CARA BIOLOGIS
Syamsul Alam
D12116008
SUMBER DAN
BAHAYA LOGAM
BERAT
01.
SUMBER DAN
BAHAYA LOGAM
BERAT
01.
METODE
PENGOLAHAN
LOGAM BERAT
Dalam mengatasi pencemaran lingkungan, beberapa metode telah diterapkan,
yaitu metode fisik dan metode kimia. Metode fisik, dilakukan dengan
memisahkan materi tercemar secara fisik, misalnya dengan pewadahan
permanen, ekskavasi dan isolasi termal; metode kimia, dilakukan dengan
mereaksikan zat kimia tertentu ke dalam materi tercemar, misalnya dengan
solidifikasi, stabilisasi, ekstraksi kimia dan insenerasi; sedangkan metode biologi,
remediasi materi tercemar dengan memanfaatkan proses biologis, misalnya
biofilter, bioventing, composting, dan land treatment.
Penanggulangan secara fisik-mekanik maupun kimia mempnuyai beberapa
kendala dan bahkan memunculkan masalah baru bagi lingkungannya, serta masih
memerlukan teknologi dan biaya yang tinggi. Penanganan limbah secara biologi
adalah alternatif baik, ramah lingkungan dan murah dengan memanfaatkan
mikroba dalam merombak bahan pencemar. Penanganan limbah cair dengan cara
biologis (biological wastewater treatment) telah banyak dikenal sebagai salah
satu pemanfaatan jasad organisme dalam memecahkan masalah pencemaran
lingkungan.
02.
MEKANISME
DETOKSIFIKASI
LOGAM
Mikroorganisme melakukan dtoksifikasi melalui interaksi dengan logam
menggunakan berbagai cara seperti berikut:
1. Membran sel: adsorbsi, pertukaran ion, reaksi redoks, presipitasi, difusi
dan transport berupa influx dan efflux.
2. Dinding sel: adsorbsi, pertukaran ion, ikatan kovalen, entrapment
partikel, reaksi redoks dan presipitasi.
3. Materil yang terkait dengan dinding el: kapsul polisakarida, pertukaran
ion, entrapment partikel, pengikatan dan presipitasi non-spesifik
4. Rekasi ekstraselluler: presipitasi dengan produk ekskresi, chelation dan
siderofor.
5. Intraselluler metallotionin, peptida metal-glutamil, pengikatan non-
spesifik, organella sel dan reaksi redoks (transformasi).
03.
MEKANISME
DETOKSIFIKASI
LOGAM
03.
BIOTRANSFORMSI
MERKURI
04.
BIOTRANSFORMSI
MERKURI
04.
BIOTRANSFORMSI
MERKURI
04.
BIOTRANSFORMSI
MERKURI
04.
BIOTRANSFORMSI
MERKURI
AMBANG BATAS MERKURI
1. Food and Drug Administration (FDA) 0.005 ppm
untuk air dan 0.5 ppm untuk makanan.
2. World Health Organisation (WHO) 0.0001 ppm
untuk air.
3. Jepang, Swiss dan Swedia 1 ppm (mg/kg)
produk laut yang boleh dikonsumsi
4. Jerman dan AS 0.5 ppm (mg/kg)
5. Indonesia (Baku Mutu Ambient dan Limbah –
KEK-02/MENKLH/I/1998). 0.0005 ppm untuk baku
mutu air golongan A dan B, 0.002 untuk
golongan C, 0.005 untuk golongan D. 0.001
untuk baku mutu air limbah golongan I, 0.002
ppm golongan II, 0.005 golongan III, 0.001
ppm golongan IV.
04.
BIOTRANSFORMSI
MERKURI
04.
BIOTRANSFORMSI
MERKURI
04.
BIOTRANSFORMSI
MERKURI
04.
FITOREMEDIASI
LOGAM BERAT
Istilah fitoremediasi berasal dari kata Inggris phytoremediation; kata ini tersusun
atas dua bagian kata, yaitu phyto yang perasal dari kata Yunani phyton (=
tumbuhan) dan remediation yang berasal dari kata latin remedium (=
menyembuhkan), dalam hal ini juga berarti “menyelesaikan masalah dengan cara
memperbaiki kesalahan atau kekurangan””. Dengan demikian fitoremediasi
merupakan penggunaan tanaman untuk menghilangkan, memindahkan
menstabilkan atau menghancurkan bahan pencemar baik itu senyawa organik
maupun anorganik.
05.
FITOREMEDIASI
LOGAM BERAT
05.
FITOREMEDIASI
LOGAM BERAT
Mekanisme Fitoremediasi:
1. Fitoekstraksi
2. Rizofiltrasi
3. Fitodegradasi
4. Fitostabilasasi
5. Fitovolatilisasi
6. Fitotransformasi
05.
FITOREMEDIASI
LOGAM BERAT
05.
TERIMA KASIH