BAB I
PENDAHULUAN
1
Dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) KabUpaten BUngo Tahun 2023-2028
Draft
Besarnya risiko bencana di setiap daerah dapat terukur dengan Kajian Risiko
Bencana. Kajian Risiko Bencana dilakukan dengan metodologi dan parameter
perhitungan pengkajian setiap potensi bahaya. Metodologi yang dilakukan untuk
pengkajian risiko bencana tersebut berpedoman pada Peraturan Kepala Badan
Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 2 tahun 2012 ditambah dengan
referensi pedoman lainnya yang ada di kementerian/lembaga terkait lain di tingkat
nasional. Hasil pengkajian yang didasarkan dengan metodologi tersebut
menghasilkan rekomendasi kebijakan penanggulangan bencana. Keseluruhan
hasil pengkajian dan rekomendasi kebijakan penanggulangan bencana tahun
2023-2028 dimuat dalam Dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) Kabupaten
Bungo Tahun 2023-2028. Dokumen KRB ini diharapkan menjadi dasar dalam
perencanaan penanggulangan bencana untuk rentang waktu lima tahunan di
Kabupaten Bungo.
2
Dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) KabUpaten BUngo Tahun 2023-2028
Draft
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memiliki wilayah yang luas dan
terletak di garis khatulistiwa pada posisi silang dua benua dan dua samudera yang
memiliki berbagai keunggulan kondisi alam, namun disisi lain posisinya berada
dalam wilayah yang memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis dan
demografis yang rawan terhadap terjadinya bencana dengan frekuensi yang
cukup tinggi. Kondisi geografis Indonesia tersebut membuat Indonesia rawan akan
bencana banjir, tanah longsor, banjir bandang, cuaca ekstrim, gelombang
ekstrim dan abrasi, serta kekeringan yang juga dapat memicu kebakaran hutan
dan lahan.
Secara geologis, Indonesia berada pada pertemuan empat lempeng utama yaitu
Eurasia, Indo-Australia, Filipina, dan Pasifik yang menjadikan Indonesia rawan
bencana gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung api. Secara klimatologis,
Indonesia merupakan dapur dari berbagai proses cuaca dan iklim, baik pada
skala regional maupun global. Hal ini karena posisi Indonesia yang berada di
sekitar ekuator menjadi tempat pertemuan antara sirkulasi udara Hadley dan sirkulasi
udara Walker, yang berdampak pada dinamika cuaca dan I klim
Letak geografis Indonesia menjadikannya sebuah negara yang memiliki risiko bencana
yang tinggi. Adanya wilayah yang berupa kepulauan menyebabkan proses
penanganan bencana harus dilakukan pada setiap daerah secara terencana.
Peningkatan upaya kesiapsiagaan bencana dapat dilakukan dengan pemetaan
sumber daya manusia, fasilitas kesehatan, sarana dan prasarana, logistik serta
upaya penanggulangan krisis kesehatan. Adanya peningkatan ancaman bencana
yang spesifik pada setiap daerah dan memiliki kerentanan bencana tinggi
memerlukan peran pemerintah daerah dalam upaya dalam pengurangan risiko
bencana.
3
Dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) KabUpaten BUngo Tahun 2023-2028
Draft
Kajian Risko Bencana memuat segala komponen memuat segala komponen yang
mempengaruhi bencana; yaitu bahaya, kerentanan, dan kapasitas terhadap
bencana. Semua komponen tersebut diperkirakan berdasarkan parameter-
parameter ataupun indikator pengkajian dengan data terkini dan aturan terkait di
daerah ataupun dari lembaga terkait di tingkat nasional. Oleh karena itu,
pengkajian risiko mengacu kepada Peraturan Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana Nomor 02 tahun 2012 tentang Pedoman Umum
Pengkajian Risiko Bencana dan referensi pedoman lainnya yang ada di
kementerian/lembaga di tingkat nasional.
Berdasarkan Indeks Risiko Bencana yang diterbitkan Pusat Data, Informasi dan
Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Tahun
4
Dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) KabUpaten BUngo Tahun 2023-2028
Draft
2021, Kabupaten Bungo memiliki indeks risiko bencana di angka 143,2 dengan
ancaman bencana berupa; banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan lahan,
kekeringan, cuaca ekstrem dan gempa bumi. Terdapat juga ancaman banjir
bandang yang pernah terjadi di Dusun Batu Kerbau Kecamatan Pelepat pada
tahun 2015.
Semua hasil pengkajian risiko bencana dijabarkan secara detail untuk setiap
potensi bencana. Penjabaran tersebut dimuat dalam bentuk Dokumen Kajian
Risiko Bencana (KRB) Kabupaten Bungo tahun 2023–2028. Nantinya, Dokumen
KRB ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pemerintah daerah, lembaga terkait,
ataupun seluruh lapisan masyarakat untuk melaksanakan penyelenggaraan
penanggulangan bencana melalui perencanaan penanggulangan bencana
Kabupaten Bungo dengan dasar penyusunan dari Dokumen Kajian Risiko
Bencana (KRB) Kabupaten Bungo Tahun 2023–2028.
I.2.1. Maksud
I.2.2. Tujuan
5
Dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) KabUpaten BUngo Tahun 2023-2028
Draft
2) Menyusun Peta Risiko Bencana per jenis bencana yang didasarkan pada
ancaman, kerentanan dan kapasitas; dan
3) Menyusun baseline data risiko bencana (potensi jumlah jiwa terpapar,
kerugian harta benda, kerusakan lingkungan) sebagai acuan
penyelenggaraan penanggulangan bencana di Kabupaten Bungo.
6
Dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) KabUpaten BUngo Tahun 2023-2028
Draft
I.5. PENGERTIAN
7
Dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) KabUpaten BUngo Tahun 2023-2028
Draft
8
Dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) KabUpaten BUngo Tahun 2023-2028
Draft
1) RINGKASAN EKSEKUTIF
Ringkasan eksekutif memperlihatkan rangkuman kondisi umum wilayah dan
kebencanaan, maksud dan tujuan penyusunan kajian risiko bencana, hasil
pengkajian risiko bencana dan memberikan gambaran umum tentang kapasitas
daerah, serta akar masalah dan rekomendasi yang dapat dilakukan dalam
penanggulangan bencana di Kabupaten Bungo.
2) BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran kegiatan, landasan
hukum, pengertian, dan sistematika penulisan dari penyusunan Dokumen
Kajian Risiko Bencana (KRB) Kabupaten Bungo Tahun 2023–2028. Bab ini
menekankan arti strategis dan pentingnya pengkajian risiko bencana daerah,
sebagai dasar untuk penataan dan perencanaan penanggulangan bencana yang
terarah, terkoordinasi, dan menyeluruh dalam penyelenggaraannya.
9
Dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) KabUpaten BUngo Tahun 2023-2028
Draft
5) BAB 4 REKOMENDASI
Bab ini menguraikan rekomendasi generik dan spesifik, sesuai hasil kajian
kapasitas penanggulangan bencana daerah dan pembahasan akar
permasalahan (masalah pokok) risiko bencana prioritas yang dikelola
Kabupaten Bungo serta rekomendasi-rekomendasi untuk pengembangan
kawasan yang berlandaskan kajian risiko bencana.
6) BAB 5 PENUTUP
Bab ini merupakan kesimpulan akhir terkait tingkat risiko bencana, kebijakan
yang direkomendasikan, serta tindak lanjut dari penyusunan dan keberadaan
Dokumen KRB Kabupaten.
7) LAMPIRAN
- Matriks hasil kajian risiko bencana (Bahaya, Kerentanan, Kapasitas, Risiko)
- Peta-peta hasil penilaian Ancaman, Kerentanan, Kapasitas, dan Risiko
8) Daftar Pustaka
10
Dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) KabUpaten BUngo Tahun 2023-2028