JURNAL
Yupi Hendri
NPM : 10030146
Pembimbing I Pembimbing II
ABSTRAK
1
2
melibatkan tenaga kesehatan dan ahli air seharusnya dilakukan dengan atau
teknik pengairan. Di samping itu, sebagai bagian dari program promosi
ketika merencanakan lokasi kesehatan yang bekerja sama dengan
pengungsian darurat semestinya penduduk yang terkena dampak
dipertimbangkan juga dampak bencana banjir (Wisner & Adams,
ekonomi, sosial, dan lingkungan 2002).
jangka panjang di sekitar area tersebut Kebutuhan dan ukuran
(Wisner&Adams,2002). kedaruratan suplai air jangka pendek
Tidak semua penduduk akan mungkin berbeda menurut komunitas
mengungsi ke tempat pengungsian desa atau semikota, situasi perkotaan
bersama. Kadang-kadang penduduk dimana pusat layanan air tersedia,
korban bencana mengungsi ke rumah populasi di pemindahan lokasi atau
saudara atau tetangganya. Pada penampungan sementara. Komunitas
kondisi seperti ini perlu pedesaan biasanya kurang rentan
diinformasikan pada mereka bahwa terhadap terganggunya suplai air saat
suplai air mungkin terkontaminasi dan bencana daripada komunitas
air permukaan mungkin perkotaan karena suplai air umumnya
terkontaminasi kotoran. Informasi terdesentralisasi dan menggunakan
mengenai teknologi yang sederhana, dan
metode sederhana penyaringan, seringkali sumber alternatifnya ada.
sedimentasi, penyimpanan, dan Namun bencana tertentu seperti banjir
disinfeksi seharusnya diberikan. Perlu dan kekeringan akan berdampak lebih
juga dilakukan pendistribusian tablet besar pada area pedesaan
klorinasi atau pemutih air untuk dibandingkan area perkotaan. Pada
disinfeksi air di rumah. Hal yang area perkotaan, prioritas seharusnya
sangat penting pula adalah diberikan pada area kota yang suplai
mengamankan air minum yaitu mulai airnya terganggu atau terkontaminasi,
dari penyaringan, perebusan, tapi tidak punya sumber alternatif
disinfeksi, menyimpan dalam air (Wisner & Adams, 2002).
tertutup, dan sebagainya. Juga Jumlah minimum air yang
menginstruksikan pada mereka diperkenankan untuk perorangan
tentang pembuangan sampah yang untuk minum, masak, dan kebersihan
aman, tempat buang air besar, dan ditentukan oleh United Nations High
terapi rehidrasi oral bagi anak yang Commisioner for Refugees (1992a)
terkena diare(Wisner&Adams,2002). sebanyak 7 liter per hari per orang
Prioritas utama di tempat selama periode darurat jangka pendek.
pengungsian adalah menyediakan Pada kebanyakan situasi, kebutuhan
jumlah air yang cukup, walaupun air mungkin lebih banyak yaitu : 15-
kualitasnya buruk, dan mencegah 20 liter per hari per orang untuk
sumber air dari kontaminasi. Suplai penduduk umum, 20-40 liter per hari
10
per orang untuk beroperasinya sistem penyakit meliputi virus, bakteri, dan
pembuangan kotoran, 20-30 liter per telur atau larva dari parasit.
hari per orang untuk dapur umum, 40- Mikroorganisme yang ada pada feses
60 liter per hari per orang untuk manusia mungkin masuk ke tubuh
rumah sakit terbuka atau pusat melalui makanan, air, alat makan dan
pertolongan pertama, 5 liter per masak yang terkontaminasi atau
pengunjung untuk masjid, 30 liter per melalui kotak dengan benda-benda
hari per sapi atau unta untuk hewan yang terkontaminasi.
ternak, dan 15 liter per hari per Diare, kolera, dan typhoid tersebar
kambing atau hewan kecil lainnya. dengan cara ini dan penyebab utama
Tambahan 3-5 liter per orang per hari kesakitan dan kematian dalam
dibutuhkan untuk minum dan masak, bencana dan kedaruratan. Sedangkan
suplai air yang cukup penting untuk urin relatif kurang berbahaya, kecuali
mengontrol penyebaran penyakit yang di area dimana schistosomiasis karena
ditransmisikan karena kurangnya urin terjadi (Wisner & Adams, 2002).
kebersihan (water washed diseases) Sullage (sampah cair dari dapur,
bahkan jika suplai air tidak memenuhi kamar mandi dan tempat cucian)
petunjuk kualitas air minum yang mengandung organisme yang
ditetapkan WHO atau standard menyebabkan penyakit, khususnya
nasional (Wisner & Adams, 2002). dari pakaian kotor, tapi bahaya
Air yang diduga terkontaminasi kesehatannya terjadi terutama ketika
mikroorganisme harus direbus berkumpul di daerah dengan
minimal 10 menit sebelum pembuangan limbah yang buruk dan
penggunaan. Air yang terkontaminasi menjadi tempat berkembang biaknya
bahan kimia, minyak atau gasoline nyamuk Culex. Tikus, anjing, kucing,
tidak dapat ditreatment dengan dan binatang lain yang mungkin
perebusan atau klorinasi. Karena itu adalah carrier (reservoir) bagi
jika polusi air karena bahan kimia organisme penyebab penyakit tertarik
atau minyak terjadi sebaiknya air pada makanan, pakaian, pembalut
tidak digunakan lagi, dan harus medis dan komponen lain sampah
disediakan air dari sumber lain (Koren padat. Kumpulan air hujan yang
dan Bisesi 2003). sedikit pada sampah padat dapat
Sesudah bencana, penilaian menjadi tempat berkembang biak
kerusakan sumber air yang tersedia nyamuk Aedes (Wisner & Adams,
dan kebutuhan yang belum terpenuhi 2002).
akan memudahkan tenaga kesehatan Hubungan antara sanitasi, suplai
mengatur sumber-sumber yang air, dan kesehatan secara langsung
dibutuhkan. dipengaruhi oleh perilaku kebersihan.
Feses manusia mengandung Aspek perilaku ini penting sekali
banyak organisme yang menyebabkan dipertimbangkan saat memilih tehnik-
11
dinding mungkin tidak lagi utuh lain lain) atau ekskreta dari telinga,
(Wisner & Adams, 2002). mata atau hidung (Wisner & Adams,
Menyusul terjadinya bencana, 2002).
penilaian mengenai efek bencana pada Fasilitas yang dibutuhkan untuk
kualitas dan keamanan makanan harus dapur umum antara lain : suplai air,
dibuat sebagai upaya untuk toilet untuk staf dan pengguna,
mengonttrol makanan. Besarnya dan fasilitas cuci tangan, fasilitas untuk
jenis kerusakan makanan harus mengelola sampah cair dan padat,
dinilai, dan sebuah keputusan dibuat meja, fasilitas untuk mencuci
mengenai pemisahan dan peralatan dapur, bahan yang cukup
pengkondisian ulang makanan yang dan sesuai untuk makan, kontrol
berhasil diselamatkan (Wisner & terhadap rodent dan pes yang lain,
Adams, 2002). serta informasi keamanan makanan
Jika panen sawah terkontaminasi (Wisner & Adams, 2002).
kotoran manusia, seperti setelah banjir Makanan beku yang tidak
atau kerusakan sistem pembuangan, dibekukan lagi sebaiknya dibuang.
penilaian harus dibuat segera untuk Makanan yang disimpan di lemari es
menilai kontaminasi panen dan yang disimpan di bawah 41° F dan
menetapkan tindakan, seperti belum terkontaminasi air sungai atau
menunda panen dan memasak secara yang lain atau bahan yang potensial
sepenuhnya, untuk mengurangi risiko berbahaya dapat digunakan (Koren
transmisi patogen fekal (Wisner & dan Bisesi , 2003).
Adams, 2002).
Pada kondisi bencana biasanya Metode Penelitian
didirikan banyak dapur umum. Jenis penelitian ini adalah
Penyiapan makanan secara massal penelitian kualitatif penelitian yang
mempunyai banyak kekurangan yang menggunakan latar alamiah dengan
meliputi transmisi food borne disease. maksud menafsirkan fenomena yang
Karena itu penting bagi pengelola terjadi dan dilakukan dengan jalan
makanan dan supervisor untuk melibatkan berbagai metode yang
ditraining pengolahan makanan secara ada seperti wawancara, pengamatan
aman dan Hazard Analysis Critical dan pemanfaatan dokumen. Peneliti
Control Point (HACCP). Adalah berusaha untuk mengungkapkan
penting sekali bahwa tenaga masak fakta sesuai dengan kenyataan yang
dan sukarelawan yang menyiapkan ada tanpa melakukan intervensi
makanan tidak menderita gejala terhadap kondisi yang terjadi.
berikut : jaundice (kuning) , diare, Menurut Denzin dan Lincoln dalam
muntah, demam, sakit tenggorokan Moleong (2010: 6)
(dengan demam), luka kulit yang Penelitian ini berlokasi di
tampak terinfeksi (borok, luka, dan Kelurahan Tabing Banda Gadang
13