Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Komunikasi merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting.

Komunikasi dibutuhkan untuk memperoleh atau memberi informasi dari atau

kepada orang lain. Kebutuhan untuk mendapatkan informasi semakin meningkat,

sehingga manusia membutuhkan alat komunikasi yang dapat digunakan kapan

pun dan dimana pun mereka berada.

Salah satu sistem komunikasi yang merupakan andalan bagi

terselenggaranya integrasi sistem telekomunikasi secara global adalah sistem

komunikasi nirkabel (wireless) dimana propagasi gelombang elektromagnetik

(microwave) sebagai media transmisinya. Semakin bertambahnya popularitas

sistem nirkabel, pengembangan antena untuk sistem ini menjadi lebih penting.

Antena dianggap sebagai tulang punggung sistem nirkabel.

Sejarah antena parabola dapat diamati mulai dari tahun 1970an. Ketika itu

belum ada penyedia/provider untuk televisi satelit. Televisi satelit mulai tumbuh

tahun 1976. HBO adalah stasiun televisi pertama yang mengembangkan program-

program televisi kepada perusahaan kabel melalui transmisi satelit televisi.

Antena parabola C-band ditemukan oleh seorang profesor di Stanford yang

mencoba membangun antena parabolanya sendiri dan berhasil menangkap siaran

HBO.

Antena parabola adalah jenis dish/parabola yang berbentuk

lingkaran/parabolis yang dirancang untuk menerima gelombang mikro dari satelit

1
2

komunikasi, yang mengirimkan transmisi data atau siaran yang berdaya jangkau

tinggi yang digunakan untuk komunikasi radio, televisi dan data dan juga untuk

radiolocation (RADAR), pada bagian UHF and SHF dari spektrum gelombang

elektromagnetik. Panjang gelombang energi (radio) elektromagnetik yang relatif

pendek pada frekuensi-frekuensi ini menyebabkan ukuran yang digunakan untuk

antena parabola masih dalam ukuran yang masuk akal dalam rangka tingginya

unjuk kerja respons yang diinginkan baik untuk menerima atau pun memancarkan

sinyal. Antena parabola berbentuk seperti piringan.

Banyak masyarakat sekarang ini memasang antena parabola untuk

menangkap siaran dari beberapa channel telivisi dari jangkauan yang lebih luas

dari pada menggunakan antena biasa yang jangkauannya relatif sempit. Selain itu,

kualitas gambar serta suara dari antena parabola lebih bagus. Hal ini dikarenakan

bentuk antena parabola seperti piringan sehingga transmisi lebih mudah diterima.

Bentuk antena parabola tersebut membuat parabola dapat menangkap dan

memancarkan sinyal. Selain sinyal televisi, parabola mampu menerima beberapa

sinyal lain yaitu sinyal telepon, sinyal radio, dan beragam data lain yang dapat

ditransmisi melalui gelombang. Antena parabola juga dapat dimanfaatkan untuk

menangkap sinyal Wi-Fi dan dapat digunakan untuk mengakses internet di rumah-

rumah. Apabila posisi rumah dekat dengan hotspot, parabola ini akan dengan

mudah menangkap sinyal Wi-Fi, namun jika posisi rumah jauh dari hotspot

parabola masih dapat menangkapnya karena parabola ini sangat luas.

Umumnya, masyarakat Indonesia hanya mengetahui fungsi umum antena

parabola sebagai alat untuk menerima siaran televisi satelit, akan tetapi mereka
3

tidak mengerti cara kerja, bagaimana sinyal dapat ditangkap oleh parabola, dan

alat apa saja yang ada dalam antena parabola tersebut. Padahal sistem kerja antena

parabola ini menggunakan sistem kerja optik. Karena “ optik adalah cabang ilmu

fisika yang menggambarkan perilaku dan sifat cahaya dan interaksi cahaya

dengan materi”. Antena parabola memiliki sifat paraboloid, sifat paraboloid ini

sama seperti sifat atau karakteristik dari cermin cekung dimana: "Sinar datang

sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus. Sinar datang

yang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar dengan sumbu utama cermin.

Sinar melalui titik kelengkungan akan dipantulkan kembali ke arah yang sama”.1

Berdasarkan uraian diatas, dalam makalah ini penulis tertarik untuk membahas

lebih lanjut mengenai “Sistem Kerja Dish pada Antena Parabola

Menggunakan Prinsip Kerja Optik”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan

masalahnya bagaimana sistem kerja dish antena parabola menggunakan prinsip

kerja optik?

____________

1
Young. Hugh D. Fisika Universitas Jilid I. (Jakarta: Erlangga. 2002). Hlm 134
4

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian

adalah untuk mengetahui sistem kerja dish antena parabola menggunakan prinsip

kerja optik.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah:

1. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan dan wawasan serta dapat mengaplikasikan

dan mensosialisasikan teori yang telah diperoleh selama perkuliahan,

dan juga sebagai syarat memenuhi mata kuliah koloqium.

2. Bagi Pembaca

Untuk menambah wawasan baru mengenai dish antena parabola

berdasarkan prinsip kerjanya.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah pernyataan yang memberikan penjelasan atas

suatu variabel atau suatu konsep sehingga dipahami dan diterima oleh pembaca.

Definisi operasional pada penelitian ini adalah:

1. Antena adalah sebuah komponen yang dirancang untuk bisa

memancarkan atau menerima gelombang elektromagnetik.


5

2. Antena parabola adalah sebuah antena berdaya jangkau tinggi yang

digunakan untuk mentransmisikan berbagai data, komunikasi radio,

televisi, dan juga untuk radiolocation (RADAR), pada bagian UHF and

SHF dari spektrum gelombang elektromagnetik.

3. Dish adalah antena bulat yang dipasang di luar rumah, manfaatnya

sebagai perangkat yang berfungsi mengumpulkan sinyal-sinyal yang

dipancarkan oleh satelit.2

4. Optik adalah cabang ilmu fisika yang menggambarkan perilaku dan sifat

cahaya dan interaksi cahaya dengan materi.3

F. Pembatas Masalah

Adapun pembatasan masalah dari penelitian tersebut adalah hanya

mengetahui sistem kerja dish antena parabola menggunakan prinsip kerja optik.

____________

2
Dadang Gunawan. Pengolahan Sinyal Digital. (Yogyakarta: Graha Ilmu. 2012). Hlm. 21

3
Young. Hugh D. Fisika Universitas Jilid I....Hlm 134
BAB II
KAJIAN TEORITIS

A. Sejarah Antena

Antena televisi sendiri adalah rangkaian kawat logam atau kabel yang

dirangkai sedemikian rupa sehingga dapat menyerap induksi listrik gelombang

elektromagnetik yang dipancarkan dari stasiun pemancar misalnya stasiun

televisi. Antena dapat berfungsi di mana saja karena antena bekerja baik di udara

terbuka. Antena bahkan dapat bekerja di dalam air atau bawah tanah. Namun

kualitas gelombang yang di dapat juga dapat dipengaruhi oleh letak antena.

Semakin pas posisi antena dengan pancaran gelombang dari stasiun pemancar,

semakin baik siaran yang dapat ditangkap antena. Antena TV secara spesifik

didefinisikan sebagai penangkap gelombang elektromagnetik dari udara bebas

kemudian dikonversi menjadi energi listrik. Oleh televisi, energi tersebut

dikonversi kembali menjadi energi bunyi, cahaya, dan panas yang dapat kita

nikmati di layar televisi sebagai tayangan TV.4

Beberapa ilmuwan berperan dalam penemuan dan perkembangan antena.

Heinrich Rudolf Hertz (22 Februari 1857 - 1 Januari 1894) seorang fisikawan

Jerman menemukan pengiriman energi listrik nirkabel atau tanpa kabel. Beliau

juga ilmuwan penemu gelombang radio dan berhasil memancarkannya. Beliau

jugalah yang menemukan alat pemancar (transmitter) dan alat penerima (receiver)

____________

4
M. Erwin, Robert. Pengantar Telekomunikasi. (Jakarta: Gramedia. 1988). Hlm. 53

6
7

gelombang radio tersebut. Sedangkan untuk antena televisi, ditemukan oleh

Hidetsugu Yagi seorang professor Jepang pada tahun 1925 ketika beliau meneliti

gelombang ultrashot. Namun penemuan Yagi sendiri tidak banyak mendapat

dukungan dari negaranya. Justru negara-negara Amerika dan Eropa yang banyak

menggunakan temuan Yagi ini, bahkan diantaranya digunakan sebagai dasar ilmu

pembuatan radar. Baru pada tahun 1942 saat perang dunia II Jepang mengakui

manfaat antena Yagi.

Saat ini antena Yagi telah banyak dimodifikasi sesuai kebutuhan. Ada

antena konvensional, parabola dan antena digital. Antena digital sendiri marak

diperdagangkan seiring dengan maraknya siaran televisi digital. Padahal

pemikiran bahwa untuk menangkap siaran TV digital harus menggunakan antena

digital sebenarnya tidak terlalu tepat. Antena konvensional atau antena biasa pun

dapat menangkap siaran TV digital. Hal ini justru tergantung pada tuner televisi

kita. Apakah televisi kita mempunyai dua tuner yaitu analog dan digital atau

hanya analog saja. Sedangkan untuk antena digital memang dikhususkan untuk

menangkap sinyal digital dengan bantuan DVB (Digital Video Broadcasting).

B. Pengertian Antena

Antena adalah sebuah komponen yang dirancang untuk bisa memancarkan

atau menerima gelombang elektromagnetik. Antena sebagai alat pemancar

(transmitting antenna) adalah sebuah transduser (pengubah) elektromagnetis,

yang digunakan untuk mengubah gelombang tertuntun di dalam saluran transmisi

kabel, menjadi gelombang yang merambat di ruang bebas, dan sebagai alat
8

penerima (receiving antenna) mengubah gelombang ruang bebas menjadi

gelombang tertuntun.5

Antena dapat juga didefinisikan sebagai sebuah atau sekelompok konduktor

yang digunakan untuk memancarkan atau meneruskan gelombang

elektromagnetik menuju ruang bebas atau menangkap gelombang elektromegnetik

dari ruang bebas. Energi listrik dari pemancar dikonversi menjadi gelombang

elektromagnetik oleh sebuah antena yang kemudian gelombang tersebut

dipancarkan menuju udara bebas. Pada penerima akhir gelombang

elektromagnetik dikonversi menjadi energi listrik dengan menggunakan antena.

Sinyal gelombang radiasi elektromagnetik yang berasal dari antena terdiri

dari dua komponen yaitu medan listrik dan medan magnetik. Energi total tersebut

dipancarkan dalam bentuk gelombang yang hampir konstan ke udara bebas dan

ada beberapa yang terserap oleh tanah. Namun demikian gelombang tersebut

dipancarkan ke segala arah, hal ini disebabkan oleh jumlah energi yang

dipancarkan berkurang kekuatannya sebagai akibat dari jarak yang semakin jauh

dari sumbernya. Secara fisik ukuran sebuah antena harus proporsional dengan

panjang gelombang. Semakin tinggi frekuensi yang digunakan maka akan

semakin kecil ukuran antena yang digunakan.

Pada sistem komunikasi tanpa kabel yang modern, sebuah antena harus

berfungsi sebagai antena yang bisa memancarkan dan menerima gelombang

____________

5
Mudrik Alaydrus.Antena Prinsip dan Aplikasi. (Yogyakarta: Graha Ilmu. 2011). Hlm. 7.
9

dengan baik untuk arah tertentu. Karena sinyal dari satelit yang sampai di bumi

sangatlah lemah, sehingga perlu antena yang besar untuk menangkapnya.

Gambar 2.1 Komunikasi menggunakan antena

C. Fungsi Antena

Antena adalah salah satu perangkat yang mengubah sinyal-sinyal listrik

menjadi gelombang elektromagnetik dan memancarkannya ke udara bebas atau

sebaliknya menangkap sinyal gelombang elektromagnetik dari udara bebas dan

mengubahnya menjadi sinyal listrik. Berdasarkan definisi tersebut maka antena

memiliki 3 fungsi pokok, yaitu :6

1. Antena berfungsi sebagai converter. Dikatakan sebagai converter karena

antena tersebut mengubah bentuk sinyal, yaitu dari sinyal listrik menjadi

sinyal elektromagnetik, atau sebaliknya.

2. Antena berfungsi sebagai radiator. Dikatakan sebagai radiator karena

antena tersebut memancarkan gelombang elektromagnetik ke udara bebas

sekelilingnya. Jika sebaliknya antena menerima atau menangkap energi

____________
6
Ichsan Nafik. Rancangan Bangun Wajan Bolic. (Semarang: Program Studi DIII. 2012).
Hlm. 31
10

radiasi gelombang elektromagnetik dari udara bebas, maka fungsinya

dikatakan re-radiator.

3. Antena berfungsi sebagai impedance matching (penyesuai impedansi).

Dikatakan sebagai impedance matching karena antena tersebut akan selalu

menyesuaikan impedansi sistem. Sistem yang dimaksud adalah saluran

transmisi dan udara bebas. Pada saat antena tersebut bekerja atau

beroperasi maka antena akan menyesuaikan inpedansi karakteristik saluran

dengan impedansi karekteristik udara.

Antena dapat digunakan baik pada pemancar maupun penerima. Sifat antena

pemancar dan penerima dikatakan reciprocal yaitu sebuah antena dapat digunakan

sebagai antena pemancar maupun sebagai antena penerima. Maka dari itu, selain

berfungsi sebagai pengubah sinyal listrik menjadi gelombang elektromagnetik,

antena juga berfungsi untuk mengubah sinyal gelombang elektromagnetik

menjadi sinyal listrik.7

D. Macam-macam Antena

1. Antena Omnidirectional

Antena omni meradiasikan sinyal ke semua arah secara horizontal, tetapi

menunjukkan adanya directivitas dalam arah vertikal, dengan

mengonsentrasikan energinya ke bentuk kue donat.

____________
7
Nugraha Yurandi, “Perancangan dan Implementasi Reflector Antena Wifi”. (Bandung:
Jurnal Online Institut Teknologi Nasional. Vol 1. No. 3. 2013). Hlm 12-13.
11

Gambar 2.2 Antena Omnidirectional

2. Antena Yagi-Uda

Antena YagiUda atau yang biasa dikenal sebagai antena yagi merupakan

bentuk antena yang paling banyak dikenal umum. Bentuknya seperti antena

Televisi. Antena ini ditemukan oleh Shintaro Uda dan dipublikasikan ke dunia

melalui tulisan Hidetsuga Yagi. Antena ini terdiri dari sebuah dipole (Driven

Elemen) yang dilengkapi dengan reflektor dan beberapa director.

Gambar 2.3 Antena Yagi-Uda


12

3. Antena Parabolik

Antena parabolic biasanya terdiri dari sebuah dipole sebagai driven elemen

yang dipasang dimuka reflektor yang berbentuk elemen. Antena ini memiliki

reflektor berupa solid dish dan grid parabolic.

Posisi driven elemen tersebut berada dititik vokal (titik api) reflektor

parabolik tersebut. Wave guide dan dua elemen yagi juga bisa dipasang untuk

menggantikan dipole biasa.

Gambar 2.4 Antena parabolic

Antena parabola didesain sedemikian rupa sehingga sinyal yang ditangkap

dipantulkan oleh piringan berbentuk parabola untuk kemudian dikumpulkan ke

satu titik yang disebut dengan titik api. Hanya lengkungan parabolik saja yang

memiliki titik api. Di titik api inilah kemudian sinyal yang lemah itu dikumpulkan

sehingga dayanya menjadi lebih kuat. Hal ini bisa terjadi karena amplitudo dari

sinyal-sinyal yang sampai ke titik api itu adalah sefasa. Sebab jarak lintasan yang

ditempuh oleh sinyal-sinyal tersebut adalah sama sehingga bisa sefasa.


13

Antena parabola adalah sebuah antena berdaya jangkau tinggi yang

digunakan untuk mentransmisikan berbagai data, komunikasi radio, televisi, dan

juga untuk radiolocation (RADAR), pada bagian UHF and SHF dari spektrum

gelombang elektromagnetik. Panjang gelombang energi (radio) elektromagnetik

yang relatif pendek pada frekuensi-frekuensi ini menyebabkan ukuran yang

digunakan untuk antena parabola masih dalam ukuran yang masuk akal dalam

rangka tingginya untuk kerja respons yang diinginkan baik untuk menerima atau

pun memancarkan sinyal. Antena parabola berbentuk seperti piringan.8

Antena parabola untuk pemancar pasti bisa digunakan sebagai penerima.

Tetapi tidak sebaliknya. Antena penerima TVRO misalnya, tidak bisa (tepatnya

tidak boleh) digunakan untuk antena pemancar, karena design dan konstruksinya

berbeda. Berhubung antena ini hanya direncanakan untuk menerima saja, maka

spesifikasi dari antena TVRO tidak terlalu tinggi. Tujuannya adalah agar harganya

bisa murah. Sebaliknya, antena untuk pemancar tidak boleh dibuat sembarangan.

Antena pemancar harus didesign secara presisi, dengan bahan berkualitas tinggi,

konstruksinya juga harus kuat/kokoh dan spesifikasi dari radiasi gelombang yang

dipancarkanya harus mengikuti standar yang telah ditetapkan. Itulah sebabnya

antena parabola untuk pemancar (up-link) harganya jauh lebih mahal dibanding

antena TVRO.

____________
8
Mudrik Alaydrus.Antena Prinsip dan Aplikasi........Hlm. 8.
14

Ada beberapa tipe-tipe dari pada parabola antara lain:9

a. Piringan dengan motor

Sebuah piringan yang ditegakkan di sebuah tiang dan digerakkan dengan

motor atau servo dapat dikendalikan dan diputar atau dirotasikan untuk

menghadap berbagai posisi satelit yang berada di angkasa. Piringan-piringan

antena parabola yang dapat digerakkan sangat digemari. Antena parabola

dengan motor yang bisa digerakkan memiliki tiga standar berbeda, yaitu

DiSEqC, USALS, dan 36v positioners. Banyak receiver yang dapat

mendukung ketiga standar di atas.

b. Multisatelit

Multisatelit adalah piringan yang dapat menampung sebanyak 16 buah

posisi satelit Ku-band. Beberapa desain memungkinkan beberapa penerimaan

sekaligus dari beberapa posisi satelit berbeda tanpa harus mengubah posisi

piringan. Sumbu vertikal bekerja sebagai sebuah reflektor Cassegrain off-axis

concave parabolic concave hyperbolic. Sumbu horizontal bekerja sebagai

concave convex Cassegrain. Titik dari piringan utama bergerak ke piringan

sekunder, yang memperbaiki astigmatisme melalui bentuk bengkok yang

bervariasi. Celah yang berbentuk elips yang dimiliki piringan primer didesain

untuk menyesuaikan diri dengan iluminasi yang diperkecil oleh horn antena

parabola. Karena tumpahan ganda, maka penggunaan piringan besar akan

lebih masuk akal.

____________
9
Teknologi Telkom Institut. Modul Sistem Komunikasi Satelit. (Bandung: ITB. 2012).
Hlm. 72
15

c. VSAT

VSAT adalah tipe antena parabola yang paling populer. VSAT adalah

singkatan dari very small aperture terminal. Antena parabola jenis VSAT

menyediakan komunikasi internet satelit dua arah dan jaringan pribadi untuk

berbagai organisasi. Saat ini, sebagian besar VSAT beroperasi di gelombang

Ku-band. Hal itu terjadi karena gelombang C-band terbatas hanya untuk

beberapa wilayah di dunia. Ada pergerakan yang dilakukan mulai tahun 2005

untuk mendorong adanya satelit Ku-band yang beroperasi di frekuensi lebih

tinggi. Jenis satelit tersebut menawarkan kerja yang lebih baik dengan biaya

yang lebih rendah. Ukuran antena-antena tersebut bervariasi, dimulai dari

antena yang berdiameter 74 hingga 120cm. Untuk kebanyakan aplikasi, antena

parabola VSAT dengan C-band sebesar 4 meter.

1. Komponen-Komponen Penyusun Antena Parabola

a. Komponen-komponen utama penyusun parabola

1. Dish

Dish atau piringan parabola adalah antena bulat yang dipasang di

luar rumah, manfaatnya sebagai perangkat yang berfungsi

mengumpulkan sinyal-sinyal yang dipancarkan oleh satelit. Ukuran

dish atau piringan ini disebut feed, yang semakin besar feed-nya,

semakin bagus pula kemampuan penerimaan sinyalnya.10

____________
10
Matalangi. Pengendalian Parabola Bergerak Menggunakan Mikrokontroler. (Makassar:
Ilkom Jurnal Ilmiah. Vol 9. No. 1 April 2017) Hlm. 21
16

Dish antena parabola dibuat sedemikian rupa seperti wajan namun

mempunyai ukuran lengkung yang terencana dan terukur dengan maksud agar

setiap area dish dari diseluruh permukaannya diharapkan bisa memantulkan sinyal

satelit terpantul di satu titik fokus dimana LNB berada.

Dalam perkembangannya dish juga mengalami efesiensi dalam

pembuatannya, dish antena parabola tidak mesti harus seperti wajan (kuali)

bentuknya (jenis dish ini sering kita sebut prime fokus), tetapi jauh lebih

sederhana dan simple pembuatannya contoh misalnya dish antena parabola offset

fokus, dish ini posisi LNB tidak mesti berada ditengah dish, sebab dish antena nya

dibuat lebih efesien namun titik fokusnya sesuai lengkungnya sudah diarahkan ke

LNB tersebut.

Gambar 2.5 Perbedaan dish Prime focus dan Offset

Seperti yang kita ketahui dish parabola terbagi atas 2 bagian, yaitu:

a. Dish mesh atau dish jaring

Dish mesh merupakan dish piringan yang terdapat pada antena parabola

yang terbuat dari aluminium dengan berlubang kecil seperti jaring. Fungsi dari
17

dish mesh atau dish jaring ini sama halnya dengan fungsi umum dari pada dish

yaitu mengumpulkan sinyal-sinyal yang dipancarkan oleh satelit. Akan tetapi

dish ini mempunyai kelebihan dan kekurangannya, antara lain:

Kelebihannya:

- Harganya lebih murah dari pada solid

- Lebih ringan dibandingkan dengan solid

- Tidak mudah berkarat

Kekurangannya:

- Dish mudah bengkok, patah dan berlubang baik karena usia atau

gangguan lain.

- Sinyalnya kurang bagus dibandingkan dengan dish solid yang

berukuran sama.

b. Dish Solid

Merupakan jenis antena tv parabola yang terbuat dari besi. Oleh sebab itu

semua bagian tertutup kecuali di bagian tengah.

Kelebihannya:

- Signal yang didapat lebih bagus

- Mudah untuk lock sinyal satelit

Kekurangannya:

- Harga jauh lebih mahal dibandingkan dish mesh

- Lebih berat

- Mudah berkarat
18

2. LNB (Low Noise Block)

LNB adalah benda kecil yang diletakkan di tengan piringan parabola.

Bentuknya seperti tutup botol besar terbuat dari alumunium cor yang didalamnya

ada antena kecil dan boster. LNB ini berfungsi sebagai pengolah dan penguat

sinyal yang ditangkap piringan parabola agar mudah diterima oleh receiver.

3. Receiver atau Decoder

Receiver atau Decoder merupakan perangkat seperti DVD player yang

biasanya diletakkan di samping TV. Receiver ini berfungsi merubah sinyal satelit

menjadi gambar dan suara. Alat ini merupakan satu set perangkat elektronika

yang dirancang khusus untuk mengolah sinyal yang diterima dan diolah dish serta

LNB untuk selanjutnya ditampilkan ke layar TV, baik melalui colokan RCA

maupun HDMI.

c. Komponen Pendukung Dalam parabola

1. Kabel, kabel berfungsi untuk mengalirkan sinyal dari LNB ke receiver dan

juga mengalirkan arus suplai voltase dari receiver ke LNB.

2. Switch, hanya digunakan dalam pemasangan parabola 2 LNB atau lebih.

Switch ini berguna untuk menyambungkan atau memutus arus dari receiver

ke LNB yang diaktifkan. Kalau menggunakan switch, otomatis juga

dibutuhkan kabel rakit (kabel pendek untuk menghubungkan LNB ke

switch.
19

3. Pipa Tiang, pipa tiang digunakan untung menyangga dish. Pipa ini harus

terpasang kuat tidak boleh goyah sedikitpun.

4. Konektor, konektor adalah alat untuk menghubungkan kabel ke slot-slot

sambungan. Misalnya kabel ke receiver, switch dan LNB.

d. Bagian-Bagian Penting Antena parabola

1. Main Reflektor

Berfungsi untuk memantulkan sinyal yang datang dari satelit menuju satu

titik fokus (sub reflector) serta memantulkan sinyal yang dipancarkan dari titik

fokus (sub reflector) menuju satelit agar diperoleh gain yang cukup besar.

Gambar 2.6 Main Reflektor Antena

2. Sub Reflektor

Berfungsi untuk memantulkan kembali sinyal dari main reflektor menuju

titik api (feed horn), dan sebaliknya.

3. Feed Horn

Pada sisi penerima bagian ini berfungsi untuk menangkap sinyal dari satelit

yang telah dikumpulkan oleh main reflector dan sub reflector untuk diteruskan ke
20

LNA. Sebaiknya pada sisi pemancar berfungsi untuk melepaskan sinyal dari HPA

yang selanjutnya dipancarkan ke satelit.

4. Duplexer

Duplexer adalah komponen wave guide yang mempunyai fungsi sebagai

pemisah antara sinyal transmisi dan sinyal receive.

Gambar 2.7 Duplexer Antena

5. Polarizer

Polarizer adalah komponen wave guide yang mempunyai fungsi untuk

memilih polaritas sinyal sesuai dengan bidang polaritas yang dikehendaki.

6. Manual Jack

Manual Jack merupakan bagian antena yang digunakan untuk mengatur

arah antena secara manual.


21

E. Pemantulan pada Cermin Cekung

a. Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung11

1. Sinar datang sejajar sumbu utama cermin dipantulkan melalui titik

fokus f

2. Sinar datang melalui titik fokus f dipantulkan sejajar sumbu utama

3. Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan M dipantulkan kembali

ke titik pusat lengkung tersebut

Gambar 2.8 Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung

____________
11
Gustri Vero Wahyudi. Optika Geometripdf. Vol 1 No. 2 Nopember 2012. Diakses
tanggal 30 Juni 2017, pukul 22:24 WIB
BAB III
PEMBAHASAN

A. Sistem Kerja Dish Antena Parabola

Dish atau piringan parabola adalah antena bulat yang dipasang di luar

rumah, manfaatnya sebagai perangkat yang berfungsi mengumpulkan sinyal-

sinyal yang dipancarkan oleh satelit. Ukuran dish atau piringan ini disebut feet,

yang semakin besar feet-nya, semakin bagus pula kemampuan penerimaan

sinyalnya.

Prinsip pemantulan pada dish parabola sebenarnya mengikuti hukum cermin

cekung, mengingat cermin cekung mempunyai persamaan bentuk kelengkungan

dengan dish parabola.12 Dimana prinsip dasar cermin cekung adalah :

a. Sinar sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus.

b. Sinar melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar dengan sumbu utama.

c. Sinar yang melalui titik pusat kelengkungan cermin (M), akan dipantulkan

kembali ke titik pusat kelengkungan cermin tersebut.

____________

12
Alan V.Oppenheim, dkk. Sinyal dan Sistem. (Jakarta: Erlangga. 1997). Hlm 25

22
23

Gambar 3.1. Prinsip dasar cermin cekung

Rumus yang berlaku pada cermin cekung ataupun pada optik lainnya

adalah :

1/S +1/S’ = 1/F

Dimana : S = Jarak antara benda dengan cermin


S’ = Jarak antara bayangan dengan cermin
F = Titik fokus cermin13

Dengan demikian prinsip dasar cermin dapat diaplikasikan ke dalam dish

parabola yaitu sebagai berikut :

1. Diketahui bahwa satelit terletak pada jarak sekitar 3600 KM di atas

permukaan laut, hal sangat jauh bila dibandingkan dengan titik fokus

antena parabola. Untuk itu dapat dianggap bahwa :

Jarak satelit ke cermin >Jarak titik fokus ke cermin

Sehingga jarak satelit dapat dianggap terletak pada jarak tidak terhingga (S

= tak terhingga). Oleh karena frekuensi dari satelit tinggi sekali, maka

sinyal satelit dapat digambarkan sebagai sinar (agar mudah dibayangkan).

____________

13
Zahra Muslim. Gelombang dan Optik. (Yogyakarta: FMIPA UGM. 1996). Hlm 175
24

2. Diketahui bahwa benda yang memancarkan sinar (gelombang frekuensi

tinggi) pada jarak yang jauh sekali akan sejajar dengan sumbu utama dish

(sebagai cermin cekung), sehingga berdasarkan prinsip cermin cekung

bahwa sinar sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan ke titik fokus.

Dengan demikian sinyal-sinyal satelit akan terkumpul di titik fokus bila

sumbu dish parabola sejajar dengan sinyal satelit yang datang.

Gambar 3.2. Pantulan sinyal satelit melalu dish ke titik fokus

Oleh karena cermin cekung berlaku untuk kondisi ideal, tetapi diaplikasikan

dalam kondisi nyata (realita), maka faktor-faktor koreksi tersebut sangat

diperlukan dalam memperhitungkan kelengkungan dish. Tingkat kualitas gambar

dan suara dapat dinaikkan dengan memperbesar ukuran dish, karena semakin luas

penampang dish semakin banyak pemantulan sinyal ke feed horn.

Dish parabola yang baik tidak mungkin dapat menangkap sinyal dari

beberapa satelit sekaligus secara bersamaan. Hal ini dikarenakan permukaan

penampang dish hanya dapat menangkap sinyal lurus yang datang dari satelit

(lihat gambar berikut di bawah ini).


25

Gambar 3.3. Dish parabola sedang mengarah pada salah satu satelit.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa dish

parabola mempunyai prinsip kerja seperti halnya prinsip kerja cermin cekung,

dimana kecekungan dish parabola inilah yang dapat memantulkan sebanyak-

banyaknya sinyal satelit ke feet horn yang terletak tepat di titik fokus dish. Hal ini

dimaksudkan untuk mendapatkan kualitas gambar dan suara yang lebih baik.

B. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka

penulis menyarankan:

1. Penulis sangat berharap untuk bisa mempelajari lebih rinci lagi,

dengan mengetahuisistem kerja dish pada antena parabola

menggunakan prinsip kerja optik, semoga pengetahuan yang telah

didapatkan akan berguna untuk semua.

2. Dengan semakin berkembangnya sistem komunikasi pada zaman

sekarang ini, kita diharapkan mamou memilih dengan teliti mana yang

bermanfaat dan mana yang kurang bermanfaat agar dapat kita

maksimalkan sebaik mungkin.

26
27

DAFTAR PUSTAKA

Alan V. Oppenheim. Sinyal dan Sistem. Jakarta: Erlangga. 1997

Dadang Gunawan. Pengolahan Sinyal Digital. Yogyakarta. Graha Ilmu. 2012.

Gustri Vero Wahyudi. Optika Geometripdf. Vol 1 No. 2 Nopember 2012.

Mudrik Alaydrus. Antena Prinsip dan Aplikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2011

Teknologi Telkom Institut. Modul Sistem Komunikasi Satelit. Bandung: ITB.


2012.

Young. Hugh D. Fisika Universitas Jilid I. Jakarta: Erlangga. 2002

Zahra Muslim. Gelombang dan Optik. Yogyakarta: FMIPA UGM. 1996

M. Erwin, Robert. 1988. Pengantar Telekomunikasi. Jakarta: Gramedia.

Judhariksawan, 2005.Pengantar Hukum Telekomunikasi. Jakarta: PT. Raja


Grafindo Persada, hlm. 53.
Wahyu pamungkas. Analisis pengaruh warna antena parabola terhadap
parameter c/n pada aplikasi dvb. Seminar Nasional Teknologi Informasi
dan Komunikasi Terapan 2012 (Semantik 2012) ISBN 979 - 26 - 0255 – 0
Semarang, 23 Juni 2012

Nugraha Yurandi, “Perancangan dan Implementasi Reflector Antena Wifi”.


Jurnal Online Institut Teknologi Nasional. Vol 1. No. 3, pp. 12-13. 2013

Matalangi. “Pengendalian Parabola Bergerak Menggunakan Mikrokontroler”.


Ilkom Jurnal Ilmiah. Vol 9. No. 1 April 2017

Ichsan Nafik. Rancangan Bangun Wajan Bolic. (Semarang: Program Studi DIII).
2012
28

Daftar Riwayat Hidup


(Curriculum Vitae)

Nama : Eva Diana


NIM : 140204078
Fakultas / Jurusan : FTK/ Pendidikan Fisika
Tempat / Tgl Lahir : Blangme / 14 Juni 1996
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat Rumah : Tanjung Selamat
Telp / HP : 082165682472
E_mail : Evadianapfs14@gmail.com
Alamat Perguruan Tinggi : Darussalam Jl. Lingkar Kampus
Telp. 065-755921-7551922
Riwayat Pendidikan
SD / MI : MIN Kutablang
SMP / MTsN : MTsN Model Gandapura
SMA / MAN : SMAN 2 Peusangan
Universitas : UIN Ar-Raniry s.d Sekarang

Data Orang Tua


Nama Ayah : Zulkifli
Nama Ibu : Nurhanim
Pekerjaan Ayah : Jualan
Pekerjaan Ibu : PNS
Alamat Lengkap : Blangme Kec Kutablang Kab Bireuen

Banda Aceh, 7 Juni 2017


Yang Menyatakan,

Eva Diana
NIM. 140204078

Anda mungkin juga menyukai