Anda di halaman 1dari 65

EKOTOKSIKOLOGI PERAIRAN

Prof. Dr. HERNAYANTI, M.Si.


JENIS POLUTAN DI PERAIRAN
• Polutan organik adalah tipe dari polutan kimia
yang berasal dari polutan karbon, seperti pupuk
cair, lumpur dari pengolahan limbah, pestisida
DDT dan lainnya.
• Polutan anorganik adalah senyawa atau
komponen hasil produk samping dari energi
radiasi, kebisingan atau proses pemanasan.
Contoh : logam berat Hg, Cd, klorida, sulfat,
petroleum, bahan kimia asam atau basa dari
industri farmasi, mikroplastik dll.
• Biotoksin yaitu racun yang terdapat pada biota
contohnya tetrodotoksin pada ikan buntal
SUMBER POLUTAN ORGANIK
Persisten Organik Polutan (POPs)
POPs
Sifat Senyawa POPs pada umumnya :
• Tidak terurai melalui penguraian cahaya, biologis
maupun secara kimia
 berhalogen (biasanya klor)
 daya larut dalam air sangat rendah,
 sangat larut dalam lemak,
 mudah menguap,
 di udara dapat dipindahkan oleh angin melalui
jarak jauh
 mudah terakumulasi dalam tubuh,
 daya racun meningkat sepanjang rantai
makanan
• Karakteristik POPs yang dapat memberikan efek negatif
menurut Gorman & Tynan (2003), adalah:
• Terurai sangat lambat dalam tanah, udara, air dan mahluk
hidup serta menetap dalam lingkungan untuk waktu yang lama
• Masuk dalam rantai makanan dan dapat terakumulasi pada
jaringan lemak, sehingga sukar larut dalam air
• Dapat terbawa jauh melalui udara dan air
• Karena karakteristik tersebut, maka sering ditemukan
konsentrasi POPs yang sangat tinggi dalam berbagai spesies
pada level yang tinggi dari rantai makanan, seperti pada ikan
paus, burung elang dan mamalia, termasuk manusia.
Polutan di lingkungan perairan dapat mengalami
proses :

1. Bioakumulasi
2. Biokonsentrasi
3. Biomagnifikasi
Sehingga zat pencemar yang masuk bisa bersifat lebih
toksik dari senyawa asalnya dan konsentrasi yang
masuk dalam tubuh organisme makin tinggi.

1. BIOAKUMULASI
Adalah pengambilan dan retensi pencemar oleh
makhluk hidup dari lingkungan melalui suatu
mekanisme atau lintasan

9
2. BIOKONSENTRASI

Adalah pengambilan dan retensi pencemar


LANGSUNG dari massa air oleh makhluk hidup
melalui jaringan seperti insang atau epitel

3. BIOMAGNIFIKASI
Adalah suatu proses dimana zat toksik bergerak dari
satu tingkat tropik ke tingkat tropik lainnya dan
menunjukkan peningkatan kepekatan dalam makhluk
hidup sesuai dengan tingkat tropiknya dalam rantai
makanan
makin tinggi tingkat tropik suatu organisme
zat toksik kadarnya makin meningkat
<mengalami perbesaran biologis/penggandaan
biologik>
10
BIOMAGNIFIKASI POPs
BIOMAGNIFIKASI DDT
Mekanisme Toksisitas DDT

 Mendepolarisasi ujung syaraf presinaptik berulang-


ulang dengan meningkatkan permeabilitas
terhadap Na. Hambatan terhadap enzim Na-K ATP
ase
 Setiap impuls yang datang menjadi diperbesar dan
impuls awal terjadi berulang-ulang (terjadi impuls
yang berlebihan) sehingga tampak penderita
kejang-kejang.
 Dapat menyebabkan kerusakan syaraf permanen
POLUTAN ANORGANIK
CONTOH POLUTAN ANORGANIK YANG
BERBAHAYA BAGI LINGKUNGAN PERAIRAN
1. MIKROPLASTIK
• Mikroplastik adalah potongan kecil berukuran
kurang dari 5 milimeter yang dapat mencemari
lingkungan dan makhluk hidup di dalamnya.
Bahaya mikroplastik ini telah banyak ditemukan
mencemari sungai-sungai di Indonesia.
• Mikroplastik berasal dari degradasi sampah plastik
yang kita hasilkan sehari-hari menjadi potongan-
potongan kecil yang bisa berbahaya.
• Selain itu, mikroplastik adalah hasil buangan
limbah industri dan juga terdapat dalam produk-
produk rumah tangga atau yang biasanya disebut
microbeads.
CONTOH JENIS MIKROPLASTIK
UKURAN PLASTIK
TIPE MIKROPLASTIK
PEMECAHAN MIKROPLASTIK
PENCEMARAN MIKROPLASTIK
• Mikroplastik di sungai ditemukan sebanyak 57 ± 87
partikel mikroplastik per 100 liter pada air dan
kontaminasi mikroplastik pada ikan sebanyak 1.3 ± 8.2
partikel per ikan.
• Sedangkan, pencemaran mikroplastik di perairan timur
sebanyak 99 ± 136 partikel per 100 liter yang kemudian
mengkontaminasi udang sebanyak 7.5 ± 11 partikel atau
udang dan sebanyak 7.2 ± 21.6 partikel atau kerang.
• Kemudian pada bulan maret 2021, Pintu air Tambak
Wedi, Surabaya diselimuti oleh busa yang mencemari
muara disana, selain kadar fosfat yang tinggi juga
ditemukan kontaminasi mikroplastik sebanyak 20 partikel
per 100 liter.
BAHAYA POLUTAN MIKROPLASTIK
• Mikroplastik mengandung zat aditif berbahaya
diantaranya adalah Bisphenols-A (BPA) yang digunakan
sebagai pengeras pada plastik.
• Efek negatif yang ditimbulkan dapat mempengaruhi
perkembangan otak, pemicu kanker, diabetes, dan lain
sebagainya.
• Selain Bisphenols-A zat kimia lainnya dari mikroplastik
yang sangat berbahaya yaitu Phthalate.
• Phthalate adalah bahan pelentur atau elastisitas plastik.
• Dampak yang diakibatkan dari kontaminasi Phthalate
bisa mengganggu sistem hormon dalam tubuh manusia
seperti menstruasi dini, kualitas dan kuantitas sperma
menurun dan juga menopause dini.
PERGERAKAN MIKROPLASTIK DI
LINGKUNGAN
PERGERAKAN MIKROPLASTIK DI
LINGKUNGAN
MIKROPLASTIK TERAKUMULASI DI
TUBUH IKAN
BAHAYA MIKROPLASTIK
• Mikroplastik menjadi vektor bakteri patogen, seperti
E.Coli yakni bakteri penyebab penyakit diare dan
S.Typhi yang merupakan bakteri penyebab penyakit
tipus. Sehingga, tanpa disadari atau tanpa diketahui
kontaminasi mikroplastik yang membawa bakteri
patogen itu dapat menginfeksi tubuh manusia jika
tidak sengaja terkontaminasi.
• Mikroplastik juga memiliki ikatan terbuka (Hidrofob)
sehingga mudah mengikat senyawa polutan yang ada
di perairan. Pesisir utara Jawa timur diketahui
menjadi muara dari polutan logam berat, pestisida,
detergen, nitrat, nitrit, fosfat yang berasal dari Sungai
Brantas dan Bengawan Solo.
2. LOGAM BERAT
Logam merupakan zat toksik yang unik. Logam
ditemukan dan menetap di alam tetapi bentuk
kimianya dapat berubah akibat pengaruh
fisikokimia, biologis atau akibat aktivitas
manusia.
Logam yang memberikan dampak buruk
terhadap kesehatan antara lain merkuri ,
cadmium, krom, tembaga, timbal (Pb) dan
arsen.
KLASIFIKASI LOGAM BERAT

Menurut Niebor Richardson (1980)


Logam berat terdiri dari :
a) KELAS A
» Daya racun < dari ion-ion logam lain atau memiliki
daya racun rendah
» Afinitas terhadap oksigen tinggi contoh : Fe2+ pada Hb
berfungsi untuk mengikat gugus O2 yang akan masuk
pernapasan
Contoh lain : Mg2+, Be2+
b) KELAS B
» Daya racun sangat tinggi
» Mudah berikatan dengan gugus SH (sistein) dan N (Lisin
Histidin)
» Dapat mensubsititusi posisi ion logam kelas antara seperti
(Zn2+) dari enzim logam (metaloenzim)
• Logam kelas B mudah larut dalam lemak akibatnya
dapat menembus membran sel dan terakumulasi dalam
sel
Contoh : Hg, Pb, Cd, Cr
• Menunjukkan kemampuan redoks dengan protein
Protein+Cd2+ Cd+ protein
c) KELAS ANTARA
Daya racunnya muncul karena mampu mensubstitusi
logam-logam yang ada pada biomolekul
Contoh : Nikel (Ni) mensubstitusi Zn yang
merupakankofaktor pada enzim karbonat anhidrase
Logam lain Ag, Co
MEKANISME PERACUNAN LOGAM BERAT
Ada 3 KATEGORI (OCHIAI, 1997)
1) Memblokir gugus fungsi biomolekul.
Prot-SH + logam protein S logam sehingga
fungsi biologis hilang
2) Substitusi ion-ion logam esensial pada molekul terkait
Protein enzim Mg2+ Enzim-Pb
aktif tidak aktif
(Pb mensubstitusi Mg)
3) Modifikasi (perubahan bentuk) gugus aktif biomolekul
S S. Substrat

Enzim + Substrat Enzim

S S. Substrat
S S. Log

Enzim + logam Enzim

S S. Log

S - Log

Enzim + Substrat Enzim Substrat

S Log
CONTOH LOGAM BERAT
MERKURI (Hg)

• Elemen Hg berwarna kelabu perak


• Dalam suhu kamar berbentuk cairan dan mudah menguap jika
dipanaskan
• Pemajanan lewat inhalasi, oral & kulit
• Sumber :
 Pabrik kosmetik
 Pabrik Tekstil
 Penyamakan kulit
 Perusahaan farmasi dll
Bentuk Persenyawaan Merkuri

1. Merkuri Anorganik
Hg2+ dapat mengikat karbon membentuk senyawa
organomercury.
Garam-garamnya seperti HgCl2 (Merkuri chlorine),
HgO (Merkuri Oksida)
Bentuk Persenyawaan Merkuri

2. Merkuri Organik
a. Aril Merkuri : mengandung hidrokarbon aromatik
contoh : FMA (Fenil Merkuri Asetat)
b. Alkil Merkuri : mengandung hidrokarbon alifatik
merupakan bentuk merkuri yang paling toksik
ex. metil merkuri, etil merkuri
c. Aloksi Alkil Merkuri (R-O-Hg)
BAHAYA POLUTAN METIL MERKURI (Me-Hg)

Gambar biomagnifikasi Me-Hg dan Penyakit Minamata


Biomagnification: An increase in
concentration of a pollutant from one link in
a food chain to another.

If a substance can biomagnify, then animals


(predators) at the top of the food chain will
have higher concentrations than animals
lower on the food chain.

Even small concentrations of chemicals in


the environment can find their way into
organisms in high enough dosages to cause
problems.
BIOTOKSIN
SUMBER BIOTOKSIN
ZOO TOKSIN
ZOOTOKSIN
ZOOTOKSIN
HISTAMIN
HISTAMIN
LEVEL KERACUNAN HISTAMIN
TETRODOTOKSIN
GEJALA KERACUNAN TETRODOTOKSIN
HARM ALGAL BLOOM
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai