Anda di halaman 1dari 11

ASPAL CAIR

OLEH

 I WAYAN ANGON DERIKARYANTO 1815124004


 KOMANG ELISTRISIA MILANDARI 1815124016

KELAS 1D D4 MPK
Pengertian aspal
Aspal ialah bahan hidro karbon yang bersifat melekat (adhesive),
berwarna hitam kecoklatan, tahan terhadap air, dan viskoelastis. Aspal
sering juga disebut bitumen merupakan bahan pengikat pada campuran
beraspal yang dimanfaatkan sebagai lapis permukaan lapis perkerasan
lentur. Aspal berasal dari aspal alam (aspal buton} atau aspal minyak
(aspal yang berasal dari minyak bumi). Berdasarkan konsistensinya,
aspal dapat diklasifikasikan menjadi aspal padat, dan aspal cair.
Aspal atau bitumen adalah suatu cairan kental yang merupakan senyawa
hidrokarbon dengan sedikit mengandung sulfur, oksigen, dan klor. Aspal
sebagai bahan pengikat dalam perkerasan lentur mempunyai sifat
viskoelastis. Aspal akan bersifat padat pada suhu ruang dan bersifat cair
bila dipanaskan. Aspal merupakan bahan yang sangat kompleks dan
secara kimia belum dikarakterisasi dengan baik. Kandungan utama aspal
adalah senyawa karbon jenuh dan tak jenuh, alifatik dan aromatic yang
mempunyai atom karbon sampai 150 per molekul.
Fungsi aspal
 Fungsi aspal antara lain adalah sebagai berikut:
 a.)    Untuk mengikat batuan agar tidak lepas dari permukaan jalan akibat lalu
lintas (water proofing, protect terhadap erosi)
 b.)    Sebagai bahan pelapis dan perekat agregat.
 c.)    Lapis resap pengikat (prime coat) adalah lapisan tipis aspal cair yang
diletakan di atas lapis pondasi sebelum lapis berikutnya.
 d.)   Lapis pengikat (tack coat) adalah lapis aspal cair yang diletakan di atas jalan
yang telah beraspal sebelum lapis berikutnya dihampar, berfungsi pengikat di
antara keduanya.
 e.)    Sebagai pengisi ruang yang kosong antara agregat kasar, agregat halus, dan
filler.
JENIS ASPAL
Aspal yang digunakan sebagai bahan untuk jalan pembuatan terbagi atas dua jenis yaitu:
Aspal Alam
 Menurut sifat kekerasannya dapat berupa:
 a.       Batuan = asbuton
 b.      Plastis = trinidad
 c.       Cair = Bermuda
·         Menurut kemurniannya terdiri dari :
 a.       Murni = Bermuda
 b.      Tercampur dengan mineral = asbuton + Trinidad
  Aspal buatan
 Jenis aspal ini dibuat dari proses pengolahan minyak bumi, jadi bahan baku yang dibuat untuk
aspal pada umumnya adalah minyak bumi yang banyak mengandung aspal.
 Jenis dari aspal buatan antara lain adalah sebagai berikut:
 Aspal Keras
 Aspal Cair
Pengertian aspal cair
 Aspal Cair adalah campuran antara aspal semen dengan bahan pencair dari
hasil penyulingan minyak bumi. Dengan demikian cut back asphalt
berbentuk cair dalam temperatur ruang. Aspal cair dihasilkan dengan
melarutkan aspal keras dengan bahan pelarut berbasis minyak. Aspal ini
dapet juga dihasilkan secara langsung dari proses destilasi, dimana dalam
proses ini raksi minyak ringan terkandung dalam minyak mentah tidak
seluruhnya dikeluarkan. Kecepatana menguap dari minyak yang digunakan
sebagai pelarut atau minyak yang sengaja ditinggalkan dalam residu pada
proses destilasi akan menentukan jenis aspal cair yang dihasilkan.
Berdasarkan bahan cairnya dan kemudahan menguap bahan pelarutnya
Persyaratan aspal cair
 RC (Rapid Curing Cut Back):Merupakan aspal semen yang
dilarutkan dengan bensin atau premium.RC merupakan cut back
aspal yang paling cepat menguap.
No. JENIS PENGUJIAN RC-70 RC-250 RC-800 RC-3000
Min Max Min Max Min Max Min Max
1. Kekentalan kinematic 600C (cSt) 70 140 250 500 800 1600 3000 6000

2. Titik nyala (TOC) 0C - - 27 - 27 - 27 -


3. Kadar air (%) - 0,2 - 0,2 - 0,2 - 0,2
4. Penyulingan, sulingan pada                
temperature
   1900C (%) 10 - - - - - - -
   2250C (%) 50 - 35 - 15 - - -
   2600C (%) 70 - 60 - 45 - 25 -
   315 C (%)
0
85 - 80 - 75 - 70 -
  Sisa penyulingan pada temperature 55 - 65 - 75 - 80 -
3600C (%)
5. Pengujian residu penyulingan                

   Kekentalan absolut 600C (Poise) 600 2400 600 2400 600 2400 600 2400
 MC (Medium Curing Cut Back):Merupakan aspal semen yang dilarutkan
dengan bahan pencair yang lebih kental seperti minyak tanah (Kerosine). MC
merupakan cutback aspal yang kecepatan menguapnya sedang

No JENIS PENGUJIAN MC-30 MC-70 MC-250 MC-800 MC-3000


Min Max Min Max Min Max Min Max Min Max

1. Kekentalan kinematic 20 60 70 140 250 500 800 1600 3000 6000


600C (cSt)

2. Titik Nyala (TOC) 38 - 38 - 66 - 66 - 66 -

3. Kadar Air (%) - 0,2 - 0,2 - 0,2 - 0,2 - 0,2


4. Penyulingan, sulingan                    
pada temperature:

   2250C - 25 0 20 0 10 - - - -
   2600C 40 70 20 60 15 55 0 35 0 15
   3150C 75 93 0 90 60 87 45 80 15 75
  Sisa penyulingan pada 50 - 55 - 67 - 75 - 80 -
temperature 3600C

5. Pengujian residu                    
penyulingan

  -Kekentalan absolut 600C 300 1200 300 1200 300 1200 300 1200 300 1200
(Poise)

  -Penetrasi pada 250C 20 250 120 250 120 250 120 250 120 250
(0,1mm)
 SC (Slow Curing Cut Back)
Merupakan aspal keras yang dilarutkan dengan solar, SC merupakan cut back
asphal yang paling lama menguap.

 SC Cut back asphalt  digunakan sebagai:


- Prime  coat
- Dust laying (lapis pengikat debu)
Berdasarkan nilai viskositas pada temperatur 600C, cutback aspal dapat dibedakan
atas :
RC 30 – 60 MC 30 – 60 SC 30 – 60
 
RC 70 – 40 MC 70 – 140 SC 70 – 140

RC 250 – 500 MC 250 – 500 SC 250 – 500


 
RC 800 – 1600 MC 800 – 1600 SC 800 – 1600
 
RC 3000 – 6000 MC 3000 – 6000 SC 3000 – 6000
Kegunaan aspal cair
Aspal cair digunakan untuk keperluan lapis resap
pengikat (prime coat) digunakan aspal cair jenis MC
(Medium Curing Cut Back), MC – 30, MC – 70, MC
– 250 atau aspal emulsi jenis CMS, MS. Untuk
keperluan lapis pengikat (tack coat) digunakan aspal
cair jenis RC (Rapid Curing Cut Back) yRC – 70, RC
– 250 atau aspal emulsi jenis CRS, RS.
Jenis-jenis aspal cair
 Aspal emulsi
 Aspal cair yang dihasilkan dengan cara mendispersikan aspal keras ke dalam air atau sebaliknya
dengan bantuan bahan pengemulsi sehingga diperoleh partikel aspal yang bermuatan listrik
positif (kationik), negatif (anionik) atau tidak bermuatan listrik (nonionik).
 Aspal emulsi anionic
 Aspal cair yang dihasilkan dengan cara mendispersikan aspal keras ke dalam air atau sebaliknya
dengan bantuan bahan pengemulsi anionik sehingga partikel-partikel aspal bermuatan ion-negatif.
Aspal Emulsi Kationik
 Aspal cair yang dihasilkan dengan cara mendispersikan aspal keras ke dalam air atau sebaliknya
dengan bantuan bahan pengemulsi jenis kationik sehingga partikel-partikel aspal bermuatan ion
positif.
SEKIAN
&
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai