Disusun Oleh :
NIM : 2111102415081
Kelas :A
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
SAMARINDA
2022
ABSTRAK
Bencana alam ini pada dasarnya tidak lebih dari sekedar refleksi fenomena
alam yang secara geologi sangat khas untuk wilayah tanah air kita. Indonesia
merupakan negara kepulauan tempat dimana 3 lempeng besar dunia bertemu,
yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik. Interaksi
antar lempeng-lempeng tersebut lebih lanjut menempatkan Indonesia sebagai
wilayah yang proses dinamika lempeng yang cukup intensif juga telah
membentuk relief permukaan bumi yang khas dan sangat bervariasi, dari wilayah
pegunungan dengan lereng yang landai sepanjang pantai dengan potensi ancaman
banjir, penurunan tanah, dan tsunami. Hal tersebut menjadikan kita perlu lebih
mengenal dengan baik berbagai jenis dan karakter bencana alam tersebut dan
siapa yang akan menyambut kedatangannya. Penelitian ini bertujuan menganalisis
implementasi strategi pemberdayaan wilayah pesisir dan mekanisme sinergitas
kelembagaan.
A. Latar Belakang
Bencana alam ini pada dasarnya tidak lebih dari sekedar refleksi
fenomena alam yang secara geologi sangat khas untuk wilayah tanah air kita.
Indonesia merupakan negara kepulauan tempat dimana 3 lempeng besar dunia
bertemu, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng
Pasifik. Potensi bencana alam ini telah diperparah oleh beberapa permasalahan
lain yang muncul di Indonesia yang memicu peningkatan kerentanan dan
bahayanya. Laju pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi mengakibatkan
mereka membutuhkan kawasan hunian tersebut yang akan terus berkembang
sampai mencapai wilayah marginal yang tidak aman. Tidak tertib dan tepatnya
tata guna lahan, sebagai inti dari permasalahan ini, adalah faktor utama yang
menyebabkan adanya peningkatan kerentanan dan bahaya ini.
B. Tujuan
Tujuan dari manajemen bencana, yaitu :
1. Mengurangi kerugian dan resiko yang mungkin terjadi;
2. Mempercepat proses pemulihan pasca bencana itu terjadi;
3. Menjamin terlaksananya bantuan yang segera dan memadai terhadap
korban bencana.
C. Manfaat
Manfaat dari manajemen bencana, yaitu :
1. Membatasi jumlah korban;
2. Membatasi kerusakan harta benda dan lingkungan hidup;
3. Mengembalikan kondisi ekonomi dan sosial masyarakat.
GAGASAN
Dalam beberapa dekade terakhir, bencana menjadi salah satu isu yang
menjadi perhatian dunia. Terbukti dengan beberapa kebijakan internasional
yang berfokus pada penanggulangan bencana yang diiringi dengan munculnya
lembaga-lembaga yang mengkaji secara khusus isu bencana baik di tingkat
nasional maupun internasional.
Bahaya dapat disebabkan oleh kejadian alam maupun oleh ulah manusia.
Beberapa faktor penyebab dari bahaya sebagai berikut (Bappenas,2006):
1. Bahaya alam (natural hazardz) dan ancaman karena ulah manusia yang
meurut UN-ISDR dapat dikelompokkan menjadi ancaman geologi,
ancaman hidrometeorologi, ancaman biologi, ancaman teknologi, dan
penurunan kualitas lingkungan.
2. Kerentanan yang tinggi dari masyarakat, infrastruktur, dan elemen-
elemen di dalam kota/kawasan yang berisiko bahaya.
3. Kapasitas yang rendah dari berbagai komponen di dalam masyarakat.
Beberapa jenis ancaman yang sering terjadi di Indonesia adalah gempa
bumi, tsunami, letusan gunung api, banjir, tanah longsor, kekeringan,
kebakaran, angin puting beliung, kecelakaan transportasi dan teknologi,
wabah penyakit, konflik sosial, serta aksi teror.