Anda di halaman 1dari 2

NAMA: CHRISTIAN.I.E.

ROMHADI

NIM: 2021061014015

SOAL!

1. Jelaskan proses pembuatan baja !


2. Jelaskan perbedaan antara proses besserner dan proses Thomas
3. Jelaskan pengaruh kadar karbon terhadap sifat-sifat baja !
4. Jelaskan sifat-sifat fisik baja yang digunakan sebagai bahan konstruksi !
5. Jelaskan sifat-sifat mekanis baja terutama baja konstruksi !
6. Mengapa pada baja tulangan mutlak harus dilakukan pengujian tarik ?

JAWABAN
1. Dalam proses pembuatan baja, kandungan senyawa seperti silikon, nitrogen, sulfur,
fosfor dan kelebihan karbon dikeluarkan dari besi mentah agar kandungan besi
semakin murni dan atom besi semakin terikat kuat. Elemen perpaduan seperti nikel,
kromium, mangan dan vanadium ditambahkan pada proses pengolahan untuk
menghasilkan nilai yang berbeda dari baja yang dihasilkan.
Karbon pada besi bekerja sebagai unsur pengeras, mencegah atom besi untuk
teratur dalam keterikatan. Kadar jumlah karbon dan penyebaran perpaduan
campuran (alloy) bahan baku dapat mengontrol kualitas baja. Baja dengan
peningkatan jumlah karbon dapat memperkeras dan memperkuat besi, tetapi juga
bisa menajdikannya lebih rapuh. Pengertian baja secara ilmiah, baja adalah besi-
karbon campuran dengan kadar karbon sampai 5,1 persen, namun alloy dengan
kadar karbon lebih tinggi dari ini dikenal dengan besi.
- Proses Konvertor
Konvertor adalah salah satu wadah untuk mengolah besi menjadi baja siap untuk
diproduksi. Dibuat dari plat baja dengan sambungan las atau paku keling. Pada
bagian dalam konvertor dibuat dari batu yang tahan api, batu tahan api tersebut
dapat bersifat asam atau basa tergantung dari sifat baja yang akan diolah.
- Proses Siemens Martin
Proses siemens martin diolah didalam dapur pelebur baja yang dapat mencapai
suhu tinggi, Proses pengolahan baja siemens martin dibuat oleh dua orang yang
bernama Siemen dan Martin, sehingga dapurnya disebut pula dapur siemen
martin. Dapur untuk proses siemens martin mempunyai tungku kerja yang
diperlengkapi dengan ruang-ruang hawa.
- Proses Basic Oxygen Furnace (BOF)
Proses pengolahan baja dengan proses Basic Oxygen Furnace (BOF)
merupakan modifikasi dari proses Bessemer. Pada proses Bessemer
menggunakan uap air panas ditiupkan pada besi kasar cair untuk membakar zat
kotoran yang tersisa. Sedangkan pada proses BOF memakai oksigen murni
sebagai ganti uap air.
- Proses Dapur Listrik
Proses pengolahan baja dengan menggunakan dapur listrik adalah metode
pengontrol temperatur peleburan dan memperkecil unsur-unsur campuran di
dalam baja yang dilakukan selama proses pemurnian. Pada awal pemurnian
baja digunakan dapur tungku terbuka atau konvertor.
- Proses Dapur Kupola (Cupola Furnace)
Dapur Cupola (Cupola Funace) digunakan untuk peleburan besi kasar kelabu
dan besi bekas menjadi baja atau besi tuang, pada umumnya digunakan untuk
menghasilkan peleburan sehari-hari berdasarkan pada kapasitas dari pabrik
(foundry). Cupola (kubah-kubahnya) biasanya dioperasikan secara berpasangan,
jadi pemeliharaannya bisa diatur pada satu kubah dankubah yang lainnya tetap
bisa beroperasi, demikian seterusnya secara bergantian.
2. Proses Bessemer:
- Harus diambil dari besi kasar yang lebih murni, terutama yang tidak terlalu tinggi
fosfornya.
- Baja yang dihasilkan mengandung Kadar fosfor rendah.
- Baja mengandung sedikit oksigen.
- Tidak ada proses tiupan tambahan.
Proses Thomas:
- Besi kasar yang kurang bersih dapat dikerjakan.
- Fosfor dapat dihilangkan, tapi bila ada hanya sebagian fosfor yang dalam
prakteknya tidak menimbulkan gangguan.
- Menghasilkan produk tambahan berupa pupuk.
- Prosesnya lebih mudah dibandingkan dengan proses Bessemer.
3. Kadar karbon yang terdapat di dalam baja akan mempengaruhi kuat tarik, kekerasan
dan keuletan baja. Semakin tinggi kadar karbonnya, maka kuat tarik dan kekerasan
baja semakin meningkat tetapi keuletannya cenderung turun.
4. Sifat-sifat fisik baja yang digunakan sbg bahan kontruksi adalah berat, berat jenis,
daya hantar panas dan konduktivitas listrik.
5. Sifat-sifat mekanis baja adalah:
- Kekuatan. Sifat penting pada baja adalah kuat tarik. Pada saat baja diberi beban,
maka baja akan cenderung mengalami deformasi/perubahan bentuk. Perubahan
bentuk ini akan menimbulkan regangan/strain, yaitu sebesar terjadinya deformasi
tiap satuan panjangnya.
- Keuletan (ductility), Kemampuan baja untuk berdeformasi sebelum baja putus.
- Kekerasan, adalah ketahanan baja terhadap besarnya gaya yang dapat
menembus permukaan baja.
- Ketangguhan (toughness), adalah hubungan antara jumlah energi yang dapat
diserap oleh baja sampai baja tersebut putus. Semakin kecil energi yang diserap
oleh baja, maka baja tersebut makin rapuh dan makin kecil ketangguhannya.
6. Dilakukan pengujian tarik untuk menentukan kekuatan tarik baja. Pergeseran dan
elastisitasnya.

Anda mungkin juga menyukai