Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PEDAHULUAN

I. 1. Latar Belakang

Dalam industri terdapat alat-alat permesinan yang digunakan. Pada dasarnya


alat-alat tersebut dibuat dalam campuran besi, baja atau bahan-bahan non-
logam. Pemanfaatan bahan logam terutama campuran besi yang dinamakan
besi tuang sangatlah meluas dalam pembuatan kerangka badan alat industri,
contohnya saja alat pengangkut dan alat penghancur. Oleh karena
pemanfaatanya yang cukup meluas itu maka perlu dipelajari tentang bahan-
bahan pembentuk kerangka dari alat tersebut yakni besi tuang yang disajikan
dalam bentuk makalah ini.

I. 2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian besi tuang?


2. Bagaimana perbedaan dalam klasifikasi besi tuang?
3. Bagimana Sifat-Sifat Besi Tuang dan Standar Pengukurannya
4. Bagaimana Aplikasi Besi Tuang?
5. Bagaimana keunggulan dan kekurangan Besi tuang sebagai bahan
kerangka alat?
I. 3. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan besi tuang


2. Untuk mengetahui klasifikasi besi tuang
3. Untuk mengetahui Sifat-Sifat Besi Tuang dan Standar Pengukurannya
4. Untuk mengetahuiAplikasi Besi Tuang
5. Untuk mengetahui keunggulan dan kekurangan Besi tuang sebagai
bahan kerangka alat
I. 4. Manfaat

1
1. Agar mahasiswa dapat memahami klasifikasi besi tuang
2. Agar mahasiswa dapat mempelajari sifat-sifat besi tuang dan standar
pengukurannya
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui keunggulan dan kekurangan besi
tuang

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

I. Besi Tuang
Besi tuang (cast Iron) dapat didefinisikan sebagai paduan dari besi dengan
lebih dari 1,7 % karbon, biasanya kadar karbon ini berada pada kisaran antara 2,4
hingga 4 %, dimana bahan ini diproduksi dari besi mentah cair, atau besi/baja tua,
ini merupakan produk besi tuang yang memiliki fungsi mekanis sangat penting
dan diproduksi dalam jumlah besar.
Prosesnya sering dilakukan dengan cara menambahkan unsur graphite ke dalam
ladle sebagai pengendali. Paduan besi tuang (alloy iron castings) bahannya telah
dilakukan penghalusan (refined) dan pemaduan besi mentah (pig iron). Produk-
produk seperti crankshaf, conecting rod dan element dari bagian-bagian mesin
sebelumnya dibuat dari baja tempa (steel forgings), sekarang lebih banyak
menggunakan high-duty alloy iron casting.
Benda-benda tuangan dapat membentuk bagian bentuk yang rumit dibandingkan
dengan bentuk-bentuk benda hasil tempa (wrought) kendati diperlukan proses
machining, akan tetapi dapat diminimalisir dengan memberikan kelebihan ukuran
sekecil mungkin dari bentuk yang dikehendaki (smaller allowance), oleh karena
itu produk penuangan relatif lebih sedikit dibanding dengan produk tempa.
Proses produksi penuangan
Proses produksi benda-benda tuangan dilakukan dengan terlebih dahulu
meleburkan Besi mentah (pig Iron) didalam dapur peleburan, dimana bahan
tuangan ditambah dengan besi tua atau baja tua sebelum dicor. Untuk proses
pencairan ini dilakukan dengan berbagai metoda pemakaian dapur, antara lain :
 Dapur Cupola, dapur ini merupakan salah satu dapur pemanas yang
paling banyak atau hampir 90 % digunakan dalam melakukan peleburan
dalam fungsi penuangan (pengecoran). Metoda yang lain juga sering

3
digunakan terutama untuk kebutuhan produk cast iron dengan kualitas
khusus.


Perhatikan :
Saat pengisian tidak boleh berdekatan dengan bahan bakar atau tersentuh.
Secara prinsip terdapat 3 type dapur peleburan yang dapat kita gunakan,
yaitu :
a) Dapur udara, atau dapur api (reverberatory furnance)

4
b) Dapur putar (Rotary Furnance)
c) Dapur listrik (Electric Furnance)
Dapur cupola merupakan dapur peleburan yang memiliki prinsip kerja serta
konstruksinya sama dengan dapur tinggi, namun dalam sekala yang lebih kecil.
Perbedaannya dapur cupola pemakaiannya tidak bersifat terus-menerus
(continuously) sebagaimana dapur tinggi namun dapat digunakan sewaktu-waktu
jika diperlukan pengecoran.
Untuk mengoperasikan dapur cupola ini kokas sebagai bahan bakarnya didesak
kedalam dapur, demikian pula lapisan pengganti yakni pecahan besi mentah serta
kokas juga baja rongsokan dan besi tua dimasukan kedalamnya serta sejumlah
batu kapur (limestone) sebagai fluksi dari asap kokas. Selain kokas sebagai bahan
bakar pada dapur cupola ini juga digunakan oli atau gas.
 Dapur udara atau dapur api
Di dalam dapur bahan bakar dibakar pada panggangan dibagian ujung dapur
sehingga pembakaran tidak berhubungan dengan pengisian, dan panas yang
dihasilkan dari pembakaran dialirkan melalui atap dapur dibagian atas pengisian.
ini adalah dapur peleburan dengan proses yang lambat kendati kurang ekonomis
dibanding dengan dapur cupola. dapur api merupakan dapur tertutup yang
memungkinkan semua komposisi tidak keluar dari dalam dapur 
 Dapur putar
Dapur putar (rotary furnance) digunakan sebagai dapur peleburan dalam
memproduksi besi tuang dengan kualitas khusus, pemanasannya diperoleh dari
semburan bahan bakar cair, oli atau gas ke dalam tabung peleburan yang selalu
berputar atau bergerak dengan penggerak rantai atau penggerak gesek, gerakan
memutar ini memungkinkan proses peleburan menjadi lebih merata.
 Dapur listrik
Pada dasarnya dapur peleburan ini merupakan tungku penghasil panas dengan
temperatur kerja diatas titik cair dari bahan yang akan diproses, demikian halnya
dengan dapur listrik ini. Yang berbeda dari dapur listrik dengan dapur-dapur
lainnya adalah system pembentukan panasnya dimana panas pada dapur listrik

5
diperoleh dari energi listrik yang dialirkan melalui electrode atau busur sebagai
penghantar.
Dengan logam sebagai bahan baku produk dimana juga merupakan penghantar
arus listrik , maka hantaran listrik dapat dilakukan dengan 2 cara yakni secara
langsung atau yang disebut dengan “direct arc” dan tidak langsung atau yang
disebut “indirect arc”.

(Taufiqullah,2019)
II. Klasifikasi Besi Tuang

Besi tuang biasanya diklasifikasikan menurut struktur metalografinya. Dalam hal


ini karbon dalam besi tuang sangat menentukan. Karbon dalam besi tuang dapat
berupa instentisial yaitu sementit karbida besi atau berupa grafit karbon bebas.
Pengelompokan dapat dimulai berdasarkan kondisi karbonnya. Bila Seluruh
karbon berupa sementit maka ia adalah besi tuang putih. Klasifikasi besi tuang
yang lain adalah :

1. Besi Tuang Putih


Kebanyakan karbon berbentuk cementite (besi karbida, Fe3C). material ini sangat
keras, getas dan “tidak dapat” dimachining serta unweldable. Pada beberapa kasus
digunakan sebagai anti abrasi serta biasanya dikombinasikan dengan besi tuang
kelabu untuk meningkatkan  kekerasan dan sifat wear – resistant.

6
Gambar 1. Besi Tuang Putih

2. Besi tuang kelabu (gray cast iron)

Kebanyakan karbon terbenbentuk sebagai grafit. Material ini relatif getas, karena
sebagian besar berbentuk flake-flake grafit panjang dan tipis yang sangat lemah.
Material ini memiliki beberapa karakteristik yang dibutuhkan, seperti kemampuan
menyerap getaran. Sehingga banyak digunakan pada struktur dasar mesin dan alat
berat yang terekpos oleh getaran.

7
3. Besi tuang nodular (nodular cast iron)

Material ini dikenal juga sebagai : nodular iron, ductile iron, dan spheroidal


graphite iron. Nama ini didapat karena bentuknya seperti bola dan sangat ulet
(ductile). Material ini merupakan kombinasi dari sifat-sifat baja dan besi tuang,
diantaranya : good castability, toughness, machinability, good wear resistance,
weldability, low melting point dan hardenability. Bentuk nodular didapat dengan
penambahan beberapa elemen seperti magnesium dan cerium pada saat masih
dalam ladle.

8
4. Besi tuang malleable (malleable cast iron)

Karbon pada material ini juga berbentuk spheroid tetapi didapat proses perlakuan
panas dari besi tuang putih. Material ini memiliki sifat-sifat strength, toughness,
ductility dan machinability yang

9
(Anonim,2019)

III. Sifat-Sifat Besi Tuang dan Standar Pengukurannya

Sifat Mekanisme Besi Tuang


Besi tuang memiliki beberapa sifat mekanisme yang terdapat didalamnya seperti :
-          Keras dan mudah melebur/mencair
-           Getas sehingga tidak dapat menahan benturan

10
-          Temperatur meleleh 1250°
-          Kekuatan tarik menurun  
-          Regangan menurun
-          Sangat tahan terhadap karat (jauh lebih baik daripada baja)
-          Tidak dapat diberi muatan magnit
-          Tidak dapat disambung dengan las dan paku keling, disambung dengan baut
dan sekrup.
-          Kuat dalam menahan gaya tekan, lemah dalam menahan tarik kuat tekan
sekitar 600 Mpa, kuat tarik 50 Mpa
-          Menyusut waktu pendinginan/waktu dituang.
-          Besi tuang hampir bisa dicetak dalam bentuk apa saja.
-          Bisa tahan terhadap tekanan yang besar.

Standart dan Kodifikasi Besi Tuang


Terdapat berbagai macam standard dan kodifikasi dalam menentukan jenis besi
tuang. Sbeberapa contohnya :
-          SAE (Society of Automotive Engineers)
-          AISI (American Iron and Steel Institute)
-          UNS (Unified Numbering System)

1.  SAE
     -   Sistem SAE hanya menggunakan nomor - nomor angka.
     -   Angka pertama menunjukkan tanda ‘group Baja´, misal:
1.      Unalloy steel 10XX
2.      Nickel Steel 23XX
3.      Chromiun steel 32XX
-    Dua angka terakhir, bila penomoran 4 digit atau tiga angka terakhir bila
penomoran 5 digit menunjukkan rata-rata kandungan karbon per-seratus
    ( % C ), contoh:
1.      SAE 1055, artinya Unalloy steel mengandung 0,55 % C
2.      SAE 2345, artinya Ni- steel mengandung 0,3 % Ni, 0,45 % C

11
3.      SAE 52100, artinya Cr-steel mengandung 1,45 % Cr, 1,0 C
2.  AISI
     -   Bila terdapat huruf didepan angka maka huruf tersebut menunjukkan proses
pembuatan bajanya
1.      A = Basic Open-hearth
2.      B = Acid Bassemer
3.      C = Basic Open-Heath
4.      D = Acid Open-Heath
5.      E = Electric Furnace
3.  UNS
 - UNS terdiri dari huruf diikuti oleh lima nomor. Sistem ini hanya
menunjukkan komposisi kimia dari metal atau paduannya dan bukan
menunjukkan standar atau spesifikasi dari metal tersebut

Tabel  2.1 Tabel UNS


F00001-F99999 Cast irons
F10001-F15501 Cast Iron, Gray
F10090-F10920 Cast Iron Welding Filler Metal
F20000-F22400 Cast Iron, Malleable
F22830-F26230 Cast Iron, Pearlitic Malleable
F30000-F36200 Cast Iron, Ductile (Nodular)
F41000-F41007 Cast Iron, Gray, Austenitic
F43000- F43030 Cast Iron, Ductile (Nodular), Austenitic

F45000 F 45009 Cast Iron, White


F47001-F47006 Cast Iron, Corrosion

Kelebihan dan Kekurangan Besi Tuang

12
Dibandingkan dengan baja tuang, ada beberapa keunggulan besi tuang ini,
misalnya:
•         Hasilnya akan lebih murah dibandingkan dengan baja tuang
•         Temperatur peleburan lebih rendah, oleh karena
      itu “Dapur Kupola” dapat dipakai.
•         Besi tuang cair akan lebih baik mengalirnya, sehingga dapat mengisi
      rongga-rongga cetakan (mould) dengan lebih sempurna.
•         Hasilnya siap untuk dikerjakan lebih lanjut.
•         Menghasilkan kombinasi kekuatan tarik dan tekan yang baik
•         Tahan terhadap keausan, gerusan, dll.
•         Tidak berkarat.

Dibandingkan dengan baja tuang, ada beberapa kekurangan besi tuang ini,


misalnya:
•         Tidak dapat di tempa.
•         Tidak dapat disambung dengan paku keling atau dilas, dua buah besi tuang
hanya dapat disambung dengan baut dan sekrup.
•         Tidak dapat diberi muatan magnet
•         Getas sehingga tidak dapat menahan lenturan

(putri,2015)
Pengaruh unsur paduan
            Besi Cor terbuat dari paduan besi - karbon - silikon dengan unsur
tambahan lainnya. Seperti halnya bahan campuran yang lainnya, besi cor juga bisa
dipengaruhi unsur-unsur kimia.
            Seperti tingginya kadar karbon menyebabkan besi cor bersifat rapuh dan
tidak dapat ditempa. Unsur-unsur paduan yang dimasukan ke dalamnya seperti :
karbon, silicon, mangan, fosfor dan belerang akan berpengaruh besar pada
pembentukan sifat fisik/mekaniknya. Secara detailnya akan dibahas sebagai
berikut :
1.      Karbon (C)

13
. Sifat fisis logam selain tergantung pada kadar karbon, juga ditentukan oleh
bentuk karbon (grafit)nya. Morfologi grafit tergantung dari laju pendinginan dan
kadar silikon. Kadar silikon yang tinggi memperbesar kemungkinan pembentukan
grafit.Kekuatan dan kekerasan besi meningkat dengan bertambahnya kadar
karbon. Namun kadar karbon yang sangat tinggi akan menyebabkan besi menjadi
getas.

2.      Belerang (S)
            Belerang sangat merugikan, karena menyebabkan terjadinya lubang-
lubang (blow holes) akibat membentuk ikatan dengan karbon dan menurunkan
fluiditas sehingga mengurangi kemampuan tuang besi cor. Jadi, selama proses
peleburan selalu diusahakan untuk mengikatnya, antara lain dengan
menambahkan ferromangan. Setiap kali melebur besi cor, kadar belerang akan
meningkat sebesar 0,03 % yang berasal dari bahan bakar.
3.      Fosfor (P)
            Bahan ini membuat besi mudah mencair dan bertambah getas. Bila
kandungan fosfor tidak lebih dari 0,3%, besi tuang menjadi kehilangan
kekerasannya. Dan tidak mudah dikerjakan. Bila besi yang diinginkan amat halus
dan tipis kandungan fosfornya bervariasi sekitar 1 sampai 1,5%.
4.      Silikon (Si)
            Silikon bersama-sama dengan besi dalam bentuk massa. Bila kandungan
silikon kurang dari 2,5% menjadi besi bersifat lebih mudah di tuang. Silikon juga
mengurangi besar susut pengerasan maupun menjadikan besi bersifat lunak.
Kandungan kadar silikon sampai 3,25 % bersifat menurunkan kekerasan besi.
Sebaliknya kelebihan silikon diatas 3,25 % akan membentuk ikatan yang keras
dengan besi, sehingga meningkatkan kekerasan besi. Kadar silikon menentukan
berapa bagian dari karbon terikat dengan besi dan berapa bagian membentuk
grafit (karbon bebas) setelah tercapai keadaan setimbang. Pada benda coran yang
kecil dianjurkan menggunakan kadar silicon yang tinggi dan yang besar dengan
kadar yang lebih rendah. Untuk memperoleh paduan yang tahan asam dan tahan
korosi, sebaiknya diberi kadar silicon 13 - 17 %. Besi tuang kelabu berkadar

14
silicon rendah mudah untuk perlakuan panas. Silikon yang mungkin hilang selama
proses peleburan berkisar ± 10 %.
5.      Mangan (Mn)
            Mangan merupakan unsur deoksidasi, pemurni sekaligus meningkatkan
fluiditas, kekuatan dan kekerasan besi. Bila kadarnya ditingkatkan, kemungkinan
terbentuknya ikatan kompleks dengan karbon meningkat dan kekerasan besi cor
akan naik. Jumlah mangan yang hilang selama proses peleburan berkisar antara
10-20 %. Kandungan mangan tidak boleh lebih dari 0,1%.
(anon,2012)
IV. Aplikasi Besi Tuang
Aplikasi Besi Tuang
Besi tuang biasanya diterapkan pada pembuatan:
Gray cast iron sambungan pemipaan, engine block, gear, flywheel, brake
disc, dan landasan mesin.
Ductile cast iron sambungan pemipaan, katup, pump body, poros
engkol, gear, dan engine block.
White cast iron crusher, pulverizer, dan rol.
Compacted engine block, brake drum, dan manifold.
graphite iron
Malleable cast heavy-duty bearing surface.
iron
High-alloy cast komponen tahan karat, komponen nonmagnetic, dan
iron komponen-komponen khusus.

Kelebihan Besi Tuang Dibanding dengan Baja Tuang


Berikut beberapa kelebihan dari besi tuang:
 Biaya lebih murah,

 Titik cair lebih rendah,

 Castability sangat baik,

 Proses pengecoran lebih mudah.

Kelemahan Besi Tuang Dibanding dengan Baja Tuang

15
Berikut beberapa kelemahan besi tuang:
 Lebih getas,

 Kekuatan bahan lebih rendah.

(Younggi, 2015)

16
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

I. KESIMPULAN
 Besi tuang (cast Iron) dapat didefinisikan sebagai paduan dari besi
dengan lebih dari 1,7 % karbon
 Metode Proses Produksi Penuangan ada empat yaitu Dapur Cupola
, Dapur listrik ,dapur listrik dan dapur api
 Macam – Macam besi tuang ada empat yaitu besi tuang putih,besi
tuang nodular,besi tuang malleable dan besi tuang kelabu
 Besi tuang dapat digunakan sebagai pintu gerlbang, tiang
lampu,sendi,rol jembatan,pipa saluran dan sebagainya
II. SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik
dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.

Daftar Pustaka

Anonim.2012 “Sifat Bahan Pembentuk Besi Tuang”(http://blackknight-


radyo.blogspot.com/2012/05/i.html)
Anonim,2019”klasifikasi Besi Tuang”(http://hima-tl.ppns.ac.id/besi-tuang-cast-
iron/) Diakses pada 11 November 19.03

Putri,2015(“Makalah Besi Tuang”


(http://putrigoblog123.blogspot.com/2015/01/makalah-besi-tuang-ilmu-
bahan.html) diakses pada 12 November 2019 19.04)

17
Taufiqullah,2019)”Besi tuang. (https://www.tneutron.net/blogs/pengertian-besi-
tuang/) diakses pada 12 November 2019 pukul 11.08
Younggi,Dionisisus..2015 “Besi tuang.”
(http://teknikmesinmanufaktur.blogspot.com/2015/04/apa-itu-besi-tuang-cast-
iron.html) diakses pada 12 November 2019 pukul 12.09

18

Anda mungkin juga menyukai