekan dengan kuat sampai
berbunyi “klik”.

10. Lakukan pengetesan kabel yang telah dibuat menggunakan LAN Tester. Pastikan 8
lampu menyala berurutan tanpa ada yang mati.

11. Tulis hasil percobaan dan analisanya.


V. DATA PERCOBAAN

1. Perakitan Kabel Straight

Mengupas kedua ujung kabel menggunakan crimping tool dan merapikan susunan kabel
yang akan di buat sesuai warna yang telah ditentukan.

Setelah kabel dirapikan maka kabel akan dimasukan ke konektor RJ-45, selanjutnya
konektor tersebut akan di crimping menggunakan crimping tool agar tidak ada pin yang
menonjol keluar.

Setelah kedua ujung dari kabel dipasangkan konektor RJ-45, selanjutnya dapat di uji
dengan menggunakan kabel tester.
2. Perakitan Kabel Crossover

Mengupas kedua ujung kabel menggunakan crimping tool dan merapikan susunan kabel
yang akan di buat sesuai warna yang telah ditentukan dari kedua ujung kabel.

Ujung A Ujung B

Setelah kabel dirapikan maka kabel akan dimasukan ke konektor RJ-45, kemudian
konektor tersebut akan di crimping menggunakan crimping tool agar tidak ada pin yang
menonjol keluar.

Setelah kedua ujung dari kabel dipasangkan konektor RJ-45, selanjutnya dapat di uji
dengan menggunakan kabel tester
3. Pengetesan kabel dengan Wire Tracker

Mengetes kabel jaringan

Mengetes pencarian kabel

Mengetes kabel dengan arus ON-OFF


VI. ANALISA

a) Perakitan kabel straight dan perakitan kabel Cross Over


Perakitan pengkabelan straight ini digunakan untuk menghubungkan peralatan yang
berbeda jenis. Misal untuk menghubungkan PC dengan hub, switch dan router, switch dan
PC dan sebagainya. Untuk membuat kabel straight through dapat digunakan standar
TIA/EIA 568A atau TIA/EIA 568B seperti berikut.

Pada saat merakit kabel straight pertama- tama kita akan mengupas masing –
masing dari kedua ujung kabel menggunakan crimping tool yang kurang lebih
panjangnya 2 cm kemudian perlu untuk merapikan kabel yang sudah dikupas dan
mengaturnya sesuai susunan warna kabel yang telah ditentukan dan siap dihubungkan
dengan konektror RJ-45 dan di crimping agar lebih rapat dan rapi.Setelah kedua ujung
dari kabel dipasangkan konektor RJ-45, selanjutnya dapat di uji dengan menggunakan
kabel tester. Dalam hal ini perlu ketelitian agar dalam perakitan kabel tidak terjadi
kesalahan pada saat di uji coba.
Sedangkan perakitan pada kabel Cross over yang pada dasarnya digunakan untuk
menghubungkan peralatan sejenis. Seperti untuk menghubungkan PC dengan PC, hub
dengan hub, router dengan router, PC dengan router. Dalam membuat kabel Cross Over
yang harus diperhatikan adalah susunan kabel serta pemasangan kabel UTP pada
konektor. Saat penyusunan kabel, kita harus teliti dalam penyusunan warna kabelnya
tetapi pada praktikum ada perbedaan warna kabel yaitu putih abu-abu dan abu-abu.
Perakitan kabel ini juga tidak jauh berbeda dengan perakitan kabel straight.

b) Pengetesan dengan menggunakan LAN tester dan Wire Treacker


Pada dasarnya LAN tester adalah sebuah alat yang berfungsi untuk pengecekkan
kabel UTP atau kabel LAN. Sebelum pengecekan kabel UTP harus sudah terpasang RJ-45.
Pada LAN tester dibagi menjadi 2 kotak bagian yaitu induk tester (besar) dan anak tester
terdapat led indikator yang berfungsi mengecek kebenaran pada kabel yang sedang kita
cek.
Adapun cara Menggunakan LAN tester:
 Masukan/colokkan konektor salah satu ujung kabel UTP pada Port Tx induk tester
( yg besar ).
 Masukan/colokkan konektor ujung kabel UTP lain pada port Rx anak tester (yg
kecil).
 LAN tester dengan menggeser saklar ke posisi auto.
 Setelah kedua ujung kabel UTP dihubungkan pada LAN Tester, jika diperoleh data
sebagai berikut :
Led 1 : menyala
Led 2 : menyala
Led 3 : menyala
Led 4 : menyala
Led 5 : menyala
Led 6 : menyala
Led 7 : menyala
Led 8 : menyala , artinya lampu led (nomor 1 sampai 8) yang ada pada LAN tester
(induk tester dan anak tester) menyala semua maka bisa dikatakan kabel UTP tersebut
tidak bermasalah dan siap dipasang. Kalau ada salah satu yang tidak menyala berarti
kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah, maka harus dilakukan pengecekan
fisik kabel UTP dan konektor, apakah pemasangannya benar atau tidak.

Sedangkan Wire Tracker And Tester Cable NF-801 adalah Sepasang Alat
Pelacak Kabel dengan berbagai fungsi dan indikator yang kegunaan untuk melacak kabel
(untuk NF-801 di khususkan untuk Kabel LAN, TELP atau kabel DC sirkut) yang telah
terpasang apakah berfungsi baik atau telah putus guna untuk perbaikan / penggantian.
Contoh pemakaian Wire Tracker : Alat ini sering di pakai oleh Teknisi Telkom
untuk memeriksa kabel telpon yang telah terinstalasi saat ada penggaduan kerusakan
jaringan telp rumah / kantor. Pelacak Kabel dan sekaligus sebagai Tester Kabel ini di
lengkapi dengan kabel telp, Kabel LAN, kabel DC sirkuti dan berbagai indikator LED
serta indikator tone (ada speaker dan ada lobang earphone untuk lingkungan yang
berisik).
VII. KESIMPULAN

Berdasarkan data dan analisa diatas, maka dapat disimpulkan bahwa:

1) Kabel R-J45 adalah konektor kabel ethernet yang kebanyakan memiliki fungsi sebagai
konektor pada topologi jaringan komputer LAN (Local Area Network) dan topologi
jaringan lainnya. RJ itu sendiri adalah singkatan dari Registered Jack yang merupakan
standard peralatan pada jaringan yang mengatur tentang pemasangan kepala konektor dan
urutan kabel, yang digunakan untuk menghubungkan 2 atau lebih peralatan
telekomunikasi (Telephone Jack) ataupun peralatan jaringan (Computer Networking).
Juga merupakan suatu interface fisik dari jaringan kerja (network) , untuk kegunaan
telekomunikasi dan komunikasi data.
Konektor RJ45 memiliki fungsi untuk memudahkan penggantian pesawat telpon
atau memudahkan untuk di pindah-pindah serta mudah untuk di cabut tanpa khawatir
tersengat aliran listrik dan menghubungkan konektor LAN melalui sebuah pusat network.

2) Konektor RJ45 memiliki 8 buah pin. Pin pertama terdapat di paling kiri apabila pin RJ45
menghadap ke anda, di ikuti pin nomor 2, 3, 4 dan seterusnya.

3) Adapun cara pemasangan kabel ke konektor RJ adalah:


a. Untuk memasang kabel ke konektor pastikan urutan kabel sudah benar.
b. Kemudian masukkan kabel pada konektor RJ45
c. Selanjutnya jepit konektor dengan menggunakan crimping tool
d. Setelah itu uji koneksi kabel menggunakan tester kabel.

Anda mungkin juga menyukai