1 2
3 4
SLTE merupakan suatu perangkat yang terdiri atas beberapa rak dan menyediakan
arsitektur standar untuk sistem pendingin, plugin units, serta kabel yang terinstalasi. SLTE
harus memenuhi Electromagnetic Compatibility (EMC) sebagai persyaratan dari
standar IEC, dikarenakan seluruh operasi dan kontrol dilakukan pada bagian ini.
CTB berfungsi untuk memfasilitasi hubungan antara serat optik kabel bawah laut dan
optik kabel patch ke stasiun Optical Distribution Frame (ODF), serta menyediakan
interface untuk mengambil alih perintah ke pusat power DC konduktor kabel bawah
laut.
02 PERANGKAT TERMINAL (DRY PLANT)
PFE memberikan catuan DC yang stabil kepada perangkat. Repeater, equalizer dan
branching unit (BU) didukung pencatuannya secara seri oleh PFE yang terletak di
stasiun terminal. PFE dapat menyediakan hingga 12.500 Volt pada arus hingga 1,6
Ampere, cukup untuk daya kabel melintasi Samudra Pasifik dari stasiun tunggal.
SSE adalah stasiun terminal yang digunakan untuk memonitor, memelihara sistem,
menyalurkan informasi dan memberikan daya yang diperlukan. SSE terdiri atas Element
Management System (EMS) dan Network Management System (NMS).
02 PERANGKAT BAWAH LAUT (WET PLANT)
Selain perangkat terminal SKKL terdapat pula perangkat bawah laut yang terdiri
atas
1
kabel
Dua fungsi utamanya
2
yaitu serat optik sebagai Repeater
Repeater berfungsi untuk
3
media transmisi dan Branching Unit (BU)
kawat tembaga memperkuat sinyal. Pada SKKL, tidak
BU digunakan pada SKKL yang
sebagai penghantar semua rancangan membutuhkan
memiliki lebih dari dua landing
catu daya dari PFE ke repeater. Beberapa jaringan
station, sebagai tempat
repeater dan BU. Kabel membutuhkan repeater sehingga
membelokkan jalur optik, tempat
merupakan bagian disebut jaringan repeatered dan
membelokkan
terpenting pada SKKL. terdapat pula jaringan yang tidak
wavelength/lambda, dan
membutuhkan repeater atau
merekonfigurasi sistem daya.
disebut jaringan repeaterless.
Contoh Sistem Serat
03 Optik Analog
03 RADIO OVER FIBER (RoF)
Bagan kerja sisten RoF dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
03 ARSITEKTUR RoF
Pada Analogue RoF System sinyal informasi atau sinyal radio yang dimodulasi yang melalui link
optik berupa sinyal analog. Sistem ini dibedakan lagi menjadi dua yaitu RF (Radio Frequency)
dan IF (Intermediet Frequency).
Pada gambar dibawah ini dapat dilihat bahwa jenis frekuensi yang digunakan adalah
frekuensi radio yang akan dimodulasi menggunakan sinyal optik untuk ditransmisikan pada
link optik.
03 ARSITEKTUR RoF
Pada gambar dibawah ini dapat dilihat bahwa jenis frekuensi yang
digunakan adalah frekuensi radio yang akan dimodulasi menggunakan
sinyal optik untuk ditransmisikan pada link optik.
03 ARSITEKTUR RoF
Pada gambar dibawah ini dapat dilihat bahwa jenis frekuensi yang
digunakan adalah intermediet frekuensi yang akan dimodulasi
menggunakan sinyal optik untuk ditransmisikan pada link optik. Sebelum
sinyal radio dipancarkan melalui antena, intermediet frekuensi ini akan
dikonversikan terlebih dahulu menjadi frekuensi radio menggunakan IF to RF
converter.
03 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN RoF
KELEBIHAN KEKURANGAN
• Rugi-rugi Rendah
• Bandwidth Lebar • Noise dan distorsi yang
• Tahan Terhadap Interferensi terjadi pada komunikasi
Radio Frekuensi analog terjadi juga pada
• Instalasi dan Perawatan yang RoF
Mudah • Membatasi noise figure (NF)
• Mengurangi Kontaminasi Noise dan rentang dinamik
• Meningkatkan Kualitas jaringan RoF
Pelayanan
。
• Meningkatkan Kapasitas Data 。
ONE Two
03 PENGAPLIKASIAN RoF
• Cellular Network
Untuk transmisi link antar BTS, antar BTS-MSC, antar MSC-MSC dapat
menggunakan kabel optik sedangkan pada BTS ke UE menggunakan RF.
• Wireless LAN
Contohnya pada layanan IndiHome Telkom Indonesia pada wifi nya.
Kurniawan, Dody. 2007. Perancangan Sistem Komunikasi Kabel Laut Link Sangatta
(Kalimantan) – Towale (Sulawesi). Universitas Telkom.
Sunardi, Astatine, dkk. 2008. Sistem Kabel Laut SEA-ME-WE. Departemen Elektro,
Fakultas Teknik Universitas Indonesia.