Anda di halaman 1dari 28

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Masuk :
Laporan Disahkan :
Nilai :

TTD Asisten
Ahmad Robby Nur M.

( NRP 11-2011-031 )

i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam peraturan akademik Institut Teknologi Nasional sekarang ini,
salah satu syarat kelulusan untuk mata kuliah yang memiliki praktikum
seperti Trafo dan Mesin DC adalah lulus praktikum, karena apabila kuliahnya
lulus tetapi praktikumnya tidak lulus, maka mata kuliah tersebut dianggap
tidak lulus.
Sebagai salah satu syarat lulus praktikum adalah menyelesaikan laporan
dari setiap praktikum. Berdasarkan hal tersebut, penulis menulis sebuah
laporan praktikum Trafo dan Mesin DC tentang modul 1 yang berjudul
Transformator.
Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui apa itu
transformator, prinsip kerja transformator, karakteristik transformator dan
rangkaian ekivalen transformatorpada beban nol.
Hasil dari praktikum ini diharapkan mahasiswa mengetahui apa itu
transformator, prinsip kerja transformator, karakteristik transformator dan
rangkaian ekivalen transformatorpada beban nol, sehingga dapat menambah
pengetahuan mahasiswa dalam energi elektrik.

1.2 Tujuan
1. Mempelajari prinsip kerja trafo dan karakteristiknya.
2. Mengetahui rangkaian ekivalen transformator pada beban nol, hubung
singkat, hubung bintang, dan hubung delta.

1.3 Pembatasan Masalah


1. Prinsip kerja transformator
2. Karakteristik transformator
3. Rangkaian ekivalen transformator

1
1.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penyusunan laporan praktikum Dasar Energi Elektrik ini penulis
menggunakan beberapa metode pengumpulan data, antara lain :
1. Metoda pustaka dan studi literature
Studi literatur adalah metoda yang dilakukan dengan membaca dan
mempelajari sumber-sumber yang berhubungan dengan topik yang penulis
sajikan dalam hal ini adalah modul Praktikum Trafo dan Mesin DC.
Institut Teknologi Nasional.”.
2. Metoda Pengujian
Pengujian di Laboratorium Teknik Energi Elektrik Institut Teknologi
Nasional Bandung.

1.5 Sistematika Pembahasan


BAB I : Pendahuluan
Menguraikan latar belakang masalah, tujuan , pembatasan
masalah, metoda pengambilan data dan sistematika pembahasan.
BAB II : Teori Dasar
Menguraikan teori tentang Transformator .
BAB III : Landasan Praktikum
Menguraikan alat–alat, prosedur percobaan, data hasil
pengamatan ,dan pengolahan data
BAB IV : Analisa dan Tugas Akhir
Menguraikan tentang analisa dari hasil percobaan dan berisikan
tugas akhir dan jawaban yang di telah diberikan.
BAB V : Kesimpulan dan Saran
Berisikan kesimpulan mengenai hasil yang diperoleh dari
praktikum yang telah dilakukan.

2
BAB II
TEORI DASAR

2.1 Transformator
2.1.1 Pengertian Transformator
Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan
dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke
rangkaian listrik yang lain, melalui suatu gandengan magnet dan
berdasarkan prinsip induksi-elektromagnet.
2.1.2 Kontruksi Tranformator

Gambar 2. 1 Transformator

Gambar diatas memperlihatkan bentuk fisik dari transformator,


dimana tegangan masukan (V1) dihubungkan pada gulungan primer
(N1). Arus arus masukan (I1) mengakibatkan aliran fluk (φ) pada
gulungan (N1) maupun gulungan (N2). Fluk pada gulungan sekunder
(N2) menyebabkan aliran arus (I2) dan tegangan (V2).
2.1.3 Prinsip Kerja Tranformator
Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah ketika kumparan
primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan
arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang
berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi
dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-
ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan
induktansi timbal-balik (mutual inductance).

3
Gambar 2. 2 Skema kumparan terhadap medan magnet

2.2 Jenis-Jenis Transformator


Berdasarkan fungsinya, diantaranya :
1. Step-Up
Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan
sekunder lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai
penaik tegangan.
2. Step-down
Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit
daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan.
Transformator jenis ini sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor
AC-DC.
3. Autotransformator
Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut
secara listrik, dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian
lilitan primer juga merupakan lilitan sekunder. Keuntungan dari
autotransformator adalah ukuran fisiknya yang kecil dan kerugian yang
lebih rendah daripada jenis dua lilitan. Tetapi transformator jenis ini tidak
dapat memberikan isolasi secara listrik antara lilitan primer dengan lilitan
sekunder. Selain itu, autotransformator tidak dapat digunakan sebagai
penaik tegangan lebih dari beberapa kali lipat (biasanya tidak lebih dari
1,5 kali).

4
4. Autotransformator Variabel
Autotransformator variabel sebenarnya adalah autotransformator biasa
yang sadapan tengahnya bisa diubah-ubah, memberikan perbandingan
lilitan primer-sekunder yang berubah-ubah.

2.3 Rangkaian Ekivalen Transformator


Transformator dapat dimodelkan dengan rangkaian elektrik seperti di bawah :

Gambar 2. 3 Rangkaian elektrik transformator

Disimplisikafi menjadi,

Gambar 2. 4 Rangkaian elektrik transformator yang telah disederhanakan

5
Apabila tanpa beban menjadi,

Gambar 2. 5 Rangkaian elektrik transformator tanpa beban

Keterangan gambar 2.3, gambar 2.4, dan gambar 2.5 :


Vp : tegangan sumber
I0 : arus sumber
Rp =Rs : tahanan ekivalen
Xe = Xs : reaktansi ekivalen
Rc : hambatan karena rugi-rugi inti
Ic : arus karena rugi-rugi inti
XM : reaktansi yang menimbulkan fluks
IM : arusfluks
EP : GGL primer
Es : GGL sekunder
Np : lilitan primer
Ns : lilitan sekunder
Is : arus output
Vs : tegangan output

2.4 Hubungan Antara Tegangan dan Lilitan


Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangan
sekunder, dan jumlah lilitan sekunder, dapat dinyatakan dalam persamaan:

6
𝑉𝑝 𝑁𝑝
=
𝑉𝑠 𝑁𝑠

Keterangan:
Vp = tegangan primer (volt)
Vs = tegangan sekunder (volt)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder

2.5 Penggunaan Transformator


Transformator digunakan secara luas, baik dalam bidang tenaga listrik
maupun elektronika. Penggunaan transformator dalam sistem tenaga
memungkinkan terpilihnya tegangan yang sesuai, dan ekonomis untuk tiap-
tiap keperluan misalnya kebutuhan akan tegangan tinggi dalam pengiriman
daya listrik jarak jauh. Dalam bidang elektronika, transformator digunakan
antara lain sebagai gandengan impedansi antara sumber dan beban; untuk
memisahkan satu rangkain dari rangkaian yang lain; dan untuk menghambat
arus searah melalukan atau mengalirkan arus bolak-balik.

7
BAB III
LANDASAN PRAKTIKUM

3.1 Alat – Alat Yang Digunakan


1. Rangkaian Panel ( 1 buah )
2. Variac ( 1 buah )
3. Wattmeter AC ( 1 buah )
4. Voltmeter AC ( 1 buah )
5. Amperemeter AC ( 1 buah )
6. Jumper ( secukupnya)
7. Trafo 1 phasa ( 1 buah )
8. Trafo 3 phasa ( 1 buah )

3.2 Rangkaian dan Wiring Percobaan


3.2.1 Beban Nol

R A
Wattmeter Trafo 1 fasa V
N

Gambar 3. 1 Rangkaian percobaan beban nol


3.2.2 Hubung Singkat

R
Variac Trafo 1 fasa A V
N

Gambar 3.2 Rangkaian percobaan hubung singkat


3.2.3 Hubung Bintang 300 Watt
SH1 SH2
R A
Trafo
S 3 Z2
fasa Z1
WM
T
V Z3
N

Gambar 3.3 Rangkaian percobaan hubung bintang 300 watt

8
3.2.4 Hubung Bintang 600 Watt

SH1 SH2
R A
Trafo
S 3 Z2
fasa Z1
WM
T
V Z3
N

Gambar 3.4 Rangkaian percobaan hubung singkat 600 watt


3.2.5 Hubung Delta 300 Watt

SH1 SH2
R A
Trafo
S 3
fasa Z2 Z1
WM
T Z3
V
N

Gambar 3.5 Rangkaian percobaan hubung delta 300 watt


3.2.6 Hubung Delta 600 Watt

SH1 SH2
R A
Trafo
S 3
fasa Z2 Z1
WM
T Z3
V
N

Gambar 3.6 Rangkaian percobaan hubung delta 600 watt

9
3.3 Prosedur Percobaan
3.3.1 Percobaan Beban Nol
1. Menyiapkan alat – alat yang akan digunakan.
2. Mengatur dan mengalibrasi Wattmeter AC.
3. Merangkai rangkaian seperti rangkaian pada gambar 3.1
4. Memastikan rangkaian sudah terangkai dengan benar (tanya
asisten).
5. Menaikkan CB pada rangkaian panel.
6. Mencatat hasil pengukuran (tegangan, daya, dan arus) yang
ditunjukkan oleh alat ukur.
7. Menurunkan CB pada rangkaian panel.
8. Menggambar wiring percobaan.
9. Membereskan kembali rangkaian dan rapihkan meja praktikum

3.3.2 Percobaan Hubung Singkat


1. Menyiapkan alat – alat yang akan digunakan.
2. Mengatur dan mengalibrasi Wattmeter AC.
3. Merangkai rangkaian seperti rangkaian pada gambar 3.2
4. Memastikan rangkaian sudah terangkai dengan benar (tanya
asisten).
5. Menaikkan CB pada rangkaian panel.
6. Menaikkan tegangan pada variac secara perlahan, hingga arus
terhitung 10 Ampere.
7. Mencatat hasil pengukuran (tegangan dan arus) yang
ditunjukkan oleh alat ukur.
8. Menurunkan tegangan pada variac sampai nol.
9. Menurunkan CB pada rangkaian panel.
10. Menggambar wiring percobaan.
11. Membereskan kembali rangkaian dan rapihkan meja praktikum

10
3.3.3 Percobaan Hubung Bintang
1. Menyiapkan alat – alat yang akan digunakan.
2. Mengatur dan mengalibrasi Wattmeter AC.
3. Merangkai rangkaian seperti rangkaian pada gambar 3.3
dengan beban 300 watt dihubung bintang.
4. Memastikan rangkaian sudah terangkai dengan benar (tanya
asisten).
5. Menaikkan CB pada rangkaian panel.
6. Menaikkan kontaktor pada rangkaian panel.
7. Mencatat hasil pengukuran (tegangan, daya, dan arus) yang
ditunjukkan oleh alat ukur.
8. Menurunkan kontaktor pada rangkaian panel.
9. Menurunkan CB pada rangkaian panel.
10. Menggambar wiring percobaan.
11. Melakukan kembali langkah 5–12, dengan beban 600 watt
hubung bintang.
12. Membereskan kembali rangkaian dan rapihkan meja praktikum

3.3.4 Percobaan Hubung Delta


1. Menyiapkan alat – alat yang akan digunakan.
2. Mengatur dan mengalibrasi Wattmeter AC.
3. Merangkai rangkaian seperti rangkaian pada gambar 3.5
dengan beban 300 watt dihubung delta.
4. Memastikan rangkaian sudah terangkai dengan benar (tanya
asisten).
5. Menaikkan CB pada rangkaian panel.
6. Menaikkan kontaktor pada rangkaian panel.
7. Mencatat hasil pengukuran (tegangan, daya, dan arus) yang
ditunjukkan oleh alat ukur.
8. Menurunkan kontaktor pada rangkaian panel.
9. Menurunkan CB pada rangkaian panel.

11
10. Menggambar wiring percobaan.
11. Melakukan kembali langkah 5–12, dengan beban 600 watt
hubung dihubung delta.
12. Membereskan kembali rangkaian dan rapihkan meja praktikum

3.4 Data dan Hasil Percobaan


Tabel 3.1 Tabel Hasil Pengamatan
PERCOBAAN P ( Watt ) V ( Volt ) I ( Ampere ) BEBAN
Beban nol (open circuit) 19 100,9 0 Tanpa beban
Hubung singkat (short circuit) 0 4 10 Tanpa beban
Hubung bintang (Y) 300W 35 115,3 0,31 Menyala terang
Hubung bintang (Y) 600W 24 115 0,1 Menyala redup
Hubung delta (Δ) 300W 86 115,9 0,76 Menyala sangat terang
Hubung delta (Δ) 600W 56 114,7 0,5 Menyala redup

12
3.5 Pengolahan Data
3.5.1 Percobaan beban nol (open circuit)
𝑉2 𝑉2
𝑃= ≅ 𝑅=
𝑅 𝑃
100,92
𝑅= = 535,83 Ω
19

3.5.2 Percobaan hubung singkat (short circuit)


𝑎) 𝑃 = 𝑉. 𝐼. 𝑐𝑜𝑠𝜃
𝑃 = 4 . 10 . 0,75 = 30 𝑤𝑎𝑡𝑡
𝑉
𝑏) 𝑧 =
𝐼
4
𝑧= = 0,4 Ω
10
𝑉
𝑐) 𝑅 = 2
𝐼
4
𝑅 = 2 = 0,04 Ω
10
𝑑) 𝑥 = √𝑧 2 . 𝑅 2

𝑥 = √0,42 . 0,042 = 0,016 Ω

3.5.3 Percobaan transformer tiga phasa


1) ℎ𝑢𝑏𝑢𝑛𝑔 𝑏𝑖𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 (𝑌)𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 300 𝑤𝑎𝑡𝑡
𝑃
𝑎) 𝑐𝑜𝑠𝜃 =
𝑉. 𝐼. √3
35
𝑐𝑜𝑠𝜃 = = 0,565
115,3 .0,31. √3
𝑉
𝑏) 𝑧 =
𝐼
115,3
𝑧= = 371,94 Ω
0,31

13
𝑉
𝑐) 𝑅 =
𝐼2
115,3
𝑅= = 1199,79 Ω
0,312
𝑑) 𝑥 = √𝑧 2 . 𝑅 2

𝑥 = √371,942 . 1199,792 = 446249,89 Ω = 0,45 𝑀Ω


𝑒) 𝑃 = √3 𝑉. 𝐼. 𝑐𝑜𝑠𝜃
𝑃 = √3 . 115,3 . 0,31 . 0,565 = 34,978 𝑤𝑎𝑡𝑡

2) ℎ𝑢𝑏𝑢𝑛𝑔 𝑏𝑖𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 (𝑌)𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 600 𝑤𝑎𝑡𝑡


𝑃
𝑎) 𝑐𝑜𝑠𝜃 =
𝑉. 𝐼. √3
24
𝑐𝑜𝑠𝜃 = = 1,205
115 .0,1. √3
𝑉
𝑏) 𝑧 =
𝐼
115
𝑧= = 1150 Ω
0,1
𝑉
𝑐) 𝑅 =
𝐼2
115
𝑅= = 11500 Ω
0,12
𝑑) 𝑥 = √𝑧 2 . 𝑅 2

𝑥 = √11502 . 115002 = 13225000 Ω = 13,225 𝑀Ω


𝑒) 𝑃 = √3 𝑉. 𝐼. 𝑐𝑜𝑠𝜃
𝑃 = √3 . 115 . 0,1 . 1,205 = 24 𝑤𝑎𝑡𝑡

3) ℎ𝑢𝑏𝑢𝑛𝑔 𝑏𝑖𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 (𝑌)𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 300 𝑤𝑎𝑡𝑡


𝑃
𝑎) 𝑐𝑜𝑠𝜃 =
𝑉. 𝐼. √3
24
𝑐𝑜𝑠𝜃 = = 0,564
115,9 .0,76. √3

14
𝑉
𝑏) 𝑧 =
𝐼
115,9
𝑧= = 152,5 Ω
0,76
𝑉
𝑐) 𝑅 =
𝐼2
115,9
𝑅= = 200,66 Ω
0,762
𝑑) 𝑥 = √𝑧 2 . 𝑅 2

𝑥 = √152,52 . 200,662 = 30600,65 Ω = 0,03 𝑀Ω


𝑒) 𝑃 = √3 𝑉. 𝐼. 𝑐𝑜𝑠𝜃
𝑃 = √3 . 115,9 . 0,76 . 0,564 = 86 𝑤𝑎𝑡𝑡

4) ℎ𝑢𝑏𝑢𝑛𝑔 𝑏𝑖𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 (𝑌)𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 600 𝑤𝑎𝑡𝑡


𝑃
𝑎) 𝑐𝑜𝑠𝜃 =
𝑉. 𝐼. √3
24
𝑐𝑜𝑠𝜃 = = 0,564
114,7 .0,5. √3
𝑉
𝑏) 𝑧 =
𝐼
114,7
𝑧= = 229,4 Ω
0,5
𝑉
𝑐) 𝑅 =
𝐼2
114,7
𝑅= = 458,8 Ω
0,52
𝑑) 𝑥 = √𝑧 2 . 𝑅 2

𝑥 = √229,42 . 458,82 = 105248,72 Ω = 0,105 𝑀Ω


𝑒) 𝑃 = √3 𝑉. 𝐼. 𝑐𝑜𝑠𝜃
𝑃 = √3 . 114,7 . 0,5 . 0,564 = 56 𝑤𝑎𝑡𝑡

15
BAB IV
TUGAS AKHIR DAN ANALISA

4.1 Tugas Akhir


1. Buktikan bahwa PΔ = 3 PY!
Jawab :
𝑃∆ = 𝑉𝐿−𝐿 ∙ 𝐼𝐿−𝐿 ∙ cos 𝜃 ....................................................................... (1)
𝑃𝑌 = 𝑉𝐿−𝑁 ∙ 𝐼𝐿−𝑁 ∙ cos 𝜃 ...................................................................... (2)

𝑃3∅ = 𝑃3∅
𝑉𝐿−𝐿 ∙ 𝐼𝐿−𝐿 ∙ cos 𝜃 = 𝑉𝐿−𝐿 ∙ 𝐼𝐿−𝐿 ∙ cos 𝜃
𝑉𝐿−𝐿 ∙ 𝐼𝐿−𝐿 ∙ cos 𝜃 = √3 ∙ 𝑉𝐿−𝑁 ∙ √3 ∙ 𝐼𝐿−𝑁 ∙ cos 𝜃
𝑉𝐿−𝐿 ∙ 𝐼𝐿−𝐿 ∙ cos 𝜃 = 3 ∙ 𝑉𝐿−𝑁 ∙ 𝐼𝐿−𝑁 ∙ cos 𝜃
Persamaan disubstitusikan oleh persamaan 1 dan 2, sehingga :
𝑃∆ = 3 𝑃𝑌

4.2 Analisa
Setelah melakukan percobaan dapat dianalisis sebagai berikut :
Percobaan beban nol menghasilkan daya dan tegangan listrik sedangkan
untuk arus tidak mengalir (I=0) pada rangkaian. Karena, pada percobaan ini
rangkaian yang digunakan adalah rangkaian terbuka (open loop). Yang terukur
pada alat ukur hanya tegangan dan daya.
Percobaan hubung singkat dapat menghasilkan tegangan dan arus yang
mengalir pada rangkaian. Hasil yang didapat arus yang didapat arus
maksimum yang telah ditentukan karena pada percobaan ini tidak
menggunakan beban tambahan. Maka hasil yang didapat adalah Z, R, dan X.
Variac yang digunakan untuk membangkitkan tegangan input kepada
rangkaian.
Trafo yang sedang bekerja terjadi getaran atau resonansi ini dikarenakan
adanya induksi magnetik kumparan dan lilitan besi. Karena adanya harmonik

16
dalam sistem induksi akibat harmonik arus frekuensi tinggi. Hal yang perlu
diperhatikan jika terjadi getaran adalah tidakan pencegahan seperti
pengecekan terhadap trafo yang digunakan.
Jika trafo yang digunakan adalah trafo ideal, maka tidak mempunyai rugi-
rugi inti. Untuk jenis trafo ideal tidak mungkin ada material yang dapat
menghilangkan rugi-rugi inti. Maka hasil yang didapat pada percobaan
merupakan hasil yang dipengaruhi oleh rugi-rugi inti. Untuk meminimalisir
besarnya rugi-rugi inti digunakan isolasi sebagai penahan rugi-rugi yang
terjadi.
Penempatan lilitan trafo pada kenyataannya berada di tengah, bukanlah di
sisi-sisi besi initi. Hal ini dikarenakan untuk lebih efektif karena pada saat
lilitan berada ditengah, induksi fluks yang terjadi akan lebih efektif daripada
ketika lilitan berada di sisi-sisi besi inti. Pada trafo dengan inti berada di
tengah, biasanya lilitan sekunder berada pada bagian dalam lilitan, dan lilitan
primer berada pada lilitan bagian luar.
Penggunaan hubung bintang dan delta bergantung pada kebutuhan,
perbedaan dikedua hubung tersebut terletak pada pemasangan rangkaian pada
beban. Dan dihasilkan nyala lampu yang berbeda-beda. Jumlah beban yang
digunakan juga berpengaruh pada hasil terangnya lampu.

17
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan dapat disimpulkan bahwa :
1. Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan
mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian
listrik yang lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip
induksi-elektromagnet.
2. Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah ketika kumparan primer
dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik
pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan
magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti
besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan
sekunder akan timbul ggl induksi.
3. Pada percobaan beban nol menggunakan rangakaian terbuka (open loop).
4. Pada percobaan hubung singkat menggunakan rangakaian tertutup (close
loop).
5. Pada hubung bintang (Y) beban dihubung paralel maka didapat nyala
lampu yang redup dan hemat energi listrik.
6. Pada hubung delta (Δ) beban dihubung seri maka didapat nyala lampu
yang lebih terang dibanding hubung bintang dan banyak menggunakan
energi listrik.
7. Daya yang digunakan pada kedua hubung beban adalah hubung beban
delta tiga kali lebih banyak dibanding hubung beban bintang. (PΔ=3PY).

5.2 Saran
1. Alat-alat yang digunakan pada saat praktikum khususnya kabel-kabel
seharusnya ditata dengan lebih baik, baik itu dari warna, panjang, serta
besar konduktornya, serta disolder agar tidak lepas. Agar dapat

18
mempermudah pada saat perangkaian oleh praktikan, juga pengecekan
rangkaian oleh asisten.
2. Rangkaian yang akan dilakukan oleh praktikum sebaiknya disempurnakan
lagi agar praktikan lebih mengerti pada saat perangkaian.

19
DAFTAR PUSTAKA

Tim asisten.2014.Modul Praktikum Transformator dan Mesin Arus


Searah.Laboratorium teknik energi elektrik Itenas:Bandung.

Chapman, Stephen J.2004.Electric Machinery Fundamentals (4th edition).USA

20
LAMPIRAN
Wattmeter Trafo 1 fasa Ammeter Voltmeter
220 V 110 V
A com V W + - + - + - + -
Panel

N R

Wiring Percobaan Beban Nol


Variac Trafo 1 fasa Ammeter Voltmeter
220 V 110 V
+ + + - + - A com V com
_ _
Panel

N R

Wiring Percobaan Hubung Singkat


Beban 100W
Ammeter VOLTMETER WATTMETER
A COM V COM A COM V WATT
Panel TRAFO 3 PHASA CB

R U U U U Beban 100W

S V V V V
T W W W W
N N N
Beban 100W

Wiring Percobaan Hubung Bintang 300 Watt


Beban 100W Beban 100W
AMPEREMETER VOLTMETER WATTMETER
A COM V COM A COM V WATT
PANEL TRAFO 3 PHASA CB

R U U U U Beban 100W Beban 100W


S V V V V
T W W W W
N N N
Beban 100W Beban 100W

Wiring Percobaan Hubung Bintang 600 Watt


BEBAN
AMMETER VOLTMETER WATTMETER
A COM V COM A COM V WATT
PANEL TRAFO 3 PHASA CB

R U U U U BEBAN

S V V V V
T W W W W
N N N
BEBAN

Wiring Percobaan Hubung Delta 300 Watt


BEBAN BEBAN
AMMETER VOLTMETER WATTMETER
A COM V COM A COM V WATT
PANEL TRAFO 3 PHASA CB

R U U U U BEBAN BEBAN

S V V V V
T W W W W
N N N
BEBAN BEBAN

Wiring Percobaan Hubung Delta 600 Watt

Anda mungkin juga menyukai