EKOPZI
KONSUMSI
2
KEMISKINAN DAN KERAWANAN PANGAN
55% dari total penduduk miskin berada di sektor pertanian.
Kelompok miskin memiliki resiko tinggi dan renyan mengalami
kerawanan pangan.
Penyebab rawan pangan:
Tidak adanya akses secara ekonomi bagi individu/rumah tangga
untuk memperoleh pangan yang cukup,
Tidak adanya akses secara fisik bagi individu/rumah tangga
untuk memperoleh pangan yang cukup,
Tidak tercukupinya pangan untuk kehidupan yang produktif
individu/rumah tangga,
Tidak terpenuhinya pangan secara cukup dalam jumlah, mutu,
ragam, keamanan serta keterjangkauan harga.
3
Penduduk rawan pangan (mengkonsumsi energi < 80% Angka
Kecukupan Energi/AKE) meliputi golongan berpengeluaran Rp.
99.999 ke bawah
2004 : 25,97 juta jiwa, di mana 9 juta jiwa diantaranya
mengkonsumsi energi < 70% AKE
2005 : 14,96 juta jiwa, di mana 5,11 juta jiwa di antaranya
mengkonsumsi energi < 70% AKE
Di Sulawesi Selatan terdapat 2 (dua) Kabupaten rawan
pangan yaitu Kab. Jeneponto dan Kab. Salayar
Kenaikan harga BBM menyebabkan peningkatan harga pangan
tingkat pendapatan riil masyarakat menurun diperkirakan
jumlah penduduk rawan pangan akan meningkat, terutama pada
balita.
4
KONSUMSI
7
Meningkatnya jaringan distribusi dan
pemasaran
Meningkatnya kemampuan pemerintah dalam
mengantisipasi dan menangani secara dini
serta melakukan tanggap darurat terhadap
masalah kerawanan pangan dan gizi.
8
ASPEK KONSUMSI
9
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas intervensi bantuan
pangan dan pangan bersubsidi kepada golongan masyarakat
rawan pangan termasuk kelompok lanjut usia dan penyandang
cacat ganda.