Anda di halaman 1dari 19

STRUKTUR BAJA

OLEH : KELOMPOK 1

TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MAHASARAWATI
DENPASAR
Anggota Kelompok

Bastian Surbakti 2105222010033


I Komang Grand Dana 2105222010038
I Komang Yudi Saskara 2105222010039
I Putu Ngurah Danuartha 2105222010040
Ngurah Bagus Amdhi K. 2105222010046
Putri Natalia
2105222010048
Putu Seniantari
2105222010049
Tasya Kartikasari
2105222010051
Muhammad Fauzi Octamal 22323116
01
Kertersediaan
Baja di Alam
Ketersediaan Baja di Alam
Ketersediaan baja di alam merupakan sebuah masalah dalam
meningkatkan kebutuhan material konstruksi. Besi dan baja adalah
dua material yang populer digunakan dalam konstruksi, dan
ketersediaan bahan baku untuk memproduksinya adalah penting
untuk mencapai ketersediaan material bangunan.
Besi merupakan material alami yang terbuat dari unsur
ferrum atau Fe, sementara baja adalah material buatan
yang terbuat dari perpaduan berbagai unsur, seperti besi,
karbon, mangan, fosfor, sulfur, silikon, aluminium,
nitrogen, dan oksigen
Ketersediaan bijih besi, yang merupakan bahan baku
utama untuk membuat besi, juga berpengaruh pada
ketersediaan baja di alam.
Ketersediaan Baja di Alam
Baja adalah material yang terbaharukan karena merupakan unsur
kimia yang dapat didaur ulang. Proses daur ulang baja melibatkan
pemulihan dan penggunaan kembali baja bekas untuk membuat
produk baru tanpa kehilangan kualitas. Namun, perlu diingat bahwa
proses produksi baja dari bijih besi dan proses pengolahan
tambahan juga memerlukan sumber daya alam yang dapat
terbatas, seperti energi dan air. Oleh karena itu, meskipun baja
dapat didaur ulang, penggunaan sumber daya dalam produksinya
tetap memerlukan pertimbangan terhadap keberlanjutan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
ketersediaan baja di alam antara lain
1. Ketirisan skim subsidi baja:
Perundangan yang berhubungan
dengan isu ketirisan skim bantuan
dan penghapusan pertimbangan
teknis sebelum impor baja
2. Peningkatan utilisasi baja dalam
negeri: Peningkatan penggunaan baja
nasional untuk memenuhi kebutuhan
material baja untuk infrastruktur.
3. Kapasitas produksi baja nasional:
Kapasitas produksi baja nasional yang
mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan material baja untuk
infrastruktur.
Dampak dari ketersediaan baja di alam yang berkurang antara lain

1. Penurunan pendapatan dan perekonomian nasional


2. penurunan ketersediaan peralatan dan perlengkapan
militer
3. Peningkatan dampak negatif lingkungan
4. Peningkatan impor baja
5. Penurunan investasi, Ketersediaan baja dalam negeri yang
berkurang akan meningkatkan biaya produksi dan
meningkatkan harga produk yang dibuat oleh industri-
industri yang menggunakan baja sebagai bahan baku.
02
Proses
Pembuatan
Baja
Secara umum, proses pembuatan
baja adalah suatu proses yang
berguna untuk memproduksi baja
dari sebuah bahan dasar berupa
scrap dan bijih besi. Berikut
beberapa proses pembuatan baja:
1. Proses Konvertor 2. Pengolahan Menggunakan
Dapur Listrik

Tahapan pembuatan baja dengan Tahap awal pembuatan baja adalah


teknik ini dimulai dengan pemurnian. Terdapat dua opsi pemurnian,
memanaskan bahan baku, dasar dan lanjutan. Pada proses
kemudian menggunakan konvertor pemurnian lanjutan, diperlukan dapur
untuk membentuk baja. Konvertor listrik. Tujuannya adalah untuk mengontrol
yang digunakan dalam proses ini temperatur saat peleburan maupun
dibuat dari sambungan paku keling memperkecil unsur-unsur campuran yang
ataupun las. Di dalamnya, tersemat ada pada baja.Pemurnian menggunakan
batu khusus yang bisa menahan dapur listrik dapat menghasilkan baja
panasnya api saat proses berkualitas tinggi. Penggunaan dapur
pembentukan baja berlangsung. listrik berfungsi untuk mempercepat
proses pemanasan baja.
3. Proses Siemens 4. Proses BOFBOF 5. Proses Dapur
Martin atau Basic Oxygen Kupola
Furnace
Metode proses pembuatan baja Proses peleburan besi kasar kelabu
selanjutnya ialah dengan proses pembuatan baja ataupun besi bekas menjadi baja
menggunakan proses Siemens Martin. yang memanfaatkan berkualitas bisa menggunakan
Istilah ini diambil dari nama oksigen murni dan panas. proses dapur kupola. Proses dalam
perintisnya, Siemens dan Martin. Oksigen ditiupkan ke areal dapur kupola dimulai dengan cara
Proses pembuatan baja dengan cara besi kasar sehingga bisa memanaskan area kubah dalam
ini yakni dengan memanfaatkan suhu membakar habis kotoran dapur kupola selama 15 jam.
tinggi yang ada pada tungku kerja. yang tersisa. Biaya Kemudian, setelah kokas terbakar
Kapasitas tungkunya sendiri mampu operasional untuk metode usai ditiup menggunakan blower besi
memuat bahan baku seberat 30 ton ini disebut jauh lebih murah bekas dan kepingan baja bisa
hingga 50 ton.Proses peleburan baja ketimbang proses lain. langsung dimasukkan ke dalamnya.
baru terjadi ketika suhunya mencapai Setelah kurang lebih lima belas
3.000 derajat Celsius. Alhasil, besi tua menit, baja telah menjadi cair dan
dan besi bekas pun dapat dimasukkan dapat dikeluarkan untuk dibentuk
dan diolah menjadi baja berkualitas. sesuai kebutuhan. Proses Bassemer
Biasanya, jenis besi yang dilebur Proses pembuatan baja
menjadi baja itu berasal dari besi menggunakan teknik ini hampir mirip
kelabu dan besi putih. dengan BOF. Hanya saja, proses
bassemer tidak memakai oksigen
murni melainkan uap air.
03
Perusahaan
Produsen Baja
TENTANG BAJA
Baja adalah paduan besi dan karbon dengan kandungan karbon
minimal 2%. Baja merupakan salah satu bahan terpenting dalam
konstruksi dan industri. Baja digunakan dalam berbagai macam
produk, seperti:
- Bangunan
- Jembatan
- Mobil
- Mesin
- Peralatan
PERUSAHAAN PRODUSEN BAJA
Perusahaan produsen baja adalah perusahaan yang bergerak
dalam produksi dan distribusi baja, logam yang penting dalam
konstruksi, manufaktur, dan industri lainnya.
Mereka memiliki fasilitas manufaktur, serta industri yang luas
dan kompleks untuk melakukan produsen baja, termasuk
peleburan besi, pemurnian, pengecoran, pemrosakan panas,
penggulungan, dan finishing.
DAFTAR PERUSAHAAN PRODUSEN
BAJA
Beberapa Produsen Baja Terbesar Di Dunia :
1. China Baowu Steel Group (China)
2. ArcelorMittal (Luxembourg)
3. Nippon Steel Corporation (Jepang)
4. POSCO (Korea Selatan)
5. Hebei Iron & Steel Group (China)
6. Anshan Iron & Steel Group (China)
7. Baosteel Group (China)
8. Tata Steel (India)
9. SSAB (Swedia)
10. ThyssenKrupp Steel (Jerman)
11. PT. Mealindo Pancagraha (Indonesia)
TREN INDUSTRI BAJA DI DUNIA
1. Peningkatan permintaan baja dari negara berkembang

2. Teknologi baru yang meningkatkan efisiensi produksi

3. Kekhawatiran tentang keberlanjutan dan emisi karbon


Permintaan baja global diperkirakan akan terus
meningkat di tahun-tahun mendatang, didorong
oleh pertumbuhan ekonomi di negara
berkembang.

Teknologi baru, seperti pencetakan 3D, dapat


merevolusi cara baja diproduksi.

Industri baja menghadapi tekanan untuk


mengurangi emisi karbon dan menjadi lebih
berkelanjutan.
PROSPEK MASA DEPAN INDUSTRI BAJA
1. Pertumbuhan permintaan baja global

2. Konsolidasi industri

3. Inovasi teknologi

4. Fokus pada keberlanjutan


Prospek masa depan industri baja terlihat positif,
dengan permintaan yang kuat dan inovasi teknologi
yang berkelanjutan.

Konsolidasi industri juga kemungkinan akan terjadi,


karena perusahaan mencari skala dan efisiensi
yang lebih besar.

Industri baja akan terus fokus pada keberlanjutan


untuk mengurangi dampak lingkungannya.

Anda mungkin juga menyukai