PENDAMPINGAN SOSIAL
OLEH : KELOMPOK 10
2020
Daftar Isi
Cover
Daftar Isi...................................................................................................................................ii
A. Pengertian Pendamping...................................................................................................1
B. Peran pendamping............................................................................................................1
1. Peran Motivator..............................................................................................................1
2. Peran Fasilitator..............................................................................................................1
3. Peran Komunikator.........................................................................................................2
C. Prinsip Pendamping.........................................................................................................2
3. Prinsip Egaliter...............................................................................................................2
D. Metode Pendampingan.....................................................................................................2
1. Konsultasi.......................................................................................................................2
2. Pembelajaran..................................................................................................................2
3. Konseling........................................................................................................................3
ii
1. Pendampingan Sosial Dalam Program Rehabilitasi Sosial Berbasis Komunitas
2. Pendampingan Sosial Terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan Mantan TKI di
Kabupaten Indramayu....................................................................................................7
b. Penguatan.................................................................................................................9
c. Perlindungan..........................................................................................................10
d. Pendukungan..........................................................................................................11
iii
A. Pengertian Pendamping
kebersamaan, sehingga tidak ada istilah atasan maupun bawahan. Pendampingan merupakan
bantuan dari pihak luar, baik individu maupun kelompok untuk memberikan kesadaran dalam
memecahkan permasalahan kelompok tersebut, agar nantinya kelompok tersebut dapat hidup
mandiri.1
B. Peran Pendamping
diberikan alternatif tersebut, kelompok tersebut dapat memilih alternatif penyelesaian masalah
hanya berperan dalam memberikan pencerahan berfikir yang didasarkan pada hubungan sebab
akibat yang logis. Dengan adanya pendampingan ini, diharapkan masyarakat dapat memilih
1. Peran motivator
kelompok dalam mengenali potensi dan masalah, sehingga kelompok tersebut dapat
1
2. Peran fasilitator
3. Peran komunikator
C. Prinsip Pendamping2
Pendamping (fasilitator) memiliki fungsi bukan sebagai guru yang hanya memberikan
pengetahuan kepada masyarakat, tetapi menjadi kawan sebaya yang memiliki tingkat sejajar
dengan masyarakat sehingga dapat saling memberi dan menerima pengetahuan baru.
Pendampingan berfungsi untuk mencapai tujuan bersama, hal ini tentu harus dilandasi
rasa saling menghormati, mengasihi, dan mengayomi sehingga menciptakan hubungan yang
3. Prinsip Egaliter
Pendamping (fasilitator) juga merupakan bagian dari masyarakat, hal ini yang harus
ditekankan sehingga masyarakat merasa memiliki kesamaan dan tidak merasa sungkan.
D. Metode Pendampingan2
1. Konsultasi
permasalahan tersebut atau sekadar jawaban dari sebuah pertanyaan, saat itulah pendamping
dibutuhkan.
2. Pembelajaran
darimana ia berasal (contohnya perguruan tinggi) yang akan dibagikan kepada masyarakat.
2
Hal ini dimaksudkan agar masyarakat memperoleh pengetahuan tersebut dan mencapai tujuan
bersama.
3. Konseling
Pendampingan juga dapat dilakukan dengan cara menggali masalah yang dimiliki oleh
masyarakat. Jika ditemukan adanya masalah, maka pendamping dapat memberikan beberapa
alternatif solusi yang dapat diambil oleh masyarakat. Keputusan akhir tentang manakah solusi
yang akan diambil untuk menghadapi masalah tersebut diserahkan sepenuhnya kepada
Selain itu, konseling juga dapat berupa penggalian potensi yang dimiliki oleh
potensi tersebut dapat dilanjutkan oleh masyarakat untuk kehidupan yang lebih baik.
masyarakat
Strategi merupakan suatu rencana umum yang didalamnya terdapat panduan tentang
tindakan-tindakan utama yang bersifat menyeluruh dan jika terlaksana dengan baik akan
3
berpengaruh terhadap tercapainya tujuan jangka panjang. Dengan kata lain, strategi adalah
penentuan tentang bagaimana cara paling efektif yang akan digunakan untuk mencapai tujuan
yang diinginkan.4 Jadi, strategi pendampingan sosial merupakan cara atau langkah-langkah
yang tepat agar suatu proses pendampingan sosial dapat berjalan dengan lancar dan sesuai
Pertama, mempelajari nilai dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat.
Masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai macam latar belakang budaya dan karakter yang
mengenali karakter masyarakat yang dituju agar dapat berinteraksi dengan baik dan tepat.
Selain itu, seorang pendamping juga harus mengenali nilai sosial yang berlaku dalam
bahasa yang tertanam dalam masyarakat. Masing-masing dari nilai tersebut harus dikuasai
2. Komunikasi massa, yaitu komunikasi yang dilakukan dengan media massa. Media
massa ini dapat berupa media elektronik, cetak, jejaring sosial, film, atau bahkan
3. Komunikasi publik, yaitu komunikasi yang dilakukan kepada orang banyak dan
4
4. Komunikasi kelompok, yaitu komunikasi yang dilakukan secara tatap muka dalam
suatu perkumpulan dimana anggotanya saling berinteraksi satu sama lain. Contoh dari
Ketiga, mencari metode komunikasi yang tepat sesuai dengan objek komunikasi. Ada
Selain ketiga model tersebut, ada juga model komunikasi yang menggunakan imbalan
Keempat, yaitu counter culture terhadap mainstream yang dikemukakan oleh Antonio
Gramso. Konsep ini lebih dikenal dengan civil society atau pemberdayaan masyarakat oleh
PRA adalah suatu metode pendekatan dalam pemberdayaan masyarakat yang mana
masyarakat itu ditekankan untuk terlibat dalam setiap kegiatan pembangunan. Masyarakat
tidak hanya menjadi objek dalam pembangunan, tetapi juga sebagai pelaksana dan perencana
a. Penjajagan/pengenalan kebutuhan,
b. Perencanaan kegiatan,
c. Pengorganisasian/pelaksanaan kegiatan,
d. Pemantauan kegiatan,
e. Evaluasi kegiatan.
5
2. PAR (Participation Action Research)
PAR adalah metode penelitian yang melibatkan masyarakat untuk mengkaji suatu
masalah dan mendorong terjadinya aksi-aksi tertentu dalam rangka melakukan perubahan ke
arah yang lebih baik. Dalam metode PAR ini, peneliti dan masyarakat bekerja sama untuk
membahas kondisi masyarakat itu berdasarkan aturan-aturan yang berlaku. Selain itu,
kegiatan PAR tidak hanya berhenti pada publikasi hasil riset. Namun, lebih mengutamakan
dan menjalankan program secara bersama untuk mencari penyelesaian atas masalah yang ada
sendiri yang menjalankan program atau dengan kata lain masyarakat sebagai pelaku dalam
kegiatan. Sedangkan pihak luar hanya sebagai penggerak, pendorong dan motivator dari
Pendampingan sosial merupakan interaksi antara masyarakat dengan pihak luar atau
masyarakat dalam proses pemberdayaan untuk menyelesaikan masalah sosial yang ada,selain
itu juga merupakan strategi bagi pemerintah ataupun lembaga non profit untuk meningkatkan
mutu dan kualitas Sumber Daya Manusia sehingga mampu mencari alternatif solusi dalam
memecahkan permasalahan.1
yang tidak berdaya dalam memenuhi kebutuhannya menjadi berdaya dalam memenuhi
kebutuhan secara mandiri. Adapun pendekatan dari pendampingan sosial itu sendiri dengan
menggunakan prinsip mencari segala sesuatu yang baik dan bermanfaat yang ada di
masyarakat dan lingkungan. Jadi mereka tidak menganggap bahwa masyarakat dan
6
lingkungannya itu sistem yang pasif. Akan tetapi,mereka menganggap bahwa masyarakat dan
lingkungannya merupakan sistem sosial yang memiliki potensi dan kebermanfaatan serta
pemberdayaan sosial menjadikan masyarakat sebagai pelaku yang bertindak dan pendamping
di Indonesia :
Pendampingan sosial yang dilakukan dalam program ini adalah melakukan rehabilitasi
terhadap para penyandang disabilitas intelektual pada warga Temanggung dalam bentuk
komunitas yang diarahkan agar para penyandang disabilitas dapat mandiri dalam memenuhi
kebutuhan atau tidak bergantung pada orang lain. Oleh karena itu,pihak keluarga diarahkan
agar mampu mengembangkan keahlian atau kemampuan anak sesuai potensi dan kebutuhan.
sebagainya.
Beberapa tugas pendamping sosial yang bisa dilakukan dalam program ini yaitu mulai
7
2. Pendampingan Sosial terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan Mantan TKI
di Kabupaten Indramayu1
tujuan,terdapat juga berbagai masalah TKI di negara asal,yang tidak hanya masalah
asal, dan masalah-masalah hubungan sosial yang terganggu karena kepergian TKI ke luar
negeri.
khususnya Tenaga Kerja Wanita Tenaga pendamping tersebut meliputi pegawai negri,tokoh
masyarakat,mantan TKI serta organisasi sosial yang berkaitan dengan penanganan masalah
TKI.
b. Menghindarkan calon TKI terhadap pemerasan dari petugas ataupun oknuk yang tidak
c. Menghindarkan TKI dari berbagai permasalahan yang muncul akibat ketidaksiapan TKI.
d. Calon TKI mendapatkan pelayanan yang baik dari pemerintah ataupun masyarakat.
Pendampingan gizi adalah kegiatan dalam rangka mendukung keluarga mencegah dan
8
pemikiran/solusi, memberikan layanan/bantuan, memberi nasihat, dll. (Suharto) merumuskan
bahwa terdapat empat bidang tugas atau fungsi dalam proses pendampingan sosial yang
kesempatan bagi masyarakat. Beberapa tugas pekerja sosial yang berkaitan dengan fungsi ini
antara lain menjadi model (contoh), melakukan mediasi dan negosiasi, membangun konsensus
Proses pendampingan sosial dalam keluarga mempunyai peluang yang cukup baik,
dikarenakan sebagian besar ibu balita merupakan ibu rumah tangga yang memiliki cukup
banyak waktu dalam mengasuh anaknya. Sehingga terdapat lebih banyak kesempatan bagi
pendamping dalam memberikan pengetahuan melalui contoh yang telah diberikan. Apabila
sudah terbangun suasana yang baik, maka permasalahan mengapa status gizi pada balita
sesuatunya kepada pendamping dalam upaya meningkatkan status gizi balita, tetapi dalam hal
ini ibu juga diikutsertakan untuk berpikir bersama untuk mencari solusi tepat yang nantinya
dapat diambil.
Pendamping berusaha agar pemanfaatan bantuan dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya
untuk keluarga dampingan bisa tepat sasaran yaitu untuk balitanya. Karena bantuannya
berupa makanan untuk meningkatkan status gizi balita, keluarga dampingan mengatakan di
sebuah wawancara bahwa bantuan yang diterima semuanya memang digunakan untuk
9
b. Penguatan
Fungsi penguatan berhubungan dengan pendidikan dan pelatihan yang berguna untuk
memperkuat kapasitas masyarakat (capacity building). Tugas dan fungsi penguatan adalahh
memberikan masukan positif serta dapat bertukar pikiran berdasarkan pengetahuan dan
pengalamannya.
Pendamping akan melakukan intervensi sesuai dengan kasus yang dialami oleh
masing-masing balitanya. Intertevensi dapat dilakukan melalui media alat peraga, mengajak
ibu untuk dapat mengelola uang belanja dengan baik sesuai kebutuhan perekonomiannya,
mengajak ibu untuk menyusun menu secara bersama yang dilanjutkan dengan mempraktikkan
menu tersebut.
Selain itu, dalam kegiatan pendampingan ini, ibu akan diajarkan oleh para
pendamping terkait cara membuat masakan yang tidak disukai anak menjadi makanan yang
disukai anak. Pendamping melakukan hal tersebut dengan cara mempraktikan resep tersebut
secara langsung dengan melibatkan ibu balita, tujuannya yaitu agar nantinya ibu tidak
mengalami kesulitan saat mempraktikannya sendiri. Selain itu, pendamping juga memberikan
pengetahuan dan pemahaman lain mengenai pemberian makan untuk balita, yaitu dengan
Kebersihan juga diajarkan dalam kegiatan pendampingan ini, seperti cuci tangan
sebelum memasak, sebelum makan, dan memotong kuku seminggu sekali. Nantinya
pendamping akan membantu meningkatkan pemahaman ibu dengan memberikan poster cuci
10
Dalam pelaksanaannya ada beberapa hambatan dalam meningkatkan status kesehatan
c. Perlindungan
Pada saat tertentu Dinas Kesehatan akan membutuhkan koordinasi dengan instansi
lain untuk menyarankan keluarga agar membawa balita ke puskesmas pada saat sakit.
Pengobatan ini tidak akan dikenakan biaya oleh puskesmas meskipun tidak mempunyai kartu
sehat. Namun puskesmas hanya akan melakukan pengobatan dasar saja. Saat ada balita yang
membutuhkan perawatan yang lebih intensif, maka pendamping akan melakukan koordinasi
Pendamping memiliki peran yang sangat dibutuhkan dalam membantu mengurus surat
rujukan yang dibutuhkan untuk pengobatan balita dengan cara berkoordinasi melalui RT,
RW, atau kelurahan untuk dapat mengeluarkan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).
Pendamping juga akan melakukan koordinasi dengan tingkat puskesmas dan pihak kecamatan
d. Pendukungan
dengan berbagai keterampilan dasar, seperti melakukan analisis sosial, mengelola dinamika
kelompok, menjalin relasi, bernegosiasi, berkomunikasi, dan mencari serta mengatur sumber
dana.
11
Daftar Pustaka
id=67nHDwAAQBAJ&pg=PA182&dq=pendampingan+sosial&hl=id&sa=X&ved=0a
hUKEwiY9Y27mufnAhUxzDgGHfVdBA4Q6AEINjAD#v=onepage&q=pendampinga
n sosial&f=false
2. Cahyo K, Husodo BT, Indraswari R, Handayani N, Rianti E, Istiarti VT. Buku Ajar
id=L8u2DwAAQBAJ&pg=PA64&dq=peran+pendamping+sosial&hl=id&sa=X&ved=
0ahUKEwjd9PDTsuvnAhWaxzgGHQNQChQQ6AEINjAC#v=onepage&q=peran
pendamping sosial&f=false
https://books.google.co.id/books?
id=fDa2DwAAQBAJ&pg=PA86&dq=komunikasi+publik+adalah&hl=id&sa=X&ved
=0ahUKEwiz_rvk7OvnAhWq4zgGHR_vA1AQ6AEIQTAD#v=onepage&q=komunik
12