Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

METODOLOGI PENGUJIAN

IV.1 Waktu dan Tempat

Pengujian ini dilaksanakan di Laboraturium Inspeksi Teknik & Non Destructive Tes Departemen

Inspeksi Teknik PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang pada tanggal 5 Juli 2017 sampai dengan 5

Agustus 2017.

IV.2 Alat dan Bahan Penelitian

IV.2. 1 Ultrasonic Testing

1. Kain Bersih

2. Cleaner

3. Kertas Amplas Grade-80

4. Kertas Lakban

5. ATK

• Pensil

• Penghapus

• Pengaris

5. Alat Flaw Detector

• Manufacture : Ultrasonic USL-32

• Type : Krautkramer Cmbh

• Probe : Normal dan Sudut

Jurusan Teknik Material Dan Metalurgi


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
• Kabel Koaksial

• Adaptor

6. Kalibrasi IIW Block V1

7. Cuoplant: Glyserine

IV.2.2 Liquid Penetrant Testing

1. Spesimen uji

2. Kertas amplas

3. Sikat kawat

4. Kain bersih ( majun )

5. Penetrant, Developer, dan Cleaner

6. Masker

7. Sarung tangan

8. Kamera

IV.3 Langkah - langkah Pengujian

IV.3.1 Ultrasonic Testing

1. Persiapan Pengujian

Sebelum melakukan pengujian dengan mengunakan metode Ultrasonic Testing ada beberapa

hal yang perlu dipersiapkan terlebih dahulu yaitu melakukan kalibrasi pada alat Ultrasonic

Testing dengan menggunakan blok kalibrasi V1 (K1=IIW Blok), V2 (K2), Step wedge dan

sebagainya. Apabila alat Ultrasonic Testing sudah terkalibrasi maka alat Ultrasonic Testing

siap digunakan.

Jurusan Teknik Material Dan Metalurgi


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Prosedur Kalibrasi Probe Sudut

1. OBJECTIVE : Determine Of Crack Flaw

2. TEST PIECE NO. :

3. EQUIPMENT:

1. UFD Set : Krautkramer USL 32


2. Probe : Probe Sudut

Angle : MWB 60

3. Coaxial cable : MPKL

4. Couplant : Glyserine

5. Calibration Block : V1 , V2

4. TECHNIQUE: Contact Testing


5. SCANNING :

6. SENSIVITY : Angle : 60
0

7. SIZING : Length : 6 db drop technique


Height : 20 db drop technique

8. PROSEDUR :

1. Melakukan pengukuran dan menggambar material uji. ( ketebalan, panjuang dan

lebar )

o
2. Memilih probe sudut ( β : 60 )

3. Menentukan range kalibrasi yang akan digunakan

R>

Thickness ( T ) : 19 mm

Jurusan Teknik Material Dan Metalurgi


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
19
R> 60

R>

R > 38

Maka dipilih Range ( R ) : 100

4. Melakukan kalibrasi dengan V2

Gambar 5.8 Kalibrasi dengan mengunakan blok V2 pada pulsa jarak 2,5 dan 10

Menghitung letak P1 dan P2

Rumus :
P1: 10
25
P1: 100 10

P1 : 2,5

Jurusan Teknik Material Dan Metalurgi


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
25+75
P2: 100 10

P2: 10

5. Mengatur Gain Sensivity 100% FSH + 6 Db to SDH θ1.5 mm dari V1

6. Menganalisa Sound Path


Leg 1 < x

Leg 1 < 19 x 10

60 100

Leg 1 < 3.8

Leg 2 < x
Leg 2 < x
2 19 10

60 100

Leg 2 <
7.6

7. Melakukan scanning pada material uji.

8. Pengukuran panjang cacat dengan teknik 6 db drop dan untuk mencari tinngi

cacat menggunakan teknik 20 db drop.

9. Perekaman hasil Ultrasonic Testing yang ditampilkan dilayar

10. Ploting dengan menggunakan beam spread

2. Langkah pengujian menggunakan probe sudut

a) Cleaning

Kondisi permukaan material benda kerja harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran

yang menempel dipermukaan sehingga tidak menggangu proses inspeksi pada material

Jurusan Teknik Material Dan Metalurgi


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
benda kerja. Pembersihan dilakukan dengan menggunakan kertas amplas dan cairan

cleaner.

b) Penempelan Kertas Lakban

Pada daerah lasan perlu ditempeli dengan kertas lakban tujuannya adalah agar mudah

dalam pemberian tanda letak cacat pada material uji.

c) Apply couplant

Setelah permukaan Material (Benda Kerja) dipastikan bersih dari kotoran dan sudah

ditempelkan kertas lakban maka dilakukan pengolesan couplant secara merata pada

bagian pinggir daerah lasan yang ingin di inspeksi menggunakan alat Ultrasonic Testing.

Hal ini dilakukan untuk memudahkan merambatnya gelombang ultrasonik dari probe ke

dalam benda kerja.

d) Apply flaw detector dengan probe sudut

Probe yang telah dikalibrasi ditempelkan pada benda kerja lalu digerakkan sedikit demi

sedikit secara perlahan dan merata ke seluruh permukaan benda kerja sehingga di

temukan cacat yang berada di dalam permukaan benda kerja.

e) Record

Dimaksudkan untuk merekam atau menginterpretasikan hasil inspeksi yang dilakukan

pada benda kerja sehingga dapat terlihat pada plan view scan A. Dan memberi tanda letak

cacat pada daerah lasan. Serta mencatat nilai SC yang

Jurusan Teknik Material Dan Metalurgi


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
f) Post Cleaning

Post Cleaning maksudnya ialah untuk membersihkan benda kerja dari sisa-sisa pemberian

couplant pada spesimen material benda kerja yang kita gunakan pada permukaan benda

kerja setelah pengujian.

IV.3.2 Pengunaan Alat Ultrasonic USL-32 Krautkramer Cmbh

Gambar 4.1 Alat Ultrasonic USL-32 Krautkramer Cmbh

• Kabel koaksial beserta probe dihubungkan ke alat krautkramer UT, pilihlah salah satu

sambungan probe yang ingin di gunakan antara lain Probe Normal dan Sudut, jika probe sudut

kita harus memilih salah satu Probe sudut dengan ketentuan probe sudut ialah 45°, 60°, & 70°

lalu setting probe pada alat UT tersebut.

• Port SH7-9 dari adaptor krautkramer dihubungkan ke Alat UT krautkramer, kemudian

hubungkan kabel Adaptor krautkramer ke Listrik.

• Switch on/off untuk menghidupkan Alat UT, tunggu selama 1,5 Menit dan akan muncul pada

layar UT pulsa berwarna hijau dengan posisi Horizontal, maka alat tersebut siap digunakan.

Jurusan Teknik Material Dan Metalurgi


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
• Oleskan spesimen dengan mengunakan couplant “di pengujian ini kita gunakan Gliserin sebagai

Couplant”

• Kemudian kita letakkan probe ke bagian spesimen yang telah di olesi couplant.

• Lalu atur gain dan range pada alat UT tersebut

Ada 2 cara setting gain UT antara lain:

a) 6 dB Drop

Setting 6 dB drop: 0, 20, 40, dan 60

b) Ekuivalen

a. 10 – 50 mm

b. 50 – 250 mm

c. 250 – 1m

Kemudian gerakan probe pada spesimen yang di uji. Cara mengunakan probe saat pengujian UT

tersebut ialah:

a) Dengan mengerakan probe dari depan ke belakang

b) Dengan cara mengerakan probe kiri dan kanan

c) Dengan cara melingkar

Lakukan kalibrasi alat UT tersebut dengan cara

a) Meletakan probe pada spesimen standar Kalibrasi IIW V1

b) Pada layar UT akan Tetampil pulsa

Jurusan Teknik Material Dan Metalurgi


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
c) Tentukan pulsa awal dan pulsa setiap jarak antara skala layar

d) Range yang kita gunakan 0 – 100 mm

IV.3.2 Liquid Penetrant Testing

1. Penggunaan alat penunjang

Sebelum melakukan pengujian langkah awal yang dilakukaan adalah menggunakan alat

penunjang antara lain sarung tangan, digunakan untuk melindungi tangan dari kotoran

sekitar maupun dari cairan yang digunakan untuk pengujian. Masker digunakan untuk

melindungi pernapasan dari hasil semprotan cairan terutama developer karena berbahaya

bagi tubuh.

2. Pembersihan permukaan las

Langkah awal yang dilakukan adalah permukaan las yang akan diuji diamplas dengan

kertas amplas kemudian disemprot menggunakan cairan cleaner, kemudian dibersihkan

menggunakan kain majun yang sudah disiapkan. Tujuan penggunaan cairan cleaner agar

pembersihan lebih optimal.

3. Penyemprotan penetrant

Langkah selanjutnya adalah cairan penetrant disemprotkan secara langsung ke specimen

uji dengan jarak 10 cm. Kemudian diamkan permukaan las selama 10 menit, hal ini

bertujuan agar penetrant mempunyai waktu untuk masuk ke dalam cacat pada permukaan

las lebih dalam.

Jurusan Teknik Material Dan Metalurgi


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
4. Pembersihan Penetrant

Hilangkan penetrant pada permukaan las menggunakan kain majun yang tidak disemprotkan

dengan cleaner hingga terlihat bersih. Kemudian bersihkan lagi permukaan menggunakan

kain majun yang berbeda yang telah disemprotkan dengan cleaner. Dua langkah ini

dilakukan agar penggunaan cairan cleaner lebih efisien. Tidak diperbolehkan langsung

menyemprotkan cleaner ke permukaan yang diolesi penetrant, hal ini dilakukan guna

menghindari larutnya penetrant yang telah masuk kedalam cacat pada permukaan las.

5. Penyemprotan Developer

Langkah terakhir adalah penyemprotan cairan developer pada permukaan las yang telah

dibersihkan. Developer disemprotkan langsung dengan jarak 25-30 cm, hal ini dilakukan

agar cairan developer yang menempel tidak terlalu tebal sehingga penetrant yang masuk

ke dalam cacat akan lebih mudah dan cepat tertarik ke permukaan. Cairan penetrant bisa

tertarik ke permukaan karena perbedaan densitas antara developer dan penetrant.

6. Pengamatan hasil pengujian

Pengamatan bisa dilakukan untuk mencari ada tidaknya cacat pada permukaan hasil

lasan. Jika terdapat bintik-bintik atau bercak merah warna cairan penetrant pada

permukaan maka disitu terjadi cacat lasan, sehingga langkah yang diambil adalah

menandai daerah cacat tersebut dengan spidol marker yang telah disiapkan.

Jurusan Teknik Material Dan Metalurgi


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
IV.4 Diagram Alir Penelitian

Mulai

Hidupkan alat Krautkramer USL-32

Kalibrasi Alat UT

Bersihkan daerah permukaan pada spesimen yang


diuji dengan cleaner dan penempelan kertas lakban

Pengolesan couplant pada daerah permukaan


spesimen yang akan di uji

Tempelkan probe pada spesimen


yang di uji

Catat pulsa yang muncul pada layar alat UT

Matikan alat Krautkramer USL-32

Bersihkan spesimen yang di olesi dengan couplant

Selesai

Gambar 4.2 Bagan alur pengujian Ultrasonic Testing

Jurusan Teknik Material Dan Metalurgi


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Mulai

Persiapan Spesimen

Pembersihan
Permukaan Las

Penyemprotan Cairan
Penetrant

Pembersihan Penetrant
menggunakan Cleaner

Penyemprotan Cairan
Developer

Hasil
Pengujian

Selesai

Gambar 4.3 Bagan alur pengujian Liquid Penetrant Testing

Jurusan Teknik Material Dan Metalurgi


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
IV.5 Skema Percobaan

IV.5.1 Ultrasonic Testing

1. 2. 3.

4. 5. 6.

7. 8. 9.

Gambar 4.4 Skema Percobaan Ultrasonic Testing

Jurusan Teknik Material Dan Metalurgi


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Keterangan :

1. Spesimen hasil lasan

2. Pengamplasan pada permukaan spesimen

3. Pembersihan permukaan spesimen dengan kain majun dan cleaner

4. Pemberian kertas lakban pada permukaan hasil lasan

5. Couplant

6. Peralatan Ultrasonic Testing

7. Pemberian couplant dan mencari posisi cacat dengan menggerakan probe

8. Mengukur letak cacat dan pemberian tanda di kertas lakban

9. Display hasil Ultrasonic Testing

IV.5.2 Liquid Penetrant Testing

1. 2. 3.

Jurusan Teknik Material Dan Metalurgi


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
4. 5. 6.

7. 8. 9

Gambar 4.5 Skema Percobaan Liquid Penetrant Testing

Keterangan :

1. Spesimen hasil lasan

2. Pengamplasan pada permukaan spesimen

3. Peralatan Liquid Penetrant Testing ( Cleaner, Penetrant, Developer )

4. Pembersihan permukaan lasan dengan menggunakan kain majun

5. Penyemprotan cleaner pada permukaan hasil lasan

6. Penyemprotan Penetrant pada permukaan hasil lasan

7. Penyemprotan cleaner pada kain majun

8. Pembersihan hasil permukaan lasan dengan menggunakan clenaer dan majun

9. Peyemprotan developer pada permukaan hasil lasan

Jurusan Teknik Material Dan Metalurgi


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Anda mungkin juga menyukai