INDOCOR

Corrosion Monitoring
Training & Certification
ITS, 23 Agustus 2017

Ir. Ronald Nasoetion M.Sc

 Corrosion Monitoring

adalah usaha yang dilakukan untuk

mendeteksi gejala / proses korosi yang
terjadi dari suatu sistem dengan tujuan
untuk menghindari akibat dari proses
korosi

ronald nasoetion 2
 METODA MONITORING KOROSI

1. On stream monitoring corrosion

Monitoring dilakukan pada saat proses
sedang berlangsung

a. Metoda kehilangan berat dengan coupon

b. Metoda pengukuran tahanan listrik
dengan alat corrosometer
c. Metoda pengukuran dengan polarisasi
linier dengan alat corrater
d. Ultrasonic
e. Radiography

ronald nasoetion 3
 Ultrasonic
Ultrasonic digunakan sebagai salah satu metoda NDT untuk mengevaluasi hasil
lasan di sekeliling pipa.
Prinsipnya adalah dengan memberikan frekuensi antara 0.1 sampai 25 MHz
kepada benda yang akan di evaluasi dan hasil dapat dilihat setelah sinyal kembali.

ronald nasoetion 4
Ultrasonic

ronald nasoetion 5
 Radiography

Radiography sering digunakan dalam NDT khususnya saat inspeksi pipa-pipa.

Prinsipnya adalah sumber radiasi langsung kepada obyek dan dibelakangnya di
taruh lembaran radiographic film. Waktu ekspos antara 1-10 menit dan film
processing juga sekitar 10 menit.

ronald nasoetion 6
Radiography

ronald nasoetion 7
 METODA MONITORING KOROSI

2. Off stream monitoring corrosion

Monitoring dilakukan pada saat proses berhenti

a. Dengan menggunakan alat eddy current

b. Dengan liquid penetrant
c. Pengamatan secara visual

ronald nasoetion 8
 Eddy Current

Pada pemeriksaan menggunakan eddy current, induksi dari elektromagnetik

diberikan kepada logam yang mempunyai karakteristik dan kondisi yang spesifik.
Arus pada saat berputar akan menghasilkan medan magnit di sekeliling conducting
materials. Medan magnit ini biasanya berlawanan dengan medan magnit awal
hingga terjadi impedance dimana perubahan impedance ini akan menidentifikasi
perbedaan karakteristik dari sampel.
Kedalaman penetrasi dari eddy current terbatas antara 4 – 8 mm.

ronald nasoetion 9
 Dye Penetrant
Metoda ini baik digunakan untuk mendeteksi adanya retakan/crack ataupun porous
pada sambungan dari las-lasan. Prinsipnya benda kerja dilapisi dengan penetrant
yang mempunyai warna mencolok atau fluorescent. Setelah beberapa waktu akan
berpenetrasi kedalam retakan atau bagian-bagian yang rusak.

ronald nasoetion 10
 Keberhasilan Monitoring

1. Titik lokasi monitoring yang tepat

2. Penggunaan cara / teknik yang sesuai
3. Pada proses yang rutin, data yang diperoleh
tidak keliru dan segera diinterpretasi
4. Dilakukan oleh personil yang terampil dan
berpengalaman

ronald nasoetion 11
 Keuntungan Monitoring

1. Masalah korosi dapat diprediksi

2. Program pemeliharaan dan inspeksi dapat
direncanakan
3. Shut down di luar rencana dapat dihindarkan
4. Penggunaan material yang sesuai dapat
diketahui
5. Perubahan proses yang tidak normal yang
disebabkan korosi dapat dideteksi segera

ronald nasoetion 12
Lokasi Monitoring

ronald nasoetion 13
Lokasi Monitoring

ronald nasoetion 14
Lokasi Monitoring

ronald nasoetion 15
Lokasi Monitoring

ronald nasoetion 16
 Corrosion Monitoring

1. Weight Loss Analysis

Menggunakan corrosion COUPON

2. Electrical Resistance E/R

Monitoring menggunakan alat
CORROSOMETER

3. Linear Polarization Resistance

LPR monitoring menggunakan alat
CORRATER

ronald nasoetion 17
Process Monitoring Matrix

ronald nasoetion 18
 Coupon

metoda pemasangan coupon digunakan

untuk monitoring korosi pada peralatan
proses, corrosion coupon ini dipasang
pada titik yang sudah ditentukan dan di
analisa berdasarkan kehilangan berat
untuk waktu ekspos tertentu

ronald nasoetion 19
 Coupon

1. Sebelum pemasangan coupon terlebih dahulu

dilakukan preparasi seperti : pembersihan
permukaan, penimbangan, dan sebagainya
2. Lokasi pemasangan corrosion coupon ini sangat
penting karena pada umumnya derajat korosi
dari titik satu ke titik lainnya tidak sama
3. Pada umumnya dipilih lokasi dimana akan terjadi
laju korosi yang paling parah

ronald nasoetion 20
 Coupon

1. Setelah corrosion coupon di ekspos di dalam media /

fluida tertentu coupon dikeluarkan dan dilakukan
pengamatan seperti : pemotretan sebelum coupon
dibersihkan, bentuk korosi dan sebagainya
2. Untuk mengetahui laju korosi, coupon kemudian
dibersihkan dari produk korosi dengan cara cuci asam
(pickling) dengan penambahan inhibitor. Setelah bersih
dari produk korosi coupon ditimbang dan kehilangan
berat dapat ditentukan
ASTM G 1
Standard Practice for Preparing, Cleaning and Evaluation Corrosion Test Specimens
ronald nasoetion 21
 Keterbatasan coupon

1. Pengukuran merupakan laju korosi rata-rata

selama waktu terekspos

2. Laju korosi dapat dihitung setelah coupon

diambil

3. Coupon yang terekspos dalam waktu yang

singkat tidak dapat mempresentasikan laju
korosi, terutama untuk paduan yang membentuk
film pasif seperti baja tahan karat

ronald nasoetion 22
 PROSEDUR

Preparasi benda uji

Perhitungan dimensi benda uji
Ekspose benda uji
Pengambilan sampel
Preparasi benda uji
Perhitungan laju korosi
Evaluasi

ronald nasoetion 23
BENDA UJI

BAJA KARBON

C 1045
A 515-70
C 1035
A 192

ronald nasoetion 24
 KOMPOSISI

Baja
Karbon C Si S P Mn Ni Cr Cu Fe

C 1045 0.5383 0.2088 0.0030 0.0085 0.6784 0.0148 0.0273 0.0292 98.411

A 515- 0.2371 0.2503 0.0124 0.0147 0.5191 0.1275 0.2079 0.1938 98.351
70

C 1035 0.3364 0.5525 0.0127 0.0189 0.6770 0.0704 0.1325 0.1118 97.951

A 192 0.1798 0.2361 0.0203 0.0092 0.5151 0.0723 0.2057 0.0717 98.545

ronald nasoetion 25
C 1045 C 1035

A 515-70 A 192
ronald nasoetion 26
Preparasi benda uji PREPARASI BENDA UJI

Benda uji dibersihkan

dengan ampelas # 400

Ampelas # 800

Ampelas # 1000 dan # 1200

Ukur dimensi benda uji

Cuci dengan HCl (pickling) 1-2 menit

Netralkan dengan NaHCO3 selama 1 menit

Basuh dengan aquadest

Celupkan di aceton/alkohol

Keringkan

Timbang

Ekspose

ronald nasoetion 27
Preparasi benda uji

Benda Uji diangkat

Cuci dengan aquadest

Cuci dengan HCl (pickling) 1-2 menit

Netralkan dengan NaHCO3 selama 1 menit

Basuh dengan aquadest

Celupkan di aceton/alkohol

Keringkan

Timbang

ronald nasoetion 28
 PRAKTIKUM
Waktu ekspos = jam
3
Sp.Gravity = 7.86 gr/cm

Luas
Kelmpok Benda uji permukaan Berat awal Berat akhir Laju korosi
2
cm gr gr mpy

A C 1045 19.3301

B A515-70 19.5540

C C 1035 18.7557

D A 192 17.2501

ronald nasoetion 29
 coupon

C 1045 A 192

22 36

ronald nasoetion 30
Pengukuran luas terekspos
PRAKTIKUM

A
C

Luas terekspos =

2xA+2xB+2xC–2xD
ronald nasoetion 31
 1
3

G1. INITIAL COND G3. SP14 INDUSTRIAL BLAST

4
6

G2. INITIAL COND G3. SP6 COMMERCIAL BLAST

ronald nasoetion 32
 Standar tingkat kebersihan permukaan

SSPC SIS 055900 NACE BS 4232 Condition

SP-1 - - - Solvent cleaning
SP-2 St-2 - - Hand tool cleaning
SP-3 St-3 - - Power tool cleaning
SP-4 - - - Flame cleaning of new steel
SP-5 Sa-3 No.1 1st quality White metal blast cleaning
SP-6 Sa-2 No.3 3rd quality Commercial blast cleaning
SP-7 Sa-1 No.4 - Brush off blast cleaning
SP-8 - - - Acid pickling
SP-10 Sa-2.5 No.2 2nd quality Near white blast cleaning

SSPC : Steel Structure Painting Council, Amerika

SIS : Swedish Standards Institute, Swedia
NACE : National Association of Corrosion Engineering, Amerika
BS : British Standard, Inggris

ronald nasoetion 33
 Standar tingkat kebersihan permukaan

C Sa 1
C Sa 2

C Sa 3
C Sa 2½

ronald nasoetion 34
 Waktu ekspos

menurut ASTM G 31

2000
exposure time (hours) =
expected corr.rate

jika diperkirakan laju korosi 1 mpy maka minimum waktu

yang direkomendasikan untuk ekspos ialah selama 2000 jam
atau 83 1/3 hari

ronald nasoetion 35
Jenis coupon dan holder

ronald nasoetion 36
Posisi coupon

ronald nasoetion 37
 Penempatan Coupon

SALAH BENAR

ronald nasoetion 38
Coupon holder

ronald nasoetion 39
 Retractable
corrosion coupon holder

ronald nasoetion 40
 Metoda kehilangan berat

534 x W
laju korosi (mpy) =
AxDxt

dimana :
W = kehilangan berat (mg)
A = luas permukaan total (in2)
D = densitas specimen (gr/cm3)
t = waktu ekspos (jam)

ronald nasoetion 41
 1 in = 2.54 cm
W mg 1 cm = 0.3937 in
AxDxt in2 x g/cm3 x jam 1 cm2 = 0.1549 in2
1 cm3 = 0.0610 in3

1 tahun = 365 hari

mg = 8760 jam
in2 x 1000mg/0.0610 in3 x jam
in y/8760

0.0610 in x 8760 1 in = 1000 mils

1000 x y

0.0610 x 1000 mils x 8760

1000 x y

534 mpy
ronald nasoetion 42
 Nomograph

Density = 7.90
7.90
mpy = 30
mdd = 165
6.50

Density = 6.50
mpy = 60
mdd = 270

ronald nasoetion 43
 CORROSION RATE CONVERSION

1 mpy = 1.44 (mdd) /specific gravity

60 mpy = 1.44 (mdd) / 6.50

mdd = 60 x 6.50/1.44

mdd = 270

mpy = mils per year

mdd = milligrams /square decimeter/day

ronald nasoetion 44
Densitas beberapa logam

aluminum (type 3003) 2.74

red brass (85% Cu) 8.75
Si bronze 8.53
gray cast iron 7.19
copper 8.96
cupro-nickel (70/30) 8.94
stainless steel 304 7.93
stainless steel 430 7.70
nickel 8.94
low carbon steel 7.86
titanium 4.54
ronald nasoetion 45
 Contoh perhitungan laju korosi

Sebuah logam baja tahan karat 304

mempunyai densitas 7.93 g/cm3
berukuran 2 x 4 in dengan berat 10,3 gr
di ekspos salah satu permukaannya di
udara selama 1 bulan, setelah ditimbang
beratnya menjadi 8 gr. Berapa laju korosi
(mpy) logam tersebut
1 bulan = 30 hari

ronald nasoetion 46
ronald nasoetion 47
Posisi coupon

ronald nasoetion 48
 jawaban soal 1

534 x W
Laju korosi (mpy) =
AxDxt

W = 2.3 g = 2300 mg
A = 2 in x 4 in = 8 in2
D = 7.93 g/cm3
t = 30 x 24 = 720 jam 534 x 2300
=
8 x 7.93 x 720

= 26.88 mpy

ronald nasoetion 49
 Contoh perhitungan laju korosi

Sebuah logam baja M mempunyai densitas 6.54 g/cm3

berukuran 2.5 x 4.5 cm di ekspos kedua permukaannya
di dalam pipa dengan larutan tertentu selama 100 hari,
setelah di ambil beratnya berkurang sebanyak 5.6 g.
Berapa laju korosi (mpy) logam tersebut dan apa
kesimpulannya bila melihat data di bawah ini

ketahanan korosi logam mpy

sangat baik 1-5

baik 6 – 20
cukup 21 – 50
buruk 51 – 200
sangat buruk > 200

1 in = 2.54 cm
ronald nasoetion 50
 jawaban soal 2

W = 5600 mg
A = {(2.5 x 0.39 in) x (4.5x0.39 in)} x 2 = 3.42 in2
D = 6.54 gr/cm3
T = 100 x 24 = 2400 jam

534 x 5600
laju korosi =
3.42 x 6.54 x 2400

= 55.70 mpy

dari tabel hubungan antara laju korosi dan ketahanan korosi logam bahwa nilai 55.70
mpy menunjukkan bahwa logam M tersebut mempunyai ketahanan korosi yang buruk

ronald nasoetion 51
Installation of corrosion chamber Ø 2½ “
(inlet water)

ronald nasoetion 52
 sumber : pribadi

kerusakan pipa air pendingin pada

Heat Exchanger disebabkan korosifitas
air pendingin dan kerak

Material : Baja karbon

Appearance : Korosi merata, korosi sumuran kerak pada pipa air pendingin
Environment : Korosifitas air pendingin

ronald nasoetion 53
Pemasangan coupon pada chamber

ronald nasoetion 54
Hasil ekspose coupon pada
unit heat exchanger

ronald nasoetion 55
Hasil ekspose coupon pada unit heat
exchanger

ronald nasoetion 56
 Planned interval test

At + 1 A2

At

A1 B

0 1 t t+1
time
(t+1) : waktu total pengujian
A2 : dihitung dengan mengurangi At dari At + 1
A1, At, At + 1, B : perioda waktu pengujian untuk masing-masing spesimen

ronald nasoetion 57
 Planned interval test

Occurrences during corrosion test

Liquid Metal
corrosiveness criteria corrodibility criteria

unchanged A1 = B unchanged A2 = B

decreased B < A1 decreased A2 < B

increased A1 < B increased B < A2

ronald nasoetion 58
 Planned interval test

combinations of situations
liquid metal criteria
corrosiveness corrodibility
unchanged decreased A2 < A1 = B
unchanged increased A1 = B < A 2
decreased unchanged A2 = B < A 1
decreased decreased A2 < B < A 1
decreased increased A1 > B < A2
increased unchanged A1 < A2 = B
increased decreased A1 < B > A 2
increased increased A1 < B < A 2

ronald nasoetion 59
 Planned interval corrosion test

Intervals, Weight loss, Penetration, Apparent corrosion

days mg mils rate, mpy

A1 0–1 1080

At 0-3 1430

At+1 0–4 1460

B 3–4 70
A2 Calc, 4-3 30

A2 B A1
< <

conditions : duplicate strips of low carbon steel, ¾ x 3 in (sp.grav = 8.61 gr/cm 3), immersed in
200 ml 0f 10% AlCl – 90% SbCl misture through which dried HCl gas was slowly bubbled at atm
pressure, 90oC.

ronald nasoetion 60
 Planned interval corrosion test

Intervals, Weight loss, Penetration, Apparent corrosion

days mg mils rate, mpy

A1 0–1 1080 1.69 620

At 0-3 1430 2.24 270

At+1 0–4 1460 2.29 210

B 3–4 70 0.11 40
A2 Calc, 4-3 30 0.05 18

A2 < B < A1
0.05 < 0.11 < 1.69
Liquid : decreased, Metal : decreased
conditions : duplicate strips of low carbon steel, ¾ x 3 in (sp.grav = 8.61 gr/cm3), immersed in
200 ml 0f 10% AlCl – 90% SbCl misture through which dried HCl gas was slowly bubbled at atm
pressure, 90oC.

ronald nasoetion 61
 Planned interval test

combinations of situations
liquid metal criteria
corrosiveness corrodibility
unchanged decreased A2 < A1 = B
unchanged increased A1 = B < A 2
decreased unchanged A2 = B < A 1
decreased decreased A2 < B < A 1
decreased increased A1 > B < A2
increased unchanged A1 < A2 = B
increased decreased A1 < B > A 2
increased increased A1 < B < A 2

ronald nasoetion 62
 Planned interval corrosion test

Intervals, Weight loss, Penetration, Apparent corrosion

days mg mils rate, mpy

A1 0 – 10 1000

At 0 – 30 1500

At+1 0 – 40 2000

B 30 – 40 400
A2 Calc,30-40 500

A2 B A1

conditions : duplicate strips of low carbon steel, ¾ x 3 in (sp.grav = 8.61 gr/cm3), immersed in 200 ml 0f
10% AlCl – 90% SbCl moisture through which dried HCl gas was slowly bubbled at atm pressure, 90oC.

ronald nasoetion 63
 Planned interval corrosion test

Intervals, Weight loss, Penetration, Apparent corrosion

days mg mils rate, mpy

A1 0 – 10 1000 1.57 57.42

At 0 – 30 1500 2.36 28.71
At+1 0 – 40 2000 28.71
3.15
B 30 – 40 400 0.64 22.97
A2 Calc,40-30 500 0.78 28.71

A2 B A1
0.78 > 0.64 < 1.57
liquid corrosiveness : decreased
metal corrodibility : increased

conditions : duplicate strips of low carbon steel, ¾ x 3 in (sp.grav = 8.61 gr/cm3), immersed in 200 ml 0f
10% AlCl – 90% SbCl misture through which dried HCl gas was slowly bubbled at atm pressure, 90oC.

ronald nasoetion 64
 Planned interval test

combinations of situations
liquid metal criteria
corrosiveness corrodibility
unchanged decreased A2 < A1 = B
unchanged increased A 1 = B < A2
decreased unchanged A 2 = B < A1
decreased decreased A 2 < B < A1
decreased increased A1 > B < A2
increased unchanged A1 < A2 = B
increased decreased A 1 < B > A2
increased increased A 1 < B < A2

ronald nasoetion 65
 Table 1. Experimental data of corrosion coupon

No. of hole and Alloy code Surface Initial Final Weight Duration Corrosion Penetrati
specimens area weight weight loss of test rate on rate
(cm2) (gr) (gr) (mg) (days) (mpy) (mils)
1 A1 A 192 28.75 16.5616 16.0891 28

2 B1 C 1015 28.81 18.3469 17.7362 28

3 C1 A 515-70 28.35 14.0661 13.6094 28

4 A2 A 192 28.75 16.6290 15.8166 112

5 B2 C 1015 28.81 18.3420 16.4511 112

6 C2 A 515-70 28.35 13.9213 13.0389 112

7 A3 A 192 28.75 16.5375 15.5346 140

8 B3 C 1015 28.81 18.3996 16.4916 140

9 C3 A 515-70 28.35 14.1006 13.0428 140

10 A4 A 192 28.75 16.6078 16.4264 28

11 B4 C 1015 28.81 18.3844 18.0768 28

12 C4 A 515-70 28.35 14.1446 13.5791 28

Density of carbon steel = 7.86 gr/cm3

ronald nasoetion
 Table 1. Experimental data of corrosion coupon

No. of hole and Alloy code Surface Initial Final Weight Duration Corrosion Penetrati
specimens area weight weight loss of test rate on rate
(cm2) (gr) (gr) (mg) (days) (mpy) (mils)
1 A1 A 192 28.75 16.5616 16.0891 28

2 B1 C 1015 28.81 18.3469 17.7362 28

3 C1 A 515-70 28.35 14.0661 13.6094 28

4 A2 A 192 28.75 16.6290 15.8166 112

5 B2 C 1015 28.81 18.3420 16.4511 112

6 C2 A 515-70 28.35 13.9213 13.0389 112

7 A3 A 192 28.75 16.5375 15.5346 140

8 B3 C 1015 28.81 18.3996 16.4916 140

9 C3 A 515-70 28.35 14.1006 13.0428 140

10 A4 A 192 28.75 16.6078 16.4264 28

11 B4 C 1015 28.81 18.3844 18.0768 28

12 C4 A 515-70 28.35 14.1446 13.5791 28

Density of carbon steel = 7.86 gr/cm3

ronald nasoetion 67
 Table 1. Experimental data of corrosion coupon

No.of hole and Alloy code Weigth loss Duration Corr. Rate Penetration
specimens mg days mpy mils

1 A1 A 192 472.5 28 10.72 0.82

2 B1 C 1015 610.7 28 13.84 1.06
3 C1 A 515-70 456.7 28 10.51 0.80
4 A2 A 192 812.4 112 4.61 1.42
5 B2 C 1015 1890.9 112 10.72 3.28
6 C2 A 515-70 882.4 112 5.01 1.53
7 A3 A 192 1002.5 140 4.55 1.75
8 B3 C 1015 1908 140 8.64 3.32
9 C3 A 515-70 1057.8 140 4.83 1.87
10 A4 A 192 181.4 28 4.11 0.32
11 B4 C 1015 307.6 28 6.96 0.53
12 C4 A 515-70 565.5 28 13.01 0.99

ronald nasoetion 68
Waktu ekpose Baja Karbon A192

A3

A2

A4
A1

0 28 56 84 112 140

hari

ronald nasoetion 69
 Table 2. Exprimental data of corrosion coupon at plant interval test

Material Interval test Weigth Corr.rate Penetration Condition

loss mpy mils
A1 A1 0-28 A1 B A2
A2 At 0-112
A3 At+1 0-140
A4 B 112-140
A192
A2 112-140

B1 A1 0-28 A1 B A2
B2 At 0-112
B3 At+1 0-140
B4 B 112-140
C1015 A2 112-140

C1 A1 0-28 A1 B A2
C2 At 0-112
C3 At+1 0-140
C4 B 112-140
A515- A2 112-140
70
ronald nasoetion 70
 Table 2. Exprimental data of corrosion coupon at plant interval test

Material Interval test Weigth Corr.rate Penetration Condition

loss mpy mils
A1 A1 0-28 472.5 A1 B A2
A2 At 0-112 812.4
A3 At+1 0-140 1002.9
A4 B 112-140 181.4
A192
A2 112-140

B1 A1 0-28 610.7 A1 B A2
B2 At 0-112 1890.9
B3 At+1 0-140 1908
B4 B 112-140 307.6
C1015 A2 112-140

C1 A1 0-28 456.7 A1 B A2
C2 At 0-112 882.4
C3 At+1 0-140 1057.8
C4 B 112-140 565.5
A515- A2 112-140
70
71
 Table 2. Exprimental data of corrosion coupon at plant interval test

Material Interval test Weigth mpy mils Condition

loss

A1 0-28 472.5 10.72 0.82

At 0-112 812.4 4.61 1.42
A192
At+1 0-140 1002.9 4.55 1.75
B 112-140 181.4 4.11 0.32
A2 112-140

A1 0-28 610.7 13.84 1.06

C1015 At 0-112 1890.9 10.72 3.28
At+1 0-140 1908 8.64 3.32
B 112-140 307.6 6.96 0.53
A2 112-140

A1 0-28 456.7 10.51 0.80

A515- At 0-112 882.4 5.01 1.53
70 At+1 0-140 1057.8 4.83 1.87
B 112-140 565.5 13.01 0.99
A2 112-140

Catatan : A1 = A1, At = A2, At+1 = A3 dan B = A4

ronald nasoetion 72
 Table 2. Exprimental data of corrosion coupon at plant interval test

Material Interval test Weigth mpy mils Condition

loss

A1 0-28 472.5 10.72 0.82 A1 B A2

At 0-112 812.4 4.61 1.42
A192
At+1 0-140 1002.9 4.55 1.75
B 112-140 181.4 4.11 0.32
A2 112-140 190.5 4.40 0.33

A1 0-28 610.7 13.84 1.06 A1 B A2

C1015 At 0-112 1890.9 10.72 3.28
At+1 0-140 1908 8.64 3.32
B 112-140 307.6 6.96 0.53
A2 112-140 17.1 0.39 0.03

A1 0-28 456.7 10.51 0.80 A1 B A2

A515- At 0-112 882.4 5.01 1.53
70 At+1 0-140 1057.8 4.83 1.87
B 112-140 565.5 13.01 0.99
A2 112-140 175.4 4.11 0.31

Catatan : A1 = A1, At = A2, At+1 = A3 dan B = A4

ronald nasoetion 73
 Table 2. Exprimental data of corrosion coupon at plant interval test

Material Interval test Weigth mpy mils Condition

loss

A1 0-28 472.5 10.72 0.82 A1 B A2

At 0-112 812.4 4.61 1.42 0.82 > 0.32 < 0.33
A192
At+1 0-140 1002.9 4.55 1.75
Liquid : decreased
B 112-140 181.4 4.11 0.32 Metal : increased
A2 112-140 190.5 4.40 0.33

A1 0-28 610.7 13.84 1.06 A1 B A2

C1015 At 0-112 1890.9 10.72 3.28 1.06 > 0.53 > 0.03

At+1 0-140 1908 8.64 3.32

Liquid : decreased
B 112-140 307.6 6.96 0.53 Metal : decreased
A2 112-140 17.1 0.39 0.03

A1 0-28 456.7 10.51 0.80 A1 B A2

A515- At 0-112 882.4 5.01 1.53 0.80 < 0.99 > 0.31
70 At+1 0-140 1057.8 4.83 1.87
Liquid : Increased
B 112-140 565.5 13.01 0.99 Metal : Decreased
A2 112-140 175.4 4.11 0.31

Catatan : A1 = A1, At = A2, At+1 = A3 dan B = A4

ronald nasoetion 74
 Experimental data of scale coupon

No Alloy Surface Initial Final Duration of Weight Scale rate

code area weight weight test of scale (mdd)
(cm2) (gr) (gr) (days) (mgr)

1 C 1018 41.03 72.7775 73.1475

2 C 1018 41.03 92.3966 93.2353

3 C 1018 41.03 77.1537 78.2209

4 C 1018 41.03 85.4516 86.5794

5 C 1018 41.03 81.6488 82.8757

mdd = mgr/dm2/day

ronald nasoetion 75
Scale coupon

ronald nasoetion 76
Scale coupon

ronald nasoetion 77
 Experimental data of scale coupon

No Alloy Surface Initial Final Duration of Weight Scale rate

code area weight weight test of scale (mdd)
(cm2) (gr) (gr) (days) (mgr)

1 C 1018 41.03 72.7775 73.1475 28 370 32.20

2 C 1018 41.03 92.3966 93.2353 56 838.7 36.50

3 C 1018 41.03 77.1537 78.2209 84 1067.2 30.94

4 C 1018 41.03 85.4516 86.5794 112 1227.8 24.54

5 C 1018 41.03 81.6488 82.8757 140 1226.9 21.35

mdd = mgr/dm2/day

ronald nasoetion 78
 Y gram

X gram

Temp 105oC
T = 1 jam

Y +X + Z gram

Oven
ronald nasoetion 79
 Relationship between time of exposure and scale rate

40

35

30

25
Scale rate (mdd)

20

15

10

0
28 56 84 112 140
Time of exposure

ronald nasoetion 80
 Cara cepat mengindikasikan sifat air akan menyebabkan korosi atau
terbentuknya kerak

Alkalinity Calcium Total Dissolved

Katagori mg/l mg/l solid
sebagai CaCO3 sebagai Ca2+ mg/l

I 200 – 500 40 – 120 300 – 1000

II 50 - 200 10 – 40 100 – 300

III 20 - 50 4 - 10 < 100

ronald nasoetion 81
 Cara cepat mengindikasikan sifat air akan menyebabkan korosi atau
terbentuknya kerak

pH – pH1 Water quality

0 to 0.5 little or no scaling

0.5 to 1.0 little or light scaling
1.0 to 2.0 little to significant scaling
Greater than 2 significant to heavy scaling
0 to -0.5 little or no corrosion
-0.5 to -1.0 little to light corrosion
-1.0 to -2.0 light to significant corrosion
Less than -2.0 significant to heavy corrosion

Berdasarkan Langelier index atau Ryznar stability index

pH : adalah pada saat CaCO3 jenuh

pH1 : adalah pH ideal yang tergantung pada kandungan Ca dan kebasaan (alkalinity) dari air yang bisa
diperoleh dari diagram pH ideal
ronald nasoetion 82
 Cara cepat mengindikasikan sifat air akan menyebabkan korosi atau
terbentuknya kerak

Kualitas air pendingin yang masuk pada Heat Exchanger

Water A Water B

pH 9.0 9.0

Total alkalinity, CaCO3 500 mg/l 100 mg/l

Total hardness, CaCO3 160 mg/l 80 mg/l

Total dissolved solids, CaCO3 950 mg/l 250 mg/l

Temperature 50 oF 50 oF

ronald nasoetion 83
BA Ca = 40
BA C = 12
BA O = 16

Water A Water B
Total Hardness, CaCO3 160 mg/l 80 mg/l

40
Ca = x 160 = 64
100

40
Ca = x 80 = 32
100

ronald nasoetion 84
 BA Ca = 40
BA C =12

BA O = 16

Water A
Dari tabel di dapat pH1 = 8.25
Selisih dengan pH ideal
= 9 – 8.25
= 0.75 little or light scaling

Water B
Dari tabel di dapat pH1 = 10.1
Selisih dengan pH ideal
= 9 – 10.1
= -1.1 light to significantly
corrosion

8.25 Temp 50 o F
10.1ronald nasoetion 85
 Water A
Dari tabel di dapat pH1 = 8.25
o
Δt = 120-50 = 70 F
Temp.correction dikalikan -0.0167
ΔpH1 = 70 x -0.0167 = - 1.17
= 8.25-1.17 = 7.08
Selisih dengan pH ideal
= 9 - 7.08
= 1.92 little to significant
scaling
Water B
Dari tabel di dapat pH1 = 10.1
ΔpH1 = 10.1 – 1.17 = 8.93
Selisih dengan pH ideal
= 9 -8.93
= 0.07 little or no scaling

8.25
10.1ronald nasoetion Temp 120 o F86
 PRAKTIKUM
Waktu ekspos = 5 jam
3
Sp.Gravity = 7.86 gr/cm

Luas
Nama Benda uji permukaan Berat awal Berat akhir Laju korosi
2
cm gr gr mpy

Sella C 1045 27.49 19.3301 19.3281 6.38

Sella A515-70 27.07 19.5540 19.5460 25.92

Sulaiman C 1035 26.88 18.7557 18.7470 0.59

Sulaiman A 192 26.98 17.2501 17.2461 0.53

87
Pengujian laju korosi di lingkungan atmosfir

ronald nasoetion 88
 Classification of corrosivity
based on corrosion rate measurements of standard specimens

Corrosion rates ( rcorr) of metal

Corrosivity
units Carbon Zinc Copper Aluminum
Category steel

C1 g/(m2.a) rcorr < 10 rcorr < 0.7 rcorr < 0.9 negligible

C2 g/(m2.a) 10< rcorr <200 0.7< rcorr <5 0.9< rcorr <5 rcorr < 0.6

C3 g/(m2.a) 200< rcorr <400 5< rcorr <15 5< rcorr <12 0.6< rcorr <2

C4 g/(m2.a) 400< rcorr <650 15< rcorr <30 12< rcorr <25 2< rcorr <5

C5 g/(m2.a) 650< rcorr <1500 30< rcorr <60 25< rcorr <50 5< rcorr <10

ISO 9223
corrosion of metals and alloys – corrosivity of atmospheres - classification

ronald nasoetion 89
 Categories of corrosivity
of the atmosphere

Category Corrosivity
C1 very low
C2 low
C3 medium
C4 high
C5 very high
ISO 9223
Corrosion of metals and alloys – corrosivity of atmospheres -
classification

ronald nasoetion 90
 Peta tingkat
korosifitas DAS
citarum untuk
baja karbon

ronald nasoetion 91
Corrosometer

ronald nasoetion 92
 Corrosometer

Adalah salah satu cara

monitoring untuk mengetahui
laju korosi berdasarkan sinyal
listrik dimana sinyal ini
menunjukkan berapa banyak
logam yang hilang. Sinyal yang
di dapat dari corrosion probe di
proses pada alat corrosometer
untuk mendapatkan kumulatip
dari kehilangan logam dan
mengetahui besar laju korosi

ronald nasoetion 93
 Simplified electrical resistance
monitoring circuit

L
R= ρ
A

ρ = resistivitas listrik material

L = panjang daerah yang ditentukan
A = luas daerah

ronald nasoetion 94
 Pemilihan
corrosometer probe

1. Material dari logam yang akan

dimonitor

2. Sesuaikan dengan corrosion probe

3. Model yang dipilih

ronald nasoetion 95
 Probe

ronald nasoetion 96
 Jenis-jenis
probe

ronald nasoetion 97
 Corrosometer probe
ordering

ronald nasoetion 98
 E/R sensing element

ronald nasoetion 99
 Lokasi Monitoring

Three phase pipeline

Probe at 3 or 9 o’clock
Wet gas pipeline
Probe at 6 o’clock

ronald nasoetion 100

Corrosometer probe

ronald nasoetion 101

Probe sensitivity selection chart

ronald nasoetion 102

 Elemen
selection
guide

ronald nasoetion 103

Pengukuran laju korosi

∆ pengukuran
(mpy) = ------------------ x 365 x probe span
∆ waktu ( hari)

Probe span tergantung dari jenis probe yang digunakan

probe probe span in (mm)

S4 0.001 (0.025)
S4, S8, T4 0.002 (0.050)
S8, T8 0.004 (0.100)
S10, T10 0.005 (0.125)
S20, T20, W40 0.010 (0.250)
S40, W80 0.020 (0.500)
T50 0.025 (0.625)

ronald nasoetion 104

Corrosometer
Hasil pengukuran menggunakan probe W40

No Date Time Check Reading Dial Reading

1 01-09-2010 08.00 OK 2
2 02-09-2010 09.00 OK 4
3 03-09-2010 09.30 OK 6
4 04-09-2010 08.00 OK 10
5 05-09-2010 08.15 OK 17
6 06-09-2010 09.30 OK 20
7 07-09-2010 09.00 OK 24
8 08-09-2010 10.00 OK 28
9 09-09-2010 09.45 OK 29
10 10-09-2010 08.30 OK 30
11 11-09-2010 08.45 OK 32
12 12-09-2010 08.00 OK 35
13 13-09-2010 09.00 OK 38
14 14-09-2010 09.30 OK 40
15 15-09-2010 08.00 OK 43
16 16-09-2010 08.15 OK 46
17 17-09-2010 09.30 OK 48
18 18-09-2010 09.00 OK 52

ronald nasoetion
SEBELUM DILAKUKAN PENGUKURAN, DILAKUKAN KALIBRASI TERLEBIH DAHULU ! 105
Corrosometer
Hasil pengukuran menggunakan probe W40

No Date Time Check Reading Dial Reading

19 19-09-2010 08.00 OK 58
20 20-09-2010 09.00 OK 60
21 21-09-2010 09.30 OK 62
22 22-09-2010 08.00 OK 64
23 23-09-2010 08.15 OK 66
24 24-09-2010 09.30 OK 68
25 25-09-2010 09.00 OK 70
26 26-09-2010 10.00 OK 74
27 27-09-2010 09.45 OK 76
28 28-09-2010 08.30 OK 81
29 29-09-2010 08.45 OK 81
30 30-09-2010 08.00 OK 82
31 31-09-2010 09.00 OK 83
32 32-09-2010 09.30 OK 83
33 33-09-2010 08.00 OK 84
34 34-09-2010 08.15 OK 85
35 35-09-2010 09.30 OK 86
36 36-09-2010 09.00 OK 87

ronald KALIBRASI
SEBELUM DILAKUKAN PENGUKURAN, DILAKUKAN nasoetion TERLEBIH DAHULU ! 106
 Contoh perhitungan
hasil pengukuran menggunakan corrosion probe W40 memberikan data-data seperti
terlihat pada gambar di bawah ini. Hitung laju korosi dari daerah yang sudah anda
tentukan dan jelaskan hasil pengukuran tersebut
180

140

120
Corrosion dial

100

80

60

40

20

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Time, days
ronald nasoetion 107
 Contoh perhitungan
hasil pengukuran menggunakan corrosion probe W40 memberikan data-data seperti terlihat
pada gambar di bawah ini. Hitung laju korosi dari daerah yang sudah anda tentukan dan
jelaskan hasil pengukuran tersebut
180

140

120
C
Corrosion dial

100
B

80

60
A

40

20

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Time, days
ronald nasoetion 108
 Garis singgung A
70 – 30
Laju korosi = --------------- x 365 x 0.010 = 10. 44 mpy
24 - 10
Probe span = 0.010

180

140

120
Corrosion dial

100

80

70

60
A
50

40

30

20

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
17 24

Time, days
ronald nasoetion 109
 Garis singgung B
90 – 85
Laju korosi = --------------- x 365 x 0.010 = 1. 22 mpy
52 - 37

180

140

120
Corrosion dial

100
B
85
80

60

40

20

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
37 52

Time, days
ronald nasoetion 110
 Garis singgung C
130 – 100
Laju korosi = --------------- x 365 x 0.010 = 5.48 mpy
90 - 70

180

140
130

C
120
Corrosion dial

100 100

80

60

40

20

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
70 90
Time,
ronald days
nasoetion 111
 Garis singgung A = 10.44 mpy
Garis singgung B = 1.22 mpy
Garis singgung C = 5.48 mpy

180

140

120
C
Corrosion dial

100
B

80

60
A

40

20

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Time, days
ronald nasoetion 112
 Contoh perhitungan
hasil pengukuran menggunakan corrosion probe W40 memberikan data-data seperti
terlihat pada gambar di bawah ini. Hitung laju korosi dari daerah yang sudah anda
tentukan dan jelaskan hasil pengukuran tersebut
180

140

120
Corrosion dial

100

80

60

40

20

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Time, days
ronald nasoetion 113
 Contoh perhitungan
hasil pengukuran menggunakan corrosion probe S20 memberikan data-data seperti
terlihat pada gambar di bawah ini. Hitung laju korosinya

180

140

120
Corrosion dial

100

80

60

40

20

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Time, days
ronald nasoetion 114
 Contoh perhitungan
hasil pengukuran menggunakan corrosion probe S20 memberikan data-data seperti
terlihat pada gambar di bawah ini. Hitung laju korosinya

180

140

120
Corrosion dial

100

80

60

40

20

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Time, days
ronald nasoetion 115
 Contoh perhitungan
hasil pengukuran menggunakan corrosion probe S20 memberikan data-data seperti
terlihat pada gambar di bawah ini. Hitung laju korosinya

180

140

120
Corrosion dial

100

80

60

40

20

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Time, days
ronald nasoetion 116