Anda di halaman 1dari 11

e-ISSN: 2550-0813 | p-ISSN: 2541-657X | Vol 7 No 2 Tahun 2020 Hal.

: 437-447
-

NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial


available online http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/nusantara/index

wwwww

SINERGITAS KOMANDO RESOR MILITER 043/ GARUDA HITAM


DENGAN PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG DALAM
PENANGGULANGAN BENCANA ALAM 1

Muhammad Sarip Kodar*, Hayatul Khairul Rahmat, I Dewa Ketut Kerta Widana
Program Studi Magister Manajemen Bencana, Fakultas Keamanan Nasional,
Universitas Pertahanan, Indonesia

Abstrak

Tulisan ini mencoba menguraikan tentang sinergitas antara Komando Resor Militer
043/ Garuda Hitam dengan pemerintah Provinsi Lampung dalam penanggulangan
bencana alam, baik pada tahap pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana. Adapun
metode dan pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Adapun
teknik pengumpulan data yang dilaksanakan melalui observasi, wawancara, studi
literatur, serta dilakukan pula focus group discussion (FGD). Temuan dari penelitian
bahwa dapat dipahami bahwa sinergitas yang digelar Komando Resor Militer 043/
Garuda Hitam dengan Pemerintah Provinsi Lampung berjalan cukup efektif, walaupun
masih terdapat hambatan dalam penanggulangan bencana alam, berupa keterbatasan
anggaran, sarana prasarana, kualitas personel, ego sektoral antar instansi, belum adanya
MoU antara kedua pihak, dan kesadaran masyarakat yang rendah dalam
penanggulangan bencana alam. Oleh karena itu, yang perlu dilakukan oleh kedua
instansi tersebut adalah perkuatan kooordinasi, komunikasi dan kolaborasi pada
anggaran, sarana, personel yang diwujudkan dalam MoU.

Kata Kunci: Sinergitas, TNI, Pemerintah Daerah, Bencana Alam.

*Correspondence Address : sarip.kodar@idu.ac.id


DOI : 10.31604/jips.v7i2.2020.437-447
© 2020 UM-Tapsel Press
437
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 7 (2) (2020): 437-447

PENDAHULUAN bencana di Indonesia berdasarkan data


Secara historis, Indonesia Indeks Rawan Bencana Indonesia
merupakan salah satu negara di Asia (BNPB, 2018).
yang memiliki kerentanan terhadap Bencana alam yang terjadi
bencana, baik berupa bencana alam dan tentunya akan mengakibatkan kerugian
bencana non alam. Secara geografis, nyawa harta benda dan dampak
Indonesia berada pada kawasan rawan psikologi (Rahmat & Alawiyah, 2020).
bencana alam yang berpotensi dapat Program-program pembangunan
menjadi ancaman bagi keselamatan terancam oleh serangkaian bencana
umum, seperti gempa bumi, meletusnya yang setiap saat dapat menimpa
gunung api, tsunami, bencana banjir, wilayah-wilayah Indonesia. Sudah tidak
bencana tanah longsor, kekeringan, terhitung lagi berapa banyak korban
kebakaran hutan dan bencana lainnya, jiwa meninggal dunia setiap tahunnya
sehingga memerlukan penanganan yang akibat bencana alam yang terjadi di
sistematis, terpadu dan terkoordinasi Indonesia yang terjadi secara sporadis
(Harsono, 2009; Rahmat et al, 2020). dan kadangkala sulit diprediksi
Provinsi Lampung merupakan sebelumnya (Naryanto, 2008).
daerah patahan yang rawan bencana Kerusakan infrastruktur fisik, fasilitas
sehingga Lampung bagian selatan terus sosial, fasilitas umum, dan fasilitas vital
ke arah barat merupakan daerah pantai lainnya akibat bencana berakibat pada
yang rawan terhadap gempa dan aktivitas warga masyarakat karena
tsunami khususnya wilayah Kabupaten jembatan hancur, jalan rusak, maupun
Kalianda, Kabupaten Tanggamus sampai fasilitas pemerintahan dan perkantoran
dengan Kabupaten Pesisir Barat yang lainnya yang lumpuh (Rahmat et al.,
rawan terjadinya gelombang pasang 2018).
tsunami, sedangkan daerah ketinggian Sebagai salah satu komponen
sebagian gundul akibat dari masyarakat bangsa, TNI terpanggil di dalam
yang bekerja sebagai petani ladang yang membantu pemerintah untuk
berpindah-pindah sehingga rawan menanggulangi bencana yang terjadi di
terjadinya banjir bandang dan tanah wilayah Indonesia. Tugas perbantuan ini
longsor (Jokowinarno, 2011). Lampung dilandasi jati diri TNI sebagai tentara
menjadi salah satu daerah dengan risiko rakyat yang berarti TNI berasal dari
tinggi dan menempati posisi ke-16 dari rakyat dan berjuang untuk rakyat. Tugas
33 provinsi sebagai wilayah rawan
438
Muhammad Sarip Kodar, Hayatul Khairul Rahmat, I Dewa Ketut Kerta Widana
Sinergitas Komando Resor Militer 043/ Garuda Hitam Dengan Pemerintah Provinsi ……….. . .(Hal 427-436)

perbantuan penanggulangan bencana sebagai kekuatan pertahanan darat di


alam yang dilaksanakan oleh TNI Indonesia mengemban misi tidak hanya
merupakan salah satu bagian dari OMSP menangkal, menindak dan
yang menjadi tugas pokok TNI. TNI AD menghancurkan musuh semata,
khususnya telah membuat Pedoman melainkan juga mengemban misi sipil
Penanggulangan Bencana Alam di Darat (civic mission), berupa membantu
yang disahkan dengan Peraturan Kasad pemerintah dalam penanggulangan
nomor Perkasad/96/XI/2009 tanggal bencana alam di wilayah Indonesia.
30 Nopember 2009. Upaya Dalam perspektif kebencanaan,
penanggulangan bencana, baik pada wilayah Provinsi Lampung memiliki
tahap pra bencana, saat bencana, dan tingkat kerawanan bencana alam yang
pasca bencana, harus dilakukan oleh tinggi. Di wilayah ini terdapat daerah
berbagai pihak, melibatkan pemerintah, rawan bencana alam, seperti banjir,
masyarakat, kekuatan masyarakat sipil, tanah longsor, gempa bumi, tsunami,
maupun komunitas bisnis. Sinergi dalam pohon tumbang, puting beliung, dan
penanggulangan bencana alam harus kebakaran (Musiana, 2015). Bayangkan
terus ditingkatkan agar supaya mampu saja apabila terjadi bencana alam di
mengurangi resiko bencana, mendeteksi wilayah ini dalam eskalasi yang besar,
kapan terjadinya bencana, maupun maka akan memengaruhi ekonomi di
melakukan upaya-upaya mitigasi wilayah tersebut. Provinsi Lampung
bencana sedini mungkin. Tanpa adanya adalah jalur penghubung antara pulau
sinergi antar berbagai pihak terkait, Jawa dan Sumatera sehingga ketika
maka penanggulangan bencana alam terjadi bencana alam, maka akan
akan mengalami hambatan (Priambodo memengaruhi pergerakan logistik dari
et al., 2020). pulau Jawa ataupun sebaliknya, yang
Salah satu sinergi yang harus akan memengaruhi perekonomian di
dioptimalkan secara terus menerus Provinsi Lampung.
adalah sinergi antara TNI AD di Oleh karena itu, diperlukan
Komando Resor Militer 043/ Garuda sinergi antara Komando Resor Militer
Hitam dengan Pemerintah Provinsi 043/ Garuda Hitam dengan pemerintah
Lampung untuk melakukan upaya Provinsi Lampung dalam
penanggulangan bencana alam baik di menanggulangi bencana alam sehingga
pusat maupun di daerah. TNI AD akan mampu mendukung program

439
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 7 (2) (2020): 437-447

pembangunan daerah dan peningkatan menerus sampai tuntas, sehingga


kesejahteraan masyarakat. datanya sudah jenuh.
Analisis data yang digunakan
METODE PENELITIAN adalah analisis data deskriptif analitik
Penelitian ini menggunakan yaitu dengan mendeskripsikan data
pendekatan kualitatif dengan metode yang dikumpulkan yang berasal dari
deskriptif. Metode kualitatif bergantung naskah, wawancara, catatan lapangan,
pada teks dan data visual, metode ini dokumen dan sebagainya (Marufah et
memiliki analisis yang unik pada tahap al., 2020), kemudian dideskripsikan
analisis data, dan bertaruh pada desain sehingga dapat memberikan kejelasan
yang beraneka ragam (Cresswell, 2014; terhadap kenyataan atau realitas
Rahmat et al., 2020). Adapun teknik (Sudarto, 1997). Teknik pengujian
pengumpulan data yang dilaksanakan keabsahan data melalui member check,
melalui observasi, wawancara, studi teman sejawat, perpanjangan
literatur, serta dilakukan pula focus pengamatan, dan triangulasi data.
group discussion (FGD). Data sekunder
berupa dokumen elektronik dan HASIL DAN PEMBAHASAN
dokumen fisik yang dikumpulkan. Kerawanan Bencana Alam di Provinsi
Selanjutnya data yang terkumpul diolah Lampung
dengan merangkum dan memilih hal-hal Wilayah Provinsi Lampung
yang dianggap penting serta dicari tema berada di wilayah yang rawan bencana
dan polanya. alam. Wilayah Provinsi Lampung sangat
Penyajian data dilakukan dengan komplek dan kaya akan sumber daya
cara mendeskripsikan hasil wawancara alam karena memiliki wilayah yang
dan dokumentasi sehingga dapat sangat lengkap. Di wilayah ini terdapat
dituangkan dalam bentuk uraian dengan pesisir pantai, pegunungan, perbukitan,
teks naratif dan didukung oleh sungai, dan dataran tinggi yang ada di
dokumen, foto, maupun gambar untuk wilayah bagian utara (Naryanto, 2003).
ditarik kesimpulan. Menurut Miles, Daerah rawan longsor di sisi barat
Huberman, & Saldana (2014) Lampung melingkupi Pesisir Barat,
menyatakan bahwa aktivitas dalam Lampung Barat, Tanggamus, dan
analisis data kualitatif dilakukan secara beberapa daerah di Way Kanan,
interaktif dan berlangsung secara terus Lampung Utara, dan Lampung Tengah,

440
Muhammad Sarip Kodar, Hayatul Khairul Rahmat, I Dewa Ketut Kerta Widana
Sinergitas Komando Resor Militer 043/ Garuda Hitam Dengan Pemerintah Provinsi ……….. . .(Hal 427-436)

serta Pesawaran, di wilayah bagian kumulatif jumlah area yang berpotensi


utara sangat rawan terjadinya bencana terjadi longsor tinggi hingga sedang
alam berupa tanah longsor dan banjir. yang mencapai 47,4% tergolong luas
Sedangkan di wilayah selatan terdapat dan patut menjadi perhatian bersama.
potensi gempa bumi, tsunami, dan Berikut ini akan diuraikan gambar
kebakaran. Bencana alam ini sangat berupa peta daerah rawan bencana yang
mengancam keselamatan manusia, ada di wilayah Provinsi Lampung:
membahayakan aktivitas manusia dan
dapat merusak semua fasilitas fisik,
fasilitas sosial, dan infrastruktur yang
telah dibangun dan menunjang
kehidupan masyarakat di wilayah
Provinsi Lampung.
Secara geografis, Lampung Gambar 2: Peta Daerah Rawan Bencana
merupakan provinsi paling selatan di Provinsi Lampung
Sumber: BPBD Lampung (2019)
pulau Sumatera dengan luas 35.288,35
km2 (BPS, 2019), termasuk 132 pulau di Sinergitas Komando Resor Militer
sekitarnya dan lautan yang berbatasan 043/ Garuda Hitam dengan
dalam jarak 12 mil laut dari garis pantai Pemerintah Provinsi Lampung
ke arah laut lepas. Berdasarkan hasil Sinergitas antara Komando Resor
analisis indeks risiko bencana banjir di Militer 043/ Garuda Hitam dengan
Lampung dengan mempertimbangan Pemerintah Provinsi Lampung dalam
berbagai aspek ancaman, aspek penanggulangan bencana alam sangat
kerentanan, dan aspek kapasitas diperlukan, ditingkatkan, dan dipelihara,
terdapat 136 titik lokasi/ kecamatan baik sebelum bencana, saat bencana,
yang kerap dilanda banjir setiap maupun setelah bencana. Komando
tahunnya di 14 kabupaten/ kota. Resor Militer 043/ Garuda Hitam
Berdasarkan analisis sebaran ancaman memiliki sumber daya manusia berupa
longsor diketahui 5.690,2 km2 (16,1%) personel yang mumpuni, terlatih,
merupakan area dengan ancaman terdidik, dan kompeten dalam urusan
longsor tinggi, ancaman longsor sedang penanganan bencana alam, namun tidak
seluas 11.041,8 km2 (31,3%), dan memiliki anggaran dan sarana prasarana
sisanya ancaman longsor rendah. Secara yang besar untuk mendukung

441
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 7 (2) (2020): 437-447

penanggulangan bencana alam Korem 043/ Garuda Hitam terhadap


(Priambodo et al., 2020). Sedangkan, Gubernur, Ketua DPRD dan Ketua
Pemerintah Provinsi Lampung kurang Pelaksana BPBD Provinsi Lampung
memiliki sumber daya manusia yang untuk membahas tentang upaya
terlatih di dalam organisasi BPBD-nya, menyadarkan masyarakat akan
namun memiliki anggaran yang besar terjadinya bencana alam yang sewaktu-
dalam alokasi APBD setiap tahunnya dan waktu bisa terjadi di wilayah Provinsi
memiliki sarana prasarana/ peralatan/ Lampung, melalui sosialisasi,
alat berat yang lengkap dan modern pembimbingan, dan penyuluhan ke
dalam mendukung penanggulangan berbagai kecamatan dan desa sehingga
bencana alam. diharapkan masyarakat akan sadar akan
Hal ini tentunya menjadi potensi bahaya bencana alam.
terwujudnya sinergi berupa komunikasi, Kegiatan kolaborasi yang
koordinasi, dan kolaborasi yang efektif dilakukan antara Komando Resor Militer
antara Komando Resor Militer 043/ 043/ Garuda Hitam dengan BPBD
Garuda Hitam dengan Pemerintah Provinsi Lampung dalam mitigasi
Provinsi Lampung dalam penanganan bencana dan berbagai upaya mencegah
bencana alam di berbagai wilayah di dan mendeteksi terjadinya bencana
Provinsi Lampung. alam adalah memberikan kesadaran
Oleh karena itu, berikut ini akan masyarakat untuk membuang sampah
diuraikan sinergitas yang telah terjalin pada tempatnya, memperbaiki selokan,
antara Komando Resor Militer 043/ melarang mendirikan bangunan di
Garuda Hitam dengan Pemerintah bantaran sungai, menanam pohon di
Provinsi Lampung dalam wilayah perbukitan yang gundul, serta
penanggulangan bencana alam: memperketat perijinan pendirian
Pertama, pada tahap pra bencana, bangunan di daerah hutan lindung
telah terjalin komunikasi, koordinasi, maupun daerah hijau lainnya.
dan kolaborasi yang cukup efektif antara Selain itu, dilakukan pula setiap
jajaran Komando Resor Militer 043/ tahunnya pelatihan antara personel TNI
Garuda Hitam dengan pemerintah dan jajaran BPBD yang melibatkan
Provinsi Lampung dalam Taruna Tanggap Bencana, PMI, maupun
penanggulangan bencana alam. LSM Kebencanaan tentang sistem
Komunikasi dilakukan oleh Komandan peringatan dini tsunami yang dilakukan

442
Muhammad Sarip Kodar, Hayatul Khairul Rahmat, I Dewa Ketut Kerta Widana
Sinergitas Komando Resor Militer 043/ Garuda Hitam Dengan Pemerintah Provinsi ……….. . .(Hal 427-436)

di wilayah pesisir pantai Lampung korban bencana, jumlah kerugian


Selatan, maupun berbagai pantai di materiil maupun pemenuhuan
wilayah lainnya (Rahmat, 2019). Hal ini kebutuhan pengungsi.
dilakukan untuk mengantisipasi adanya Selain itu, kolaborasi selalu
bencana gempa bumi dan gelombang ditunjukkan oleh aparat di level bawah,
tsunami yang bisa saja terjadi di wilayah seperti Babinsa dengan kepala desa
pesisir pantai selatan Provinsi Lampung. setiap terjadi bencana alam. Babinsa dan
Kedua, pada tahap tanggap stakeholder dalam melakukan evakuasi
bencana alam terjadi, telah terjalin korban juga dibantu oleh POLRI, Taruna
sinergi yang efektif antara jajaran Tanggap Bencana, ORARI, LSM
Komando Resor Militer 043/ Garuda Kebencanaan, dan Karang Taruna.
Hitam dengan aparat pemerintah daerah Ketiga, pada tahap pasca
Provinsi Lampung, khususnya BPBD bencana, sudah terjalin sinergi yang
Provinsi Lampung. Bencana alam yang efektif antara jajaran Komando Resor
besar dan berskala nasional belum Militer 043/ Garuda Hitam dengan
pernah terjadi di wilayah Provinsi aparat pemerintah daerah Provinsi
Lampung, namun bencana dengan skala Lampung, khususnya dalam fase
lokal sering terjadi, seperti banjir, tanah rehabilitasi dan rekonstruksi. Antara
longsor, pohon tumbang, angin puting Komando Resor Militer 043/ Garuda
beliung, kebakaran lahan, dan gempa Hitam dengan pemerintah Provinsi
bumi dengan skala yang di bawah 6.5 SR. Lampung saling bahu membahu dan
Komunikasi dan koordinasi selalu saling melengkapi untuk membangun
dijalin antara Komandan Korem 043/ berbagai infrastruktur yang rusak akibat
Garuda Hitam dengan jajaran bencana alam sehingga dapat segera
pemerintah daerah dan BPBD Provinsi pulih dan dapat dipergunakan lagi untuk
Lampung ketika bencana alam terjadi, mendukung aktivitas masyarakat.
khususnya pada tanggap darurat, yang Koordinasi juga dilakukan oleh
diprioritaskan untuk evakuasi korban jajaran Komando Resor Militer 043/
dan penyelamatan nyawa manusia yang Garuda Hitam dengan jajaran BPBD
terkena dampak banjir, tanah longsor, Provinsi Lampun untuk membahas
maupun kebakaran lahan. Rapat pemenuhan kebutuhan di tempat
koordinasi selalu dilakukan pada masa pengungsian dengan membuat dapur
tanggap darurat untuk mengidentifikasi umum, penyelenggaraan pelayanan

443
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 7 (2) (2020): 437-447

kesehatan darurat, pelayanan pelaksanaan tugas operasi


pendidikan darurat dan konseling penanggulangan bencana alam
psikologi untuk menghilangkan trauma membantu pemerintah daerah.
para korban maupun pengungsi. Kedua, kualitas BPBD Provinsi
Selain itu, kolaborasi yang Lampung yang masih lemah. Organisasi
dilakukan antara jajaran personel BPBD merupakan SKPD/ OPD yang
Komando Resor Militer 043/ Garuda berada di bawah struktur organisasi
Hitam dengan jajaran pemerintah pemerintah Provinsi Lampung dimana
Provinsi Lampung dalam bentuk personilnya belum semua terdidik,
pembangunan jalan, jembatan, fasilitas terlatih, dan memiliki kompetensi di
sosial, fasilitas ibadah, dan fasilitas bidang kebencanaan, sehingga
umum yang rusak akibat bencana alam. memengaruhi kinerja BPBD dalam
Hambatan yang Dihadapi setiap pelaksanaan tugas kebencanaan.
Sinergitas antara jajaran Personel yang ditugaskan di BPBD
Komando Resor Militer 043/ Garuda masih dianggap sebagai personel
Hitam dengan aparat pemerintah buangan, masuk kotak, dan sulit naik
Provinsi Lampung, khususnya BPBD kariernya. Jarang sekali orang yang
Provinsi Lampung dalam menggelar ditugaskan di BPBD secara ikhlas karena
operasi penanggulangan bencana alam panggilan kemanusiaan sehingga banyak
yang sebenarnya sudah cukup efektif yang menginginkan untuk pindah ke
masih ada hambatan atau kendala. dinas lain yang lebih basah dan
Hambatan yang dihadapi Komando prospektif bagi kariernya.
Resor Militer 043/ Garuda Hitam dan Ketiga, ego sektoral antar
pemerintah Provinsi Lampung dalam instansi. Masih ada ego sektoral, ego
penanggulangan bencana alam antara kelembagaan, dan ego organisasi dalam
lain sebagai berikut. penanggulangan bencana alam, dimana
Pertama, keterbatasan anggaran tidak jarang ada yang menginginkan
dan sarana prasarana. Komando Resor tampil di depan yang ingin disorot
Militer 043/ Garuda Hitam masih media sebagai lembaga/ organisasi yang
mengalami keterbatasan anggaran dan paling berjasa dalam evakuasi korban
sarana prasarana dalam bencana alam. Setiap instansi masih ada
penanggulangan bencana alam sehingga yang menginginkan tampil di depan dan
memengaruhi kinerja dalam saling berebut dan berkompetisi untuk

444
Muhammad Sarip Kodar, Hayatul Khairul Rahmat, I Dewa Ketut Kerta Widana
Sinergitas Komando Resor Militer 043/ Garuda Hitam Dengan Pemerintah Provinsi ……….. . .(Hal 427-436)

disorot media sebagai pihak yang paling Kesadaran masyarakat di wilayah


berjasa dalam menolong korban Provinsi Lampung masih cukup rendah,
bencana agar supaya mendapatkan terbukti dengan perilaku masyarakat
pujian, prestasi maupun hadiah tertentu. yang membuang sampah di sungai/
Keempat, belum ada kerjasama selokan, mendirikan bangunan di
antara Komando Resor Militer 043/ bantaran sungai, menebang pohon di
Garuda Hitam dengan pemerintah hutan lindung, mendirikan bangunan
Provinsi Lampung dalam tanpa IMB di wilayah perbukitan,
penanggulangan bencana alam. Selama maupun tidak adanya kepedulian
ini di Provinsi Lampung belum ada terhadap lingkungan. Perilaku
semacam kerjasama antara Komando masyarakat yang tidak peduli
Resor Militer 043/ Garuda Hitam lingkungan sekitarnya ini berpotensi
dengan pemerintah Provinsi Lampung timbulnya bencana banjir, tanah longsor
yang mengatur tentang siapa berbuat dan pohon tumbang, sehingga hal ini
apa, kapan, dan bagaimana cara menjadi hambatan dalam operasi
mengerjakannya. Payung hukum berupa penanggulangan bencana alam.
MoU sangat penting untuk mengatur
kewenangan maupun batasan bertindak SIMPULAN
antara Komando Resor Militer 043/ Provinsi Lampung merupakan
Garuda Hitam dengan pemerintah Provinsi yang sangat strategis karena
Provinsi Lampung dalam menjadi jalur penghubung atara pulau
penanggulangan bencana, termasuk Jawa dan Sumatera yang ada di pulau
proses penggunaan peralatan berat Sumatera dimana terdapat pesisir
BPBD oleh Komando Resor Militer 043/ Pantai dan pegunungan sehingga faktor
Garuda Hitam dan proses penyaluran pergerakan logistik dapat berpengaruh
anggaran APBD untuk Komando Resor untuk ekonomi wilayah dan berbagai
Militer 043/ Garuda Hitam dalam obyek wisata pantai sehingga menjadi
operasi penanggulangan bencana alam. destinasi bagi wisatawan domestik
Kelima, kesadaran masyarakat bahkan wisatawan asing. Wilayah ini
yang masih rendah. Kesadaran menjadi daya tarik wisatawan sehingga
masyarakat terhadap bencana alam harus terjaga dari berbagai ancaman,
sangat penting untuk mendukung termasuk ancaman bencana alam.
operasi penanggulangan bencana alam.

445
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 7 (2) (2020): 437-447

Ancaman bencana alam yang bencana alam adalah masih belum


selama ini terjadi di wilayah Provinsi optimalnya anggaran Komando Resor
Lampung dengan skala yang kecil/ Militer 043/ Garuda Hitam,
rendah adalah banjir, tanah longsor, keterbatasan sarana prasarana yang
angin puting beliung, pohon tumbang, dimiliki Komando Resor Militer 043/
kebakaran lahan, tsunami dan gempa Garuda Hitam, kualitas/ kompetensi
bumi. Ancaman bencana alam ini perlu aparat BPBD yang masih rendah, adanya
dilakukan langkah pencegahan dan ego sektoral antar instansi dalam
penanganannya secara cepat, tepat, dan penanggulangan bencana alam, belum
sedini mungkin sehingga tidak akan adanya MoU antara pemerintah Provinsi
menganggu kegiatan aktivitas Lampung dengan Komando Resor
masyarakat sehari hari dan Militer 043/ Garuda Hitam dalam
pembangunan daerah. penanggulangan bencana alam, serta
Upaya penanggulangan bencana rendahnya kesadaran masyarakat
alam yang dilakukan oleh pemerintah terhadap potensi terjadinya bencana
provinsi Lampung bersama dengan alam.
jajaran Komando Resor Militer 043/
Garuda Hitam relatif baik, pada tahap DAFTAR PUSTAKA
BNPB. (2018). Indeks Risiko Bencana
sebelum bencana, saat bencana, maupun
Indonesia. Jakarta: Badan Nasional
setelah bencana. Kegiatan teknis Penanggulangan Bencana.
komunikasi, koordinasi dan kolaborasi BPBD Lampung. (2019). Peta Rawan
Bencana Provinsi Lampung. Bandar
antara jajaran Korem 043/Garuda Lampung: BPBD Provinsi Lampung.
Hitam dengan aparat BPBD Provinsi
Creswell, J. (2014). Research Design:
Lampung selalu dipelihara, dijaga, dan Qualitative, Quantitative, and Mixed
Methods Approaches. United
ditingkatkan untuk mendeteksi potensi Kingdom: SAGE.
terjadinya bencana, upaya mitigasi Harsono, (2009). Kapita Selekta Neurologi.
bencana, melakukan evakuasi korban Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
saat tanggap darurat, dan kegiatan
Jokowinarno, D. (2011). Mitigasi Bencana
rehabilitasi dan rekonstruksi pasca Tsunami di Wilayah Pesisir
bencana. Hambatan yang dihadapi Lampung. Jurnal Rekayasa, 15(1),
13-20.
Komando Resor Militer 043/ Garuda
Marufah, N., Rahmat, H. K., & Widana, I. D. K.
Hitam dan pemerintah Provinsi K. (2020). Degradasi Moral sebagai
Dampak Kejahatan Siber pada
Lampung dalam penanggulangan
Generasi Millenial di Indonesia.

446
Muhammad Sarip Kodar, Hayatul Khairul Rahmat, I Dewa Ketut Kerta Widana
Sinergitas Komando Resor Militer 043/ Garuda Hitam Dengan Pemerintah Provinsi ……….. . .(Hal 427-436)

NUSANTARA: Jurnal Ilmu Rahmat, H. K., Kasmi, & Kurniadi, A. (2020).


Pengetahuan Sosial, 7(1), 191-120. Integrasi dan Interkoneksi
Pendidikan Kebencanaan dan Nilai-
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Sadana, J. Nilai Qur’ani dalam Upaya
(2014). Qualitative Data Analysis: A Pengurangan Risiko Bencana di
Method Sourcebook. Jakarta: UI Sekolah Menengah Pertama.
Press. Prosiding Konferensi Integrasi
Interkoneksi Islam dan Sains, 2, 455-
Musiana. (2015). Studi Kualitatif Ancaman,
461.
Kerentanan, dan Kemampuan
Mitigasi Bencana Masyarakat di Rahmat, H. K., Nurmalasari, E., & Basri, A. S.
Pesisir Bandar Lampung. Jurnal H. (2018). Implementasi Konseling
Keperawatan, 11(2), 262-269. Krisis Terintegrasi Sufi Healing
Untuk Menangani Trauma Anak Usia
Naryanto, H. S. (2003). Mitigasi Kawasan
Dini pada Situasi Krisis Pasca
Pantai Selatan Kota Bandar
Bencana. Prosiding Seminar Nasional
Lampung Provinsi Lampung
PIT ke- 5 Riset Kebencanaan IABI
Terhadap Bencana Tsunami. Alami,
2018, 671-678.
8(2), 24-32.
Sudarto. (1997). Metodologi Penelitian
Naryanto, H. S. (2008). Analisis Potensi
Filsafat. Jakarta: Raja Grafindo
Kegempaan dan Tsunami di
Persada.
Kawasan Pantai Barat Lampung
Kaitannya dengan Mitigasi dan
Penataan Kawasan. Jurnal Sains dan
Teknologi Indonesia, 10(2), 71-77.

Priambodo, A., Widyaningrum, N., &


Rahmat, H. K. (2020). Strategi
Komando Resor Militer 043/ Garuda
Hitam dalam Penanggulangan
Bencana Alam di Provinsi Lampung.
PERSPEKTIF, 9(2), 307-313.

Rahmat, H. K. (2019). Mobile Learning


Berbasis Appypie sebagai Inovasi
Media Pendidikan untuk Digital
Natives dalam Perspektif Islam.
Tarbawi: Jurnal Pendidikan Islam,
16(1), 33-50.

Rahmat, H. K., & Alawiyah, D. (2020).


Konseling Traumatik: Sebuah
Strategi Guna Mereduksi Dampak
Psikologis Korban Bencana Alam.
Jurnal Mimbar: Media Intelektual
Muslim dan Bimbingan Rohani, 6(1),
34-44.

Rahmat, H. K., Banjarnahor, J., Ma’rufah, N.,


& Widana, I. D. K. K. (2020).
Pemberdayaan Masyarakat oleh
Bintara Pembina Desa (Babinsa)
dalam Meningkatkan Kesejahteraan
Rakyat. NUSANTARA: Jurnal Ilmu
Pengetahuan Sosial, 7(1), 91-107.
447

Anda mungkin juga menyukai