METODE PENELITIAN
3.1 Pembahasan
optik. Pada jaringan kabel fiber optik, tempat yang paling rawan gangguan terletak
pada titik sambung. Penyebabnya adalah masuknya air ke dalam closure. Berdasarkan
pengamatan dalam kurun waktu 5 s/d 10 tahun karakteristik kabel menurun yang
disebabkan oleh kualitas dari sambungan. Oleh sebab itu pelaksanaan penyambungan
kabel serat optik harus dilakukan sesuai dengan prosedur dan petunjuk pelaksanaan
penyambungan.
penyambungan agar hasil yang diperoleh memiliki kualitas yang baik. Adapun
optik dibagi menjadi dua yaitu peralatan khusus dan peralatan umum.
32
33
a. Peralatan Khusus
b. Peralatan Umum
gambar berikut:
protector.
monitor splicer:
37
proses diatas akan dinyatakan oleh mesin bad dan harus diulang poin
serat optik. Penyambungan dilakukan dengan cara serat optik dilebur dengan alat fusi
sebagai berikut:
38
penempatan harus tepat pada lekuk V groove dan ujung fiber optik jangan
mechanicalchuck.
sambungan.
7. Periksa hasil penyambungan, dengan melihat layar monitor.
diulang.
9. Dalam fusion splicing mungkin terjadi fiber core misaligment dan
berikut :
a. Mengurangi waktu lebur (fusiontime), sehingga hanya sedikit saja
ujung fiber optik hanya bergerak sedikit saja selama proses peleburan.
c. Mempergunakan kompensating program yaitu pengaturan pergerakan
kemungkinan besar akan terjadi. Ada penyambungan kabel yang tidak di ijinkan yaitu
Kabel RibbonLooseTube dengan Kabel SCPT, Kabel Drop dengan Kabel SCPT tanpa
dengan terminasi, dan Kabel Drop dengan Kabel LooseTube tanpa dengan terminasi.
LooseTubenonRibbon
LooseTubenonRibbonadalah :
41
2. Kabel Ribbon diurai per core kemudian disambungkan satu per satu
dengan core kabel loosetube. Pekerjaan ini memerlukan waktu yang lebih
Untuk penyambungan kabel loosetube dengan kabel SCPT dilakukan satu per
satu sesuai urutan core pada masing-masing tipe kabel.Bila masih terdapat core pada
penting dalam instalasi jaringan akses serat optik. Berbeda dengan penyambungan
1. Persiapan Alat
2 FiberCleaver
(masing-masing
holder sambung
lurus dilepas)
3. FiberStripper
4. DropFiberStripper
5. Tang Potong
6. Tang Kombinasi
7. TissueOptic
8. Alcohol 95%
43
dua tahapan:
1. Penanganan Connector
a. Siapkan lakban 5 – 10 cm untuk mengambil sisa potongan serat
optik
b. Tempatkan ferrule subassembly pada holder SC titik merah
menghadap ke atas.
c. Kupas coatingferrulesubassembly / pigtail sampai pangkal atau
Sleeve.
44
menggunakan alcohol.
Gambar 3.15Stripper
Sumber: OverviewJaringan FTTH Modul PT. Telekomunikasi
Indonesia, 2013
ke bawah
e. Pasangkan boot salah satu bagian yang ada tanda panah nya ada di
kedua sisinya
f. Kunci screwcap
g. Pasang Grip
47
dan mengatur alur fiber optik sesuai dengan rute putaran yang tersedia,
sebagai berikut:
d. Setelah tidak ada yang terpilin, buatlah loop (lingkaran) dari fiber
sambungan.Banyak closure atau sarana sambung kabel yang dapat digunakan yang
salah satu komponennya terdiri dari mainsleeve atas, mainsleeve bawah, clampingbar
berikut:
1. HexDriver (kunci L)
2. Pemotong strengthMember (gunting baja)
3. Obeng
4. Pita ukur (meteran)
5. Gunting
6. Palu
a. Pasang baud dan pipa plastik untuk penyangga tray pada closure
bagian bawah
51
Pasang cabletie (tiewrap) warna hijau pada salah satu ujung dan
3. Penanganan Kabel
closure.
c. Tutup lubang closure yang terbuka dan tidak digunakan untuk kabel
a. Pasang Tray. Pasang Flexibletube sesuai urutan warna tube pada tray
dan kaitkan pada klip supaya rapi dan terhindar dari bending yang
terlalu kecil.
b. Buat mal supaya posisi sambungan sesuai tempatnya. Sambung kedua
mechanicalsplicer).
55
tray dan gulung sisa serat pada tray. Tiap tray dapat menampung
penyambungan.
6. Penutupan Closure
merupakan kegiatan sangat penting. Hal ini disebabkan fungsi dari ODC dan ODP
sebagai Crossconnect antara kabel feeder dengan kabel distribusi melalui splitter 1:4
di ODC serta antara kabel distribusi dengan dropfiber arah pelanggan melalui splitter
1:8 di ODP.
57
Pada sistem operasi di ODC dan ODP diperlukan persyaratan umum agar hasil
Operasi ODC untuk jaringan FTTH GPON. Pada operasi ini di ODC dipasang
splitter 1:4 diantara portfeeder dan distribusi dengan tahapan sebagai berikut:
VFL (visualfaultlocator).
3. Setelah ditemukan/tembus hubungkan core fiber optik disisi FTM
di ODC tersebut.
8. Untuk kelurusan antara ODP dengan port distribusi di ODC dapat
10. Beri label pada konektor splitter tersebut berupa identitas ODP.
11. Bersihkan ruangan/Iantai ODC dari seluruh material sampah sisa
instalasi.
12. Tutup kembali pintu ODC dengan rapat dan di kunci
13. Data port terpakai dicatat dan digunakan sebagai input pada sistem ITtool
3.2.3 Operasi Optical Distibution Cabinet untuk Jaringan FTTx Core Murni
ini hanya dipergunakan untuk pelanggan VIP atau bisnis yang menuntut kehandalan,
Bandwidth di atas 100 Mbps atau bersifat khusus (private), dengan tahap operasi
sebagai berikut :
1. Siapkan 2 core fiber optik feeder dari arah FTM sampai dengan
VIP/bisnis.
59
distribusi.
GPON atau FTTX VIP/bisnis. Operasi ODP aerial pelanggan baru FTTH GPON:
1. Pasang tangga alumunium di tiang dan ikat ujung tangga ke tiang sebagai
pengamanan
2. Gunakan alat pelindung diri (APD)
3. Buka tutup GDP.
4. Tes port di ODP menggunakan OPM.
5. Untuk jaringan FTTH GPON sampai dengan ODP hasil ukur berkisar
ditetapkan.
7. Masukan konektor dropcore (SOC atau Precon) ke port yang sudah di tes,
11. Data port terpakai dicatat dan digunakan sebagai input pada sistem ITtool
Pengoperasian pelanggan baru pada ODP wall dan pedestal pada dasarnya
sama dengan ODP aerial. Perbedaannya pada penggunaan alat bantu tangga, untuk
pelindung. Untuk jenis pelanggan VIP/bisnis dari ODP digunakan fiber optik kabel
60
mengetahui nilai dari parameter suatu kabel dan perangkat aktif i-ODN.Parameter
pengukuran kabel fiber optik meliputi pengukuran redaman kabel, loss sambungan,
gambaran visual dari redaman fiber optik sepanjang sebuah link yang
diplot pada sebuah layar dengan jarak digambarkan pada sumbu X dan
mengukur loss sambungan, mengukur loss antar dua titik, mengukur jarak
sambungan, loss konektor dan lokasi gangguan serta loss antara dua titik
terhadap jarak.
baik saat proses instalasi atau saat melakukan pemeliharaan kabel fiber
loss/redaman kabel fiber optik, loss sambungan, loss konektor dan loss
gangguan.
(total loss) suatu jaringan core fiber optik yang diukur dalam satuan
Decibel (dB). Loss atau redaman dinyatakan dalam L (dB) = Pin (dBm) -
Pout (dBm) atau L (dB) = 10 Log (Pin / Pout). Redaman fiber optik
ukur ini dipakai untuk mengetahui continuitas suatu link optik atau
1. Setting IOR (indeks bias), disesuaikan dengan jenis kabel fiber optik yang
akan diukur. Untuk kabel fiber optik SingleMode, IOR diset pada nilai
1,46770.
2. Pemilihan panjang gelombang laser, pilih panjang gelombang yang akan
optik yang akan diukur, semakin panjang kabel pulsewave yang dipilih
6. On/Offlaser.
Secara umum semua alat ukur OTDR mempunyai fungsi yang sama, namun
cara pengoperasian dari masing-masing OTDR tersebut mungkin berbeda antara yang
satu dengan yang lainnya. Prosedur pengukuran jaringan atau link fiber optik dengan
Beberapa pengukuran dan manajemen hasil ukur yang dapat dilakukan pada
sebagai berikut:
patchcord, sehingga kondisi patchcord ini harus terjamin performansi, redaman dan
kualitasnya. Untuk itu sebelum dipergunakan maka perlu dipastikan dulu bahwa
kondisi patchcord layak dipakai dengan terlebih dulu melakukan pengecekan sebagai
berikut:
dan opticalmargin.Ada dua konfigurasi yang dapat dipakai pengukuran link optik
yaitu endtoend dan LoopBack.Untuk prosedur uji terima biasanya yang dipakai
optik.
Attenuation, Attainable Rate & SNR Speedy yaitu sebuah aplikasi yang terdapat di
perusahaan PT. Telkom Indonesia yang digunakan untuk membantu dalam mengukur
jaringan speedy/indihome. Yang umum digunakan dalam aplikasi ini adalah untuk :
2. Untuk mencari data teknis pelanggan, yaitu berupa nomor telepon, nomor
teknisi
6. Media caring (malakukan panggilan ke pelanggan untuk memastikan
laporan nya sudah selesai di kerjakan dan berfungsi kembali dengan baik)
7. Salam simpatik (memberikan salam dan permohonan maaf ke pada
digunakan untuk melihat detail pengerjaan dari setiap laporan gangguan, seperti apa
perbaikan yang di lakukan dan material apa yang di gunakan teknisi untuk
Gambar 3.47 Detail Perbaikan yang Dilakukan dan Detail Material yang
Digunakan
Sumber: OverviewJaringan FTTH Modul PT. Telekomunikasi Indonesia,2013