Sistem :
Himpunan komponen2 yg saling
berkaitan & bekerja scr
teratur untuk mencapai
tujuan tertentu
1.Subsistem produksi
2. Subsistem distribusi/
ketersediaan
3. Subsistem konsumsi
4. Subsistem status gizi
Pendekatan Ekosistem Pangan dan Gizi
SDA SDT
SDM SDK
Subsistem I Subsistem 2
(masukan) (proses)
keluaran keluaran
Subsistem 3
(Keluaran)
EPG/SPG :
Optimal & proposional Sdy hasil optimal
Manusia sebagai manager (pengelola) dlm
ekosistem :
1. Pemanfaatan & pelestarian SDA
2. Pengembangan IPTEK
3. Pembentukan organisasi kelembagaan
1. Suhardjo (1989) : Kebijakan dan
intervensi pangan gizi harus dilakukan
per wilayah sesuai tipe ekologi
2. Sumarwoto, O (1997) : Kebijakan
pangan berdasarkan wilayah ekologi
harus memanfaatkan keanekaragaman
SDY regiona/ wil.
3. Manwan dan Oka (1994) : Krn
beragamnya agroekologi & sosek
wilayah INA, maka dgn pendekatan
regional yg bdasarkan kondisi
agroekologi akan lebih efisien dlm
penyusunan program pangan & gizi
1. Produksi & penyediaan pgn blm berimbang
beras dominan, pgn lain masih rendah
2. Perhatian begitu besar thd beras
penguasaan & ketersediaan teknologi produksi &
pemasaran, komoditi lain kurang serta kualitas SDM
3. Pengembangan bid. Teknologi pgn sngt pesat,
namun..
teknologi pasca panen (-kehilangan pasca panen)
blm optimal, dukung diversifikasi pgn
4. Perkembangan industri pgn mhadapi bbg kendala
kontinuitas penyediaan bhn baku (kuantitas &
kualitas), dukungan infrastruktur, kelembagaan,
kemampuan manajerial, teknologi & pemasaran
5. Sistem pengawasan : sejak panen s/d phidangan
blm ditangani scr intensif
6. Masalah distribusi, pemasaran & harga pgn pd saat
ketersediaan pgn tinggi & rendah
stabilitas harga (tu non beras)
7. Perkembangan konsumsi (pola, jml & mutu) brjalan
lambat
kurang seimbang & beras sngt menonjol
8. Prevalensi masalah gizi (kurang) utama (KEP, KVA,
GAKI, AGB)
tren turun (AGB, GAKI) tren naik (KEP, KVA)
Prevalensi masalah gizi lebih
tren naik
Masalah pangan & gizi kompleks bersifat
multisektoral