Anda di halaman 1dari 22

KELOMPOK 7

QADRIYYAH MARZUQAH (D041171529)


MUHAMMAD DAFFA FAISAL (D0411715..)

RAHMAT ANDI HAMBALI (D041171526)


CONTENT
01 SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK

02 SISTEM KOMUNIKASI KABEL LAUT

03 CONTOH SISTEM SERAT OPTIK ANALOG


01 Komunikasi serat optik
01 SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK

1 2

Sistem komunikasi serat optik Sistem komunikasi ini merupakan


merupakan bagian dari sistem transmisi menggunakan
sistem komunikasi digital media serat optik yang mempunyai
kelebihan diantaranya bit rate
tinggi, resistan terhadap gangguan
gelombang radio atau noise, aman,
serta kapasitasnya yang besar
01 SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK

3 4

Teknologi semakin Indonesia sendiri merupakan


berkembang sehingga negara kepulauan dimana
kabel optik juga dapat tiap pulau dipisahkan oleh
ditanam di bawah laut selat atau lautan sehingga
untuk menghubungkan sistem komunikasi kabel laut
komunikasi antar pulau, (SKKL) sangat cocok
negara, bahkan benua diterapkan di Indonesia.
Sistem Komunikasi
02 Kabel Laut
02 SISTEM KOMUNIKASI KABEL LAUT

 Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) merupakan sistem komunikasi yang


menggunakan media transmisi berupa kabel laut yang penempatannya
dapat ditanam atau digelar di dasar laut untuk menghubungkan komunikasi
antar pulau yang berada di dalam satu kawasan negara maupun antar
negara
02 SISTEM KOMUNIKASI KABEL LAUT

Operator telekomunikasi di Indonesia pada era 1990-an sudah


menggunakan kabel laut untuk menghubungkan pulau-pulau di
Nusantara. Penggunaan kabel laut serat optik memiliki banyak
keuntungan dibandingkan menggunakan Digital Microwave
(Radio Terrestrial) yang memiliki keterbatasan pada bandwidth,
sehingga trend kedepan penggunaan kabel serat optik akan
semakin banyak baik di darat maupun di laut.
02 SISTEM KOMUNIKASI KABEL LAUT

Penggelaran kabel laut dilakukan oleh kapal kabel (Cableship)


yang dirancang khusus untuk menggelar kabel
laut. Cableship memiliki keistimewaan, karena tidak dapat
menggelar pada lokasi air dangkal, sehingga untuk area air
dangkal (Shore End) biasanya menggunakan Barge Cable, yang
mampu sampai pada ke dalam air 1 meter.

Secara garis besar konfigurasi SKKL dibagi dua perangkat utama


yaitu :
Perangkat Terminal (Dry Plant)
Perangkat Bawah Laut (Wet Plant)
02 PERANGKAT TERMINAL (DRY PLANT)

Media transmisi yang dipergunakan mempunyai persyaratanpersyaratan tertentu,


terutama mengenai perlindungan terhadap tegangan tarik dan gangguan luar.
Perangkat Terminal SKKL antara lain

konfigurasi dasar perangkat terminal skkl


02 PERANGKAT TERMINAL (DRY PLANT)

Submarine Line Terminal Equipment (SLTE)

SLTE merupakan suatu perangkat yang terdiri atas beberapa rak dan menyediakan
arsitektur standar untuk sistem pendingin, plugin units, serta kabel yang terinstalasi. SLTE
harus memenuhi Electromagnetic Compatibility (EMC) sebagai persyaratan dari
standar IEC, dikarenakan seluruh operasi dan kontrol dilakukan pada bagian ini.

Cable Terminating Box (CTB)

CTB berfungsi untuk memfasilitasi hubungan antara serat optik kabel bawah laut dan
optik kabel patch ke stasiun Optical Distribution Frame (ODF), serta menyediakan
interface untuk mengambil alih perintah ke pusat power DC konduktor kabel bawah
laut.
02 PERANGKAT TERMINAL (DRY PLANT)

Power Feeding Equipment (PFE)

PFE memberikan catuan DC yang stabil kepada perangkat. Repeater, equalizer dan
branching unit (BU) didukung pencatuannya secara seri oleh PFE yang terletak di
stasiun terminal. PFE dapat menyediakan hingga 12.500 Volt pada arus hingga 1,6
Ampere, cukup untuk daya kabel melintasi Samudra Pasifik dari stasiun tunggal.

System Supervisory Equipment (SSE)

SSE adalah stasiun terminal yang digunakan untuk memonitor, memelihara sistem,
menyalurkan informasi dan memberikan daya yang diperlukan. SSE terdiri atas Element
Management System (EMS) dan Network Management System (NMS).
02 PERANGKAT BAWAH LAUT (WET PLANT)

Selain perangkat terminal SKKL terdapat pula perangkat bawah laut yang terdiri
atas

1
kabel
Dua fungsi utamanya
2
yaitu serat optik sebagai Repeater
Repeater berfungsi untuk
3
media transmisi dan Branching Unit (BU)
kawat tembaga memperkuat sinyal. Pada SKKL, tidak
BU digunakan pada SKKL yang
sebagai penghantar semua rancangan membutuhkan
memiliki lebih dari dua landing
catu daya dari PFE ke repeater. Beberapa jaringan
station, sebagai tempat
repeater dan BU. Kabel membutuhkan repeater sehingga
membelokkan jalur optik, tempat
merupakan bagian disebut jaringan repeatered dan
membelokkan
terpenting pada SKKL. terdapat pula jaringan yang tidak
wavelength/lambda, dan
membutuhkan repeater atau
merekonfigurasi sistem daya.
disebut jaringan repeaterless.
Contoh Sistem Serat
03 Optik Analog
03 RADIO OVER FIBER (RoF)

Radio Over Fiber


Adalah teknologi yang memodulasi sinyal gelombang radio ke dalam sinyal
optik yang kemudian akan ditransmisikan melalui serat optik. Latar belakang
dari munculnya teknologi ini adalah dengan perkembangan layanan
komunikasi radio (celular) yang menuju pada kecepatan transmisi yang tinggi
dengan menggunakan frekuensi carrier radio yang lebih besar dan juga untuk
memenuhi user experience akan akses broadband.
03 RADIO OVER FIBER (RoF)

Bagan kerja sisten RoF dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
03 ARSITEKTUR RoF

Pada Analogue RoF System sinyal informasi atau sinyal radio yang dimodulasi yang melalui link
optik berupa sinyal analog. Sistem ini dibedakan lagi menjadi dua yaitu RF (Radio Frequency)
dan IF (Intermediet Frequency).

1. Subcarrier Signal Transmission RF-Over-Fiber

Pada gambar dibawah ini dapat dilihat bahwa jenis frekuensi yang digunakan adalah
frekuensi radio yang akan dimodulasi menggunakan sinyal optik untuk ditransmisikan pada
link optik.
03 ARSITEKTUR RoF

a. Subcarrier Signal Transmission RF-Over-Fiber

Pada gambar dibawah ini dapat dilihat bahwa jenis frekuensi yang
digunakan adalah frekuensi radio yang akan dimodulasi menggunakan
sinyal optik untuk ditransmisikan pada link optik.
03 ARSITEKTUR RoF

b. Subcarrier Signal Transmission IF-Over-Fiber

Pada gambar dibawah ini dapat dilihat bahwa jenis frekuensi yang
digunakan adalah intermediet frekuensi yang akan dimodulasi
menggunakan sinyal optik untuk ditransmisikan pada link optik. Sebelum
sinyal radio dipancarkan melalui antena, intermediet frekuensi ini akan
dikonversikan terlebih dahulu menjadi frekuensi radio menggunakan IF to RF
converter.
03 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN RoF

KELEBIHAN KEKURANGAN
• Rugi-rugi Rendah
• Bandwidth Lebar • Noise dan distorsi yang
• Tahan Terhadap Interferensi terjadi pada komunikasi
Radio Frekuensi analog terjadi juga pada
• Instalasi dan Perawatan yang RoF
Mudah • Membatasi noise figure (NF)
• Mengurangi Kontaminasi Noise dan rentang dinamik
• Meningkatkan Kualitas jaringan RoF
Pelayanan

• Meningkatkan Kapasitas Data 。
ONE Two
03 PENGAPLIKASIAN RoF

• Cellular Network
Untuk transmisi link antar BTS, antar BTS-MSC, antar MSC-MSC dapat
menggunakan kabel optik sedangkan pada BTS ke UE menggunakan RF.

• Wireless LAN
Contohnya pada layanan IndiHome Telkom Indonesia pada wifi nya.

• Vehicle Communication and Control


04 DAFTAR PUSTAKA

Kurniawan, Dody. 2007. Perancangan Sistem Komunikasi Kabel Laut Link Sangatta
(Kalimantan) – Towale (Sulawesi). Universitas Telkom.

Sunardi, Astatine, dkk. 2008. Sistem Kabel Laut SEA-ME-WE. Departemen Elektro,
Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

Sunarto. 2005. Pengenalan Optical Amplifier Di Dalam Sistem Komunikasi Optik.

Submarine Communication Cable. Artikel oleh web Wikipedia.


http://en.wikipedia.org/wiki/Submarinecommunicationscable diakses

Anda mungkin juga menyukai