PESISIR
Oleh :
Ir. Suyatno, M.Kes
Hp. 08122815730
Email: suyatno.undip@gmail.com
IG: @suyatno_H_utomo
• Meliputi:
– Laut : air laut dan terumbu karang (coral reefs)
• Penangkapan dan budidaya ikan, budidaya ganggang laut
– Pesisir:
• Pantai : pasar/pelelangan ikan, pemukiman, wisata
• Tambak : budidaya ikan, garam
• Mangrove : hutan mangrove
Setiap daerah pesisir pantai memiliki potensi perikanan yang
cukup baik untuk dikembangkan sumber pangan/protein
Aspek Ekonomi
Lingkungan pemukiman
– Kondisi lingkungan pemukiman masyarakat pesisir,
khususnya nelayan masih belum tertata dengan
baik dan terkesan kumuh.
– Risiko: penyakit infeksi tinggi
Nilai dan Arti Penting Pesisir bagi
Masyarakat
• Pertama, secara sosial ekonomi wilayah pesisir
dan laut memiliki arti penting karena:
a. sekitar 140 juta (60%) penduduk Indonesia
hidup di wilayah pesisir (dengan
pertumbuhan rata-rata 2% per tahun)
b. sebagian besar kota (baik propinsi dan
kabupaten) terletak di kawasan pesisir
c. kontribusi sektor kelautan terhadap PDB
nasional sekitar 20,06% pada tahun 1998
d. industri kelautan (coastal industries) menyerap
lebih dari 16 juta tenaga kerja.
• Kedua, secara biofisik, wilayah pesisir dan laut Indonesia
memiliki arti penting karena:
a. Indonesia memiliki garis pantai terpanjang di dunia setelah
kanada, yaitu sekitar 81.000 km (13,9 % dari panjang pantai
dunia)
b. Sekitar 75 % dari wilayahnya merupakan wilayah perairan
(sekitar 5, juta km2 termasuk ZEE)
c. Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia
dengan jumlah pulau sekitar 17.508 pulau
d. Dalam wilayah tersebut terkandung potensi kekayaan dan
keaneka ragaman sumberdaya alamnya yang terdiri atas
potensi sumberdaya alami pilih (renewable resources) seperti
perikanan, ekosisten mangrove, ekosistem terumbu karang,
maupun potensi sumberdaya ala tidak pulih (non renewable
resources) seperti migas, mineral atau bahan tambang lainnya
serta jasa-jasa lingkingan (environmental services), seperti
peristiwa ahari industry maritime dan jasa transportasi.
Penyebab Masalah Gizi
(UNICEF 1988)
1. Penyebab langsung
– Makanan/konsumsi
– penyakit
2. Penyebab tidak langsung
Ada 3 penyebab tidak langsung yang menyebabkan gizi kurang yaitu :
– Ketahanan pangan keluarga yang kurang memadai.
– Pola pengasuhan anak kurang memadai
– Pelayanan kesehatan dan lingkungan kurang memadai (penyediaan air bersih dan
sarana pelayanan kesehatan dasar)
Ketiga faktor tersebut berkaitan dengan tingkat pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan
keluarga.
3. Pokok masalah di masyarakat
Kurangnya pemberdayaan keluarga dan kurangnya pemanfaatan sumber daya masyarakat
berkaitan dengan berbagai faktor langsung maupun tidak langsung.
4. Akar masalah
meningkatnya pengangguran, inflasi dan kemiskinan yang disebabkan oleh krisis ekonomi,
politik dan keresahan sosial
Gambar 2.1. Kerangka Pikir Penanganan Masalah Gizi
(Sumber: World Bank 2011, diadaptasi dari UNICEF 1990 & Rue 2008 dan
disesuaikan dengan kondisi Indonesia)
Referensi
• IOC/UNESCO, IMO, FAO, UNDP (2011): A Blueprint for Ocean and Coastal Sustainability.
• UNEP (2006): Ecosystems and Biodiversity in Deep Waters and High Seas.
• IMO (2012): International Shipping Facts and Figures: Information Resources on Trade, Safety, Security,
Environment.
• Secretariat of the Convention on Biological Diversity (2012): Booklet: Biodiversity for Development and
Poverty Alleviation.
• FAO (2012): The State of World Fisheries and Aquaculture.
• FAO (2012): The State of Food Insecurity in the World.
• Millennium Ecosystem Assessment Series (2005): Ecosystems and Human Well-Being: Current state and
trends.
• Kracht, Uwe & Schulz Manfred, 1999. Food Security and Nutrition: The Global Challenge, edited by
https://books.google.co.id/books?id=R9cNn_qqJoUC&pg=PA682&lpg=PA682&dq=nutrition+for+coastal+d
evelopment&source=bl&ots=uUtQLPg7jM&sig=xrChTsWKEaOhvBuXMRlGkFwoY6o&hl=en&sa=X&redir_es
c=y#v=onepage&q=nutrition%20for%20coastal%20development&f=false
• TST Issues Brief: Oceans and Seas The Technical Support Team (TST) is co-chaired by the Department of
Economic and Social Affairs and the United Nations Development Programme. Preparation of this issues
brief has been co-led by DESA, ESCAP, FAO, UNDP, UNEP, UNESCO-IOC, World Bank, with contributions
from CBD Secretariat, IAEA, ILO, IMO, OLA/DOALOS, OSAA, UNOOSA, UN Women, WMO and
WTO.https://sustainabledevelopment.un.org/content/documents/12465DESA_2311TST%20Issues%20Brie
f%20Oceans%20and%20Seas.pdf