Anda di halaman 1dari 7

BAB III

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (CYCLE CLOSE)

3.1

Pengertian PLTU
PLTU adalah suatu pusat pembangkit tenaga listrik yang menggunakan turbin uap

sebagai penggerak mulanya atau dengan kata lain menggunakan energi uap untuk memutar
turbin. PLTU yang ada di Sumatera Utara adalah PLTU Sicanang (4 unit) dengan kapasitas
daya terpasang 260 MW. Prinsip kerja dari pembangkit ini adalah pertama-tama air dipompa
ke boiler untuk menghasilkan uap,kemudian uap digunakan untuk memutar turbin dimana
turbin dikopel dengan generator untuk menghasilkan energi listrik. Kemudian uap sisa dari
turbin didinginkan di condensor untuk mengubah uap sisa menjadi air untuk dipompakan
kembali ke boiler. Secara garis besar prinsip kerja dari pembangkit listrik tenaga uap dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 3.1 Siklus Air dan Uap

Keterangan gambar :
Proses 1-2 : Proses pemanfaatan air dalam pompa secara isovolum (volume
konstan) dan isentropis (temperatur konstan).
Proses 2-3 : Proses penguapan air menjadi uap secara isotermis dan isobar.
Proses 3-4 : Proses uap melakukan ekspansi dalam turbin uap secara isotermis tekanan.
Proses 4-1 : Proses kondensasi uap menjadi air condensat, secara isotermis dan isobar (hal
ini dapat terjadi bila air yang dikondensasikan tetap mengalir).
Dalam pengoperasiannya PLTU dirancang untuk menghasilkan output berupa energi
listrik dalam besaran tertentu untuk sejumlah input bahan bakar dalam jumlah tertentu pula.

3.2 Proses Konversi Energi

ENERGI
KIMIA

ENERGI
PANAS

ENERGI
MEKANIK

ENERGI
LISTRIK

Dalam PLTU,energi primer yang dikonversikan menjadi energi listrik adalah bahan
bakar (Energi kimia). Bahan bakar yang digunakan dapat berupa batu bara (padat),minyak
(cairan) atau Gas. Ada kalanya PLTU menggunakan kombinasi beberapa macam bahan bakar.
Konversi energi tingkat pertama yang berlangsung dalam PLTU adalah konversi energi
primer menjadi energi panas ini kemudian dipindahkan ke dalam air yang ada didalam pipa

ketel untuk menghasilkan uap yang dikumpulkan dalam drum dari ketel. Uap dari drum ketel
dialirkan keturbin uap. Dalam turbin uap, nergi (entalphy) uap dikonversikan menjadi energi
mekanik penggerak generator, dan akhirnya energi mekanik dari turbin uap dikonversikan
menjadi energi listrik oleh generator.

3.3

Pengoperasian PLTU
Untuk men-start PLTU dari keadaan dingin sampai operasi dengan beban penuh,di

butuhkan waktu sekitar 4-8 jam. Waktu tersebut diperlukan untuk menghasilkan uap dalam
jumlah yang cukup untuk pengoperasian PLTU. Selain itu juga perlu diperhatikan masalah
pemuaian bagian-bagian turbin, sebelum dialirkan uap dengan suhu sekitar 5000 C. Hal ini
harus dilakukan secara bertahap agar jangan sampai terjadi pemuaian yang berlebihan dan
tidak merata. Pemuaian yang berebihan dapat menimbulkan tegangan mekanis (mechanical
stress) yang berlebihan, sedangkan pemuaian yang tidak merata dapat menyebabkan bagian
yang bergerak (berputar) bergeseran dengan bagian yang diam, misalnya antar sudu-sudu
jalan turbin dengan sudu-sudu tetap yang menempel pada rumah turbin.
Apabila turbin sedang berbeban penuh kemudian terjadi gangguan yang menyebabkan
pemutusan tenaga (PMT) generator yang digerakkan turbin-trip, maka turbin kehilangan
beban secara mendadak. Hal ini menyebabkan putaran turbin akan naik secara mendadak dan
apabila hal ini tidak dihentikan, maka akan merusak bagian-bagian yang berputar pada turbin
maupun pada generator, seperti : bantalan, sudu jalan turbin dan kumparan arus searah yang
ada pada rotor generator. Untuk mencegah hal ini aliran uap keturbin harus dihentikan yaitu
dengan cara menutup katup uap keturbin. Pemberhentian aliran uap ke turbin dengan
menutup tekanan uap turbin secara mendadak menyebabkan uap mengumpul dalam drum
ketel naik dengan cepat dan akhirnya menyebabkan katub pengaman pada drum membuka
dan uap dibuang ke udara. Bisa juga sebagian dari uap di by pass ke kondensor. Dengan cara
by pass ini tidak terlalu banyak uap yang hilang sehingga sewaktu turbin akan dioperasikan
kembali dapat menghemat banyak waktu untuk start tetapi sistem by pass memerlukan biaya
infastasi tambahan karena kondensor harus tahan suhu tinggi dan tekanan tinggi dan tekanan
tinggi dari hasil by pass.
Dari uraian diatas tampak bahwa perubahan beban secara mendadak memerlukan pula
langkah pengurangan produksi uap secara mendadak agar tidak terlalu banyak uap yang harus

dibuang keudara. Langkah pengurangan produksi ini dilakukan dengan mematikan nyala api
diruang bakar ketel dan mengurangi pengisian air ketel. Masalahnya disini bahwa walaupun
nyala api dalam ruang bakar padam, masih cukup banyak panas yang tertingal dalam ruang
bakar untuk menghasilkan uap sehingga pompa pengisian ketel harus tetap mengisi air
kedalam ketel untuk mencegah penurunan level air dalam drum yang tidak dikehendaki.

3.4

Komponen Utama Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)


PLTU adalah mesin pembangkit yang terdiri dari komponen utama dan instalasi

peralatan penunjang. Komponen utama PLTU terdiri dari empat yaitu :


1. Boiler (ketel uap)
Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk merubah fasa
air menjadi fasa uap. Proses perubahan air menjadi uap terjadi dengan memanaskan air yang
berada dalam pipa-pipa dengan panas hasil pembakaran bahan bakar. Pembakaran dilakukan
secara kontiniu didalam ruang bakar dengan mengalirkan bahan bakar dan udara dari
luar.Uap yang dihasilkan boiler adalah uap superheat dengan tekanan dan temperatur yang
tinggi. Jumlah produksi uap tergantung pada luas permukaan pemindah panas, laju aliran, dan
panas pembakaran yang diberikan. Boiler yang kontruksinya terdiri dari pipa-pipa berisi air
disebut dengan water tube boiler (boiler pipa air).
2. Turbin
Turbin uap merupakan suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial uap menjadi
energi kinetik dan selanjutnya diubah menjadi energi mekanis dalam bentuk putaran poros
turbin. Poros turbin, lansung atau dengan bantuan roda gigi reduksi, dihubungkan dengan
mekanisme yang akan digerakkan. Tergantung pada jenis mekanisme yang digunakan, turbin
uap dapat digunakan pada berbagai bidang seperti pada bidang industri, untuk pembangkit
tenaga listrik dan untuk transportasi. Pada proses perubahan energi potensial menjadi energi
mekanisnya yaitu dalam bentuk putaran poros dilakukan dengan berbagai cara.
3. Kondensor
Kondensor adalah peralatan yang berfungsi untuk mengubah uap menjadi air. Prinsip kerja
Kondensor proses perubahannya dilakukan dengan cara mengalirkan uap ke dalam suatu
ruangan yang berisi pipa-pipa (tubes). Uap mengalir di luar pipa-pipa (shell side) sedangkan

air sebagai pendingin mengalir di dalam pipa-pipa (tube side). Kondensor seperti ini disebut
kondensor tipe surface (permukaan). Kebutuhan air untuk pendingin di kondensor sangat
besar sehingga dalam perencanaan biasanya sudah diperhitungkan. Air pendingin diambil
dari sumber yang cukup persediannya, yaitu dari danau, sungai atau laut. Posisi kondensor
umumnya terletak dibawah turbin sehingga memudahkan aliran uap keluar turbin untuk
masuk kondensor karena gravitasi.
4. Boiler feed pump
Pompa ini berfungsi sebagai pemompa boiler feed water dari BFW tank ke steam drum,
proses produksi, desuperheater, quenching water. Pompa multistage berkapasitas 80m3/h ini
disertai minimum flow yang mengembalikan boiler feed water ke BFW tank.
5. Generator
Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi
mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Proses ini dikenal sebagai
pembangkit listrik.
3.5

Sirkulasi Air dan Uap


1. Sirkulasi Air
Air sebagai fluida kerja diisikan ke boiler menggunakan pompa air pengisi (BFP)

melalui economizer dan ditampung didalam drum boiler. Economiser adalah bagian dari
boiler yang merupakan pemanas air terakhir sebelum masuk ke drum. Di dalam economiser,
air menyerap panas gas buang yang keluar dari superheater sebelum dibuang ke atmosfir
melalui cerobong. Sirkulasi air di boiler adalah, air dari drum turun melalui pipa-pipa down
corner ke water header bawah (bottom header). Dari header bawah, air didistribusikan ke
pipa-pipa pemanas (tube-tube boiler) yang tersusun membentuk dinding ruang bakar boiler.
Di dalam tube-tube boiler air mengalami pemanasan, berubah fasa menjadi uap jenuh, dan
naik ke drum kembali. Peralatan yang dilalui dalam siklus aliran air adalah drum boiler, down
corner, header bawah(bottom header) dan riser.Perpindahan panas dari api/gas ke air didalam
pipa-pipa boiler terjadi secara radiasi,konveksi dan konduksi.Akibat pemanasan selain
temperatur naik hingga mendidih juga terjadi sirkulasi air secara alami dari drum turun
melalui pipa-pipa riser.Adanya sirkulasi ini sangat diperlukan agar terjadi pendinginan

terhadap pipa-pipa pemanas dan mempercepat proses perpindahan panas.Kecepatan sirkulasi


akan berpengaruh terhadap produksi uap dan kenaikan tekanan serta temperaturnya.
2. Aliran Uap
Sirkulasi uap dalam boiler adalah, uap dari drum boiler dalam kondisi jenuh dialirkan
ke superheater 1(LTS) dan superheater II(HTS) kemudian outlet header untuk selanjutnya
disalurkan ke turbin. Apabila suhu uap melebihi batas suhu kerjanya, maka desuperheater
kerja menyemprotkan air untuk menurunkan suhu sehingga sesuai harga yang diinginkan.
Desuperheater terletak antara superheater I dan superheater II.
Superheater berfungsi untuk memanaskan uap agar kandungan energi panas dan
kekeringannya bertambah sehingga menjadi uap superheat(uap panas lanjut). Pemanasan
dilakukan dalam dua atau tiga tahap. Sebagai pemanasnya adalah gas hasil pembakaran
bahan bakar.
3.6

Sirkulasi Udara dan Flue Gas pada Boiler


Udara dihisap dari atmosfir dengan Forced Draft Fan. Temperatur udara yang masuk

melalui FDF 300 C dan tekanannya 60 mbar. Udara di teruskan melalui air
preheater.Didalam air preheater,temperatur udara mengalami peningkatan temperatur menjadi
700 C,karena proses heat exchanger (perpindahan panas) dari main steam yang diambil dari
ASH lalu dialirkan ke tube-tube di Air preheater kemudian udara dari air preheater diteruskan
menuju Air heater.udara masuk ke air heater mendapatkan perpindahan panas dari flue gas
yang mengalir di economizer dan kemudian masuk ke sisi panas air heater,lalu sisi panas
tersebut berputar karena ada roda dibagian air heater yang bergerak kebawah sehingga
memanasi udara yg masuk dari air preheater ke air heater.Temperatur udara yang dihasilkan
melalui air heater 2650 C.Udara air heater masuk ke wind box. Fungsi wind box sebagai
pengumpul udara yang akan masuk ke burner. Dari wind box, udara diteruskan ke burner
yang digunakan sebagai udara pembakaran(combustion air) di ruang bakar(furnace).Didalam
ruang bakar terjadi prosees pembakaran,yang akan menghasilkan flue gas sebagai heat
exchanger(perpindahan panas) ke tube-tube didalam boiler.Temperatur flue gas yang
dihasilkan di ruang bakar 11350 C.Flue gas mengalir ke HTS melalui lubang kecil di
dinding bagian atas ruang bakar.Temperatur Flue gas yang masuk ke HTS 800 0 C dan akan
melalui pipa-pipa yang berisi steam di HTS, temperatur flue gas mengalami penurun
temperatur menjadi 6000 C karena adanya heat exchanger dari flue gas ke steam yang ada

di HTS.Flue gas masuk ke LTS dengan temperatur 6000 C, temperatur flue gas yang
melalui pipa-pipa yang berisi steam di LTS berkurang menjadi 460 0 C karena adanya heat
exchanger dari flue gas ke steam yang ada di LTS. Flue gas masuk ke Economizer dengan
temperatur 4600 C, temperatur flue gas yang melalui pipa-pipa yang berisi steam di
Economizer berkurang menjadi 3600 C karena adanya heat exchanger dari flue gas ke steam
yang ada di Economizer. Flue gas dari economizer diteruskan ke air heater,terjadi heat
exchanger(perpindahan panas) antara flue gas yang masuk ke air heater dengan udara yang
masuk dari air preheater ke air heater. Temperatur flue gas yang keluar dari air heater turun
menjadi 1500 C.Kemudian flue gas dengan temperatur 1500 C dibuang melalui stack.

Gambar 3.2 Sirkulasi Udara dan Flue Gas pada Boiler

Gambar 3.3 Diagram Aliran Udara dan Flue Gas pada Boiler

Anda mungkin juga menyukai