Anda di halaman 1dari 6

Pengaruh Kadar Karbon terhadap Pembentukan Sifat Baja

Diperiksa oleh : Dr. Warsiman, M.Pd. NIP. 19710605 199808 1 001

Disusun oleh : Rizky Kusumastuti NIM. 115060201111009

Universitas Brawijaya Fakultas Teknik Jurusan Mesin Malang 2013

BAB 1 Pendahuluan

Dalam memproduksi suatu barang, bahan merupakan komponen utama yang penting di samping komponen yang lainnya. Para teknisi perlu menghayati pentingnya bahan, bahkan perlu mengetahui secara pasti bahan teknik yang akan digunakan sehingga produk yang dihasilkan memiliki kualitas dan nilai produk yang tinggi. Baja merupakan salah satu bahan teknik yang menjadi bahan dasar di bidang industri di seluruh penjuru dunia. Hampir di seluruh perusahaan yang bergerak di bidang industri menggunakan baja sebagai bahan utama untuk memproduksi barang. Maka tidaklah mengherankan apabila baja menduduki peringkat nomor satu dalam eksploitasi hasil tambang dibandingkan logam lainnya. Baja memiliki beberapa sifat yakni tahan karat, memiliki kekuatan yang tinggi dan mudah dibentuk. Sifat-sifat tersebut tentunnya sangat menguntungkan bagi para produsen karena mereka dapat memproduksi barang dengan kualitas dan nilai produk nomor satu. Meskipun memiliki sederet keunggulan, baja juga memiliki kelemahan yakni memiliki tingkat kekerasan yang rendah. Kekerasan yang rendah mengakibatkan baja menjadi tidak awet terutama dalam penggunaannya. Hal tersebut tentunnya menjadi tugas bagi para perancang desain maupun para teknisi untuk mencari cara dalam menambahkan kekerasan pada baja. Penambahan unsur paduan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan tingkat kekerasan pada baja. Selain mudah diterapkan, cara ini dinilai paling efektif dan efisien sehingga para produsen tidak mengalami banyak kerugian selama proses produksi.

BAB II Pengaruh Kandungan Karbon dalam Pembentukan Sifat Baja

2.1 Baja Baja merupakan salah satu jenis logam paduan yang paling banyak digunakan sebagai bahan industri di dunia. Perusahaan-perusahaan maju maupun berkembang menggunakan baja sebagai bahan dasar untuk memproduksi berbagai macam barang. Di Indonesia, baja juga merupakan logam utama yang paling sering dipakai dalam bidang kehidupan sehari-hari khususnya dalam bidang engineering. Peranan baja dalam kehidupan sehari-hari sangatlah vital. Mulai dari peralatan dapur, transportasi, generator sampai kerangka gedung pun semua terbuat dari baja. Sehingga tidaklah mengherankan apabila baja menduduki peringkat pertama dalam eksploitasi hasil tambang dibanding logam-logam lainnya.

2.1.1 Sifat Baja Sifat utama dari baja adalah tahan karat. Hal tersebut dikarenakan baja memiliki campuran dengan logam lain sehingga atom Fe pada baja dapat berdifusi membentuk suatu molekul hidrokarbon. Molekul hidrokarbon tersebut akan mencegah terjadinya kontak langsung dengan oksigen yang merupakan unsur utama pembentukan karat pada baja. Selain tahan karat, baja juga memiliki kekuatan yang tinggi karena baja memiliki struktur martensit. Struktur martensit adalah struktur atom yang sangat rapat sehingga atom sulit untuk bergerak atau berpindah tempat.. Keadaan tersebut menyebabkan antar atom Fe pada baja berikatan lebih kuat sehingga menyebabkan baja memiliki kekuatan yang tinggi. Sifat yang lain dari baja adalah mudah dibentuk. Walau memiliki kekuatan yang tinggi, tetapi apabila baja dipanaskan sampai suhu 800 K maka baja akan sangat mudah untuk dibentuk sesuai dengan pola yang diinginkan. Pembentukan baja dengan pemanasan tinggi biasa disebut dengan pengecoran logam.

2.1.2 Klasifikasi Baja Baja menurut kadar hidrokarbonnya dibagi menjadi tiga jenis yakni baja pegas, baja bantalan dan baja perkakas dingin. Walaupun memiliki

kekuatan yang hampir sama, namun ketiga jenis baja diatas memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Sehingga ketiga jenis baja tersebut mempunyai aplikasi yang berbeda pula dalam kehidupan sehari-hari. Baja pegas adalah baja yang memiliki kandungan 0,5 % - 1,0 % hidrokarbon. Sifat utama dari baja pegas adalah memiliki daya elastisitas yang tinggi. Elastisitas adalah kemampuan suatu baja untuk kembali ke bentuk semula setelah gaya luar dihilangkan. Karena memiliki daya elastisitas yang tinggi, baja pegas sering digunakan sebagai pegas daun pada mobil. Baja bantalan adalah baja yang mempunyai kandungan 1,0 % - 1,8 % hidrokarbon. Sifat utama dari baja bantalan ini adalah mempunyai mampu mesin yang baik. Mampu mesin adalah kemampuan suatu logam untuk dibentuk maupun diolah dengan proses permesinan. Oleh sebab itu baja bantalan sering digunakan sebagai bahan dasar pembuatan peluru, rol dan ring. Baja perkakas panas memiliki kandungan hidrokarbon yang lebih tinggi yakni berkisar antara 2,0 % - 2,5 %. Sifat yang paling menonjol dari baja ini adalah memiliki mampu las yang baik. Sehingga baja perkakas panas sering digunakan dalam bidang industry terutama dalam pembuatan perabotan rumah tangga seperti lemari pakaian, kursi maupun peralatan dapur

2.2 Karbon Karbon adalah unsur yang paling berlimpah pada kerak bumi maupun alam semesta. Ketersediaan karbon pada kerak bumi menempati peringkat ke-15 dari keseluruhan unsur yang ada. Sedangkan di alam semesta, ketersediaan karbon menduduki peringkat ke-4 setelah unsur oksigen, nitrogen dan hidrogen.

2.2.1 Cara Mendapatkan Unsur Karbon Salah satu cara mendapatkan unsur karbon adalah dengan cara karbonisasi. Karbonisasi adalah pemanasan bahan yang mengandung karbon. Bahan yang dipanaskan bisa berupa arang, batubara dan kayu. Hasil dari karbonisasi adalah unsur karbon dalam bentuk gas. Proses karbonisasi cukup mudah. Pertama-tama, bahan dipotong menjadi beberapa bagian. Kemudian, bahan dimasukkan ke dalam suatu furnace atau dapur listrik yang telah terhubung dengan suatu wadah, tempat gas karbon akan terkumpul. Selanjutnya, dapur listrik dinyalakan

dan diatur suhu pemanasannya berkisar antara 800-900. Setelah dipanaskan selama 1 jam, bahan yang telah dibakar akan mengeluarkan asap yang merupakan gas karbon. Gas karbon tersebut ditampung dalam suatu wadah yang disebut dengan kondensor. Untuk mendapatkan unsur karbon dalam bentuk liquid atau cairan maka gas karbon pada kondesnor dipanaskan kembali hingga mencapai suhu 1000 selama 30 menit. Tujuan dari pemanasan kembali tersebut adalah agar gas karbon pada kondensor mengalami pengembunan. Tetesan-tetesan karbon yang berada di dinding kondensor selanjutnya ditampung dalam suatu bejana untuk dimanfaatkan kembali. Unsur karbon berbentuk padat dapat diperoleh dengan penggalian langsung di kerak bumi. Namun penggalian tersebut terlalu berbahaya untuk dilakukan sehingga sedikit dari para ahli maupun teknisi yang menggunakan cara tersebut. Sebagian besar dari mereka lebih memilih cara karbonisasi yang lebih cepat dan aman

2.2.2 Sifat Karbon Sifat dari unsur karbon adalah memiliki kemampuan mengeraskan. Zat sementit (c) dalam karbon, mampu berikatan dengan atom-atom pada logam sehingga membentuk senyawa karbida yang memiliki sifat keras. Nyawa karbida yang berikatan dengan atom Fe pada baja biasa disebut dengan baja karbida.

2.3 Pengaruh kadar karbon dalam pembentukan sifat baja Baja karbon adalah baja yang telah mendapat unsur tambahan yakni karbon. Penambahan ini tentunnya mempengaruhi sifat baja. Baja yang telah diberi tambahan karbon tentunnya memiliki tingkat kekerasan yang jauh lebih baik dibandingkan dengan baja tanpa karbon. Sifat baja yang memiliki kekuatan tinggi apabila dipadukan dengan karbon yang memiliki sifat menambah tingkat kekerasan akan menghasilkan baja dengan kualitas yang baik. Kualitas yang baik tentunnya berbanding lurus dengan nilai produk suatu barang. Oleh karena itu, dalam proses produksi terutama dalam bidang engineering , penambahan karbon bisa menjadi suatu keuntungan baik bagi produsen maupun konsumen. Produsen diuntungkan dengan harga jual yang tinggi, sedangkan konsumen diuntungkan dengan produk yang memiliki kualitas nomor satu.

BAB III Penutup

Penambahan unsur karbon pada baja merupakan cara yang tepat untuk meningkatkan kekerasan pada baja. Penambahan unsur tersebut akan melengkapi sifat baja yang tahan karat, memiliki kekuatan yang tinggi, mudah untuk dibentuk sekaligus memiliki kekerasan yang tinggi. Di sisi lain, unsur karbon merupakan unsur yang melimpah di alam semesta. Untuk mendapatkan unsur ini pun sangatlah cepat dan mudah. Proses karbonisasi adalah salah satu cara untuk mendapatkan unsur tersebut. Proses ini menghasilkan unsur karbon dalam bentuk gas dan cair. Kemudahan mendapatkan unsur karbon tentunnya semakin mempermudah produsen dalam bidang industri untuk mendapatkan kualitas baja karbon yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai