Kabupaten/Kota memiliki peran penting dalam hal manajemen bencana dan pengurangan
risiko bencana, dengan segala kapasitasnya baik sumberdaya manusia maupun sumberdaya
anggarannya. Analisis dampak multirisiko bencana tersebut digunakan Pemerintah Kabupaten/Kota
sebagai salah satu dasar dalam perencanaan kabupaten/kota dengan tujuan tercapainya pembangunan
fisik dan non fisik yang optimal. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi
dua tahapan yaitu (1) analisis deskriptif matematis berdasarkan dampak multirisiko bencana, dan (2)
deskriptif eksploratif berdasarkan matriks dampak multirisiko bencana. Berdasarkan hasil penelitian
bahwa karakteristik dampak multirisiko bencana dapat diketahui berdasarkan kejadian bencana
kemudian dilakukan perhitungan secara matematis berdasarkan Peraturan Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana sehingga diketemukan penggolongan tiap wilayah dan tiap jenis bencana.
Sedangkan matriks dampak multirisiko bencana di semua kecamatan yang ada di wilayah
administratif Kabupaten Tuban masuk kategori zona hijau, kuning, dan merah.
Abstract
Districts/Cities have an important role in disaster management and disaster risk reduction,
with all their capacities, both human resources and budgetary resources. The multi-risk disaster
impact analysis is used by the Regency/City Government as one of the bases in district/city planning
with the aim of achieving optimal physical and non-physical development. The analytical method used
in this study is divided into two stages, namely (1) descriptive mathematical analysis based on the
impact of multi-risk disasters, and (2) descriptive exploratory based on the matrix of multi-risk
disaster impacts. Based on the results of the study that the characteristics of the impact of multi-risk
disasters can be known based on disaster events, then mathematical calculations are carried out based
on the Regulation of the Head of the National Disaster Management Agency so that it is found the
classification of each region and each type of disaster. Meanwhile, the multi-risk disaster impact
matrix in all sub-districts in the administrative area of Tuban Regency is categorized as green, yellow,
and red zones.
Jurnal Teknik WAKTU Volume 20 Nomor 02 – Juli 2022 – ISSN: 1412:1867 129
Moch. Shofwan, Indri Suryawati dan Annisa B. Tribhuwaneswari : Karakteristik Dampak Multirisiko Bencana
Kabupaten Tuban
Pratama, 2021). Negara Indonesia jika dikaji kabupaten/kota sebagai salah satu dasar
dari sudut pandang geografis dan geologis pengambilan kebijakan perencanaan
sangat berpotensi terjadinya bencana, daerah secara optimal (Shofwan, 2020),
khususnya bencana alam yang dapat sehingga diharapkan dalam penelitian ini
menimbulkan korban jiwa serta kerusakan
menghasilkan gambaran spasial
infrastruktur dan lingkungan yang dapat
(keruangan) sekaligus analisis matematis
menghambat laju pembangunan daerah
maupun nasional. Kejadian bencana menjadi
matriks dampak bencana yang
sebuah peristiwa yang harus terus dikaji diakibatkan.
mengingat dampak yang diakibatkan sangat
2. METODE
besar ketika wilayah/daerah tersebut tidak siap
menghadapi bencana tersebut (Shofwan, Rancangan kegiatan penelitian ini
diawali dengan mengurus perijinan untuk
2018).
survei serta pengambilan data dasar. Setelah
Kabupaten/Kota memiliki peran sudah di dapatkan ijin dari instansi terkait,
penting dalam hal manajemen bencana dan maka dilanjutkan dengan survei dan
pengurangan risiko bencana, dengan pengambilan data. Langkah terakhir dari
kegiatan penelitian ini yaitu mengolah data
segala kapasitasnya baik sumberdaya
yang telah didapatkan selama survei dan
manusia maupun sumberdaya pengambilan data tersebut. Ruang Lingkup
anggarannya maka sudah sepatutnya dalam penelitian ini adalah di Kabupaten
daerah memiliki dokumen (legal formal) Tuban
Teknik pengumpulan data pada
serta kajian kebencanaan secara holistik penelitian ini yaitu dokumentasi, studi
untuk antisipasi dan penanganan litelatur, dan instansi terkait misalnya BPBD,
terjadinya bencana. dan BAPPEDA Kabupaten Tuban.
Analisis dampak multirisiko Jenis Penelitian ini termasuk deskriptif
bencana menjadi variabel penting bagi dengan menggunakan pendekatan kuantitatif,
eksploratif, serta keruangan.
130 Jurnal Teknik WAKTU Volume 20 Nomor 02 – Juli 2022 – ISSN: 1412:1867
Moch. Shofwan, Indri Suryawati dan Annisa B. Tribhuwaneswari : Karakteristik Dampak
Multirisiko Bencana Kabupaten Tuban
Jurnal Teknik WAKTU Volume 20 Nomor 02 – Juli 2022 – ISSN: 1412:1867 131
Moch. Shofwan, Indri Suryawati dan Annisa B. Tribhuwaneswari : Karakteristik Dampak
Multirisiko Bencana Kabupaten Tuban
132 Jurnal Teknik WAKTU Volume 20 Nomor 02 – Juli 2022 – ISSN: 1412:1867
Moch. Shofwan, Indri Suryawati dan Annisa B. Tribhuwaneswari : Karakteristik Dampak
Multirisiko Bencana Kabupaten Tuban
Jurnal Teknik WAKTU Volume 20 Nomor 02 – Juli 2022 – ISSN: 1412:1867 133
Moch. Shofwan, Indri Suryawati dan Annisa B. Tribhuwaneswari : Karakteristik Dampak
Multirisiko Bencana Kabupaten Tuban
3.4 Karakteristik Dampak Bencana pantai akibat abrasi ini dipicu oleh
Gelombang Ekstrim/Abrasi terganggunya keseimbangan alam daerah
pantai tersebut. Walaupun abrasi dapat
Gelombang tinggi yang
disebabkan oleh gejala alami, namun
ditimbulkan karena efek terjadinya siklon
manusia sering disebut sebagai penyebab
tropis di sekitar wilayah Indonesia dan
utama abrasi.
berpotensi kuat menimbulkan bencana
Proses terjadinya abrasi karena
alam. Indonesia bukan daerah lintasan
faktor alam disebabkan oleh angin yang
siklon tropis tetapi keberadaan siklon
bertiup di atas lautan yang menimbulkan
tropis akan memberikan pengaruh kuat
gelombang dan arus laut mempunyai
terjadinya angin kencang, gelombang
kekuatan untuk mengikis daerah pantai.
tinggi disertai hujan deras. Sedangkan
Gelombang yang tiba di pantai dapat
Abrasi adalah proses pengikisan pantai
menggetarkan tanah atau batuan yang
oleh tenaga gelombang laut dan arus laut
lama kelamaan akan terlepas dari
yang bersifat merusak. Abrasi biasanya
daratan.
disebut juga erosi pantai. Kerusakan garis
134 Jurnal Teknik WAKTU Volume 20 Nomor 02 – Juli 2022 – ISSN: 1412:1867
Moch. Shofwan, Indri Suryawati dan Annisa B. Tribhuwaneswari : Karakteristik Dampak
Multirisiko Bencana Kabupaten Tuban
Jurnal Teknik WAKTU Volume 20 Nomor 02 – Juli 2022 – ISSN: 1412:1867 135
Moch. Shofwan, Indri Suryawati dan Annisa B. Tribhuwaneswari : Karakteristik Dampak Multirisiko Bencana
Kabupaten Tuban
Hasil penilaian komponen ancaman tanah longsor yang didasarkan kriteria dalam Perka
BNBP No.02 Tahun 2012 pada 20 kecamatan, sejumlah 5 kecamatan memiliki ancaman Tinggi dan
sisanya sejumlah 15 kecamatan memiliki ancaman Sedang sampai Rendah.
Berdasar data-data yang diperoleh dari yang ada pada suatu daerah. Kajian dan peta
Badan Geologi Kementerian ESDM (Energi risiko bencana ini harus mampu menjadi dasar
dan Sumber Daya Mineral), dapat dilihat pada yang memadai bagi Kabupaten Tuban untuk
Gambar 4.17, mengenai Peta Prakiraan menyusun kebijakan penanggulangan
Wilayah Potensi Terjadi Gerakan Tanah, bencana.
hanya sebagian kecil wilayah administrasi Dalam penyusunan dampak
Kabupaten Tuban berpotensi Tinggi multirisiko bencana di Kabupaten Tuban ini,
(Kecamatan Kenduruan, Bangilan, Senori, tidak dilakukan pengkajian risiko bencana
Singgahan, dan Grabagan), dan sisanya secara menyeluruh, dimana metodologi
memiliki potensi Sedang sampai Rendah. pengkajian harus sesuai dengan Peraturan
Kepala BNPB tahun No. 02 Tahun 2012
mengenai Metode Pangkajian Risiko Bencana.
3.6 Matriks Dampak Multirisiko Bencana
Penggunaan metodologi tersebut diikuti perlu
Pengkajian dan penilaian dampak penambahan item-item lain termasuk
multirisiko bencana daerah dilaksanakan didalamnya penggunaan perangkat lunak GIS
dengan mengkaji dan memetakan tingkat (Geographical Information System) untuk
bahaya (hazard), tingkat kerentanan keperluan analisis. Oleh karena itu penilaian
(vulnerability) dan tingkat kapasitas, ini dilakukan dengan tetap menganalisis
berdasarkan indeks bahaya, indeks penduduk komponen bahaya, kerentanan dan kapasitas
terpapar, indeks kerugian dan indeks kapasitas. dari hasil survei lapangan, survei data sekunder
Metodologi untuk menterjemahkan berbagai dan masukan-masukan selama pelaksanaan
indeks tersebut ke dalam peta dan kajian FGD (Forum Group Discussion). Dari hasil
diharapkan dapat menghasilkan tingkat risiko analisis tersebut dapat dihasilkan indeks risiko
dan peta risiko untuk setiap bahaya bencana bencana yang disusun berdasarkan komponen
136 Jurnal Teknik WAKTU Volume 20 Nomor 02 – Juli 2022 – ISSN: 1412:1867
Moch. Shofwan, Indri Suryawati dan Annisa B. Tribhuwaneswari : Karakteristik Dampak Multirisiko Bencana
Kabupaten Tuban
bahaya, kerugian dan kapasitas kemudian BAPPEDA Kabupaten Tuban yang telah
dalam tahap selanjutnya dapat dipetakan dalam membantu dalam memperoleh data.
format digital untuk ditampilkan pemetaan
6. DAFTAR PUSTAKA
indeks risiko bencana tiap kecamatan.
Komponen bahaya disusun Badan Pusat Statistik Kabupaten Tuban
berdasarkan parameter intensitas dan Tahun 2020.
probabilitas kejadian. Komponen kerentanan Carter, N. 1991. Disaster Management: A
disusun berdasarkan parameter sosial budaya, Disaster Manager’s Handbook, ADB,
ekonomi, fisik dan lingkungan. Komponen Manila.
kapasitas disusun berdasarkan parameter Badan Nasional Penanggulangan Bencana
kapasitas, regulasi, kelembagaan, sistem tentang Dokumen Indeks Risiko Bencana
peringatan dini, pendidikan, pelatihan, Indonesia Tahun 2011.
keterampilan, mitigasi dan sistem Moch. Shofwan, & Yoga Pratama. (2021).
kesiapsiagaan. Kondisi Kawasan Rawan Bencana
Pengkajian ini bertujuan untuk : Tsunami Di Kecamatan Muncar. Jurnal
1. Mengkaji risiko setiap bencana yang Plano Buana, 2(1).
ada di Kabupaten Tuban; https://doi.org/10.36456/jpb.v2i1.3971
2. Mengoptimalkan penyelenggaraan Muta’ali, L. 2012. Daya Dukung
penanggulangan bencana di Lingkungan untuk Perencanaan
Kabupaten Tuban dengan berfokus Pengembangan Wilayah. Yogyakarta:
kepada perlakuan beberapa parameter Fakultas Geografi UGM.
risiko dengan dasar yang jelas dan Peraturan Kepala BNPB Nomor 02 Tahun
terukur; 2012 tentang Metode Pengkajian Potensi
3. Menyelaraskan arah kebijakan Risiko Bencana.
penyelenggaraan penanggulangan Rukmana, S. N., & Shofwan, M. (2019).
bencana antara pemerintah pusat, DAMPAK RISIKO SECONDARY
Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten HAZARD DI SEKITAR BENCANA
Tuban dalam kesatuan tujuan. LUMPUR LAPINDO TERHADAP
PERUBAHAN LINGKUNGAN.
4. KESIMPULAN JURNAL PEMBANGUNAN
Karakteristik dampak multirisiko WILAYAH & KOTA, 14(4), 295.
bencana di semua kecamatan yang ada di https://doi.org/10.14710/pwk.v14i4.2034
wilayah administratif Kabupaten Tuban masuk 5
kategori zona hijau, kuning, dan merah. Shofwan, Moch. 2018. Mitigasi Bencana
Matriks dampak multirisiko bencana dapat Erosi dan Longsor. Sidoarjo: Meja
diketahui berdasarkan kejadian bencana Tamu.
kemudian dilakukan perhitungan secara Shofwan, M., & Aini, F. N. (2020).
matematis berdasarkan Peraturan Kepala DISTRIBUTION OF WATER
Badan Nasional Penanggulangan Bencana POLLUTION AREAS BASED ON THE
sehingga diketemukan penggolongan tiap KERNEL DENSITY METHOD FOR
wilayah dan tiap jenis bencana. LAPINDO MUDFLOW DISASTER OF
SIDOARJO. Jurnal Sains Dan Teknologi
5. UCAPAN TERIMAKASIH Mitigasi Bencana, 15(1), 40–45.
Ucapan terima kasih serta penghargaan https://doi.org/10.29122/JSTMB.V15I1.4
perlu penulis sampaikan kepada Tuhan Yang 122
Maha Esa serta berbagai pihak yang telah Shofwan, Moch. 2020. Dimensi Kebencanaan
memberikan bantuan berupa bimbingan, Dalam Penataan Ruang Daerah.
arahan dan saran, serta dukungan. BPBD dan
Sidoarjo: Meja Tamu.
Jurnal Teknik WAKTU Volume 20 Nomor 02 – Juli 2022 – ISSN: 1412:1867 137
Moch. Shofwan, Indri Suryawati dan Annisa B. Tribhuwaneswari : Karakteristik Dampak Multirisiko Bencana
Kabupaten Tuban
138 Jurnal Teknik WAKTU Volume 20 Nomor 02 – Juli 2022 – ISSN: 1412:1867