OLEH:
LABORATORIUM
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan dari percobaan logam adalah untuk mengetahui kadar logam pada suatu
sampel air.
Prinsip percobaan dalam praktikum adalah unsur logam berat diekstrak dengan cara
destruksi basah menggunakan campuran asam pekat HNO3 dan HClO4. Kadar
logam berat dalam ekstrak diukur menggunakan Inductively Couple Plasma (ICP).
TINJAUAN PUSTAKA
Pada percobaan praktikum tanah ini, sampel yang di ambil pada tanggal 11 Oktober
2023 jam 16.00. Sampel yang digunakan adalah sampel bengkel yang terletak di JL
Raya Bypass, Kota Padang, Sumatera Barat. Kondisi cuaca pada saat pengambilan
sampel yaitu mendung dengan suhu tanah 28 ℃. Nilai pH yang di dapatkan pada
sampel yaitu 7. Kondisi lingkungan sekitar kebanyakan Oli-Oli bengkel yang
mencemari tanah tersebut.
2.2 Umum
Logam adalah zat dengan konduktivitas listrik yang tinggi, yang secara mudah
kehilangan pembangun mereka untuk membentuk kation. Distribusi logam di
atmosfer dipantau oleh sifat dari logam yang diberikan dan oleh berbagai faktor
lingkungan. Logam berat termasuk kriteria yang sama dengan logam lainnya.
Perbedaanya adalah pengaruh yang dihasilkan saat logam berat berikatan dan atau
masuk ke dalam organisme hidup (Adhani, 2017).
Logam berat termasuk ke dalam golongan logam dengan kriteria yang sama dengan
logam lainnya. Perbedaanya terletak pada pengaruh yang dihasilkan, logam berat
mampu membentuk ikatan kompleks saat masuk ke dalam tubuh organisme.
Banyak akibat yang ditimbulkan oleh polutan logam berat, mulai dari matinya
ratusan ikan dan udang sampai dengan ribuan nelayan yang semakin miskin
hidupnya karena hilangnya mata pencaharian dan juga masalah kesehatan yang
diderita oleh masyarakat. Berbagai penelitian mengenai logam telah banyak
dilakukan, mulai dari logam berat dalam bentukterlarut dalam organisme dan
sedimen yang menggambarkan konsentrasi logam berat masih sangat bervariasi
dari waktu kewaktu dimana penelitian sebelumnya masih berkisar tentang
pencemaran dan konsentrasi namun masih bersifat hanya menduga mengenai
sumber dari logam berat (Kusuma dkk, 2015).
Selain dalam bentuk logam murni, timbal dapat ditemukan dalam bentuk senyawa
anorganik dan organik. Semua bentuk timbal (Pb) tersebut berpengaruh sama
terhadap toksisitas pada manusia. Bentuk organik seperti tetra etil-Pb dan tetra
metil-Pb (TEL&TML), menyebabkan pengaruh toksisitas yang sama, tetapi
berbeda dengan bentuk senyawa inorganik-Pb. Walaupun pengaruh toksisitas akut
agak jarang dijumpai, namun pengaruh toksisitas kronis paling sering ditemukan.
Pengaruh toksisitas kronis banyak dijumpai pada pekerja di pertambangan dan
pabrik pemurnian logam, pabrik mobil (proses pengecatan), penyimpanan bateri,
percetakan, pelapisan logam dan pengecatan sistem semprot (Adhani, 2017).
lon timbal, Pb (II), timbal oksida dan hidroksida, dan timbal komplek oksianion
adalah bentuk umum dari Pb dalam tanah, air tanah, dan air permukaan. Bentuk
timbal yang paling stabil adalah Pb (II) dan komplek hidroksi timbal. Timbal (II)
adalah bentuk Pb yang paling umum dan reaktif, membentuk oksida dan hidroksida
mononuklir dan polinuklir. Senyawa P tidak larut yang dominan adalah timbal
fosfat, timbal karbonat (terbentuk ketika pH di atas 6), dan timbal oksida. Timbal
sulfida (PbS) adalah bentuk padat yang paling stabil dalam matrik tanah dan
terbentuk pada kondisi reduksi, jika terjadi peningkatan konsentrasi sulfida. Dalam
Logam Kadmium (Cd) merupakan logam yang bernomor atom 48 dan massa atom
112,41. Logam ini termasuk dalam logam transisi pada periode V dalam tabel
periodik. Logam Cd dikenal sebagai unsur chalcophile, jadi cenderung ditemukan
dalam deposit sulfide (Manahan,2015). Kemelimpahan Cd pada kerak bumi adalah
0,13 µg/g. Pada lingkungan akuatik, Cd relatif bersifat mudah berpindah. Cd
memasuki lingkungan akuatik terutama dari deposisi atmosferik dan efluen pabrik
yang menggunakan logam ini dalam proses kerjanya. Di perairan umumnya Cd
hadir dalam bentuk ion-ionnya yang terhidrasi, garam-garam klorida,
terkomplekskan dengan ligan anorganik atau membentuk kompleks dengan ligan
organik (Weiner,2014).
Kadmium adalah logam berwarna putih perak, lunak, mengkilap, tidak larut dalam
basa, mudah bereaksi, serta menghasilkan kadmium oksida bila
dipanaskan.Kadmium (Cd) umumnya terdapat dalam kombinasi dengan klor (Cd
Klorida) atau belerang (Cd Sulfit). Kadmium membentuk Cd2+ yang bersifat tidak
stabil. Cd memiliki nomor atom 40, berat atom 112,4, titik leleh 321°C, titik didih
767°C dan memiliki masa jenis 8,65 g/cm3(Istarani, 2014).
Timbal dapat berfungsi sebagai pelapis dan pelarut. Penggunaan Pb dalam industri
antara lain adalah industri cat, baterai, aki, percetakan (tinta), industri kabel,
penyepuhan, pestisida, peralatan rumah tangga, industri perpipaan, kemasan
kaleng, mainan anak maupun solder atau patri. Bahan bakar diindikasikan
merupakan sumber pencemar timbal di lingkungan. Penggunaan Pb sebagai oktan
booster seringkali mengemisikan timbal ke lingkungan. Alat rumah tangga juga
dapat menjadi sumber paparan Pb. Penggunaan cat didalam rumah dapat
meningkatkan jumlah paparan timbal yang masuk ke dalam tubuh. Cat merupakan
sumber utama paparan timbal didalam rumah. Rokok juga mengandung
timbal.Timbal masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi dari asap rokok. Beberapa
kosmetik dan obat terkadang ada yang terindikasi mengandung Pb. Kosmetik yang
mengandung Pb biasanya berwarna kuning cerah atau orange (Anita Dewi
Moelyaningrum, 2017).
Logam berat dapat berpindah dari lingkungan ke organisme dan dari organisme satu
ke organisme lain melalui rantai makanan. Logam berat yang ada pada perairan
suatu saat akan turun dan mengendap pada dasar perairan membentuk sedimentasi.
Hal ini akan menyebabkan biota laut yang mencari makan di dasar perairan (udang,
kerang, dan kepiting) akan memiliki peluang yang sangat besar untuk
terkontaminasi logam berat tersebut. Logam berat masuk ke dalam jaringan tubuh
biota laut melalui beberapa jalan, yaitu saluran pernafasan (insang), saluran
pencernaan (usus, hati, ginjal), maupun penetrasi melalui kulit. Jika biota laut yang
telah terkontaminasi tersebut dikonsumsi oleh manusia dalam jangka waktu tertentu
akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan manusia (Setiawan, 2013).
Efek yang sangat unik yang tedapat pada kadmium yakni dapat membantu
perkembangan otak pada anak. Kadmium memiliki efek yang tidak baik untuk
manusia dewasa, diantaranya menaikkan resiko terjadinya kanker payudara,
penyakit kardiovaskular atau jantung, dan penyakit paru-paru. Efek lain yang
menunjukkan toksisitas kadmium adalah kegagalan fungsi ginjal, pembentukan
artritis, juga kerusakan tulang. Logam kadmium akan mengalami proses
biotransformasi dan bioakumulasi dalam organisme hidup (tumbuhan, hewan dan
manusia). Jumlah logam yang terakumulasi dalam tubuh biota perairan
(biomagnifikasi) dan dalam rantai makanan biota yang tertinggi akan mengalami
Kadmium merupakan salah satu jenis logam berat yang berbahaya apabila masuk
ke dalam tubuh, karena kadmium dapat menyebabkan gangguan kesehatan baik
kronis maupun akut. Beberapa efek yang ditimbulkan akibat pemajanan kadmium
adalah adanya kerusakan ginjal, liver, testis, sistem imunitas, sistem susunan saraf
dan darah. Unsur ini berbahaya bila manusia terkonsumsi (baik itu terhirup atau
termakan) dalam jumlah yang cukup besar, karena kadmium tidak mudah untuk
keluar dari dalam tubuh (Vianne, 2017).
Dampak negatif kadar Cu yang tinggi dapat memberikan pengaruh buruk terhadap
lingkungan biotik maupun abiotik. Hal ini karena Cu termasuk dalam golongan
logam berat. Peningkatan kadar Cu yang terlalu tinggi dapat memberikan dampak
negatif bagi hewan dan manusia karena sifatnya yang karsinogenik dan
terakumulasi dalam jaringan tubuh. Perubahan lingkungan tersebut dapat
berdampak nyata pada alga/ganggang/tumbuhan karena alga/ganggang/tumbuhan
merupakan organisme yang memiliki respon paling cepat terhadap perubahan
lingkungan dibandingkan dengan manusia dan hewan. Tembaga dapat terakulumasi
dalam tubuh, apabila manusia mengkonsumsi ikan bandeng yang mengandung
Tembaga (Cu) yang tinggi yang berbahaya karena bersifat karsinogenik
(Khairuddin dkk, 2021).
Kadar logam dalam suatu perairan mempunyai ambang batas maksimal tertentu
yang dapat ditampung oleh badan air tersebut, agar tidak membahayakan kesehatan
manusia dan lingkungan. Peraturan terkait logam telah ditetapkan oleh Permenkes.
Berdasarkan Permenkes No. 2 Tahun 2023 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan
Lingkungan Tabel 22 media tanah adalah sebagai berikut:
2.7 AAS
PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Alat
2. Pengocok tabung
3. Dispenser
4. Tabung reaksi
5. Tabung sentrifusi
3.2 Bahan
1. Sampel
2. HNO3 pekat
3. HClO4 pekat
6. suhu ditingkatkan menjadi 150ºC selama 2 jam 30 menit (sampai uap kuning
7. habis, bila masih ada uap kuning waktu pemanasan ditambah lagi);
8. setelah uap kuning habis suhu ditingkatkan menjadi 170ºC selama 1 jam
9. kemudian suhu ditingkatkan menjadi 200ºC selama 1 jam (terbentuk uap putih)
11. ekstrak didinginkan kemudian diencerkan dengan air bebas ion menjadi 10
ml, lalu dikocok.
3.4 Perhitungan
= ppm kurva x 10 x fk
Keterangan:
ppm kurva = kadar contoh yang didapat dari kurva hunungan antar kadar deret
standar dengan pembacaannya setelah dikoreksi blanko
4.1 Data
Timbal (Pb)
0.06
y = 0.012x - 0.0127
0.05
R² = 0.8331
0.04
Absorban
0.03
0.02
0.01
0
-0.01 0 1 2 3 4 5 6
Pb
1 0,0011
2 0,0131
3 0,0239
4 0,0215
5 0,0568
Kadmium (Cd)
1
0.4
0.2
0
0 1 2 3 4 5 6
Cd
1 0,3405
2 0,4008
3 0,5737
4 0,6699
5 0,8062
Tembaga (Cu)
12
10 y = 0.9626x + 0.2743
R² = 0.9889
Absorban
8
6
4
2
0
0 2 4 6 8 10 12
Larutan Standar (mg/l)
Cu
2 2,4802
4 3,9914
6 5,5574
8 8,2368
10 9,9835
1 Pb 0,3472
2 Cd -1,6824
3 Cu 0,6287
168,7218 g−168,308 g
= x 100 %
168,7218 g−163,7218
= 8,276%
100
Faktor koreksi = 100−% kadar air
100
=
100−8,276
= 1,090%
= 0,3472 x 10 x 1,090
= 3,785 mg/L
= -1,6824 x 10 x 1,090
= -31,966 mg/L
= 0,6287 x 10 x 1,090
= 6,852 mg/L
5.2 Pembahasan
Dari hasil pengukuran dan standar yang ditetapkan dalam Permenkes No. 2 Tahun
2023, dapat disimpulkan bahwa kadar logam dalam sampel tanah bengkel mobil
memenuhi ambang batas yang telah ditetapkan. Konsentrasi Timbal (Pb) sebesar
3,785 mg/L, Kadmium (Cd) sebesar -31,966 mg/L, dan Tembaga (Cu) sebesar
6,852 mg/L, tidak melebihi nilai ambang batas yang ditetapkan oleh
peraturan tersebut.
Paparan timbal dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf, mengurangi nafsu
makan, menyebabkan depresi, dan melambatkan respon saraf. Pada anak-anak, ini
dapat mengakibatkan penurunan IQ. Kadmium dapat berikatan dengan zat-zat
tertentu, menyebabkan kekurangan zat besi, dan menggantikan Zinc dalam
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Konsentrasi logam Timbal (Pb), Kadmium (Cd), dan Tembaga (Cu) dalam
sampel tanah bengkel mobil adalah 3,785 mg/L, -31,996 mg/L, 6,852 mg/L.
2. Menurut Permenkes No.2 Tahun 2023, kadar logam Timbal (Pb), Kadmium
(Cd), dan Tembaga (Cu) dalam sampel tanah bekas tambang minyak bumi dan
gas tidak boleh melebihi nilai ambang batas.
4. Logam berat memiliki efek racun bagi manusia dan mencemari lingkungan.
5.2 Saran
Adhani, R., Husaini. 2017. Logam Berat Sekitar Manusia. Lambung Mangkurat
University Press. Banjarmasin.
Alves, L. R., Reis, A. R., Gratao, P. L. 2016. Heavy Metal In Agricultural Soils:
From Plants To Our Daily Life (a review). Vol. 44. Hal. 346-361.
Amelia, P. 2017. Pengukuran Loading Rate Nitrogen dan Fosfor Serta Pemetaan
Bowles, J. 1984. Sifat-Sifat Fisis dan Geoteknis Tanah (Mekanika Tanah). Edisi
Kedua. Erlangga. Jakarta
Charlena. 2004. Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) dan Cadmium (Cd) Pada
Sayur-Sayuran. Program Pascasarjana/S3. FalsafahSain (PSL 207). Institut
Pertanian Bogor.
Semarang. Tugas Akhir. Tidak diterbitkan. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
UII. Yogyakarta.
DOKUMENTASI