Anda di halaman 1dari 19

PENANGANAN LOGAM BERAT

CARA BIOLOGIS

Syamsul Alam
D12116008
SUMBER DAN
BAHAYA LOGAM
BERAT

Logam adalah elemen penting pada organisme karena


merupakan bahan esensial untuk metabolisme dalam
matelloprotein, contohnya adalah koensim, sebagai regulator
ionik pada lingkungan dan menjaga potensi membran sel.
Namun semua logam adalah toksik bilamana pada konsentrasi
tinggi. Hal inilah yang membuat limbah logam berat
dikategorikan sebagai bahan beracun dan berbahaya (B3)
terutama adalah logam berat Co, Ag, Sb, Cd, Cr, Zn, Au, Mn, Sn,
Hg, dan Ti.

01.
SUMBER DAN
BAHAYA LOGAM
BERAT

Adapun sumber utama logam berat adalah:


1. Industri aerosol perkotaan, berasal dari pembakaran bahan
bakar, pertambangan logam dan proses industri lain.
2. Limbah cair dan padat dari hewan dan manusia.
3. Aktifitas industri penambangan
4. Industri dan bahan kimia untuk pertanian.

01.
METODE
PENGOLAHAN
LOGAM BERAT
Dalam mengatasi pencemaran lingkungan, beberapa metode telah diterapkan,
yaitu metode fisik dan metode kimia. Metode fisik, dilakukan dengan
memisahkan materi tercemar secara fisik, misalnya dengan pewadahan
permanen, ekskavasi dan isolasi termal; metode kimia, dilakukan dengan
mereaksikan zat kimia tertentu ke dalam materi tercemar, misalnya dengan
solidifikasi, stabilisasi, ekstraksi kimia dan insenerasi; sedangkan metode biologi,
remediasi materi tercemar dengan memanfaatkan proses biologis, misalnya
biofilter, bioventing, composting, dan land treatment.
Penanggulangan secara fisik-mekanik maupun kimia mempnuyai beberapa
kendala dan bahkan memunculkan masalah baru bagi lingkungannya, serta masih
memerlukan teknologi dan biaya yang tinggi. Penanganan limbah secara biologi
adalah alternatif baik, ramah lingkungan dan murah dengan memanfaatkan
mikroba dalam merombak bahan pencemar. Penanganan limbah cair dengan cara
biologis (biological wastewater treatment) telah banyak dikenal sebagai salah
satu pemanfaatan jasad organisme dalam memecahkan masalah pencemaran
lingkungan.

02.
MEKANISME
DETOKSIFIKASI
LOGAM
Mikroorganisme melakukan dtoksifikasi melalui interaksi dengan logam
menggunakan berbagai cara seperti berikut:
1. Membran sel: adsorbsi, pertukaran ion, reaksi redoks, presipitasi, difusi
dan transport berupa influx dan efflux.
2. Dinding sel: adsorbsi, pertukaran ion, ikatan kovalen, entrapment
partikel, reaksi redoks dan presipitasi.
3. Materil yang terkait dengan dinding el: kapsul polisakarida, pertukaran
ion, entrapment partikel, pengikatan dan presipitasi non-spesifik
4. Rekasi ekstraselluler: presipitasi dengan produk ekskresi, chelation dan
siderofor.
5. Intraselluler metallotionin, peptida metal-glutamil, pengikatan non-
spesifik, organella sel dan reaksi redoks (transformasi).

03.
MEKANISME
DETOKSIFIKASI
LOGAM

Ada 3 kategori utama pada proses bioteknologi untuk penanggulangan


limbah logam berat yaitu:
1. Biosorpsi
2. Presipitasi Ekstraselluler
3. Pengikatan pada Biopolimer dan Derivat Molekul dari Sel
Mikroorganisme

03.
BIOTRANSFORMSI
MERKURI

Pelepasan merkuri di lingkungan menyebabkan


pencemaran air, tanah, sedimen, dan atmosfer.
Konsentrasi merkuri yang tinggi di biosfir akan
terakumulasi dalam lingkungan, hal ini akan
menyebabkan keracunan pada berbagai organisme,
terutama pada manusia dan hewan. Keracunan
tersebut dapat menggnaggu sistem kehidupan di
alam, sehingga tidak hanya menimbulkan berbagai
penyekit yang menakutkan, tetapi juga
menimbulkan kerusakan ekologi.

04.
BIOTRANSFORMSI
MERKURI

Sumber toksik merkuri adalah melalui konsumsi


makanan yang tercemar, ikan dan kerang. Merkuri
adalah neurotoksin yang dapat menggnaggu fungsi
dan perkembangan saraf dan otot yang
menyebabkan fungsi otot menjadi tidak normal,
kebutaan dan bahkan menyebabkan beberapa kasus
kematian

04.
BIOTRANSFORMSI
MERKURI

Sumber merkuri di lingkungan adalah dari:


1. Antropogenik, umumnya berasal dari produksi
bahan bakar nuklir, industri pertambangan,
pemabakaran bahan bakar fosil dan pestisida
2. Alam

04.
BIOTRANSFORMSI
MERKURI

Sumber merkuri di lingkungan adalah dari:


1. Antropogenik, umumnya berasal dari produksi
bahan bakar nuklir, industri pertambangan,
pemabakaran bahan bakar fosil dan pestisida
2. Alam

04.
BIOTRANSFORMSI
MERKURI
AMBANG BATAS MERKURI
1. Food and Drug Administration (FDA) 0.005 ppm
untuk air dan 0.5 ppm untuk makanan.
2. World Health Organisation (WHO) 0.0001 ppm
untuk air.
3. Jepang, Swiss dan Swedia 1 ppm (mg/kg)
produk laut yang boleh dikonsumsi
4. Jerman dan AS 0.5 ppm (mg/kg)
5. Indonesia (Baku Mutu Ambient dan Limbah –
KEK-02/MENKLH/I/1998). 0.0005 ppm untuk baku
mutu air golongan A dan B, 0.002 untuk
golongan C, 0.005 untuk golongan D. 0.001
untuk baku mutu air limbah golongan I, 0.002
ppm golongan II, 0.005 golongan III, 0.001
ppm golongan IV.

04.
BIOTRANSFORMSI
MERKURI

Terdapat tiga sifat yang menyebabkan merkuri


bersifat toksik:
1. Afinitas kuat dari senyawa Hg dan merkuri
organik terhadap gugus nol
2. Kecenderungan membentuk ikatan kovalen
dengan molekul organik
3. Stabilitas ikatan Hg-C tinggi, sehingga
memiliki afinitas rendah terhadap oksigen

04.
BIOTRANSFORMSI
MERKURI

Secara umum metode demerkurisasi dilakukan


dengan cara, diantaranya adalah:
1. Metode ekstraksi untuk pembersihan
kontaminasi Hg pada tanah, dilakukan
ekstraksi tergantung pada spesies Hg yang
akan diekstrak.
2. Penggunaan bakteri untuk mereduksi Hg2+
menjadi Hg0
3. Pemisahan Hg secara elektrokimia
4. Volatilisasi termal pada Hg dan senyawa Hg

04.
BIOTRANSFORMSI
MERKURI

Proses biotransformasi merkuri secara umum


terdiri dari dua proses:
1. Reduksi ion merkuri adalah Hg2+ menjadi Hg0
oleh enzim merkuri reduktase yang
membutuhkan reduktan NADPH dan menghasilkan
logam merkuri
2. Merombak metilmerkuri dengan pemutusan
ikatan antar C-Hg oleh enzim
orgnomerkuriliase.

04.
FITOREMEDIASI
LOGAM BERAT

Istilah fitoremediasi berasal dari kata Inggris phytoremediation; kata ini tersusun
atas dua bagian kata, yaitu phyto yang perasal dari kata Yunani phyton (=
tumbuhan) dan remediation yang berasal dari kata latin remedium (=
menyembuhkan), dalam hal ini juga berarti “menyelesaikan masalah dengan cara
memperbaiki kesalahan atau kekurangan””. Dengan demikian fitoremediasi
merupakan penggunaan tanaman untuk menghilangkan, memindahkan
menstabilkan atau menghancurkan bahan pencemar baik itu senyawa organik
maupun anorganik.

05.
FITOREMEDIASI
LOGAM BERAT

Teknologi ini potensial untuk diaplikasikan, umum digunakan dengan dampak


negatif kecil, memberikan efek positif yang multiguna terhadap kebijakan
pemerintah, komunitas masyarakat dan lingkungan, biaya relatif rendah, mampu
mereduksi volume kontaminan, dan memberikan keuntungan langsung bagi
kesehatan manusia. Keuntungan paling besar dalam penggunaan fitoremediasi
adalah biaya operasi lebih murah bila dibandingkan pengolahan konvensional lain
seperti insenerasi.

05.
FITOREMEDIASI
LOGAM BERAT

Mekanisme Fitoremediasi:
1. Fitoekstraksi
2. Rizofiltrasi
3. Fitodegradasi
4. Fitostabilasasi
5. Fitovolatilisasi
6. Fitotransformasi

05.
FITOREMEDIASI
LOGAM BERAT

Teknologi ini potensial untuk diaplikasikan, umum digunakan dengan dampak


negatif kecil, memberikan efek positif yang multiguna terhadap kebijakan
pemerintah, komunitas masyarakat dan lingkungan, biaya relatif rendah, mampu
mereduksi volume kontaminan, dan memberikan keuntungan langsung bagi
kesehatan manusia. Keuntungan paling besar dalam penggunaan fitoremediasi
adalah biaya operasi lebih murah bila dibandingkan pengolahan konvensional lain
seperti insenerasi.

05.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai