Oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
UDIKLAT SURALAYA
PRIMARY ENERGY & POWER GENERATION ACADEMY
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Praktikum
a. Nengetahui keadaan fisik material atau bagian-bagian dari mesin konstruksi.
b. Mengetahui seberapa jauh keadaan material masih layak dipakai atau perlu
diganti.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Pengetian Non Destructive Test (NDT)
NDT adalah singkatan Non Destruktif Test, yang artinya adalah pengujian tak
merusak. Maksud dari pengujian ini adalah bahwa bendanya tidak akan dirusak,
dipanasi, dirubah yang sifatnya akan merubah struktur benda tersebut. Jadi benda
sebelum diuji dan sesudah diuji akan mempunyai struktur logam yang sama.
Selain NDT ada juga DT yang berarti pengujian dengan jalan merusak, contohnya
uji tarik, uji tekan, uji puntir dan lain-lain.
Macam-macam NDT antara lain :
1. Pemeriksaan secara visual dengan mata
2. Pengujian kebocoran dengan air sabun.
3. Liquid penetrant testing (PT)
4. Pengujian dengan magnetic partikel.
5. Pengujian dengan ultra sonik.
6. Pengujian dengan eddy curent.
7. Pengujian dengan crack depth.
8. Pengujian radiografi dengan sinar X.
9. Pengujian radiografi dengan sinar (gamma).
metode ini penetran cair diterapkan ke permukaan produk untuk waktu yang
telah ditentukan, setelah itu penetran berlebih akan dihapus dari permukaan.
Permukaan tersebut kemudian dikeringkan dan developer diterapkan untuk itu.
Penetran yang sisa-sisa di permukaan yang diserap oleh developer menunjukkan
adanya cacat serta lokasi dan sifat cacat tersebut.
BAB III
ISI
3.1 Liquid Penetrant Test
3.1.1
Alat dan Bahan
Cleaner/Tinner
Liquid Penetrant
Developer
Kain majun (putih)
Benda Uji (sambungan las pada pipa, bearing, sudu, sambungang las pada
plat)
Amplas
Sikat baja
Masker
3.1.2
Langkah Kerja
Persiapan:
Siapkan alatalat pembersih, lap, ampelas dan lainlain.
Spot chek terdiri dari cleaner, penetrant, developer.
Pengujian :
1. Berdoa sebelum melakukan Praktikum Liquid Penetrant Tes
2. Membersihkan material yang akan diuji, pembersihan dilakukan
menggunakan sikat baja dan amplas hingga bersih dari kerak & karat
yang melekat, diusahakan hingga permukaan mengkilap.
3. Apabila permukaaan bersih dan halus, lap dengan kain yang bersih,
sampai kering, kemudian semprotkan cleaner/tinner, ini gunanya untuk
menghilangkan lemak / minyak yang ada pada celah celah cacat dan
seluruh material yang diuji.
4. Menyemprotkan penetrant pada seluruh permukaan material yang diuji
(permukaan yang di las). Tunggu 7-10 menit supaya penetrant meresap
kedalam seluruh celah celah cacat.
5. Setelah 10 menit bersihkan penetrant dengan majun yang telah disemprot
dengan cleaner, sampai material benar-benar bersih kering, tidak ada
warna merah lagi pada permukaan kain majun yang digunakan untuk
mengelap. (Jika kurang bersih akan mengakibatkan ketidak presisian dalam
hasil pengujian).
Crack
Crack
Crack
retakan pada sisi dalam bearing, sedangkan pada sisi luar tidak mengalami
crack (tidak ada bintk merah). Crack yang terjadi pada bearing ini dikarenakan
beban yang diterima oleh bearing kebanyakan berasal dari arah dalam (poros).
Dari hasil ini maka dapat dikatakan bahwa bearing ini telah rusak dan tidak
dapat dipergunakan lagi serta perlu dilakukan penggantian.
Pada saat logam yang di uji tidak mengalami kerusakan (crack) maka
gelombang ultrasonic yang dipancarkan akan terbaca di alat dengan
munculnya gelombang di 100 dan 200. Jika logam yang kita tes mengalami
cacat di dalamnya (tidak terlihat dari luar) maka akan terjadi gelombang lain
diantara gelombang yang muncul di 100 dan gelombang di 100 ini akan
hilang, gelombang inilah yang menyatakan terdapat cacat di logam.
Jika muncul gelombang lain untuk mengidentifikasinya dengan cara
memperbesar decibel, bertujuan memperbesar tampilan gelombang akibat
crack yang terukur. Setelah gelombang crack tamak geser garis hijau menuju
gelombang crack tadi untuk mengetahui letak kedalaman dari crack yang
terjadi.
Metode pengujian ini efektif untuk pengujian cacat pada benda, karena
menggunakan alat digital sehingga tingkat ketepatannya tinggi. Pengujian
Ultrasonic ini mampu mendeteksi crack yang terjadi di dalam logam beserta
jaraknya dari permukaan pengukuran, namun alat ini belum bisa
mengindikasikan jenis crack yang terjadi.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
a. Non Destructive Test (NDT) dengan metode Liquid Penetrnt Test dapat
mengetahui ada dan tidaknya indikasi retakakan yang terdapat pada
pemukaan material mesin atau sambungan las pada plat logam. PT ini
tidak dapat mengindikasikan crack yang terjadi di dalam material (crack
tidak berhubungan dengan permukaan material)
b. Dengan menggunakan pengujian NDT menjamin bahwa material yang
kita uji masih layak digunakan dan belum melewati batas toleransi
kerusakan dan NDT juga mampu mengindikasikan kegagalan parsial
sebelum melampaui demage tolerance-nya.
10