DISUSUN OLEH :
MUHAMAD LUTFIL HAKIM
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
SEMARANG
2015
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Sejarah Pembuatan Besi dan Baja .............................................................. 1
BAB II PROSES PENGOLAHAN BAJA ....................................................... 3
2.1 Pengertian Baja .......................................................................................... 3
2.2 Proses Pembuatan Baja .............................................................................. 4
2.2.1 Proses Pembuatan Baja Dengan Proses Konvertor ................................ 4
2.2.2 Proses Pembuatan Baja Dengan Tanur Oksigen Basah.......................... 10
2.2.3 Proses Pembuatan Baja Dengan Open Heath Furnace ........................... 12
2.2.4 Peleburan Baja Dalam Dapur Listrik (EAF) .......................................... 15
BAB III PROSES PENGOLAHAN BESI ....................................................... 20
3.1 Pengolahan Besi dengan Metode Tanur Sembur (Blast Furnace) ............. 20
3.1.1 Proses Reduksi Tidak Langsung (Indirect Reduction) ........................... 22
3.1.2 Proses Reduksi Langsung (Direct Reduction) ........................................ 24
3.1.3 Perbedaan Proses Reduksi Langsung Dan Reduksi Tidak Langsung .... 26
BAB IV PROSES PENGOLAHAN ALUMINIUM ....................................... 27
4.1 Karakteristik Aluminium ........................................................................... 27
4.2 Proses Pengolahan Aluminium .................................................................. 28
4.2.1 Proses Penambangan Aluminium ........................................................... 28
4.2.2 Proses Pemurnian Aluminium ................................................................ 28
4.2.3 Proses Peleburan Aluminium ................................................................. 30
4.3 Kegunaan Aluminium ................................................................................ 32
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 33
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Konvertor Bessemer ........................................................................... 7
Gambar tungku BOF. ....................................................................................... 10
Gambar Open-Hearth Furnace ......................................................................... 12
Gambar AC Electric Arc Furnace .................................................................... 17
Gambar DC Electric Arc Furnace .................................................................... 18
Gambar Induction Electric Arc Furnace .......................................................... 18
Gambar Alat Tanur Sembur (Blast Furnace) ................................................... 20
Gambar Skema Indirect Reduction Furnace .................................................... 23
Gambar Tanur Tinggi....................................................................................... 24
Gambar Skema Direct Reduction Furnace ....................................................... 25
Gambar Skema Proses Bayer ........................................................................... 29
Gambar Skema Proses Hall-Heroult ................................................................ 31
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Besi adalah unsur yang paling berlimpah keempat setelah oksigen,
silikon, dan aluminium. Selain itu besi merupakanlogam yang paling luas dan
paling banyak penggunaanya. Hal tersebut disebabkan tiga alasan, yaitu bijih
besi relatif melimpah di berbagai penjuru dunia, pengolahan besi relatif murah
dan mudah, sifat-sifat besi yang mudah di modifikasi.
Secara umum pasir besi terdiri dari mineral opak yang bercampur
dengan butiran-butiran dari mineral non logam seperti, kuarsa, kalsit, feldspar,
ampibol, piroksen, biotit, dan tourmalin. mineral tersebut terdiri dari magnetit,
titaniferous magnetit, ilmenit, limonit, dan hematit, Titaniferous magnetit
adalah bagian yang cukup penting merupakan ubahan dari magnetit dan
ilmenit. Mineral bijih pasir besi terutama berasal dari batuan basaltik dan
andesitik volkanik. Untuk mengolah bijih besi untuk menghasilkan logam besi
dilakukan dalam tanur sembur (blast furnace).
Karakter dari endapan besi dapat berupa endapan logam yang berdiri
sendiri namun seringkali ditemukan berasosiasi dengan mineral logam lainnya.
Besi biasanya ditemukan dalam bentuk magnetit (Fe3O4) dengan kandungan
Fe 72,4%, hematit (Fe2O3) dengan kandungan Fe 70,0%, limonit
(Fe2O3.nH2O) dengan kandungan Fe 59-63% atau siderit (FeCO3) dengan
kandungan Fe 48,2%.
1.2 Sejarah Pembuatan Besi dan Baja
Besi dan baja merupakan logam yang banyak digunakan dalam teknik;
dan meliputi 95% dari seluruh produksi logam dunia. untuk penggunaan
tertentu, besi dan baja merupakan satu-satunya logam yang memenuhi
persyaratan teknis maupun ekonomis, namun di beberapa bidang lainnya
logam ini mulai mendapat persaingan dari logam bukan besi dan bahan bukan
logam. Diperkirakan bahwa besi telah dikenal oleh manusia disekitar tahun
1200 SM.
Proses pembuatan baja diperkenalkan oleh Sir Henry Bessemer dari
Inggris sekitar tahun 1800, sedang William Kelly dari Amerika pada waktu
yang hampir bersamaan berhasil membuat besi malleable. hal ini menyebabkan
timbulnay persengketaan mengenai masalah paten. Dalam sidang-sidang
pengasilan terbukti bahwa WIlliam Key lebih dahulu mendapatkan hak paten.
BAB II
PROSES PENGOLAHAN BAJA
2.1 Pengertian Baja
Baja adalah logam aloy yang komponen utamanya adalah besi,
dengan karbon sebagai material pengaloy utama. Karbon bekerja sebagai agen
pengeras, mencegah atom besi, yang secara alami teratu dalam lattice,
begereser melalui satu sama lain. Memvariasikan jumlah karbon dan
penyebaran alloy dapat mengontrol kualitas baja. Baja dengan peningkatan
jumlah karbon dapat memperkeras dan memperkuat besi, tetapi juga
lebih rapuh. Definisi klasik, baja adalah besi-karbon aloy dengan kadar karbon
sampai 5,1 persen. Ironisnya, aloy dengan kadar karbon lebih tinggi dari ini
dikenal dengan besi.
Sekarang ini ada beberapa kelas baja di mana karbon diganti dengan
material aloy lainnya, dan karbon, bila ada, tidak diinginkan. Definisi yang
lebih baru, baja adalah aloy berdasar-besi yang dapat dibentuk secara plastik.
Dan umumnya baja juga menjadi bahan pelapis rompi anti peluru, yang dimana
baja menjadi bahan pelapis bahan inti rompi tersebut, yaitu bahan milik Kevlar.
Baja diproduksi didalam dapur pengolahan baja dari besi kasar baik
padat maupun cair, besi bekas ( Skrap ) dan beberapa paduan
logam. Keseluruhan proses dapat dibagi menjadi beberapa tahapan pengerjaan,
- Proses pertama :
o Komponen dasar : iron ore (biji besi), limestone (tanah kapur),
coke (dibuat dari coal, khusus untuk pembuatan steel)
dimasukkan ke dalam blast furnance.
o Coke : bahan bakar untuk furnance, dibuat dari coal dengan
proses tertentu.
o Cairan besi : (molten metal) yang panas di dalam furnance
terpisah
menjadi
bagian,
yang
atas
adalah
slag
saat
menjadi
dingin
(rimmed
steel).
Untuk
bertujuan mengurangi kadar unsur C, Si, Mn, P dan S dari besi mentah
dengan proses oksidasi peleburan. Konventer untuk proses oksidasi
berkapasitas antara 50-400 ton. Besi kasar dari tanur yang dituangkan
ke dalam konventer disemburkan oksigen dari atas melalui pipa sembur
yang bertekanan kira-kira 12 atm.
Reaksi yang terjadi:
O2 + C CO2
Penyemburan Oksigen berlangsung antara 10-20 menit.
Penambahan waktu penyemburan akan mengakibatkan terbakarnya C, P,
Mn dan Si. Konvertor dibuat dari plat baja dengan sambungan las atau
paku keling. Bagian dalamnya dibuat dari batu tahan api. Konvertor
disangga dengan alat penyangga yang dilengkapi dengan trunnion untuk
mengatur posisi horizontal atau vertikal Konvertor.
Pada bagian bawah konvertor terdapat lubang-lubang angin
(tuyer) sebagai saluran udara penghembus (air blast). Batu tahan api yang
digunakan untuk lapisan bagian dalam Konvertor dapat bersifat asam
atau basa tergantung dari sifat baja yang diinginkan.
Secara umum proses kerja konverter adalah:
a. Dipanaskan dengan kokas sampai suhu 15000C.
b. Dimiringkan untuk memasukkan bahan baku baja ( +1/8 dari
volume konverter ).
c. Konverter ditegakkan kembali.
d. Dihembuskan udara dengan tekanan 1,5 2 atm dengan
kompresor.
10
11
Gambar Open-HearthFurnace
12
dikeluarkan
dari
logam
dengan
reaksi:
13
Alumunium
ke
dalam
kowi
tempat
14
15
Pada
bagian
yang
berhadapan
dengan
tapping
16
17
18
digunakan
daripada
kombinasi
blast
furnace
dan
19
BAB III
PROSES PENGOLAHAN BESI
3.1 Pengolahan Besi dengan Metode Tanur Sembur (Blast Furnace)
Proses pengolahan bijih besi untuk menghasilkan logam besi dilakukan
dalam tanur sembur (blast furnace). Tanur sembur berbentuk menara silinder
dari besi atau baja dengan tinggi sekitar 30 meter dan diameter bagian perut
sekitar 8 meter. Bagian puncak yang disebut dengan Hopper, dirancang
sedemikian rupa sehingga bahan bahan yang akan diolah dapat dimasukkan
dan ditambahkan setiap saat. Bagian bawah puncak, mempunyai lubang untuk
mengeluarkan hasil hasil yang berupa gas. Bagian atas dari dasar (kurang
lebih 3 meter dari dasar), terdapat pipa pipa yang dihubungkan dengan empat
buah tungku dimana udara dipanaskan (sampai suhunya kurang lebih 1.100oC).
udara panas ini disemburkan ke dalam tanur melalui pipa pipa tersebut.
Bagian dasar tanur, mempunyai dua lubang yang masing masing digunakan
untuk mengeluarkan besi cair sebagai hasil utama dan terak (slag) sebagai hasil
samping.
20
berupa hematit (Fe2O3) yang bercampur dengan pasir (SiO2) dan oksida
oksida asam yang lain (P2O5 dan Al2O3), bahan bahan pereduksi yang
berupa kokas (karbon), bahan tambahan yang berupa batu kapur (CaCO3) yang
berfungsi untuk mengikat zat zat pengotor.
Udara panas dimasukkan di bagian bawah tanur sehingga menyebabkan
kokas terbakar. Reaksi ini sangat eksoterm (menghasilkan panas), akibatnya
panas yang dibebaskan akan menaikkan suhu bagian bawah tanur sampai
mencapai 1.900oC.
C(s) + O2(g) CO2(g) (1)
Gas CO2 yang terbentuk kemudian naik melalui lapisan kokas yang panas dan
bereaksi dengannya lagi membentuk gas CO. Reaksi kali ini berjalan endoterm
(memerlukan panas) sehingga suhu tanur pada bagian itu menjadi sekitar
1.300oC.
CO2(g) + C(s) CO(g) (2)
Gas CO yang terbentuk dan kokas pada temperatur 5000oC mereduksi bijih
besi (Fe2O3) menjadi Fe3O4.
3Fe2O3(s) + CO(g) 2Fe3O4(s) + CO2(g) (3)
Selain itu pada bagian yang lebih rendah dengan temperatur 850oC, Fe3O4
yang terbentuk akan direduksi menjadi FeO.
Fe3O4(s) + CO(g) 3FeO(s) + CO2(g) (4)
Selanjutnya pada bagian yang lebih bawah lagi dengan temperatur 1.000o C,
FeO yang terbentuk akan direduksi menjadi logam besi.
FeO(s) + CO(g) Fe(l) + CO2(g) (5)
Besi cair yang terbentuk akan mengalir ke bawah dan mengalir di dasar tanur.
Sementara itu, di bagian tengah tanur yang bersuhu tinggi menyebabkan batu
kapur terurai.
CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g) (6)
Kemudian di dasar tanur CaO akan bereaksi dengan pengotor dan membentuk
terak (slag) yang berupa cairan kental.
CaO(s) + SiO2(s) CaSiO3(l) (7)
3CaO(s) + P2O5(g) Ca3(PO4)2(l) (8)
21
22
23
Perlu
diperhatikan
bahwa
bijih
besi
yang
akan
24
25
gas
reduktornya
berbeda,
indirect
reduction
26
BAB IV
PROSES PENGOLAHAN ALUMINIUM
4.1 Karakteristik Aluminium
Aluminium (atau aluminum, alumunium, dan almunium) dalam sistem
periodik ialah unsur kimia yang terletak pada golongan 13 periode 3. Lambang
aluminium ialah Al, dan nomor atomnya 13.
Aluminium ditemukan oleh Sir Humprey Davy pada tahun 1809
sebagai suatu unsur, dan pertama kali direduksi sebagai logam oleh Hans
Christian Oesterd pada tahun 1825. Dari segi industrial, pada tahun 1886, Paul
Heroult di Prancis dan C. M. Hall di Amerika Serikat, secara terpisah telah
memperoleh logam aluminium dari alumina dengan cara elektrolisa dari
garamnya yang terfusi.
Alumunium memiliki beberapa karakteristik, diantaranya,
1) Ringan : memiliki bobot sekitar 1/3 dari bobot besi dan baja, atau tembaga.
Berat jenisnya ringan (hanya 2,7 gr/cm, sedangkan besi 8,1 gr/ cm)
2) Kuat : terutama bila dipadu dengan logam lain, Paduan Al dengan logam
lainnya menghasilkan logam yang kuat seperti Duralium (campuran Al, Cu,
mg).
3) Reflektif : dalam bentuk aluminium foil digunakan sebagai pembungkus
makanan, obat, dan rokok.
4) Konduktor panas : sifat ini sangat baik untuk penggunaan pada mesinmesin/alat-alat pemindah panas sehingga dapat memberikan penghematan
energi.
5) Konduktor listrik : setiap satu kilogram aluminium dapat menghantarkan
arus listrik dua kali lebih besar jika dibandingkan dengan tembaga. Karena
aluminium relatif tidak mahal dan ringan, maka aluminium sangat baik
untuk kabel-kabel listrik overhead maupun bawah tanah.
6) Tahan korosi : sifatnya durabel sehingga baik dipakai untuk lingkungan
yang dipengarui oleh unsur-unsur seperti air, udara, suhu dan unsur-unsur
kimia lainnya, baik diruang angkasa atau bahkan sampai ke dasar laut.
27
7) Tak beracun : dan karenanya sangat baik untuk penggunaan pada industri
makanan, minuman, dan obat-obatan yaitu untuk peti kemas dan
pembungkus.
8) Mudah difabrikasi/dibentuk dengan semua proses pengerjaan logam.
Mudah dirakit karena dapat disambung dengan logam/material lainnya
melalui pengelasan, brazing, solder, adhesive bonding, sambungan
mekanis.
4.2 Proses Pengolahan Aluminium
4.2.1
4.2.2
28
29
30
Al3+ + 3O2-
Al
x4
O2 + 4e
x3
Al2O3
4Al3 + 6O2
4Al + 3O2
32
DAFTAR PUSTAKA
http://edihalpitasmartest.blogspot.co.id/2013/05/pengolahan-besi-dan-baja.html
http://rafdisatu.blogspot.co.id/2013/12/proses-pembuatan-baja-dan-besituang.html
http://s3.amazonaws.com/ppt-download/25300537-makalah-aluminium121007152009-phpapp01.pdf
http://en.wikipedia.org/wiki/Bayer_process
http://en.wikipedia.org/wiki/Hall_Heroult_process
http://www.redmud.org/production.html
http://12-ia4.blogspot.com/2009/11/pembuatan-aluminium-aluminiummerupakan.html
33