PANGAN
Mempertahankan hidup, sumber energi,
pertumbuhan, memperbaiki sel yg rusak,
melindungi dari penyakit.
SANDANG
Membungkus tubuh (melindungi dr cuaca)
RUMAH
RUMAH MENURUT PERSPEKTIF MANUSIA
Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan akan keamanan dan keselamatan
Kebutuhan sosial
Kebutuhan akan pengakuan diri atau status
Kebutuhan mengatualisasikan diri.
Fungsi Rumah Adalah :
1. Interaksi sosial
2. Melakukan kegiatan
3. Kebutuhan fisik
RUMAH SEHAT
(Azrul Azwar)
Sebagai tempat untuk melepaskan lelah,
beristirahat
Sebagai tempat membina rasa kekeluargaan
Sebagai tempat melindungi diri dari bahaya
yang mengancam
Sebagai lambang status sosial yg dimiliki
Sebagai tempat menyimpan atau meletakkan
barang berharga yang dimiliki
Menurut WHO
Rumah Sehat adalah
Tempat berlindung/bernaung dan tempat
untuk beristirahat, sehingga
menumbuhkan kehidupan yang sempurna
baik fisik rohani maupun sosial
DEFENISI
Rumah sehat adalah : Rumah yang memenuhi
syarat kesehatan yang diperlukan oleh
penghuninya agar tercapai kesehatan dan
kesejahteraan hidupnya.
Perumahan adalah : kelompok rumah yang berfungsi
sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan
hunian yang dilengkapi sarana dan prasarana
lingkungan.
Kurangnya pemahaman
sektor sektor terkait
terhadap konsep
pembangunan berwawasan
kesehatan.
Penyebab timbulnya masalah kesehatan di
lingkungan perumahan
1. Keadaan hygiene dan sanitasi lingkungan
perumahan yang tidak baik
2. Kondisi perumahan yang tidak cukup dan terlalu
sempit
Permasalahan yang ada di
kawasan pemukiman kumuh.
Saluran pembuangan atau got
Kebersihan lingkungan (persampahan)
Jalan lingkungan
Lapangan bagi taman rekreasi dan olah
raga.
Penerangan jalan lingkungan
Prasarana sosial kemasyarakatan
Dasar pertimbangan rencana struktur tata
ruang kawasan pemukiman
Kesesuaian dengan rencana tata ruang kota.
Kemudahan pelayanan prasarana
Keterpaduan tata ruang kawasan pemukiman
Ketersediaan lahan untuk pengembangan
prasarana dan sarana pemukiman
Efisiensi pembiayaan pembangunan prasarana
dan sarana pemukiman.
Salah satu target Millenium
Development Goals ( MDG )
1. Pemukiman tradisional
Masyarakat masih memegang teguh tradisi lama
1. Pemukiman darurat
2. Pemukiman Kumuh (slum area)
3. Pemukiman transmigrasi
4. Pemukimanuntuk kelompok kelompok khusus
5. Pemukiman Baru (real astate)
Tipe pemukiman
Tipe Pemukiman Bagian Pemukiman Perkiraan jumlah
penduduk
-Pem.sementara Rumah dan lingkungan 3-100
-Desa Perumahan dan 100-5000
lingkungan
-Kota atau polis Kota dan lingkungan 5000-200.000
-Metropolis Metropolis dan ling 200.000 -10 juta
-Megapolis Megapolis dan 10 juta - 500 juta
lingkungan
PERMUKIMAN PEDESAAN DI INDONESIA
DESA
Desa adalah suatu hasil perpaduan antara kelompok manusia dan
lingkungan .
Perpaduan berupa:
Fisiografi
Sosial
Ekonomi
Politik
Kultural
UNSUR DESA
1. Daerah
* Tanah produktif dan non
* Lokasi
* Lingkungan geografi
2. Penduduk
* Jumlah
* Pertambahan
* Kepadatan
* Penyebaran
* Mata pencaharian
3. Tata Kehidupan
TIPE DESA
Pra Desa
Desa Swadaya
* Ciri-ciri masih tradisional
* Adat istiadat mengikat hubungan antar warga
* Pengawasan sosial berdasarkan kekeluargaan
* Jenis pencaharian homogen
* Tingkat teknologi sederhana
JENIS DESA BERDASARKAN MATA PENCAHARIAN :
1. Alam
2. Kondisi
3. Teknologi
4. Struktur Ekonomi
5. Warisan
BENTUK DESA
1. Terkonsentrasi / Berkelompok
Keuntungan :
- Fasilitas pelayanan lebih ekonomis
- Jarak ke fasilitas umum lebih dekat
Kerugian :
- Bayak waktu dan tenaga untuk mencapai tanah pert
- Lahan pertanian kurang mendapat perhatian
2. Tersebar
Keuntungan :
- Pengawasan dan pengolahan tanah lebih mudah
- Tenaga, waktu ke tempat kerja sedikit
Kerugian :
- Jauh dari fasilitas umu
- Usia anak masuk sekolah terlambat
- Fasilitas sosial dan tempat ibadah jauh dari rumah dan tidak ekonomis
PENGERTIAN DAN CIRI KOTA
Kota = City
Daerah Perkotaan = Urban
= Daerah yang memiliki suasana kehidupan dan
penghidupan modern
CIRI-CIRI KOTA
1.Ciri ciri Fsik
- Tempat untuk pasar dan pertokoan
- Tempat untuk parkir
- Tempat untuk rekreasi dan olah raga
2. Ciri ciri Sosial
- Pelapisan sosial ekonomi yang heterogen
- Individualisme
- Toleransi sosial yang kurang
- Jarak Sosial (berdasarkan kebutuhan dan kepentingan)
PERKEMBANGAN PEMUKIMAN DI KOTA MEDAN
Pembangunan perumahan di kota Medan dimulai pada zaman pemerintah Belanda.
1 April 1909 kampung Medan dijadikan Kotpraja
Tahun 1930, Luas kota Medan sudah menjadi 1590 ha dan pemerintah Belanda
membagi tiga macam lingkungan :
1. Europese Wijk
2. Chinese Wijk
3. Lingkungan Perkampungan
Tahun 1950 diperluas menjadi 5100 ha Kota lama seluas 1590 ha menjadi pusat
koat (pada pusat kota terdapat pemukiman campuran ari berbagai kelas)
Tahun 1979/1980 dimulai pembangunan perumahan oleh pemerintah luas wilayah
diperluas menjadi 25.160 ha.
- 10.000 unit rumah sederhana di Medan Timur (Mandala)
-5000 unit rumah sederhana di Medan Barat (Helvetia)
Tahun 1981 dibangun 7000 unit rumah di Medan Selayang (Simalingkar)
Tahun 1985 dibangun rumah susun murah 500 unit di Sukaramai
Tahun 1993 dibangun rumah sederhana dan sangat sederhana di Medan Utara
(Martubung)
Pembangunan rumah agak tersendat setelah terjadi krisis ekonomi 1997
KESEHATAN LINGKUNGAN
DI PERUMAHAN
Tahun 2002 : Kep.Men.Kes.R.I. Nomor 829/Menkes/SK/VII/1999
Tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan
Tahun 2003 :
Proyek ICDC Prosedur Kerja Surveilans Faktor Risiko
Penyakit Menular Dalam Intesifikasi
Pemberantasan Penyakit Menular Terpadu
Berbasis Wilayah
Khusus : FR lingkungan dan perilaku penyakit
ISPA, Malaria, TBC, Campak,
Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio dan
Hepatitis B
Tahun 2004 : mulai adanya kasus penyakit yg disebabkan
virus H5N1 di negara daerah Asia Tenggara
PERUNDANG-UNDANGAN & PERATURAN
1. UU No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
2. UU No. 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun
3. UU No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman
4. UU No. 10 Tahun 1985 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga Sejahtera
5. UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
6. UU No. 24 Tahun 1992 tentang Penataaan Ruang
7. UU No. 23 Tahun 1997 tentang Ketentuan-2 Pokok Pengelolaan LH
8. PP No. 7 Tahun 1987 tentang Penyehan Sebagian Urusan di Bidang
Kesehatan Kepada Daerah
9. PP No. 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal
di Daerah
10. PP No. 40 Tahun 1991 tentang Wabah Penyakit Menular
11. Draft Kepmenkes (proses) : Kiat Hidup Aman dan Sehat dengan
Medan Listrik dan Medan Magnet
PERSYARATAN KES.PERUMAHAN
Meliputi :
1. Lingkungan perumahan yd tdd lokasi, kualitas udara,
kebisingan dan getaran, kualitas tanah, kualitas air tanah,
sarana dan prasarana lingkungan, binatang penular penyakit
dan penghijauan
7. Penghijauan.
sebagai pelindung juga berfungsi untuk kesejukan, keindahan, kelestarian
alam
Medan listrik dan Medan magnet
yang berasal dari penggunaan listrik
Tenaga listrik disalurkan dlm bentuk arus bolak-balik pd frek. 50/60 Hz
atau 50/60 siklus per-detik
Medan listrik dan medan magnet di dlm rumah dpt berasal dr SUTET,
jaringan distribusi, kabel listrik disekitar rumah dan peralatan listrik
lainnya
Batas pajanan untuk masyarakat umum (rekomendasi IRPA-WHO) :
a. medan listrik = 5 kV/m
b. medan magnet = 0, 1 mT (T=Tesla)
IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO (FR)
Dalam Identifikasi FR, perlu diketahui jalur pemajanannya
Utk memahami jalur pemajanan, disarankan hny utk
mengambil informasi yg relevan
Hrs tersedia informasi yg cukup dan dpt menghubungkan
media yg tercemar dg populasi ttt
Kekurangan data informasi pd setiap elemen jalur
pemajanan perlu diketahui
Elemen Jalur Pemajanan/Penularan
Nama
Sumber Media Titik Pemajanan/ Cara Pendudk
Lingkungan Penularan Pemajanan/ Terpajan/Ter-
Penularan tular/Berisiko
Penc.B3 Timbunan tanah, air air tanah, bhn tertelan ppguna air
P.Bintan limbah B3 pangan tanah
Kejadian Kotoran air, tanah sungai, sumur, tertelan yg tdk cuci tgn
Polio man. tangan man. stl BAB dg
bersih
Kejadian Alat elektr udara daerah dmn alat kontak lsg berada di dkt
Sakit Kepl. RT (medan listr tsb dihidupkan alat tsb
& magnet dihidupkan
Medan listrik dan medan magnet juga menginduksi arus dalam tubuh. Apabila arus
yg terinduksi lebih besar dr arus yg ditimbulkan oleh SUTET dpt mempengaruhi
sistim syaraf & menimbulkan sensasi bayangan cahaya disekitar mata
Medan listrik dan medan magnet yg berasal dr jaringan listrik dan peralatan listrik
tdk menyebabkan kerusakan DNA scr langsung, shg juga tdk merupakan penyebab
kanker/ keganasan kanker
(bukti pendukung yang ada bhw medan magnet sbg promotor terjadinya
keganasan sgt lemah)
Dampak yg ditimbulkan :
- Teknis efek kejut
pengendalian : dg menjaga jarak aman, khusus utk
SUTT dan SUTET tanam pohon, rumah
diberi langit-2, atap bukan jenis logam
Mikroorganisme
agent
Kebiasaan
Tidur sekamar
Kebisaan
Membuang KEJADIAN
Dahak TBC
Kebiasaan tdk
Menutup mulut kurang kepadatan kurang
Bila batuk ventilasi hunian pencahayaan
PERSYARATAN RUMAH SEHAT
MEMENUHI KEBUTUHAN FISIOLOGIS
MEMENUHI KEBUTUHAN PSIKOLOGIS
MENCEGAH PENULARAN PENYAKIT
MENCEGAH TERJADINYA
KECELAKAAN
MEMENUHI KEBUTUHAN FISIOLOGIS
PENCAHAYAAN
PENERANGAN
MENGURANGI KELEMBABAN
MENGUSIR NYAMUK
MEMBUNUH MIKROORGANISME
(-) KENYAMANAN
(-) PRODUKTIFITAS
(+) KECELAKAAN
KERUSAKAN PADA MATA
PENGUKURAN CAHAYA
ALAT : Luxmeter, Foot Candle Meter
Satuan : Lux, Foot candle, lumen, watt
1 lux = 1 lumen / m2
1 fc = 3,282
= 10,765 lux
100 watt + 1200 lumens
STANDAR MINIMUM PENCAHAYAAN
DALAM RUMAH (LUX)
Macam Ruang
Kamar Keluarga Dan Ruang Tidur 60 - 120
Kamar Administrasi 60 - 120
Pabrik Kerja Kasar 120 - 250
Pabrik Kerja Halus 600 - 1000
Hotel 120 - 250
Sekolah 120 250
Pengukuran : 75 cm dari lantai
SUMBER CAHAYA
1. Cahaya Alam
Matahari (utama), bulan, bintang
Jendela, celah-celah dan bagian bangunan yang
terbuka
Jumlah cahaya tergantung : letak & lebar jendela
Jendela kamar tidur menghadap ke Timur
Luas jendela 10-20% luas lantai
> 20% silau dan panas
< 10% gelap dan pengab
Terhalang /tidak/cuaca/waktu
Objek dalam ruangan : warna/pantulan
Cahaya Bersifat Germicid :
Sinar UV sterilisasi kamar bedah
Cahaya adalah gelombang
elektromagnetik energi
Panjang gelombang 4000-7000 A (yang
0
1. Langsung
* 90% - 100% cahaya benda
* 0% - 10% cahaya keatas
* Bayangan Tajam
2. Tidak Langsung
Hasil pantulan dinding dan loteng
0 - 10% cahaya benda
90% - 100% cahaya keatas
Warna langit langit dan dinding
harus terang
3. Campuran (Difus)
Cahaya datang dan
dipancarkan ke segala jurusan
seperti : kantor
Koefisien Pemantulan Warna -Warna Cat
Warna Koefisien Pemantulan (%)
Putih 90 - 92
Krem Muda 74
Jingga Muda 67
Kuning Muda 65
Biru Muda 61
Hijau Muda 47
Abu-Abu Muda 49
Biru 36
Abu-Abu 30
Merah 13
Standar Pencahayaan Dalam
Rumah Tinggal (WHO)
Kamar Keluarga 100 - 200
Kamar Tidur lux 50
Ruang Belajar 100 300
Ruang Makan 75 - 150
Dapur 50 - 150
Faktor Pemantulan Yang Di
Harapkan
Loteng 75 85 %
Dinding 50 -60 %
Permukaan Meja 35%
Perabotan 30 35%
Lantai 30%
Jumlah Cahaya Yang Masuk Ke
Dalam Ruangan Tergantung :
Cahaya langsung dari langit
Cahaya yang dipantulkan oleh permukaan benda
di ruangan
Cahaya yang dipantulkan oleh permukaan benda
di luar ruangan
Jenis kaca pada jendela
Debu
SILAU
1. Pantulan sinar datang
2. Kontras antara gelap dan terang
3. Sinar langsung ke mata
Mencegah Kelelahan Mental Oleh Cahaya
Perbaiki kontras
Sumber cahaya alami
Jangan silau : penempatan sumber cahaya
yang tepat, alat-alat tidak silau, buat
penghalang (tirai)
Hindari bayangan, cahaya berkedip-
kedip, cahaya bergoyang-goyang
b. Ventilasi (Penghawaan)
Usaha untuk memelihara kondisi atm yang
menyenangkan :
Guna : - Pertukaran udara
Udara segar untuk menjaga T dan RH
ruangan
* suhu ruangan <4oCsuhu udara luar
* 22oC 30oC
* Pergantian udara bersih untuk dewasa 33
m3/orang/jam
* RH 60%
Komposisi Udara Untuk Inspirasi
Dan Ekspirasi
Inspirasi (%) Ekspirasi (%)
Oksigen 20,95 16,5
Nitrogen 79,02 79,09
CO2 0,03 4,4
Uap Air Bervariasi Jenuh
Temperatur Bervariasi Temperatur badan
Syarat Ventilasi
Ventilasi tetap : > 5% luas lantai
insidentil : > 5% luas lantai
Jumlah ventilasi :10 15 % luas lantai
Udara yang masuk : bersih
* tempat tidur, kursi jangan persis di depan
pintu
Cross Ventilation
Unsur Udara Bebas
O2 20,7 %
N2 78,8 %
CO2 0,04 %
H2O 0,40 %
Ozon 0,03 %
NH3
H2
dll
Unsur Yang Bermanfaat Bagi Kesehatan : O2
Kekurangan O2 Anoxia(Amoqemia)
kebiru-biruan pada bibir, telinga, lengan, kaki
: didinginkan/dipanaskan disemprot
kembali
AC (Air Conditioner) :
Luas dinding
Bahan dinding
- Debu tertahan
- Berat waktu
membukanya
5. Engsel Di Bawah
= KEGADUHAN = NOISE
= GANGGUAN SUARA (=
PENCEMARAN)
AKIBAT KEBISINGAN PADA
MANUSIA :
GANGGUAN KESEHATAN
SPONTAN/LANGSUNG OK SUARA
KUAT/LEDAKAN
* GENDANG TELINGA PECAH
* TULI
RELATIF LAMA OK
GANGGUAN SUARA
KONTINYU WALAUPUN
1. GANGGUAN FISIK :
- MUDAH MARAH
- APATIS
- GANGGUAN PIKIRAN / AKAL
3. GANGGUAN KESEHATAN LAIN:
1. BEDA PENGALAMAN
MIS: YANG BARU DATANG KE KOTA TAK BISA
TIDUR OK BISING
2. BEDA USIA :
SEMAKIN TUA : SEMAKIN TIDAK SUKA BISING
3. BEDA KESENANGAN :
- ADA YANG SUKA SUARA HOT
- ADA YANG SUKA SUARA LEMBUT/SLOW
4. BEDA KESENANGAN :
- SEMAKIN TINGGI PENDIDIKAN, SEMAKIN
BANYAK
YANG DITUNTUT
5. PENGARUH EGO INDIVIDU : TAK SUKA
SUMBER NOISE
1. Benda Elektronik ; TV,Tape, Radio
2. ALat Rumah Tangga ; Ember, panci, dll
3. Perindustrian ; Mesin-mesin Bengkel
4. Lalu Lintas ; mobil, sepeda, pesawat, motor
5. Anggota keluarga ; anak-anak
6. Bahan bangunan; lantai, atap, seng
7. Tempat-tempat umum ; pasar, bioskop, sekolah
8. Binatang-binatang; anjing, kucing
9. Alat-alat ; mesin tik
AKIBAT KEGADUHAN
TERHADAP KESEHATAN
A. PENDENGARAN
- Suara keras sehingga telinga pekak
- Suara Monoton
B.JANTUNG & TEKANAN
DARAH
- Suara mendadak sehingga terkejut,
Denyut jantung jadi cepat, tidak teratur,
muka pucat,otak stress, hilang kontrol,
dll
kelelahan syaraf
- Kurang tidur
D. TERHADAP EFISIENSI &
KESELAMATAN KERJA :
Siang 40 dB
Malam 30 dB
Alat Mengukur Kegaduhan :
- Audio meter
- Noisemeter
- Sound level meter
Satuan Pengukuran : Decibel (dB)
USAHA UNTUK MENGURANGI
NOISE :
- Jauhkan tempat tinggal dari keramaian
- Tanami halaman rumah dengan pepohonan
- Tutup kran air rapat-rapat
- Kaki kursi beri karet
- Lantai papan dialas dengan karpet
- Untuk rumah bertingkat, dinding dan lantai dibuat
rangkap dua dengan ruang vakum ditengahnya.
- Lantai beri alas
- Pasang kain gorden
BUNYI YANG DIDENGAR MANUSIA :
CYCLES PERDETIK.
CPs
- KAMAR TIDUR : 30 dB
TEKNIK PEMECAHAN
MASALAH
a. Pada Sumber
1. PEREDAMAN
2. PEMBERIAN PENUTUP
3. PEMISAHAN / PENYEKATAN
4. PENGGANTIAN CARA KERJA
5. PENGGANTIAN ALAT
6. PEMINDAHAN ALAT
7. PENGECILAN VOLUME
8. PEMBATASAN JENIS / JIH LALU
LINTAS
b. Pada Lingkungan
2. PENANAMAN POHON
SYARAT JAMBAN
1. Aman
2. Nyaman
3. Privacy
4. Kuat
Faktor-faktor yang mempengaruhi jarak jamban
Hidrologi
Topografi
Meteorologi
Jenis mikroorganisme
Frekwensi pemompaan
SEPTIK TANK
= Penampungan dan penyaluran air limbah dan
kotoran manusia di dalam tanah yang dibuat
permanen.
1
2 3 5
4
Keterangan : 1. Lobang kakus 4. Parit
2. Saluran air kotor 5. Daerah Peresapan
3. SeptiK Tank
PROSES DALAM SEPTIK TANK
1. Proses Mekanis
2. Proses Biologis
TUTUP BAK
PLAT COR 1: 2: 3 PLAT COR 1: 2: 3
0.50
0.15
0.15
TANAH URUG
0.10
40
0.10
IJUK
TUTUP BAK
0.15
PASIR URUG
0.10
IJUK
PIPA PVC 4" PIPA PVC 4"
0.20
KERIKIL
1.20
1.20
PIPA PVC 4"
0.10
DIBERI LUBANG IJUK
0.15
TRASSRAM 1 : 3 PASIR URUG
0.10
TRASSRAM 1 : 3 IJUK
0.20
80
0.15
0.15
POTONGAN G-G
0.15 1.00 0.15 1.00 0.15 0.15 1.00 0.15 SKALA 1:25
POTONGAN F-F
POTONGAN E-E SKALA 1:25 G G
SKALA 1:25
F
E
E
0.40
TUTUP BAK
0.15
BUIS BETON 6"
KONTROL
0.10
1.00
0.40
DENAH PERESAPAN
1.00
1.30
SKALA 1:25
0.15
PAS. BATA
POTONGAN H-H
0.15
SKALA 1:25
F
H
TUTUP BAK
KONTROL H
0.15 1.00 0.15 1.00 0.15
0.15
2.45
0.30
DENAH SEPTIKTANK
SKALA 1:25
0.15
PROJECT
CONVENTION BUILDING
0.15 0.15
DRAWING TITLE ARCHITECT APPR
0.30
ADRI WIBOWO N. ST.
CIVIL ENGINEER
DENAH BAK KONTROL IR. NOVRIAL AMRAN M.Eng.
SKALA 1:25 CHECKED
DRAFTER
HARYO SYAHPUTRA ST.
0 0.25 0.5 1 1.5
M CUSTOMER
NUMBER OF PAGE
HENDRA ARBIE SE.
PAGE NUMBER
SCALE
PEMBERSIHAN
Tangki harus diperiksa 1 x setahun
dibersihkan 3 5 tahun sekali
Bahan kimia tidak berpengaruh
KAKUS UMUM
1. Jauh dari perumahan, dekat bangunan yg dibutuhkan
2. Kapasitas sesuai kotoran
3. Rapat lalat dan bau
4. Jauh dari sumber air bersih
5. Tenaga khusus memelihara
6. Terpisah wanita dan pria
7. Tersedia air yg bersih dan cukup
FUNGSI SEPTIK TANK
Umum :
Melindungi kemampuan absorbsi dari tanah
resapan
Khusus :
- Pengambilan bahan padat (solids removal)
- Pengolahan biologis
- Penyimpanan studge dan scum
LOKASI
> 10 m dari sumber air bersih
> 1,5 m dari garis rumah tinggal
- VENTILASI
7. GUDANG
b. Tangki septic
c. Bidang resapan
d. Kakus
4. Pembuangan air hujan
a. Sambungan kesistem yang tersedia
b. Talang atap
5. Pembuangan sampah
a. Kelengkapan
b. Penampungan
c. Cara penempatan
II. Pemugaran Rumah
III. Lingkungan pemukiman
a. Lokasi
b. Kondisi geologi dan tofografi
c. Kelompok rumah
d. Kepadatan/density
e. Luas persil
f. Lebar muka persil
g. Garis sempadan
h. Bagian persil yang tertutup bangunan
(building coverage)
i. Prasarana lingkungan perumahan
1. Jalan (local)
2. Penyediaan air minum
3. Pembungan air hujan
4. Pembuangan sampah
5. Air limbah
PERSYARATAN PEMUKIMAN
SEHAT
1. Daerah yang dapat menjamin ketenangan
hidup
a. Lokasi
- Punya askes ke TTU
- Dapat memberikan keseimbangan
sosial
- Dapat membina individu dan keleuarga
dan aman
b. Kondisi Geologis/Topografi
- Kemiringan tanah maksimum15%
- Memungkinkan untuk dibuat sistem draenase
- Kondisi tanah dapat disirikan bangunan
c. Kapasitas Hukum
- Status hukum yang jelas terhadap tanah,
rumah dan penghuni
2. Tersedia fasilitas-fasilitas
umum
a. Jalan
- Pembagian Jalan
* Jalan penghubung lingkungan perumahan
- Row minimum : 13 m
- Lebar perkerasan aspal min :6m
- Lebar perkerasan bahu jln min :1m
* Jalan poros lingkungan perumahan :
- Row minimum : 11 m
kolektor)
setapak)
bahan/material
- Badan Penerima
e. Pembuangan sampah
Pengumpulan, Pengangkutan, Pembuangan
Pengolahan
f. Jaringan Listrik dan Sarana Komunikasi
3. Fasilitas kesehatan
a. Puskesmas pembantu (jarak <1500 m)
b. Puskesmas (membawahi 5 Pustu, jarak
< 3000 M)
c. Praktek dokter (jarak < 1500 m)
d. Rumah bersalin (jarak < 2000 m)
e. Apotik (jarak < 1500 m)
4. Fasilitas Perbelanjaan dan
Niaga
a. Warung (melayani 50 kk, jarak < 300 m)
b. Pertokoan (P&D, jarak < 500 m)
c. Pusat Perbelanjaan
d. Pusat Perbelanjaan dan Niaga
5. Fasilitas Pemerintah dan Pelayanan
Umum
a. Kelompok 500 kk (tingkat RW)
Pos Hansip, balai pertemuan, parkir
umum, kakus umum.
b. Kelompok 6000 kk (tingkat kelurahan)
Kantor lurah, pos polisi, kantor pos
pembantu, pos pemadam kebakaran, parkir
umum, kakus umum
c. Kelompok 24.000 kk (tingkat kecamatan)
Kantor kecamatan, kantor polisi, kantor
pos cabang, kantor telepon cabang, pos
pemadam kebakaran, parkir umum, kakus
6. Fasilitas Peribadatan
Fasilitas sesuai dengan agama yang dianut
sebahagian masyarakat.
Bila 80% penduduk beragama Islam maka :
- Kel. 500 kk (2.500 pddk) langgar
- Kel. 6000 kk (30.000 pddk) mesjid
- Kel. 24.000 kk (120.000 pddk) mesji &
tempat
ibadah lain
7. Fasilitas Rekreasi dan
Kebudayaan
1.1. Geologi
a. Kondisi fisik tanah
- Topografi
- Sumber-sumber alam
- Persyaratan fisik tanah
b. Peta-peta dasar
- Letak Geografis
- Aksesibilitas
- Fleksibilitas
- Land use
d. Nilai Tanah
1.2. Meteorologi dan Geofisika
a. Iklim (arah dan lamanya penyinaran
matahari, T,CH,RH,musim). Hal ini besar
pengaruhnya Thd : kebiasaan pddk, tipe
dan corak bangunan, besaran area hijau
dan area terbuka.
b. Gempa
- Memilih area pemukiman
- Menentukan cara pembangunan
- Menentukan tipe/konstruksi bangunan
- Menentukan tipe lingkungan perumahan
2. Kelayakan Peletakan Perumahan
dan Pemukiman
1.1. Teknis Pelaksanaan
1.2. Tata guna tanah
1.3. Kesehatan dan Kemudahan
1.4. Poins dan Ekonomis
3. Kelayakan Pengaturan Daerah Perumahan
4. Kelayakan lingkungan pemukiman dan
perumahan
- Jumlah manusia yang akan terkena dampak
- Luas wilayah penyebaran dampak
- Lamanya dampak berlangsung
- Instensitas dampak
- Banyaknya komponen lain yang terkena dampak
- Sifat kumulatif dampak
II. UPAYA PENYEHATAN RUMAH DARI
SEGI ADMINISTRASI DAN MANAGEMEN
= Kebijakan pemerintah dalam hal :
1. Lingkungan perumahan fungsional
2. Keterpaduan
3. Dampak pertumbuhan ekonomi
4. Tata ruang dan tata guna tanah
5. Peranan swasta dan partisipasi masyarakat
6. Pemantapan rencana
7. Sistem pembangunan
8. Swadaya masyarakat
9. Peraturan perundangan
10. Sistem pembiayaan
III. UPAYA PENYEHATAN RUMAH
DARI SEGI BUDAYA, EKONOMI DAN
POLITIK
= Melengkapi fasilitas pemukiman seperti :
1. Fasilitas pendidikan
2. Fasilitas kesehatan
4. Fasilitas peribadatan
Aksesibilitas
Akses terhadap perumahan dan prasarana
pemukiman perlu diperluas
Afordabilitas
Pembangunan infrastruktur ditujukan untuk
meningkatkan kondisi lingkungan hidup yang layak
huni
Realibilitas
Pesona Gaya Desain Khas
Arsitektur China
Arsitektur china pada dasarnya adalah arsitektur tradisional
berornamen/ berhias. Arsitektur ini memiliki kekhasan bentuk-
bentuk ornamentasi, seperti hiasan pada dinding, pintu dan jendela
yang didasarkan pada mitos dan kepercayaan bangsa Tionghoa.
Ornamen yang ada beragam dari ornamen geometris, motif tanaman
dan binatang. Arsitektur Tionghoa tradisional sangat dipengaruhi
oleh kepercayaan mereka, seperti patung dewa-dewa, naga. Ciri
arsitektur lainnya seperti penggunaan Feng Shui untuk arsitektur
cukup memberikan banyak batasan sekaligus kreativitas dalam
penataan ruang, perabot dan aksesori rumah lainnya.
Karakter bangsa Tionghoa yang juga cukup
menghargai dunia material terlihat pada penggunaan
hiasan yang sangat rumit, indah, serta bernilai seni tinggi,
karena menunjukkan kekayaan secara material dianggap
menambah martabat bagi sebagian orang Tionghoa
tradisional. Sebenarnya tidak jauh berbeda dengan
kebudayaan Jawa, dimana masing-masing bagian dari
bangunan tradisional khas oriental selalu memiliki makna,
dari atap hingga ke pondasinya.
Bentuk bubungan
Arsitektur China memiliki ciri khusus dibanding
arsitektur lainnya, jadi mudah dikenali. Ciri-ciri tersebut
dapat dilihat dari bentuknya. Umumnya dapat dilihat dari
bentuk bubungan atap. Bentuk bubungan ada dua macam.
Pertama, bubungan atap yang berbentuk ekor burung
walet. Kedua, berbentuk pelana kuda.
Bubungan berbentuk ekor burung walet umumnya
terdapat di rumah milik kaum bangsawan China.
Sedangkan bubungan berbentuk pelana kuda biasanya ada
di rumah milik kaum bawah. Adapun untuk rumah ibadah,
klenteng atau kuil, bubungannya berbentuk ekor burung
walet dan pada bubungannya terdapat ornamen naga.
Tata Ruang
selain bentuk dan ornamen, tata ruang serta halaman
dalam juga menjadi ciri arsitektur China. Tata ruang pada
rumah China dikenal dengan konsep hirarki ruang. Pada
bagian depan diperuntukkan bagi pubilik. Selanjutnya semi
publik, semi privat, dan privat.
Sementara itu, dalam buku karangan Zu Youyi yang
berjudul Chinese Residence disebutkan, arsitektur China
mempunyai karakteristik dalam hal pola penataan ruang,
langgam dan gaya, struktur dan konstruksi bangunan serta
ragam hias.
Halaman dalam
Pola penataan ruang yang dimaksud adalah pola
inner court atau courtyard (halaman dalam). Halaman
dalam tersebut ditujukan sebagai fokus dan pusat dari
seluruh kegiatan yang ada. Tempat itu juga sangat
diperlukan untuk sirkulasi udara dan sarana agar bisa
saling berhubungan. Bentuk halaman dalam sederhana
saja, yakni segi empat.
Pola tersebut terbentuk karena dipengaruhi oleh
kehidupan masyarakat yang 'feodal' dan pola kehidupan
orangtua yang mengontrol anak-anaknya serta seluruh
anggota keluarga agar dapat hidup harmonis secara
bersama-sama.
Feng shui berpengaruh besar dalam penataan ruang. Oleh
karena itu bangunan dihadapkan ke halaman dalam. Tujuannya agar
masyarakat China dekat dengan alam. Pandangan masyarakat China itu
bermakna, bila manusia dekat dengan alam maka kesehatannya terjamin.
HARUS MEMENUHI :
Kebutuhan Fisiologis
Suhu ruangan sebaiknya berkisar antara 18 - 20 C.
Harus cukup mendapat penerangan.
Harus cukup mendapat pertukaran udara
(ventilasi).
Harus cukup mempunyai isolasi suara.
Kebutuhan Psikologis
Pengaturan harus memenuhi rasa keindahan
(aesthetis )
Kepadatan hunian tidur : luas 8 m untuk 2 orang.
Kesempatan berkehidupan keluarga secara normal.
Hubungan serasi orang tua dan anak.
Syarat syarat Rumah Sehat :
Bahan Bangunan
Lantai : ubin atau semen yang baik.
Dinding : tembok
Atap : genteng lebih umum, seng atau asbes.
Ventilasi Baik
Cahaya Cukup
Luas Bangunan Rumah disesuaikan dengan jumlah
penghuninya.
HARUS MEMENUHI :
Kebutuhan Fisiologis
Suhu ruangan sebaiknya berkisar antara 18 - 20 C.
Harus cukup mendapat penerangan.
Harus cukup mendapat pertukaran udara
(ventilasi).
Harus cukup mempunyai isolasi suara.
Kebutuhan Psikologis
Pengaturan harus memenuhi rasa keindahan
(aesthetis )
Kepadatan hunian tidur : luas 8 m untuk 2 orang.
Kesempatan berkehidupan keluarga secara normal.
Hubungan serasi orang tua dan anak.
Syarat syarat Rumah Sehat :
Bahan Bangunan
Lantai : ubin atau semen yang baik.
Dinding : tembok
Atap : genteng lebih umum, seng atau asbes.
Ventilasi Baik
Cahaya Cukup
Luas Bangunan Rumah disesuaikan dengan jumlah
penghuninya.
Lokasi:
Jln. Sunggal
Perumahan Graha Prima
Kelompok II
Khandila Sari 061000056
Ayu Rizki Utami 061000083
Dessy Puji Astuti 061000112
Wahyuni Deylyana Siregar 061000140
Sri Junita 061000194
BAGIAN DEPAN
RUMAH
BAGIAN
SAMPING
Bagian yang tidak sehat dari
rumah ini:
Dinding Menyatu
Saluran pembuangan air limbah
Lantai kamar mandi licin sehingga bisa
tergelincir
Halaman berlantai keramik atau semen yang tidak
bisa menyerap air sehingga apabila hujan terdapat
genangan air
Bentuk lantai halaman
Kamar mandi bawah,letaknya dibawah tangga
dan tidak ada ventilasi
Ventilasi dihalangi oleh meja
Ventilasi tidak ada insect proof
Sebagian jendela tidak ada jerjak
Tidak ada tempat khusus
pembuangan sampah
Genangan air di teras belakang rumah bisa
menjadi sarang nyamuk
Binatang peliharaan berkeliaran bebas
didalam rumah
Penempatan barang-barang yang tidak dipakai diruang tengah,
seharusnya diletakkan di sebuah ruangan agar tidak terlihat
berantakan
Jamban Sehat dan Tidak Sehat
Oleh :
M. Andriansyah P S. ( 061000038 )
Pendi Nasution ( 061000108 )
Tri Hengky Putra ( 061000144 )
T. Said Afdhal Rauf ( 061000010 )
Wali Fitra Sulfami ( 06100312 )
Yorivera Taylori ( 061000116 )
AMRU FAUZI NASUTION(061000065)
Jika dinilai dari segi fisiologis WC atau kamar mandi ini tidak
memenuhi syarat kesehatan karena bak mandinya berada di depan
WC.
Dinilai dari bebas dari vektor penyakit, WC ini tentu saja
tidak termasuk dalam kriteria,dapat dilihat dari gambar
SPL (Saluran Pembuangan Limbah)pada kamarmandi
tersebut tidak tertutup.
Pembuangan akhir dari kamar mandi
disamakan / dialiri hanya ke satu tempat
Saluran pembuangan limbah dari kamar mandi /
WC yang tidak mengalir
Sisi kiri dan kanan kamar mandi ini tidak
mempunyai ventilasi
Selain tidak adanya ventilasi, bagian atas kamar
mandi(plafon) ini pun tidak dilengkapi dengan atap
transparan,dan hanya dibantu dengan pencahayaan
lampu.
Kamar mandi / WC yang sudah dialih fungsikan
menjadi tempat permukiman hewan
Dari segi fisiologis kamar mandi / WC ini telah memenuhi
syarat
Badan air
Tidak Sehat
Kamar
Mandi tidak
memiliki
saluran
pembuang-an
Air Limbah Rumah Tangga
dialirkan ke lingkungan sekitar
Andreanda Nst 061000169
Delvia Asra 061000068
Deri Fani Srg 061000170
Indra Kurniawan 061000193
Nurhayati Srg 061000048
Siti Anggraini 041000161
Wahyu Afrina Nst 061000072
Yusdarli Hasibuan 061000060
Lazimnya, sebuah rumah diisi oleh ayah, ibu, anak
laki-laki, dan anak perempuan. Mereka berkumpul
bersama dan saling berbagi kasih di bawah satu
atap.
Berdinding dan
berlantai kayu dengan
sebuah pintu untuk
keluar-masuk rumah.
RUMAH ADAT MANDAILING
BAGAS GODANG
DISUSUN OLEH :
YUNI HIDAYATUN SIREGAR
061-020
WARTIKA SYILVIANA HASIBUAN
061-032
DESLIMAH DWIMULYA LUBIS 061-062
RIZKA ANNISA 061-121
TRI OCTADIANA P. 061-188
DELY PRATIWI 061-192
WIDYA SUPRAPTININGSIH 061-196
Rumah adat Mandailing dinamakan Bagas
Godang. Konstruksi rumah berbentuk rumah
panggung.
Pilihan rumah panggung merupakan suatu
rekayasa pemanfaatan ruang sebagai upaya
untuk menimallisir dampak banjir sungai. Dari
perspektif geologi, tanah Mandailing terletak
pada dan sekitar patahan Bukit Barisan, suatu
patahan dengan gerak menganan yang dinamis
pada sepanjang pulau Sumatera.
Sehingga menjadi zona lemah yang rawan gempa bumi.
Kontruksi rumah panggung dengan alas batu/semen
pada tiang utama, merupakan suatau konstruksi teknik
kebal gempa bumi, sekaligus sebagai pencegah
kelembaban memasuki tiang.
Gambar
Siwaluh Jabu
yang memperihatin
kan
GAMBARAN RUMAH
Disusun oleh :
SEHAT
Kurniawaty Cibro (061000067)
Mardiana (061000099)
Nuraisah Puspita (061000037)
Vilino Melda Sitepu (061000147)
Yenita Angkat (061000084)
Secara fisiologis, rumah ini cukup dari segi pencahayaan, karena
disekitar rumah tidak ada bangunan yang menutupi masuknya cahaya
ke dalam rumah.
Jendela dan
ventilasi
cukup dan
model
jendela
engsel atas
yang dapat
menahan
debu.
Tersedia
nya
tempat
sampah
yang
tertutup
.
Tempat
pembuang
an air
limbah
rumah
tangga
mengalir
dan tidak
tergenang
Tersedianya
ruang tamu dan
ruang keluarga
Ruang
makan
terpisah
dengan
dapur.
Dapur yang
bersih dan
ventilasi yang
cukup.
Kamar mandi dengan
lantai yang kedap air
Dinding kamar mandi
setinggi1,5 meter
kedap air
Kamar tidur
yang luas,
memiliki
ventilasi dan
jendela yang
cukup untuk
pencahayaan