PANGAN
Mukson
Dosen PS. Agribisnis FPP UNDIP
mukson.fapetundip@gmail.com
Pendahuluan
Pangan dan Gizi
PRODUKSI
PERTANIAN
RENDAH
KAPASITAS
KERJA
RENDAH
CARA BERTANI
KURANG BAIK
KONDISI
KEHIDUPAN
MISKIN
PENDAPATAN
RENDAH
GIZI KURANG
KONSUMSI
PANGAN
RENDAH
Pemberdayaan Petani dalam Rangka
Pemantapan Ketahanan Pangan
Ketahanan pangan tidak hanya mencakup
Perlu memperhatikan :
1. Aspek lingkungan
2. aspek sosial
Peluang2 inovatif dan ekonomi (
Bagi petani, buruh tani, pengambil kebijakan,
stakeholder lain dlm sistem pangan)
Ketakterjaminan/Kerawanan Pangan :
adalah suatu keadaan dimana penduduk tidak
mampu memenuhi kebutuhan pangan (rawan
pangan)
Macam ketakterjaminan pangan :
1) Bersifat kronis/terus menerus (chronical
food insecurity), penyebab : rendahnya
kualitas SDA/fisik, letak geografis, dan daya
beli rendah (faktor sosekbud). Penanganan :
perbaikan sarana dan prasarana wilayah. 2)
Bersifat sementara/transitory, penyebab
bencana alam, gagal produksi/puso, kenaikan
harga pangan yg sulit dijangkau. Penanganan :
operasi pasar, bantuan makanan.
U x 365
F = faktor koreksi u/pakan, kehilangan, industri
O = produksi (ton), T = faktor koreksi untuk
bibit, L = luas tanam (Ha), V = nilai konversi
gabah ke beras = 0,68, B = bagian dpt dimakan,
E = kandungan energi, U = jumlah penduduk,
10.000 = ton dalam 100 gram, 365 = jumlah
hari dlam 1 tahun.
Bibit
(kg/ha)
Ternak
(%)
Kehilang
an ( %)
Industri
(%)
Padi
43,45
2,0
5,0
0,0
Jagung
31,43
6,0
5,0
7,0
Ubi kayu
0,0
2,0
13,0
3,0
Ubi jalar
0,0
2,0
10,0
0,0
Profil
Potensi
Pangan
Setempat
Pola
Pengembangan
Potensi
Pangan
Setempat
Ketahanan
Pangan
Daerah
Ketahanan
Pangan
Nasional
Pola Pengembangan
Faktor Intern
Sumber Budaya
Manusia
Sumberdaya
Alam
Kapasitas Produksi
& Pola Konsumsi
Potensi Pangan
Intensifikasi
Ekstensifikasi
Diversifiksi
Agroindustri
1. Pengertian :
Pola Konsumsi Pangan adalah pola konsumsi
pangan yg.dapat menggambarkan ragam/jenis
dan jumlah pangan yg. dikonsumsi oleh
seseorang/keluarga/ masyarakat dg. berbagai
faktor yg. mempengaruhi (sosial, ekonomi,
budaya dan lingkungan). dilakukan berulang
Food Habits. Contoh : Pola Pangan Pokok
penduduk, dpt berbeda untuk berbagai wilayah.
2. Teknik Penilaian Konsumsi Pangan : ada 3, yaitu
: a) secara kualitatif dan b) secara kuantitatif.
Dan c)gabungan kualitatif dan kuantitatif
Mengukur Tingkat
Konsumsi Zat Gizi Pangan
KGij = (BPij /100) x Gij x (BDDj)
KGij = konsumsi zat gizi i dari pangan j
BPj = berat pangan/makanan j yg
dikonsumsi (gram)
Gij = kandungan zat gizi I dari pangan j
BDDj = bagian dapat dimakan pangan j
Cat. Gunakan DKBM = daftar komposisi
bahan makanan u/ melihat data
kandungan zat gizi dan data BDDj
Sistem Sosial
Ekonomi - Politik
Pendap
atan
Karakteristik
Fisiologic
Pengeta
huan
Gizi
Pekerja
an
Pendidi
kan
Struktur
Rumah
Tangga
Identita
s
Suku
Pengetahua
n
Kesehatan
Agama/
Keperca
yaan
Kota/
Desa
Gaya Hidup
Perilaku Konsumsi
No
Kel. Pangan
Pola (%)
FAO
INA
Rating Skor
Serealia
40
50
0,5
20
25
45
Umbi-umbian
0,5
2,5
2,5
20
P. Hewani
20
15,3 2,0
40
30,6 50
Kacang2-an
2,0
12
10
20
2,0
10
10
10
0,5
1,5
1,5
10
10
10
1,0
10
10
10
Gula
6,7
0,5
3,4 5
Minuman &
Bumbu
Jumlah
100
100
100
93
FAO
INA
Skor
Maks
Kel. Pangan
PPH (%)
PPH menurut
ESLS
Skor Maks.
ESLS
Rating
Skor
Serealia
50
55
33
0,6
30
Umbi-umbian
55
33
0,6
P. Hewani
15
20
33
1,65
24,75
Kacang2-an
20
33
1,65
8,25
34
4,25
34
17
10
17
Gula
17
17
Jumlah
100
100
1.
Padi-padian
: Beras, jagung, terigu
pangan
2. Umbi-umbian : Ubi
Kayu, Ubi: Jalar, kentang, talas, sagu
dan umbi lainnya.
3. Pangan Hewani : Daging, telur, susu, ikan
4. Minyak dan Lemak : Minyak kelapa, minyak lainnya
(minyak
goreng, minyak jagung, margarin)
5. Buah/Biji berminyak : Kelapa, kenari, kemiri, jambu
mete
dan coklat
6. Kacang-kacangan : Kedelai, kacang tanah, kacang
hijau,
kacang merah dan kacang lainnya.
7. Gula : Gula pasir, gula merah
8. Sayur dan Buah : Semua jenis sayuran dan buahbuahan
9. Lain-lain : Bumbu-bumbuan, makanan dan minuman
yang
mengandung alkohol, teh, kopi, sirup, dll.
1. Segitiga perunggu :
- Masih tingginya proporsi energi berasal dari
padi-padian (khususnya beras dan umbiumbian)
- Masih rendahnya proporsi energi berasal
dari pangan hewani dan sayur, buah serta
kacang-kacangan
- Proporsi dari minyak dan lemak, kacang dan
biji berminyak, gula relatif cukup
2. Segitiga perak :
- Makin menurunnya proporsi energi dari padipadian dan umbi-umbian namun masih di atas PPH
- Proporsi energi berasal dari pangan hewani,
sayur dan buah masih di bawah angka PPH yaitu
masing-masing 8-12 % u/ hewani, 4-5 % u/ buah
dan sayur
- Proporsi energi dari minyak dan lemak, kacang
dan biji berminyak, kacang-kacangan dan gula
relatif cukup
3. Segitiga emas :
- Proporsi energi berasal dari padi-padian relatif
sama atau sedikit di atas PPH
- Proporsi energi berasal dari pangan hewani di
atas 12%
- Proporsi energi kelompok pangan lainnya cukup
4. Menghitung target
ketersediaan pangan tingkat
wilayah dengan cara mengalikan
prosedur ketiga setelah dikoreksi
faktor kehilangan 16,3% dengan
jumlah penduduk.
5. Menghitung target produksi
pangan dengan mengoreksi hasil
prosedur keempat dengan ekspor,
impor, serta penggunaan dalam
negeri (bibit, pakan, benih, dll).
Mengukur tingkat
Kecukupan Gizi :
MGM (mutu gizi makanan) = (TKGi)/n
TKGi = tingkat kecukupan zat gizi I, max
= 100.
TKGi = konsumsi zat gizi i
Tingkat Konsumsi
Pangan
II.Marginal Stage
III.Stable Stage
I.Initial Stage
GNP/ Kapita
Sistem Produksi/
Ketersediaan
Sistem Distribusi
Sistem Konsumsi
Sistem Utilisasi
Staus Gizi
Faktor-faktor yg.
mempengaruhi pd. setiap sub
sistem :
ada 4 kategori :
1. Kurus berat
2. kurus ringan
3. normal (18-25)
4.kelebihan ringan (25 30)
5. kelebihan berat (over
weight) (>30)
2.
3.
4.
Fungsi komunikasi.
5.
6.
Simbol kekuasaan.
Konsumsi Makanan
Preferensi
Makanan
Karakteristi
k Individu
-Umur
-Jenis Kelamin
-Pendidikan
-Pendapatan
-Penget. Gizi
-Ketrampilan memasak
-Kesehatan
Karakteristi
k Makanan
Karakteristi
k
Lingkungan
-Rasa
-Rupa
-Tekstur
-Harga
-Tipe Makanan
-Bentuk
-Bumbu
-Komb. Makanan
-Musim
-Pekerjaan
-Mobilitas
-Perp. Penduduk
-Jml. Keluarga
-Ting. Sosial
dlm Masyarakat