Anda di halaman 1dari 19

Pengukuran Logam Berat

dan Pengolahannya
Pawitra Madania
Hana Maria Nurun A
Ratna Dwi Ayuni
Lista Ariyani
Harizzatuz Zakiyyah
Hirla Adelia SN
Pengertian
• Logam berat masih termasuk golongan logam dengan kriteria - kriteria yang sama
dengan logam-logam yang lain. Perbedaan terletak pada dari pengaruh yang
dihasilkan bila logam berat ini masuk atau diberikan ke dalam tubuh organisme
hidup (Palar, 2008).

Karakteristik
• Karakteristik dari kelompok logam berat adalah sebagai berikut (Palar, 2008):
1. Memiliki spesifikasi graviti (berat jenis) yang sangat besar (lebih dari 4).
2. Mempunyai nomor atom 22 - 23 dan 40 - 50 serta unsur lantanida dan
aktinida.
3. Mempunyai respon biokimia yang khas (spesifik) pada organisme hidup.
Jenis-jenis Logam Berat
• Logam berat dibagi ke dalam dua jenis, yaitu (Wahyu,2008):
1. Logam berat essensial;
Logam dalam jumlah tertentu yang sangat dibutuhkan oleh organisme. Dalam
jumlah yang berlebihan, logam tersebut bisa menimbulkan efek toksik.
Contohnya adalah Zn, Cu, Fe, Co, Mn, dan lain sebagainya

2. Logam berat non essensial;


Logam yang keberadaannya dalam tubuh masih belum diketahui manfaatnya,
bahkan bersifat toksik. Seperti Hg, Cd, Pb, Cr, dan lain-lain
Mengapa Logam Berat
Harus Diolah?

Logam berat dapat menimbulkan efek gangguan terhadap kesehatan manusia, tergantung pada
bagian mana dari logam berat tersebut yang terikat dalam tubuh serta besarnya dosis paparan.
Efek toksik dari logam berat mampu menghalangi kerja enzim sehingga mengganggu
metabolisme tubuh, menyebabkan alergi, bersifat mutagen, teratogen, atau karsinogen bagi
manusia maupun hewan. Tingkat toksisitas logam berat terhadap manusia dari yang paling
toksik adalah Hg, Cd, Ag, Ni, Pb, As, Cr, Sn, Zn (Wahyu, 2008).x
Pengukuran Kadar
Logam Berat
• Kolorimetri • Spektrofotometer serapan atom (SSA)
Kolorimetri adalah metode perbandingan Spektrofotometer serapan atom (SSA)
menggunakan perbedaan warna. Metode adalah suatu metode spektrofotometer
kolorimetri mengukur warna suatu zat yang memanfaatkan fenomena serapan
sebagai perbandingan. Metoda: standar sebagai dasar pengukurannya.
seri, kesetimbangan, pengenceran, Penyerapannya energi sinar terjadi oleh
standar sintesis atom netral dalam keadaan gas, sinar
yang diserap itu biasannya sinar tampak
atau ultra lembayung (Sastrohamidjojo,
Hardjono, 2001 ).
Pengolahan
Filtrasi-Elektrolisis
Filtrasi adalah proses pemisahan campuran liqud-solid melalui media porus (filter)
kemudian menahan solid lebih besar dari lubang porus, solid akan tertahan di permukaan
filter. (PERPAMSI, 2002) Mekanisme proses filtrasi yaitu :
a) Proses pengendapan pada permukaan media berpori,
b) Proses biologi yaitu adanya bakteri yang mengambil kotoran-kotoran dari air limbah
untuk dimakan,
c) Proses elektrostatis yaitu adanya gaya tarik antara 2 muatan yang berbeda,
d) Proses penyerapan di pori-pori dari media filtrasi.

Sel elektrolisis, elektroda yang berfungsi penghantar listrik adalah anoda sehingga terjadi
suatu pelarutan material anoda menghasilkan kation logam (M+ ). Elektrolisis air
merupakan reaksi samping yang menghasilkan gas hidrogen pada katoda dan gas oksigen
pada anoda. (Purwanto, 2005)
Koagulasi
• Koagulasi adalah proses yang dilakukan untuk mengubah partikel-
partikel kecil menjadi bentuk flok (partikel yang lebih besar). Koagulasi
mampu menyerap polutan/pencemar, seperti logam berat. Sedangkan
flokulasi adalah proses terbentuknya penggumpalan flok-flok yang lebih
besar dan akibat adanya perbedaan berat jenis terhadap air, maka flok-
flok dengan mudah mengendap di bak sedimentasi.

• Koagulan yang umumnya dipakai adalah kapur (Matra dan Zainus, 2011),
garam-garam aluminium seperti aluminium sulfat (Eva dan Andri, 2009),
garam-garam besi seperti ferri sulfat (Prayitno et al., 1998) dan PAC
(polyaluminium chloride) (Patimah dan Daur L, 2009).
Adsorpsi/biosorpsi
• Adsorpsi adalah suatu proses yang
terjadi ketika suatu fluida (cairan
maupun gas) terikat pada suatu padatan
dan akhirnya membentuk lapis tipis
atau film pada permukaan tersebut.
Atau proses antara solut terakumulasi
pada antar muka cairan-padat atau gas-
padat.
Tipe Adsorpsi
Adsorpsi Fisika Adsorpsi Kimia
Molekul terikat pada adsorben oleh gaya Van Molekul terikat pada adsorben oleh ikatan
der Walls kimia
Mempunyai entalpi reaksi -4 sampai -40 Mempunyai entalpi reaksi -40 sampai
kJ/mol 800kJ/mol
Dapat membentuk lapisan multilayer Membentuk lapisan Monolayer
Adsorpsi hanya terjadi pada suhu dibawah titik Adsorpsi dapat terjadi pada suhu tinggi
didih adsorbat
Jumlah adsorpsi pada permukaan merupakan Jumlah adsorpsi pada permukaan merupakan
fungsi adsorbat karakteristik adsorben dan adsorbat
Tidak melibatkan energi aktivasi tertentu Melibatan energi aktivasi tertentu
Bersifat tidak spesifik Bersifat sangat spesifik

(Atkin, 1999 (437-438)


• Biosorpsi adalah proses pengikatan kation
secara pasif oleh biomassa mikroorganisme
hidup atau mati yang merupakan cara efektif
untuk mengurangi logam bersifat toksik dari
limbah industri (Sag. 2001).
• Biosorpsi dapat didefinisikan sebagai
kemampuan dari materi biologi untuk
mengakumulasi logam berat dari perairan baik
dengan cara fisiko-kimia maupun secara
metabolik (Ahalya et al. 2006)
• Proses biosorpsi melibatkan bahan padat
(biosorben; materi biologi) dan bahan cair
(solven; biasanya digunakan air) mengandung
logam berat yang akan diserap.
• Mikroorganisme yang dapat digunakan
sebagai biosorben adalah bakteri, fungi
(Rakhmawati A. 2006) dan alga.
Permasalahan

Konsentrasi Logam Berat Kadmium (Cd)


pada Perairan Sungai Citarum hulu yaitu segmen Dayeuhkolot, Cisirung
dan Nanjung
Sejarah Pencemaran Kadmium
Sungai Jinzu, Jepang

• Dalam beberapa dasawarsa sebelum Perang Dunia II, operasi penambangan


mengkontaminasi sungai Jinzū di Jepang dengan terdeteksinya kadmium dan jejak
logam beracun lainnya. Sebagai konsekuensinya, kadmium terakumulasi pada
tanaman padi yang tumbuh di sepanjang bantaran sungai bagian hilir tambang.
Beberapa anggota komunitas pertanian lokal yang mengkonsumsi beras yang
terkontaminasi menderita penyakit itai-itai dan kelainan ginjal,
termasuk proteinuria dan glukosuria.
Logam Kadmium
• Kadmium sendiri termasuk dalam logam berat berbahaya berdasarkan PP Nomor 85
tahun 1999 tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun.
• Kadmium dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan

Konsentrasi Logam Berat Kadmium


• Terdapat dua sumber utama kontaminasi logam berat kadmium pada lingkungan yaitu
melalui lapisan bumi dan aktivitas manusia (antropogenik). Namun penyumbang
terbesar kontaminasi logam kadmium berasal dari sektor industri.

• Logam berat kadmium dalam aktivitas manusia sering digunakan sebagai pewarna cat
dan PVC/plastik, sebagai katoda nikel.

• Kadmium selalu bercampur dengan logam lain, terutama dalam pertambangan Zn dan
Pb dengan kadar 0,2 - 0,4 % sebagai hasil dari proses pemurnian Zn dan Pb (Darmono,
1995).
Pengujian
•Pengujian bertujuan untuk mengetahui kandungan logam berat kadmium (Cd)
menurut Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang pengelolaan
kualitas air dan pengendalian pencemaran air, logam berat kadmium di perairan
untuk kelas II tidak melebihi 0,01 mg/L
•Pengambilan sampel berada pada 3 titik yaitu Dayeuhkolot, Cisirung dan Nanjung.
Dayeuhkolot dan Cisirung sendiri berada di lokasi Kabupaten Bandung, serta
Nanjung termasuk dalam Kota Cimahi
•Pengambilan sampel di setiap lokasi dilakukan dengan menggunakan sistem grab
sample dan menggunakan alat water sampler, pengukuran koordinat
menggunakan GPS.
a) Dayeuhkolot b) Cisirung c) Nanjung
Hasil Pengujian
• Hasil pemeriksaan parameter fisika dan kimia di ketiga lokasi tersebut untuk
masing-masing parameter memiliki rentang nilai yang tidak begitu jauh seperti
nilai pH yaitu 5,3-5,72
• Berdasarkan data Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLHD) tahun 2013, di
Kabupaten Bandung terdapat 5 industri plastik dan 4 industri pelapisan logam,
Kota Bandung terdapat 13 industri pelapisan logam (elektroplating) dan 2 industri
elektronik, sedangkan Kota Cimahi terdapat 10 industri cat dan pelapisan logam

Anda mungkin juga menyukai