Anda di halaman 1dari 50

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN SUMBER DAYA

ALAM UNTUK MEWUJUDKAN KEDAULATAN PANGAN

Oleh :
NONO RUSONO
Direktorat pangan dan Pertanian
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

RAKORDA PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN


KEDAULATAN PANGAN
SEMARANG, 30 AGUSTUS 2017
I. PENDAHULUAN
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN KEDAULATAN PANGAN
•Kedaulatan Pangan Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup


Dalam Repelita Rencana Pembangunan Sektor Pertanian (termasuk pangan) berada dalam bidang Ekonomi
 Dalam RPJMN masuk dalam Bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.

Lebih menekankan pada pembangunan pangan dan pertanian yang berkelanjutan dan selanjutnya
mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
•Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, selain Pangan dan
Pertanian Termasuk :
a.Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah Perikanan serta Kesejahteraan Nelayan, Pembudidaya Ikan dan
Petambak;
b.Tatakelola laut, pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil serta pengembangan ekonomi kelautan
berkelanjutan;
c.Produksi hasil hutan dan pengembangan jasa lingkungan;
d.Konservasi dan tata kelola hutan serta pengelolaan DAS;
e.Peguatan pasokan, bauran dan efisiensi konsumsi energi;
f.Peningkatan nilai tambah industri mineral dan pertambangan berkelanjutan;
g.Peningkatan kualitas lingkungan hidup serta pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati;
h.Penanganan perubahan iklim serta peningkatan kualitas informasi iklim dan kebencanaan.
3
II. PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM
2.1. PERANAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN
LINGKUNGAN HIDUP

Mengamankan Kelangsungan Pembangunan dan


Keberlanjutan Kehidupan Bangsa dan Negara

Peranan Pengelolaan
SDA dan LH Penyedia pangan, energi, air dan penyangga sistem
kehidupan berupa kualitas lingkungan hidup untuk
kesehatan kehidupan bangsa dan keberlanjutan kehidupan
bangsa dan keberlanjutan kehidupan generasi mendatang
Penghasil devisa dan Penghidupan Masyarakat secara luas;
• Industri Primer berbasis SDA : 16,6% thd PDB dan
lapangan kerja 8,8 juta orang;
• Industri berbasis pertanian : 13,7% thd PDB dan
lapangan kerja 8,6 juta orang;
Pertambangan dan Penggalian : 11,9% thd PDB
2.2. ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SDA DAN LH

Mendukung
Pertumbuhan Peningkatan kualitas LH dan
Ekonomi yang Penggalian Potensi baru dalam
tetap Tinggi Pemanfaatan Ekonomi Sumber
Pengelolaan SDA dan LH Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Tetap menjaga • Peningkatan dukungan dalam


Kelestarian SDA penyediaan pangan, energi dan air;
dan LH • Peningkatan nilai tambah dari
produksi pertanian;
• Pengembangan ekonomi dari hasil
konservasi dan perlindungan SDA dan
LH (Keanekaragaman hayati);
• Ekonomi dari jasa lingkungan
2.3. SASARAN PENGELOLAAN SDA DAN LH
No Sasaran 2015 2016 2017 2018 2019

1 Pertumbuhan PDB Pertanian 4,0 4,2 4,4 4,6 4,8


(termasuk perikanan dan
kehutanan)

2 Pertumbuhan PDB Migas dan 0,9 1,1 1,3 1,5 1,8


Pertambangan
3 Ekspor Hasil Perikanan (USD miliar) 5,9 6,8 7,6 8,5 9,5
4 Ekspro hasil kehutanan (USD miliar) 6,9 7,5 8,0 8,6 9,3
5 IKLH (skor) 64,0-64,5 64,5-65,0 65,0-65,5 65,5-66,5 66,5-68,5
6 Luasan Kawasan Konservasi 16,5 17,1 17,9 18,8 20,0
Perairan (juta ha)
7 Persentase Cakupan WPP NRI yang 22,6 45,3 57,4 77,7 84,8
diawasi dari IUU Fishing dan
kegiatan yang merusak (11 WPP)
(%)
ISU STRATEGIS PENGELOLAAN SDA DAN LH

1 Pengamanan dan peningkatan produksi untuk kedaulatan pangan (termasuk perikanan)


Peningkatan tata kelola laut, pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil serta pengembangan ekonomi kelautan
2 berkelanjutan
3 Peningkatan produksi hasil hutan dan pengembangan jasa lingkungan

4 Peningkatan konservasi dan tata kelola hutan serta pengelolaan DAS

5 Penguatan pasokan, bauran dan efisiensi konsumsi energi

6 Peningkatan nilai tambah industri mineral dan pertambangan berkelanjutan

Peningkatan kualitas kualitas lingkungan hidup, serta pelestarian dan pemanfaatan keekonomian keanekaragaman
7 hayati

8 Penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana

9 Penanganan perubahan iklim serta peningkatan kualitas informasi iklim dan bencana
ISU STRATEGIS KEDAULATAN PANGAN

1 Lahan pertanian pangan semakin terbatas (perluasan sulit dan terus terjadi konversi)
Ketersediaan sumber daya air semakin berkurang (kerusakan ekosistem DAS dan persaingan penggunaan air, dan
2 kerusakan jaringan irigasi)
3 Sistem perbenihan nasional yang tidak tertata secara baik

4 Pemanfatan pupuk bersubsidi masih kurang efektif

5 Pengawalan produksi di lapangan oleh penyuluhan masih belum optimal

Produksi pangan masih rentan terhadap dampak ikim/cuaca, khusunya perubahan pola hujan dan meningkatnya
6 ancaman hama dan penyakit.
Jumlah cadangan pangan yang dimilki Pemerintah dinilai masih kurang, terutama untuk stabilisasi pasokan dan harga
7 pangan.

8 Keragaan konsumsi perlu ditingkatkan agar tidak tergantung pada beras saja dan konsumsi protein makin meningkat.
III. KEDAULATAN PANGAN
3.1. SASARAN DAN TUJUAN PENYELENGGARAAN PANGAN
•Sasaran Penyelenggaraan Pangan

Penyelenggaraan pangan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang memberikan manfaat secara
adil, merata, dan berkelanjutan berdasarkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan, dan ketahanan pangan.

•Tujuan Penyelenggaraan Pangan untuk :


a.meningkatkan kemampuan memproduksi pangan secara mandiri;
b.menyediakan pangan yang beraneka ragam dan memenuhi persyaratan keamanan, mutu, dan gizi bagi konsumsi
masyarakat;
c.mewujudkan tingkat kecukupan pangan, terutama pangan pokok dengan harga yang wajar dan terjangkau sesuai
dengan kebutuhan masyarakat;
d.mempermudah atau meningkatkan akses pangan bagi masyarakat, terutama masyarakat rawan pangan dan gizi;
e.meningkatkan nilai tambah dan daya saing komoditas pangan di pasar dalam negeri dan luar negeri;
f.meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang Pangan yang aman, bermutu, dan bergizi bagi
konsumsi masyarakat;
g.meningkatkan kesejahteraan bagi petani, nelayan, pembudi daya ikan, dan pelaku usaha pangan; dan
h.melindungi dan mengembangkan kekayaan sumber daya pangan nasional.

11
3.2. ARAHAN UU NO. 18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN :
(KETAHANAN PANGAN  KEMANDIRIAN DAN  KEDAULATAN PANGAN)

KETAHANAN PANGAN
KEMANDIRIAN PANGAN
• KUALITAS KONSUMSI KEDAULATAN PANGAN
• (Diversifikasi Pangan dan Kualitas Gizi) “kemampuan negara dan bangsa
dalam memproduksi pangan yang “Hak negara dan bangsa yang secara
• KETERSEDIAAN beraneka ragam dari dalam mandiri menentukan kebijakan
• (Produksi, Cadangan & Impor) negeri yang dapat menjamin Pangan yang menjamin hak atas
• AKSESIBILITAS pemenuhan kebutuhan pangan yang Pangan bagi rakyat dan yang
• (Distribusi & Harga Terjangkau) cukup sampai di tingkat memberikan hak bagi masyarakat
• MASALAH PANGAN perseorangan dengan untuk menentukan sistem Pangan
• (Kemiskinan & Bencana Alam) memanfaatkan potensi sumber daya yang sesuai dengan potensi sumber
alam, manusia, sosial, ekonomi, dan daya lokal”
kearifan lokal secara bermartabat”

12
3.3. ARAHAN NAWACITA  RPJMN 2015-2019
KEDAULATAN PANGAN

PETANI - KESEJAHTERAAN
PRODUKSI – KEMANDIRIAN/SWASEMBADA
IMPOR - PENURUNAN

Penciptaan daya tarik pertanian bagi SISTEM PERBENIHAN DAN PUPUK LAHAN
tenaga kerja muda
• 1.000 Desa Mandiri Benih
2 Unit Kapal Pengangkut Ternak • Pengurangan laju konversi
• Sekolah Lapang Kedaulatan Pangan
• Perbaikan Sistem penyaluran benih dan • Pemanfaatan lahan ex pertambangan
1.000 Desa Pertanian Organik pupuk bersubsidi tepat waktu
• Distribusi 9 juta ha lahan ke petani
• Pemulihan kualitas kesuburan lahan
Techno park dan science park yang airnya tercemar
• Perluasan (di luar Jawa-Bali):
Rehabilitasi 3 juta ha jaringan irigasi  Sawah baru 1 juta ha
KAPASITAS SDM DAN PENYULUHAN
rusak dan 25 bendungan  Lahan pertanian kering 1 juta ha
• Penignkatan kemampuan petani,
Pemantapan sistem pasca panen organisasi petani, dan pola hubungan
pemerintah Bank Khusus Pertanian, UMKM, Koperasi
Pembentukan Badan Otorita Pangan • Pelibatan aktif perempuan petani

Sistem Inovasi Nasional Pemberantasan Mafia Impor 13


3.4. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEDAULATAN PANGAN
DALAM RPJMN 2015-2019

KEDAULATAN PANGAN
ARAH
Peningkatan Kualitas
Peningkatan
KEBIJAK
AN Distribusi Pangan dan Perbaikan Kualitas Peningkatan ketersediaan Mitigasi Gangguan kesejahteraan
Aksesibilitas Konsumsi Pangan pangan melalui penguatan Terhadap Ketahanan pelaku utama
Masyarakat Terhadap dan Gizi Masyarakat kapasitas produksi DN penghasil bahan
Pangan Pangan pangan

S • Pembangunan gudang Peningkatan Kapasitas Produksi


• Penyaluran subsidi input,
T dan fasilitas pengolahan Padi • Bantuan input
• Penguatan advokasi pengamanan harga di
R pasca panen produksi bagi petani tingkat petani dan
diversifikasi konsumsi Peningkatan Produksi Pangan Lainnya
A • Fasilitasi transportasi dan pembudidaya ikan pengurangan beban resiko
T dan sistem logistik • Peningkatan Advokasi Non Beras usaha tani
dan Konsumsi Makan yang terkena bencana
E nasional • peningkatan keterampilan,
G • Pemantauan dan Ikan • Pelaksanaan asuransi dan akses terhadap sumber
Peningkatan Produksi Perikanan
I Pengendalian harga • Peningkatan peran pertanian permodalan
pangan industri dan • Pengembangan benih • Peningkatan akses dan aset
• Pembangunan pasar dan Peningkatan Layanan Jaringan Irigasi unggul dan teknologi petani dan nelayan
Pemerintah daerah
kelembagaan pasar yang adaptif terhadap terhadap lahan melalui
dalam ketersediaan distribusi hak atas tanah
• Pengendalian impor perubahan iklim
pangan melalui pangan beragam, petani dengan land reform
pemberantasan “mafia” aman, dan bergizi • Penerapan kalender terutama bagi petani
impor tanam gurem dan buruh tani.

14
IV. PERENCANAAN KEDAULATAN PANGAN
DALAM RKP 2017
4.1. PRIORITAS NASIONAL KEDAULATAN PANGAN

• Kedaulatan pangan memegang peranan strategis di dalam pembangunan nasional melalui


penyediaan pangan yang cukup, aman, beragam, dan bergizi, dan terjangkau; penciptaan
stabilitas nasional serta peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kualitas sumberdaya manusia.
•  Kenaikan pendapatan masyarakat, arus urbanisasi, dan kemajuan teknologi di bidang rantai
pasokan mengakibatkan terjadinya pergeseran pola konsumsi masyarakat dari karbohidrat ke
protein. Meskipun telah terjadi pergeseran pola konsumsi ke arah nutrisi yang lebih seimbang,
masyarakat Indonesia menghadapi tiga jenis malnutrisi, yaitu kelaparan, kekurangan gizi, dan
obesitas.
• Pembangunan kedaulatan pangan akan menyelaraskan kebijakan produksi pangan dengan
pergeseran permintaan. Dari sisi konsumsi, kebijakan pangan harus diarahkan pada perbaikan
kualitas konsumsi gizi masyarakat, ketersediaan pangan dan keterjangkauan harga pangan. Pada
sisi produksi, kebijakan harus diarahkan pada peningkatan produktivitas, diversifikasi, dan
penanganan gangguan terhadap produksi pangan. Selain itu, efisiensi rantai pasokan dan
distribusi yang didukung oleh peningkatan pendidikan dan pengetahuan di bidang pertanian
serta data yang akurat dari dari tingkat petani hingga konsumen menjadi bagian dari kebijakan
kedaulatan pangan ini.

16
4.2. PENDEKATAN TEMATIK, HOLISTIK, INTEGRATIF DAN
SPASIAL (THIS) DALAM PERENCANAAN KEDAULATAN PANGAN

 Tematik : Menuju Kedaulatan Pangan dengan penyediaan pangan yang cukup terutama dari produksi dalam negeri, aman
beragam, bergizi dan terjangkau.

 Holistik : Untuk mencapai sasaran prioritas nasional Kedaulatan Pangan, perlu fokus terhadap seluruh kebijakan,
program/kegiatan yang dapat mendukung pencapaian tema menuju kedaulatan pangan yang dilakukan oleh lintas
Kementerian/Lembaga (Kementan, Kemen PUPR, Kemen ATR BPN, Kemen LHK, Kemen Perdagangan, dan Pemerintah
Daerah)

 Integratif: Kebijakan, program dan kegiatan yang dilakukan oleh Kementerian/Lembaga yang terkait untuk mencapai
sasaran prioritas nasional kedaulatan pangan tersebut dikoordinasikan untuk direncanakan dan dilaksanakan secara
terpadu. Misal dalam pembangunan waduk dan perluasan lahan sawah baru dilakukan koordinasi untuk memadukan
kegiatan-kegiatan tersebut; kebijakan perdagangan (impor-ekspor) diintegrasikan dengan kebijakan peningkatan produksi
pangan dan perlindungan petani di dalam negeri, serta stabilisasi harga pangan di dalam negeri (kombinasi berbagai
kebijakan, program/kegiatan)

 Spasial: Lokasi untuk kegiatan-kegiatan yang direncanakan disiapkan terlebih dahulu, sehingga kegiatan-kegiatan yang
direncanakan jelas lokasinya dan setiap program/kegiatan akan mudah saling mendukung. Misalnya pembangunan sawah
baru di lokasi-lokasi yang sudah siap dukungan sumber airnya (waduk atau jaringan irigasinya), pembangunan jalan dan
pasar di lokasi-lokasi sentra produksi pertanian.
17
4.3. TEMATIK, HOLISTIK, INTEGRATIF DAN SPASIAL (THIS)
KEDAULATAN PANGAN DALAM RKP 2017 :

PRIORITAS NASIONAL DAN PROGRAM PRIORITAS

18
4.4. PROGRAM PRIORITAS PENINGKATAN MUTU PANGAN DAN KUALITAS
KONSUMSI PANGAN DAN GIZI MASYARAKAT
1

• Kementan,
• KKP,
Advokasi Diversifikasi • LIPI
Konsumsi dan
pendidikan pola makan
sehat (termasuk ikan)

4 2
1

Peningkatan Kualitas Peningkatan Mutu Peningkatan


dan Keamanan Pangan ketersediaan pangan
Pangan, Kualitas Konsumsi beragam, aman, dan
Pangan dan Gizi Masyarakat bergizi
• Kementan • Kementan,
• BPPT • Kemenperin,
• BPOM,
• BPPT

• Kementan,
• Kemenkes, Penanganan Rawan
• BPPT
Pangan dan Kurang Gizi

19
...... LANJUTAN PENINGKATAN MUTU PANGAN DAN KUALITAS KONSUMSI PANGAN, DAN GIZI MASYARAKAT

No Program/ Kementerian / Lembaga Sasaran dari Kegiatan Terpilah


Kegiatan Prioritas

1 Advokasi Diversifikasi Konsumsi dan Kementan Gerakan diversifikasi pangan masyarakat 34 provinsi.
pendidikan pola makan sehat
(termasuk ikan) Pekarangan pangan di 6 ribu desa.
KKP Gerakan makan ikan di 25 Organisasi.
LIPI Teknologi budidaya tepat guna teripang dan bioproduk nutraseutikal.

2 Peningkatan ketersediaan pangan Kementan Pertambahan areal budidaya jeruk 2.520 ha


beragam, aman, dan bergizi
BPOM Gerakan Keamanan Pangan 2.500 komunitas desa.
139 Pasar aman dari bahan berbahaya.
BPPT Teknologi produksi pangan gizi tinggi berbahan baku local
Teknologi pengolahan rumput laut untuk bahan baku pembuatan kapsul dan edible film.

Kemenperin Standar industri makanan (termasuk hasil laut dan perikanan).


3 Penanganan Rawan Pangan dan Kementan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi 35 lokasi.
Kurang Gizi
190 Kawasan mandiri pangan.
BPPT Teknologi produksi ingridien fungsional untuk peningkatan penyerapan gizi 1 prototipe hidrolisat kedelai.

Kemenkes 95 suplementasi gizi pada ibu hamil kurang energi kronik (KEK).
90 suplementasi tablet tambah darah ibu hamil.
80 makanan tambahan (PMT) bagi balita kurus.
4 Peningkatan Kualitas dan Keamanan Kementan 22 teknologi pascapanen (penanganan dan pengolahan).
Pangan
Penerapan jaminan mutu hortikultura 61 kali.
BPPT Teknologi peningkatan mutu tanaman sawit, pasca panen buah tropis, informasi gen penyandi tokoferol,
prototipe turunan sawit. 20
4.5. PROGRAM PRIORITAS PENINGKATAN PRODUKSI PADI DAN PANGAN LAINNYA
• KSP
• Kementan
• KemenBUMN,
• Kemenko Ekon
1

• Kementan,
9
Reformasi subsidi 2 • Kem PUPR
pupuk dan benih, • KLHK
pengembangan Desa Rehabilitasi dan perluasan
Mandiri Benih. Jaringan Irigasi, Rehabilitasi • Kemenko Ekon
DAS Hulu; Pembangunan • Pemda,
• Kementan Bantuan alat dan mesin waduk dan embung
• KKP pertanian/ perikanan.

• Kementan,
3
• KLHK
8
• Kementan
Peningkatan ,
2 pengetahuan dan
Optimasi dan pemulihan keterampilan
kesuburan lahan pertanian
Peningkatan Produksi
Padi dan Pangan Lain
4
7
Perbaikan • BPS
statistik • Kementan
Teknologi pertanian/
peningkatan perikanan. • KKP
produktivitas 6 5
• Kementan, pertanian.
• KKP
Pengendalian konversi
• BPPT lahan padi dan Pencetakan sawah baru • Kementan,
• BATAN sertifikasi lahan dan perluasan areal • KLHK,
• LIPI (PRONA) pangan lain • BMKG
• Pemda
• Kementan,
• Kemen ATR,
• BIG,
• Kemendagri
• Pemda
21
4.6. PROGRAM PRIORITAS KELANCARAN DISTRIBUSI PANGAN DAN
AKSES PANGAN MASYARAKAT
5

1
Pembangunan Sarana dan
• Kemendag, Prasarana serta Perbaikan
• Kementan Regulasi Perdagangan,
Retail, dan Logistik Pangan
Reformasi Bantuan • Kemenko PMK
Pangan bagi • Kemenko Ekon
Masyarakat • Kemen BUMN

3
4

• Kemenko Ekon
Kelancaran
• KemenBUMN,
• Perum BULOG Distribusi Pangan dan Akses
Pangan Masyarakat
Cadangan Pangan 2
Pemerintah

• Kemendag,
Perbaikan
• Kementan,
Mekanisme Operasi Pasar • KKP,
dan pengendalian harga • KPPU
3 pangan

Perbaikan
• Kemenko Ekon
Kebijakan impor dan tata
• Kemendag, niaga pangan
• Kementan,
• KPPU

22
4.7. PROGRAM PRIORITAS PENANGANAN GANGGUAN TERHADAP
PRODUKSI PANGAN
5

• Kementan,
Asuransi pertanian Penanggulangan
• Kemenko Ekon Bencana termasuk Banjir • Kemen
pada Daerah Irigasi • PUPR,

4
4

• Kementan,
Bantuan input Penangangan
produksi akibat bencana Gangguan terhadap Produksi
2
(Puso) Pangan

• Kementan,
Pengembangan • BMKG
3 budidaya adaptif

Penanganan dampak
Organisme Pengganggu
Tanaman (OPT)
• Kementan

23
V. PERENCANAAN KEDAULATAN PANGAN
DALAM RKP 2018
25
5.1. SASARAN UMUM PN KETAHANAN PANGAN
2014 2015 2015 2015 2016 2016 2016
SASARAN 2017 2018 2019
(baseline) (target) (realisasi) (target) (realisasi)
Padi (juta ton) 70,6 73,4 75,4 76,2 79,14**** 77,0 79,3 82,0
Jagung (juta ton) 19,1 20,3 19,6 21,4 23,16**** 22,4 23,4 24,1

Gula (juta ton) 2,6 2,97 2,45 3,27 2,34**** 3,0 3,2 3,8

Garam (juta ton) 2,5 3,3 2,9 3,6 0,1 3,8 4,1 4,5

Daging Sapi (juta ton) 0,45 0,46 0,42 0,59 0,44**** 0,64 0,71 0,76

Ikan (juta ton) 10,6 13,6 10,8 14,8 11,57 16,0 17,3 18,8

Bawang 1,23 1,23 1,17 1,23 1,37

Cabe 1,87 1,91 1,85 1,9 2,23

** Angka Tahunan
*** Angka Sementara
**** Perkiraan Capaian Produksi, Kementan 2016

25
26
5.2. SASARAN UMUM PN KETAHANAN PANGAN

2014 2015 2015 2015 2016 2016 2016


SASARAN 2017 2018 2019
(baseline) (target) (realisasi) (target) (realisasi)

Pembangunan dan Peningkatan Jaringan 8,9


irigasi air permukaan, air tanah dan rawa (kumulatif sd 0,098 0,178 0,098 0,051 0,079 0,03 0,22
(Juta ha) 2014)

Rehabililtasi jaringan irigasi permukaan, air 2,71 Pusat: 0,45 Pusat: 0,28 3,01
0,21** 0,63** 0,72** 0,93**
tanah dan rawa (Juta ha) (2010-2014) DAK: 0,99 DAK: 0,94 (2015-2019)
189,75 (kum 304,75
Pembangunan irigasi tambak (Ribu ha) 4,45 4,2 2,4 1,85 1,7 1,7
sd 2014) (2015-2019)
Pembangunan waduk (groundbreaking) 16 13 13 8 8 9 11 49

Pembangunan waduk lanjutan (on-going) 16 16 11 11 30 38 41

Waduk selesai dibangun 11 5 5 2 2 3 8 28

** Angka Tahunan
5.3. TEMATIK PRIORITAS NASIONAL KETAHANAN PANGAN
DALAM RKP 2018
KEGIATAN 1
PRIORITAS PROGRAM Peningkatan
PRIORITAS Produksi
Pangan
Pembangunan dan rehabilitasi Peningkatan Produksi Padi dan Jagung
jaringan irigasi

Pembangunan dan Rehabilitasi Peningkatan Produksi Gula dan Garam


bendungan dan embung
Peningkatan Produksi Daging sapi dan
Ikan
Perbaikan Data Statistik Pangan
Ketahanan Peningkatan Produksi Hortikultura:

Sarana pasca panen Pangan Cabai Rawit dan Merah, Bawang


Merah, Jeruk, Mangga

Sarana dan prasarana distribusi


pangan dan pertanian di 34
provinsi
Sarana dan prasarana
peningkatan konsumsi pangan
di 34 provinsi 2
Pembangunan
Alat dan mesin pertanian
Sarana dan
Prasarana PRIORITAS
Perluasan lahan pertanian Pertanian NASIONAL

27
5.4. SASARAN KEGIATAN PRIORITAS DAN SEBARAN LOKASI PADA
PROGRAM PRIORITAS PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN
No Kegiatan Prioritas Sasaran/Indikator Lokasi
1. Peningkatan produksi padi Budidaya padi 1,6 juta hektar; Perbanyakan benih sumber padi 294 15 propinsi sentra produksi
hektar padi
2. Peningkatan produksi jagung Budidaya jagung 4 juta hektar; Perbanyakan benih sumber jagung 93 10 propinsi sentra produksi
hektar jagung
3. Peningkatan produksi gula Pengembangan tanaman tebu 15 ribu hektar; Penyediaan benih 9 propinsi sentra produksi
perkebunan 588 hektar tebu
4. Peningkatan produksi daging Optimalisasi reproduksi 3 juta ekor; Hijauan pakan ternak 7 ribu 13 sentra/kawasan sapi
sapi hektar; Pengamanan penyakit hewan 7,3 juta dosis potong

5. Peningkatan produksi ikan 1048 unit kapal perikanan termasuk di wilayah perbatasan; 2.990 Ikan: 11 WPP dan 34 propinsi,
dan garam unit alat penangkap ikan dan alat bantu penangkapan ikan; 10 Garam: 6 propinsi
kawasan budidaya yang dilakukan penataan; 200 kelompok
masyarakat yang menerima bantuan mesin pakan mandiri; 15 unit
cold storage; 1.200 ha lahan garam dan 12 unit sarana niaga garam
rakyat; 700.000 hektar kawasan konservasi baru yang
ditetapkan/dicadangkan 

6. Peningkatan produksi Kawasan bawang merah 6.550 ha; kawasan cabai 10.450 ha; benih Daerah sentra hortikultura
hortikultura bawang merah 3.008 ton; benih cabai 10 juta batang; kawasan jeruk
3.460 ha; benih jeruk 1 juta batang; kawasan buah lainnya 11.000 ha;
benih buah lainnya 2,1 juta batang
5.5. SASARAN KEGIATAN PRIORITAS DAN SEBARAN LOKASI PADA
PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA
No Kegiatan Prioritas PERTANIANSasaran Lokasi
1. Pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi Pembangunan jaringan irigasi: 30 ribu ha, 34 propinsi
rehabilitasi jaringan irigasi: 100 ribu ha.
2. Pembangunan dan rehabilitasi bendungan dan embung Waduk: ground breaking 11, on going 36, 34 propinsi
pembangunan embung dan sumber air untuk
pertanian: 3.000, PUPR: 23 unit.
3. Perbaikan data statistik pangan Survey tanaman pangan: 151.380 ubinan, survey 34 propinsi
konversi gabah ke beras untuk 27.501 sampel:
27.501 sampel, kerangka sampel area: 21.845
segmen; kajian stok sumber daya perikanan di 11
wilayah pengelolaan perikanan (WPP) NRI; kajian
stok sumber daya perikanan di 6 Perairan Umum
Daratan (PUD)

4. Pembangunan sarana pasca panen Cold storage 2 unit hortikultura dan 15 unit 49 kab/kota
perikanan; revitalisasi 49 penggilingan padi
5. Pembangunan sarana dan prasarana distribusi pangan Pembangunan 285 unit pasar rakyat 34 propinsi
dan pertanian
6. Pembangunan sarana dan prasarana konsumsi pangan Pemberdayaan pekarangan Pangan 3.000 desa 34 propinsi
sehat
7. Pembangunan alat dan mesin pertanian Penyaluran alsin pertanian 40.000-50.000 unit Di wilayah yang belum jenuh
bantuan alsintan
8. Perluasan lahan pertanian Cetak sawah 80.000 ha Prioritas luar jawa dan bali
5.6. HIGHLIGHT PRIORITAS NASIONAL KETAHANAN PANGAN
- PEMBANGUNAN SARANA & PRASARANA PERTANIAN -
Sasaran Prioritas :Pembangunan jaringan irigasi: 30 ribu ha, rehabilitasi jaringan irigasi: 100 ribu ha.

30
VI. KONDISI PANGAN JAWA TENGAH
PRODUKSI PANGAN UTAMA DI JAWA TENGAH

DATA PRODUKSI PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH (Sumber: Pusdatin • Poduksi padi selama 5
Kementan) tahun (2010-2015)
12 350 meningkat 8,9% atau rata-
rata meningkat 1,8% per
10
300 tahun. Produksi jagung
hanya meningkat sedikit
(AXIS KANAN)
250 3,2%, tebu 7,4%.
8
Sedangkan kedelai
200 menurun 30,9%.

Ribu Ton
Juta Ton

6 (AXIS KANAN)

150 • Upaya peningkatan


4 penyediaan pangan di Jawa
100 Tengah hanya bisa
dilakukan dengan
2
50 peningkatan produktivitas
karena perluasan areal
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015
0 sangat sulit.
PRODUKTIVITAS TANAMAN PANGAN UTAMA
DI JAWA TENGAH
DATA PRODUKTIVITAS PANGAN JAWA TENGAH (Sumber: Pusdatin
• Produktivitas padi selama 6
Kementan) tahun (2009-2015) meningkat
7 7,1% atau rata-rata meningkat
1,2% per tahun. Produktivitas
6 jagung meningkat cukup besar
28,3% atau rata-rata 4,7% per
5 tahun. Produktivitas tebu
meningkat lebih kecil 12,5%
4 atau rata-rata 2,1% per tahun.
Sedangkan produktivitas
Ton/Ha

3 kedelai menurun 7,3%.

2 • Khusus untuk kedelai perlu


diindentifikasi permasalahan
1 yang menyebabkan penurunan
produksi dan
0
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
produktivitasnya.
PRODUKTIVITAS TANAMAN PANGAN UTAMA
DI JAWA TENGAH
DATA LUAS PANEN PANGAN JAWA TENGAH (Sumber: Pusdatin • Selama 5 tahun (2010-2015)
Kementan) penambahan luas panen padi sekitar
2.0 120 80 ribu ha atau meningkat 4,4% atau
0,89% per tahun. Sedangkan luas
1.8
panen jagung, kedelai dan tebu
100
1.6 menurun. Luas panen jagung
1.4
menurun 90 ribu ha. Luas panen
80
kedelai menurun 43,5 ribu ha, dan
1.2
tebu menurun 1.400 ha.

Ribu Hektar
Juta Hektar

1.0 60 • Penurunan luas panen tersebut bisa


0.8
berarti juga terjadi penurunan luas
40
baku atau penurunan indeks
0.6 pertanaman (IP).
0.4 • Hal tersebut menunjukkan kepada
20
kita bahwa kondisi penyediaan
0.2
pangan di Jawa Tengah memerlukan
0.0
2010 2011 2012 2013 2014 2015
0 perhatian yang besar.
SENTRA PRODUKSI PANGAN DI JAWA TENGAH TAHUN 2015
CILACAP

GROBOGAN GROBOGAN

DEMAK

LAINNYA LAINNYA
PATI
WONOGIRI

SRAGEN

BLORA

KENDAL
DEMAK

PATI
LAINNYA
GROBOGAN

LAINNYA

SRAGEN
KLATEN

KEBUMEN
TEGAL REMBANG
BLORA
WONOGIRI BLORA

Sumber: Badan Pusat Statistik Jawa Tengah


TERIMA KASIH
pertanian@bappenas.go.id

36
LAMPIRAN
4.4. PROGRAM PRIORITAS PENINGKATAN MUTU PANGAN DAN KUALITAS
KONSUMSI PANGAN DAN GIZI MASYARAKAT
1

• Kementan,
• KKP,
Advokasi Diversifikasi • LIPI
Konsumsi dan
pendidikan pola makan
sehat (termasuk ikan)

4 2
1

Peningkatan Kualitas Peningkatan Mutu Peningkatan


dan Keamanan Pangan ketersediaan pangan
Pangan, Kualitas Konsumsi beragam, aman, dan
Pangan dan Gizi Masyarakat bergizi
• Kementan • Kementan,
• BPPT • Kemenperin,
• BPOM,
• BPPT

• Kementan,
• Kemenkes, Penanganan Rawan
• BPPT
Pangan dan Kurang Gizi

38
...... LANJUTAN PENINGKATAN MUTU PANGAN DAN KUALITAS KONSUMSI PANGAN, DAN GIZI MASYARAKAT

No Program/ Kementerian / Lembaga Sasaran dari Kegiatan Terpilah


Kegiatan Prioritas

1 Advokasi Diversifikasi Konsumsi dan Kementan Gerakan diversifikasi pangan masyarakat 34 provinsi.
pendidikan pola makan sehat
(termasuk ikan) Pekarangan pangan di 6 ribu desa.
KKP Gerakan makan ikan di 25 Organisasi.
LIPI Teknologi budidaya tepat guna teripang dan bioproduk nutraseutikal.

2 Peningkatan ketersediaan pangan Kementan Pertambahan areal budidaya jeruk 2.520 ha


beragam, aman, dan bergizi
BPOM Gerakan Keamanan Pangan 2.500 komunitas desa.
139 Pasar aman dari bahan berbahaya.
BPPT Teknologi produksi pangan gizi tinggi berbahan baku local
Teknologi pengolahan rumput laut untuk bahan baku pembuatan kapsul dan edible film.

Kemenperin Standar industri makanan (termasuk hasil laut dan perikanan).


3 Penanganan Rawan Pangan dan Kementan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi 35 lokasi.
Kurang Gizi
190 Kawasan mandiri pangan.
BPPT Teknologi produksi ingridien fungsional untuk peningkatan penyerapan gizi 1 prototipe hidrolisat kedelai.

Kemenkes 95 suplementasi gizi pada ibu hamil kurang energi kronik (KEK).
90 suplementasi tablet tambah darah ibu hamil.
80 makanan tambahan (PMT) bagi balita kurus.
4 Peningkatan Kualitas dan Keamanan Kementan 22 teknologi pascapanen (penanganan dan pengolahan).
Pangan
Penerapan jaminan mutu hortikultura 61 kali.
BPPT Teknologi peningkatan mutu tanaman sawit, pasca panen buah tropis, informasi gen penyandi tokoferol,
prototipe turunan sawit. 39
4.5. PROGRAM PRIORITAS PENINGKATAN PRODUKSI PADI DAN PANGAN LAINNYA
• KSP
• Kementan
• KemenBUMN,
• Kemenko Ekon
1

• Kementan,
9
Reformasi subsidi 2 • Kem PUPR
pupuk dan benih, • KLHK
pengembangan Desa Rehabilitasi dan perluasan
Mandiri Benih. Jaringan Irigasi, Rehabilitasi • Kemenko Ekon
DAS Hulu; Pembangunan • Pemda,
• Kementan Bantuan alat dan mesin waduk dan embung
• KKP pertanian/ perikanan.

• Kementan,
3
• KLHK
8
• Kementan
Peningkatan ,
2 pengetahuan dan
Optimasi dan pemulihan keterampilan
kesuburan lahan pertanian
Peningkatan Produksi
Padi dan Pangan Lain
4
7
Perbaikan • BPS
statistik • Kementan
Teknologi pertanian/
peningkatan perikanan. • KKP
produktivitas 6 5
• Kementan, pertanian.
• KKP
Pengendalian konversi
• BPPT lahan padi dan Pencetakan sawah baru • Kementan,
• BATAN sertifikasi lahan dan perluasan areal • KLHK,
• LIPI (PRONA) pangan lain • BMKG
• Pemda
• Kementan,
• Kemen ATR,
• BIG,
• Kemendagri
• Pemda
40
...... LANJUTAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI DAN PANGAN LAIN
No Program/ Kementerian / Lembaga Sasaran dari Kegiatan Terpilah
Kegiatan Prioritas

1 Reformasi subsidi pupuk dan benih, Kementan Penyaluran 9,6 juta ton pupuk bersubsidi.
pengembangan Desa Mandiri Benih.
Pembangunan 200 Desa Mandiri Benih .
Penyiapan data petani penerima subsidi pertanian.
KemenBUMN 1 rumusan Inpres reformasi kebijakan subsidi pupuk.
Kemenko Ekon rekomendasi kebijakan pupuk, benih, dan pengembangan Desa Mandiri Benih
2 Rehabilitasi dan perluasan jaringan irigasi, Kementan Rehabilitasi dan pembangunan jaringan irigasi tersier 300 ribu ha.
rehabilitasi DAS hulu, pembangunan waduk dan
embung. KemenPUPR Pembangunan bendungan/waduk 38 waduk.
Pembangunan 77 ribu ha jaringan irigasi baru.
Rehabilitasi 218 ribu jaringan irigasi.
Pembangunan 222 embung.
KLHK Rehabilitasi hutan dan lahan di hulu DAS prioritas dan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 15.000 ha.

Pembangunan dam pengendali 30 unit, dam penahan 16 ribu unit dan gullyplug 32 ribu unit.

Kemenko Ekon rekomendasi kebijakan pembangunan dan rehabilitasi infrastuktur jaringan irigasi
3 Peningkatan pengetahuan dan keterampilan Kementan Fasilitasi 100 Unit Pusa Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S)
pertanian
Sertifikasi Profesi 1.750 orang tenaga kerja bidang pertanian
Fasilitasi 50.000 penyuluhan di 20.000 wilayah kerja penyuluhan pertanian
Bantuan Praktek 18.485 siswa SMK-PP
4 Perbaikan statistik pertanian/perikanan. Kementan, KKP, BPS Perbaikan statistik pertanian, meliputi: fokus statistik produksi, konsumsi, stok, biaya usahatani dan harga.

Penggunaan teknologi yang tepat dalam perbaikan statistik.

41
No Program/ Kementerian / Lembaga Sasaran dari Kegiatan Terpilah
Kegiatan Prioritas

5 Pencetakan sawah baru dan Kementan Cetak sawah 144 ribu ha.
perluasan areal pangan lain
Pencadangan kawasan hutan untuk pencetakan sawah baru dan areal pangan lainnya 1 juta ha.
Perluasan areal budidaya kedelai 400 ribu ha, tebu 35 ribu ha, cabai 15 ribu ha, bawang merah 5 ribu ha, dan sagu 1,7 ribu ha.

BMKG 18 Provinsi menerima layanan informasi iklim dengan tingkat akurasi 65%-75%
1 model prakiraan iklim dengan resolusi 10 Km
KLHK Peta arahan kawasan hutan yang dicadangkan untuk pencetakan 1 juta Ha sawah baru dan areal pangan lainnya

6 Pengendalian konversi lahan padi dan Kementan Pra-sertifikasi 80 ribu persil tanah petani.
sertifikasi lahan (PRONA) 283 dokumen review audit lahan.
BIG IGT verifikasi luas baku sawah di 16 provinsi sentra produksi padi.
Kemdagri Integrasi KP2B dan LP2B ke dalam RTRW di 9 provinsi.
KemenATR Bimbingan Teknis penyusunan/peninjauan kembali RTRW
7 Teknologi peningkatan produktivitas Kementan Intensifikasi padi 4,6 juta ha, jagung hibrida 1,5 juta ha, dan kedelai 300 ribu ha.
pertanian.
Penanaman padi organik 4 ribu ha.
Desa pertanian organik: 100 desa buah/florikultura, 150 desa sayuran/tanaman obat, dan 150 desa berbasis perkebunan.

BPPT Prototipe komoditas perikanan dan pakan sapi


BATAN binaan yang dikembangkan menjadi Agro Techno Park
KKP Perbenihan ikan
LIPI Jumlah daerah implementasi dan produksi bibit
8 Optimasi dan pemulihan kesuburan Kementan Pemanfaatan Lahan Rawa/Gambut Terpadu 5.000 ha.
lahan
Teknologi pemulihan kesuburan lahan ex. Pertambangan 18 unit.
KLHK Pemanfaatan lahan di bawah tegakan hutan (agroforestry) 100 ribu ha.
9 Bantuan alsin pertanian/perikanan. Kementan Tersalurnya 83.025 Unit alat dan mesin.
42
4.6. PROGRAM PRIORITAS KELANCARAN DISTRIBUSI PANGAN DAN
AKSES PANGAN MASYARAKAT
5

1
Pembangunan Sarana dan
• Kemendag, Prasarana serta Perbaikan
• Kementan Regulasi Perdagangan,
Retail, dan Logistik Pangan
Reformasi Bantuan • Kemenko PMK
Pangan bagi • Kemenko Ekon
Masyarakat • Kemen BUMN

3
4

• Kemenko Ekon
Kelancaran
• KemenBUMN,
• Perum BULOG Distribusi Pangan dan Akses
Pangan Masyarakat
Cadangan Pangan 2
Pemerintah

• Kemendag,
Perbaikan
• Kementan,
Mekanisme Operasi Pasar • KKP,
dan pengendalian harga • KPPU
3 pangan

Perbaikan
• Kemenko Ekon
Kebijakan impor dan tata
• Kemendag, niaga pangan
• Kementan,
• KPPU

43
..... LANJUTAN KELANCARAN DISTRIBUSI PANGAN DAN AKSES PANGAN

No Program/ Kementerian / Lembaga Sasaran dari Kegiatan Terpilah


Kegiatan Prioritas

1. Reformasi Bantuan Pangan bagi Masyarakat. Kemenko PMK 2 rumusan kebijakan/Inpres reformasi Rastra.
Kemen BUMN 1 rumusan kebijakan BUMN untuk bantuan pangan.
Kemenko Ekon Penyiapan mekanisme penyaluran program bantuan pangan.
2. Perbaikan Mekanisme Operasi Pasar dan Kementan Lumbung pangan masyarakat 1.850 unit.
pengendalian harga pangan
Pengembangan 950 unit Usaha Pangan Masyarakat (PUPM)/Toko Tani Indonesia (TTI).
Model Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat pada 403 gabungan kelompok tani.
Kemendag Pengembangan sistem informasi harga yang real time dan continue.
Memperpendek mekanisme operasi pasar pangan.
KKP Sistem informasi pemasaran hasil kelautan dan perikanan 1 paket.
KPPU kajian terkait pencegahan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat di sektor strategis

3. Perbaikan Kebijakan impor dan tata niaga Kemendag 4 aturan impor pangan yang harmonisasi dengan kebijakan pangan nasional.
pangan
Kementan Akreditasi 6 Laboratorium Pemeriksaan/Pengujian Komoditas yang akan dilalulintaskan.
KPPU Peningkatan transparansi kebijakan impor pangan.
Kemenko Ekon Perubahan kebijakan impor pangan menjadi pendekatan tarif untuk beberapa komoditas.

4. Cadangan Pangan Pemerintah Kemenko Ekon Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan cadangan pangan.

Kemen BUMN Rumusan kebijakan untuk BUMN dalam rangka menduk ung peningkatan cadangan pangan.

5. Pembangunan Sarana dan Prasarana serta Kemendag Revitalisasi 272 Pasar Rakyat.
Perbaikan Regulasi Perdagangan, Retail, dan
Logistik Pangan Kementan Pembangunan 33 unit Bangsal Pascapanen.
Pembangunan 5 unit Cold Storage Hortikultura.
44
4.7. PROGRAM PRIORITAS PENANGANAN GANGGUAN TERHADAP
PRODUKSI PANGAN
5

• Kementan,
Asuransi pertanian Penanggulangan
• Kemenko Ekon Bencana termasuk Banjir • Kemen
pada Daerah Irigasi • PUPR,

4
4

• Kementan,
Bantuan input Penangangan
produksi akibat bencana Gangguan terhadap Produksi
2
(Puso) Pangan

• Kementan,
Pengembangan • BMKG
3 budidaya adaptif

Penanganan dampak
Organisme Pengganggu
Tanaman (OPT)
• Kementan

45
........ LANJUTAN FASILITASI PENANGANAN GANGGUAN TERHADAP PRODUKSI PANGAN

No Program/ Kementerian / Lembaga Sasaran dari Kegiatan Terpilah


Kegiatan Prioritas

1. Penanggulangan Bencana termasuk Banjir Kemen PUPR Pembangunan sarana dan prasarana pengendali banjir di sentra produksi pangan 71,8 km.
pada Daerah Irigasi
Rehabilitasi tanggul pengaman banjir 57,2 km.
2. Pengembangan budidaya adaptif Kementan Kalender tanam 5 sistem informasi.
15 varietas unggul baru padi, jagung, kedelai, serealia dan akabi.
6 formula dan produk pertanian ramah lingkungan.
10 rekomendasi kebijakan responsif dan antisipatif isu-isu aktual pembangunan pertanian.

Pelatihan SLI untuk penyuluh pertanian 1000 Penyuluh.


BMKG Informasi iklim untuk pertanian di 33 Provinsi.
3. Penanganan dampak Organisme Pengganggu Kementan Model Pengendalian Hama Terpadu (PHT) 16.750 ha.
Tanaman (OPT)
Gerakan pengendalian OPT 482 Kali.
16 rekomendasi dampak perubahan iklim.
119 unit fasilitas laboratorium dan klinik PHT.
763 ribu sertifikat pencegahan masuk dan menyebarnya hama penyakit yang merusak dan menggagalkan peningkatan
produksi pangan.
1650 orang di 33 provinsi (kecuali DKI Jakarta) mengikuti Sekolah Lapang Iklim Pangan

4. Bantuan input produksi akibat bencana (Puso) Kementan Penanganan Dampak Perubahan Iklim (DPI) 350 ha.

5. Asuransi pertanian Kementan Perlindungan terhadap resiko gagal panen melalui asuransi pertanian 1,5 juta ha.

Kemenko Ekon Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan bisnis strategis, penguatan daya saing dan sinergi, penguatan kinerja, penciptaan
pertumbuhan berkelanjutan Badan Usaha Milik Negara di sektor jasa keuangan, jasa survei dan konsultan
46
KONDISI UMUM: KOMODITAS PANGAN (PADI, JAGUNG)

Neraca Beras, 2010-2015


• Produksi naik dari 37,4 juta ton (2010)
45
40 menjadi 42,4 juta ton (2015) atau 2,5
35 %/tahun.
30
• Konsumsi naik.
Juta ton

25
20
15 • Neraca secara statistik surplus (sekitar
10
5
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Padi 9,2 juta ton 2015).
• Harga relatif mahal dan cenderung naik.
Produksi Konsumsi Surplus/defisit Impor*

Neraca Jagung, 2010-2015


• Produksi naik dari 17,4 juta ton (2010)
20
18 menjadi 19,6 juta ton (2015) atau
16
14 0,3%/tahun .
12
• Konsumsi naik (jika diperhitungkan
Juta ton

10
8
6
kebutuhan pakan, konsumsi akan
4 melebihi kemampuan produksi).
2
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 Jagung • Neraca untuk konsumsi langsung
surplus. Bila memperhitungkan
Produksi Konsumsi Surplus/defisit Impor
kebutuhan untuk pakan, neraca defisit.
Sumber: BPS (Susenas, Produksi Padi-Palawija)
47
KONDISI UMUM: KOMODITAS PANGAN (DAGING)

Neraca Daging Sapi, 2010-2015


800 • Produksi naik dari 190 ribu ton (2010) menjadi 460
600 ribu ton (2014), tetapi pada 2015 menurun (menjadi
400 416 ribu ton) atau naik 23,8%/tahun
200 • Konsumsi naik (seiring jumlah penduduk dan tingkat
0 kesejahteraan).
2010 2011 2012 2013 2014 2015
-200 • Neraca defisit, sekitar 238 ribu ton (2015).
-400 Daging • Harga relatif mahal.
Produksi
Surplus/defisit
Konsumsi
Impor
Sapi • Impor naik, dari 90,1 ribu ton (2010) menjadi 238 ribu
ton (2015)

Neraca Ikan, 2010-2015


12,000,000
• Produksi naik dari 7,7 juta ton (2010) menjadi 10,9 juta
10,000,000 ton (2015) atau naik 7,1%/tahun.
8,000,000 • Produksi didominasi oleh hasil tangkapan.
6,000,000 • Konsumsi naik (tingkat kesejahteraan, bahan baku
4,000,000 Ikan industri, dan ekspor).
• Neraca surplus.
2,000,000
-
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Produksi Konsumsi Surplus/Defisit Impor Ekspor

Sumber: KemTAN dan KemKP 48


KONDISI UMUM: KOMODITAS PANGAN (GULA DAN GARAM)

Neraca Gula, 2010-2015


7
6
• Produksi GKP dan GKR sedikit naik.
5
4 • Konsumsi naik.
3 • Produksi Gula Kristal Putih (GKP): untuk konsumsi langsung
2 masyarakat.
1
• Gula Kristal Rafinasi (GKR): untuk konsumsi industri, terutama
0
-1
2010 2011 2012 2013 2014 2015 industri makanan dan minuman.
• Neraca defisit GKP 430 ribu ton 2015.
-2
Produksi GKP (Juta Ton) Produksi GKR (Juta Ton) Produksi Total (Juta Ton) Gula
Konsumsi GKP (Juta Ton) Konsumsi GKR (Juta Ton) Konsumsi Total (Juta Ton)
Surplus/Defisit (Juta Ton)

Neraca Garam 2010-2014


5000000 • Produksi fluktuatif (tergantung musim). Produksi 2016
4000000 diperkirakan rendah (sekitar 0,1 juta ton dari target 3 juta
3000000
ton).
2000000 • Neraca defisit sekitar 1,4 juta ton (2014).
1000000 • Impor relatif besar, sekitar 2,3 juta ton (2014)
0 • Konsumsi naik (sekitar 3-5%/tahun).
-1000000
2010 2011 2012 2013 2014
Garam
-2000000
-3000000
Produksi Surplus/defisit Impor Ekspor

Sumber: KemTAN dan KemKP


49
KONDISI UMUM: HARGA PANGAN

Perkembangan harga beras 2012-2016 (USD/ton) Harga pangan sehat di Jakarta lebih mahal daripada
Singapura (negara non-pertanian)

70% lebih mahal daripada di negara-


negara Sungai Mekong. Harga buah dan sayuran di luar Jawa lebih mahal, khususnya di
Kawasan Timur Indonesia.

50

Anda mungkin juga menyukai