Anda di halaman 1dari 12

Pengaruh Bahan Kimia terhadap Proses Produksi di

PT. Krakatau Steel

(Karya Tulis Ilmiah)Untuk memenuhi tugas Karya Tulis Ilmiah

Kelompok : 3 Kelas : XI-IPA-1

Ahmad Fadil :

Ai Sukmawati :

Dini Nur Inarotunnisa :

M. Tafrijul Ahkam :

Salma Haniyyah :

Septira Yuningsih :

SMAN TANJUNGSARI

TAHUN AJARAN 2020


KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas

berkat rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah yang berjudul “Pengaruh Bahan

Kimia Terhadap proses Produksi PT.Krakatau Steel”. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih

bagi seluruh pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan karya tulis ini dan berbagai

sumber yang telah kami pakai sebagai data dan fakta pada karya tulis ini.

Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal.

Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan

karya tulis ini yang telah kami selesaikan. Tidak semua hal dapat kami deskripsikan dengan

sempurna dalam karya tulis ini. Kami melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan

yang kami miliki.

Maka dari itu, kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca. Kami akan menerima semua

kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki karya tulis kami di masa

datang.

Dengan menyelesaikan karya tulis ini kami mengharapkan banyak manfaat yang dapat dipetik dan

diambil dari karya ini. Semoga dengan adanya karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis dan

pembaca.

Tanjungsari, 29 Januari 2020

Penulis
BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahan kimia selalu digunakan hampir di segala bidang, karena banyak sekali

manfaatnya. Tapi, bahan kimia juga memiliki beberapa kerugian. Dalam hal ini bahan

kimia juga dimanfaatkan dalam proses produksi baja. Tanpa bahan kimia baja tidak akan

bisa di proses. Bahkan sebagian proses produksi baja menggunakan bahan kimia

Baja itu sendiri sangat diperlukan bagi kehidupan sehari – hari. Mulai dari

pelaratan rumah, bahan dasar kendaraan, konstruksi gedung, hingga fasilitas-fasilitas

negara. Dan setelah kami mencari tahu ternyata baja di Indonesia sebagian besar diproduksi

di PT.Krakatau steel. Oleh karena Itu, Kami membuat karya tulis ini untuk

memberitahukan pembaca tentang pengaruh bahan kimia dalam produksi baja di

PT.Krakatau steel.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas, antara lain :

1.2.1 Apa saja bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi baja?

1.2.2 Dalam tahapan apa saja bahan kimia digunakan?

1.2.3 Apa saja kerugian dan keuntungan penggunaan bahan kimia untuk

produksi baja?
1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang akan kami bahas, antara lain :

1.3.1 Memenuhi tugas Karya Tulis Ilmiah

1.3.2 Menegtahui pengaruh dari bahan kimia dalam proses produksi baja

1.3.3 Memberikan informasi kepada pembaca dan penulis

1.4 Manfaat Pembuatan Makalah

Manfaat dari penyusunan karya ilmiah ini adalah mengatahui pengaruh dari bahan

kimia dalam proses produksi baja, khususnya di PT. Krakatau Steel.


BAB II

Pembahasan

2.1 Pengertian

2.1.1 Pengertian Baja

Baja adalah logam paduan, logam besi yang berfungsi sebagai unsur dasar

dicampur dengan beberapa elemen lainnya.

2.1.2 Pengertian Bahan Kimia

Bahan kimia adalah zat murni ataupun campuran yang tersusun atas

beragam elemen - elemen kimiawi. Misalnya, air yang juga merupakan

bahan kimia menjadi bahan kimia murni karena homogen atau hanya terdiri

dari satu jenis bahan saja yaitu seluruh strukturnya hanya terdapat molekul

H2O saja.

2.2 Bahan Kimia yang Digunakan

2.2.1 Ferromangan

Ferromangan, dengan kandungan mangan yang tinggi, dibuat dengan

memanaskan campuran oksida MnO2 dan Fe2O3, dengan karbon, biasanya

sebagai batu bara dan kokas , dalam tungku sembur atau sistem tipe tungku

busur listrik , disebut tungku busur terendam. Oksida mengalami reduksi

karbotermal dalam tungku, menghasilkan ferromangan. Ferromangan

digunakan sebagai deoxidizer untuk baja .


Henry Bessemer menemukan penggunaan ferromangan sebagai metode

pengenalan mangan dalam proporsi terkontrol selama produksi baja.

Keuntungan menggabungkan bubuk besi oksida dan mangan oksida

bersama-sama adalah titik leleh yang lebih rendah dari paduan gabungan

dibandingkan dengan oksida mangan murni.

Spesifikasi standar Amerika Utara adalah ASTM A99. Sepuluh nilai yang

tercakup dalam spesifikasi ini meliputi:

1. Ferromangan standar

2. Ferromangan-karbon menengah

3. Ferromangan rendah karbon

Kegunaan mangan yang paling penting adalah dalam produksi baja, dan

untuk keperluan ini biasanya digunakan campuran besi mangan, yaitu

feromangan. Feromangan diproduksi dengan mereduksi campuran besi dan

oksida mangan dengan karbon. Bijih mangan yang paling utama adalah

pirolisit, MnO2

MnO2 + Fe2O3 + 5C Mn + 2Fe + 5CO

Pada produksi baja, Mn berpartisipasi pada pemurnian besi melalui reaksi

dengan belerang dan oksigen dan memindahkannya melalui pembentukan

kerak. Fungsi yag lain adalah untuk meningkatkan kekerasan baja. Baja

mengandung Mn dengan proporsi yang besar, sangat keras dan tahan lama,

digunakan sebagai kereta api dan mesin-mesin buldoser .


2.2.2 Alumunium

Aluminium adalah logam unsur kimia berlimpah yang secara luas

digunakan di seluruh dunia untuk berbagai produk. Banyak konsumen

berinteraksi dengan beberapa bentuk itu setiap hari, terutama jika mereka

aktif di dapur. Unsur ini memiliki nomor atom 13, dan diidentifikasi dengan

simbol Al pada tabel periodik unsur. Hal ini diklasifikasikan dalam logam

miskin, berbagi milik kelenturan ekstrim dengan logam seperti timah dan

timah.

REAKSI KIMIA Fe DAN Al :

8Al + 3Fe3O4 = 4Al2O3 + 9Fe

2.2.3 Karbon

Karbon memiliki berbagai bentuk alotrop yang berbeda-beda, meliputi

intan yang merupakan bahan terkeras di dunia sampai dengan grafit yang

merupakan salah satu bahan terlunak. Karbon juga memiliki afinitas untuk

berikatan dengan atom kecil lainnya, sehingga dapat membentuk berbagai

senyawa dengan atom tersebut. Oleh karenanya, karbon dapat berikatan

dengan atom lain (termasuk dengan karbon sendiri) membentuk hampir 10

juta jenis senyawa yang berbeda.[15] Karbon juga memiliki titik lebur dan

titik sublimasi yang tertinggi di antara semua unsur kimia. Pada tekanan

atmosfer, karbon tidak memiliki titik lebur karena titik tripelnya ada pada

10,8 ± 0,2 MPa dan 4600 ± 300 K,[2][3] sehingga ia akan menyublim

sekitar 3900 K.[17][18]


Karbon dapat menyublim dalam busur karbon yang memiliki temperatur

sekitar 5800 K, sehingga tak peduli dalam bentuk alotrop apapun, karbon

akan tetap berbentuk padat pada suhu yang lebih tinggi daripada titik lebur

logam tungsten ataupun renium. Walaupun karbon secara termodinamika

mudah teroksidasi, karbon lebih sulit teroksidasi daripada senyawa lainnya

(seperti besi dan tembaga).

Karbon merupakan unsur dasar segala kehidupan di Bumi. Walaupun

terdapat berbagai jenis senyawa yang terbentuk dari karbon, kebanyakan

karbon jarang bereaksi di bawah kondisi yang normal. Di bawah temperatur

dan tekanan standar, karbon tahan terhadap segala oksidator terkecuali

oksidator yang terkuat. Karbon tidak bereaksi dengan asam sulfat, asam

klorida, klorin, maupun basa lainnya. Pada temperatur yang tinggi, karbon

dapat bereaksi dengan oksigen, menghasilkan oksida karbon oksida dalam

suatu reaksi yang mereduksi oksida logam menjadi logam. Reaksi ini

bersifat eksotermik dan digunakan dalam industri besi dan baja untuk

mengontrol kandungan karbon dalam baja:

Fe3O4 + 4 C(s) → 3 Fe(s) + 4 CO(g)

Pada temperatur tinggi, karbon yang dicampur dengan logam tertentu akan

menghasilkan karbida logam, seperti besi karbida sementit dalam baja, dan

tungsten karbida yang digunakan secara luas sebagai abrasif.


2.2.4 Oksigen

Oksigen adalah gas unsur kimia yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak

berasa yang muncul dalam kelimpahan yang besar di bumi, terperangkap

oleh atmosfer. Banyak orang yang akrab dengan oksigen, karena

merupakan komponen vital dari proses respirasi; tanpa itu, sebagian besar

organisme akan mati dalam beberapa menit. Sejumlah bentuk oksigen dan

senyawa yang dapat ditemukan di alam.

Gas ini juga dapat diisolasi dan dijual dalam bentuk murni untuk berbagai

macam kegunaan, dan pertama kali diisolasi dan diidentifikasi pada tahun

1774. Nomor atom oksigen adalah delapan, dan diidentifikasi oleh simbol

O pada tabel periodik unsur. Selain menjadi sangat luas didistribusikan di

Bumi, juga merupakan unsur yang paling melimpah ketiga di alam semesta,

dan itu adalah katalis utama dalam banyak reaksi kimia.

Sebenarnya semua reaksi kimia dalam pembuatan baja membutuhkan

oksigen, tetapi raksi kimia baja dengan oksigen sendiri adalah :

4Fe + 3O2 = 2Fe 2O3

2.3 Proses Produksi Yang Menggunakan Bahan Kimia

2.3.1 Oksigen

Oksigen digunakan pada proses peleburan dalam EAF ( Electric

Arc Furnace )

2.3.2 Karbon
2.3.3 Ferromangan

Ferromangan atau FeMn digunakan pada saat tahap refining selesai. Tahap refining

bertujuan untuk mengikat atau menghilangkan unsur – unsur pengotor yang tidak

diinginkan dan mencapai kadar karbon sesuai target. Setelah FeMn di campurkan pada

baja cair, proses ladle furnace pun dimulai. Ladle furnace adalah tempat baja cair

mengalami proses pemurnian dan penambahan unsur paduan agar sesuai dengan grade

baja yang diinginkan. Bagian luar ladle terbuat dari baja, sedangkan bagian dalam

dilapisi dengan bata tahan api sebagai refraktori. Setelah tahap ladle selesai, baja cair

yang telah ditambahkan FeMn akan dilanjutkan pada proses alloying. Proses alloying ini

merupakan proses homogenisasi baja dan FeMn.

2.3.4 Karbon

Anda mungkin juga menyukai