Disusun oleh :
Firda Amelia
3334170082
Gambar 1.1 Bentuk Cetakan (a) cetakan terbuka, (b) cetakan tertutup
Salah satu aplikasi pengecoran ada pada produk BNCT (Boron Neutron Capture
Teraphy). BNCT adalah metode pengobatan modern yang efektif membunuh sel sel kanker
dengan menggunakan neutron. Kolimator adalah bagian terpenting BNCT dengan bahan dasar
nikel. Pembuatan Kolimator menggunakan centrifugal Casting. Fungsi kolimator adalah
memfokuskan sinar gamma BNCT ke pasien penderita kanker.
Uji penetrasi sangat efektif untuk mengungkapkan keberadaan cacat atau non konfirmasi
yang terbuka di permukaan misalnya lipatan, porositas, lapisan, inklusi, fusi tidak sempurna,
retak, dan lain-lain yang berada pada produk pengelasan, tempaan, rolan dan pengecoran. Cairan
penetrant yang dianjurkan mempunyai kemampuan penetrasi yang baik serta viskositas atau
kekentalan yang cukup rendah, agar dapat mengalir masuk pada celah-celah permukaan apabila
terdapat defect. Kemudian, penetrant yang tersisa di permukaan benda dibersihkan dengan cairan
pembersih. Cacat akan terlihat jika ada cairan penetrant yang tertinggal didalam celah
permukaan benda setelah developer disemprotkan. Meskipun metode ini sederhana akan tetapi
perlu pemahaman serta pengamatan yang jeli pada permukaan benda uji tersebut agar cacat
permukaan benda kerja dapat terlihat. Keuntungan yang didapat dari metode ini antara lain yaitu
mudah diaplikasikan, murah, tidak dipengaruhi oleh sifat kemagnetan material, komposisi
kimianya dan jangkauan pemeriksaan yang cukup luas. Sedangkan untuk kekurangan dari
metode penetrant yakni hanya bisa diaplikasikan pada permukaan yang terbuka dan tidak mampu
diaplikasikan pada permukaan benda yang kasar dan berpori.
Setelah melakukan pengujian berupa visual inspection, dye penetrant test dan ultrasonic
testing pada kolimator , maka didapatkan data hasil pengujian tersebut sebagai berikut.
N
o Jenis Cacat Letak Kecacatan
1 Porositas dan Crack
Area luar
2 Porositas Area dalam
3 Porositas Area dalam
4 Tidak Cacat Tidak ada
5 Tidak Cacat Tidak ada
6 Tidak Cacat Tidak ada
7 Tidak Cacat Tidak ada
8 Porositas Area Dalam
Area Dalam dan
9 Crack dan Porositas Luar
Area Dalam dan
10 Crack dan Porositas Luar
11 Crack dan Porositas Area Dalam
12 Porositas Area Luar
Tebal Dinding
No Kolimator Baik Cacat Keterangan
1 15 mm V
2 15 mm V
3 15 mm V
4 15 mm V
5 15 mm V
6 15 mm V
7 15 mm V
Terlihat cacat pada
8 15 mm V kedalaman 10 mm
9 15 mm V
10 15 mm V
11 15 mm V
12 15 mm V
Pada Tabel diatas Kolimator dengan pengujian penetrant test mendapatkan hasil 8
kolimator terdeteksi cacat porositas dan crack. Sebanyak 4 kolimator terdeteksi cacat porositas,
dan 4 kolimator lainnya terdeteksi cacat crack dan porositas. Terjadi kecacatan pada kolimator
tersebut menyebabkan kolimator tidak dapat digunakan. Untuk pengujian visual, juga
mendeteksi adanya 2 cacat pengecoran yakni porositas dam retak/crack. Kemudian untuk
pengujian ultrasonic dengan frekuensi 4 Hz mendeteksi bahwa hanya 1 cacat dalam yang
terdeteksi pada kolimator no 8 dengan kedalaman cacat 10 mm. Agar kolimator dapat digunakan,
perlu tindakan pencegahan supaya terhindar dari cacat saat pengecoran. Untuk pencegahan cacat
porositas yakni memastikan permukaan kering ssebelum penuangan, menghilangkan sudut tajam
pada cetakan, membuat cetakan dengan permeabilitas cukup dan lubang angin yang cukup.
Sedangkan pencegahan untuk cacat retakan yaitu
1. Menyeragamkan proses pembekuan logam dengan memanfaatkan cil bila perlu.
2. Pengisian logam cair dari beberapa tempat
3. Waktu penuangan harus sesingkat mungkin
4. Menghindakan coran yang memiliki sudut-sudut tajam
5. Menghindarkan perubahan mendadak pada dinding coran.
BAB IV
REFERENSI
[1] Pramono, B. 2019. Penggunaan Dye Penetrant Test dan Ultrasonic Testing Pada Kolimator
Nikel Murni: Metode Non Destructive Testing. Skripsi Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
[2] https://mitech-ndt.co.id/jenis-pengujian-non-destructive-test/. Diakses Tanggal 18 Juni 2021
Pukul 10.00 WIB
[3] http://eprints.polsri.ac.id/1596/3/3.%20BAB%20II.pdf. Diakses Tanggal 18 Juni 2021
[4] Syukran. 2009. Uji Cairan Penetran. Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe
[5]http://staffnew.uny.ac.id/upload/132048523/pendidikan/
11.+Cacat+coran+dan+pencegahannya. Diakses tanggal 18 Juni 2020