Anda di halaman 1dari 18

Pertemuan Sub Klaster Shelter - Agenda

1. Pengantar dari Kemensos


2. Update 3W/5W oleh Tim IM
3. Diskusi Penanganan Shelter saat darurat bencana lainnya di masa pandemik COVID-19, dengan pembicara:
a) Bpk. Iyan Kusmadiana, Kementerian Sosial RI
b) Bpk. Johny Sumbung, Badan Nasional Penanggulangan Bencana
c) Bpk. Ridwan S. Carman, Palang Merah Indonesia
d) Ibu Hening Parlan, PP Aisyiyah Muhammadiyah Disaster Management Centre
4. Agenda lainnya

Cara Ganti Nama ID Zoom:


Kembali mengingatkan, mohon nama ID zoom nya diubah menjadi [Nama] [Organisasi]
Participants -> Nama ID -> Rename
Peserta Raise hands:
Catatan Pertemuan Sub Klaster Shelter --

• Pembuka dari Idha Kurniasih - Kementerian Sosial RI


• Pak Iyan berhalangan hadir karena ada pertemuan dengan TNI Kopassus terkait penanganan COVID-19
• Sudah ada beberapa kejadian yang terjadi selama masa pandemic ini, termasuk adanya gunung Meletus dan ancaman alam
lainnya
• Lembaga kemanusiaan yang memiliki jejaring di daerah merupakan asset untuk penganggulangan bencana, terutama di masa
pandemic ini
• Kesiapsiagaan adalah sangat penting untuk kita bisa melakukan respons bencana yang maksimal dan memenuhi hak-hak warga
terdampak dengan segala keterbatasan yang ada
• Pemetaan siapa melakukan apa
• Sudah ada lembaga-lembaga yang melakukan intervensi di 24 provinsi terkait penanganan COVID-19
• Rehab rekon di NTB sudah 79%
• SHIRIN merupakan perangkat informasi melalui chatbot. Terdapat 2800+ dokumen, 800+ pengguna, dan info-info terkait COVID-
19
• 12 lembaga masih melanjutkan pembangunan huntap di Sulawesi Tengah. Pembangunan huntara mencapai 94%

Cara Ganti Nama ID Zoom:


Kembali mengingatkan, mohon nama ID zoom nya diubah menjadi [Nama] [Organisasi]
Participants -> Nama ID -> Rename
10 Provinsi belum
terjangkau pada
pemetaan 3W Covid19:

1. Bali
2. Kalbar
3. Kalteng
4. Kalsel
5. Kaltara
6. Sulut
7. Sultra
8. Sulbar
9. Gorontalo
10. Maluku Utara

bit.ly/pemetaan3WshelterCOVID19
Nama Lembaga
1 Adventist Development and Relief Agency Indonesia
2 Al-Khair Foundation Indonesia
3 Balai Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Budhi Dharma Bekasirma Bekasi
4 CARE Indonesia
5 Catholic Relief Services
6 Gresik Muda
7 GUSDURian Peduli
8 GUSDURIAN Peduli Covid-19 Jombang
9 Human Initiative
10 Islamic Relief Worldwide
11 Islamic Relief Worldwide Indonesia
12 Jangkar Kelud
13 Koalisi Perempuan Indonesia Wilayah Jabar
14 Komunitas GUSDURian brebes
15 Komunitas Gusdurian Gresik
16 KUN Humanity System +
17 Lembaga Pemerhati dan Pecinta Hutan Nusa Tenggara Barat
18 LEMBAGA PENANGGULANGAN BENCANA ALAM PAPUA BARAT
19 Lsm Penerhati dan Pexinta Hutan NTB
20 Pecinta, Penerus Gagasan Pemikiran Gusdur
21 Peduli Dakwah
22 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
23 Perkumpulan KOSLATA
24 Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia
25 Pimpinan Wilayah Fatayat Nahdlatul Ulama Jawa Timur
26 Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palu
27 Posko Bersama ( Gereja Katolik Santo Paulus Jajag, Gusdurian
Peduli, Laskar Hijau dan Pemuda Katolik)
28 Posko GUSDURian Peduli Mojokerto
29 PRUDENTIA Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
30 RELAWAN BUMIGORA INDONESIA
31 Rumah Zakat
32 Sulteng Bergerak
33 Universitas Bung Hatta
34 Wahdah Inspirasi Zakat
35 WCC Surabaya
36 YAKKUM Emergency Unit
37 Yayasan Arkom Indonesia
38 Yayasan Arkom Indonesia Jatim
39 Yayasan Arkom Indonesia Yogyakarta
40 Yayasan Arsitek Komunitas Indonesia
41 Yayasan Habitat Kemanusiaan Indonesia (Habitat for Humanity
Indonesia)
42 Yayasan Karina Keuskupan Agung Semarang
43 Yayasan Kemanusiaan Muslim Indonesia
44 Yayasan Makuta Adiguna Persada
45 YAYASAN MERCY CORPS INDONESIA
46 yayasan pradita madani cempaka
47 Yayasan Sapta Visi Madani
PROGRESS HUNTARA & HUNTAP DI NTB
HUNTARA
HUNTAP

PROGRESS HUNTAP DI NTB


Rencana Hunian tetap di intervensi oleh 2 lembaga
• BPBD: RB 55.624 , RS 28.231, RR 94.889
• Yayasan Arkom : 75

Rencana Didanai Berjalan Selesai Butuh


PROGRESS REHAB REKON HUNTAP PASCA GEMPA BUMI NTB
Perbandingan Jumlah Huntara Kolektif dan Individual yang Sudah Selesai
di NTB

Jumlah lembaga yang berpartisipasi di Huntara


adalah 123 Lembaga
Total Huntara yang terbangun 25.879 Unit
Huntara Mandiri 24.964 Unit dan Huntara
Kolektif 915 Unit

Info lanjut : bit.ly/InfoShelter_NTB


SHIRIN - Sistem dan Hub Informasi terkait Respon terhadap Covid 19 (nine teen)

Merupakan perangkat diseminasi informasi Daftar Inventori Shirin


Topik Jumlah
otomatis dalam bentuk chatbot di aplikasi Artikel Ilmiah 31
Whatsapp Belajar dari Rumah 33
Dukungan Psikososial - Subklaster Nasional DPS 68
English Language Materials 144
bit.ly/HaiShirin 0812 930 111 64 Gizi 7
Humor 158
Kebijakan (Non-Pemerintah) 23
Inventaris SHIRIN: Kebijakan (Pemerintah)
Klasnas PP
261
2
- 10 pilihan menu informasi Komik 30
Laporan dan Paparan 626
- 2696 file inventori Laporan Situasi 59
- 397 daftar kontak gugus tugas Materi Edukasi 653
Pemulihan Dini 5
- 289 daftar RS Rujukan Pendidikan 11
Peta 11
Protokol dan Pedoman 301
Shelter 22
Untuk Penyandang Disabilitas 47
Pengguna : ± 898 orang Video 203
Informasi yang sering diakses adalah: WASH
Grand Total
2
2695
inventori dan angka angka terkait covid
Daftar Link/Tautan

- Pemetaan 3W COVID 19 : bit.ly/pemetaan3WshelterCOVID19


- 5W Sulteng : bit.ly/InfoShelter_Sulteng
- 5W NTB : bit.ly/InfoShelter_NTB
- SHIRIN : bit.ly/HaiShirin
PROGRESS HUNTARA DI SULAWESI TENGAH

 Jumlah Huntara yang di Rencanakan = 25,744


Kebutuhan vs Kebutuhan vs Rencana vs
 Jumlah Huntara yang sudah Selesai = 24,183 Rencana Selesai Selesai

 Huntara Collective= 13,502


 Huntara Individual = 10,681
77% 73% 94%
Jumlah Organisasi yang terlibat : 66 Lembaga
 Huntara Collective= 27 lembaga
 Huntara Individual = 44 Lembaga Progress Huntara

NB: Ada 10 Lembaga yang membangun Huntara Collective dan Huntara Individual

Jumlah organisasi yang terlibat program perbaikan (Retrofit) = 3 Lembaga


Perbandingan Jumlah Huntara Kolektif dan Individual yang Sudah Selesai
Di Sulawesi Tengah

SIGI 5612 6252

PALU 4847 816

Collective
DONGGALA 3043 3613
Individual

Total 82 Lembaga yang Teridentifikasi

 70 Lembaga yang sudah melaporkan data


- 59 Lembaga membangun Huntara
- 4 Lembaga membangun Huntap
- 8 Lembaga membangun Huntara dan
Huntap

 12 Lembaga yang masih di konfirmasi


Lembaga yang masih melanjutkan pembangunan HUNTARA

No Nama Lembaga
1 ERCB
2 IDEP Foundation dan YPAL Poso
3 Islamic Relief - Konsepsi
4 MDMC - CRS
5 PKPU-HI - CRS
6 Rumah Zakat
7 Wahdah Inisiatif Zakat (WIZ)
8 Yayasan Arkom Indonesia
PROGRESS HUNTAP DI SULAWESI TENGAH
Rencana Didanai Berjalan Selesai Butuh

ADRA AHA CENTRE Al Khair BAZNAS Budha Tzu Chi Dompet Habitat for Rumah Zakat WIZ Yayasan YBT YEU
Indonesia Dhuafa Humanity Arkom
Indonesia

Rencana Hunian Tetap (HUNTAP) di intervensi oleh 12 (dua belas) Lembaga dengan:
 Jumlah Rencana : 4129
 Sedang Proses Pembangunan : 1083
 Selesai Pembangunan : 544
Peserta Raise hands:
Catatan Pertemuan Sub Klaster Shelter --

• Diskusi Penanganan Shelter di bencana lainnya di masa Pandemik COVID-19


a) Bpk. Johny Sumbung, Badan Nasional Penanggulangan Bencana
b) Bpk. Ridwan S. Carman, Palang Merah Indonesia
c) Ibu Hening Parlan, LLH PB Nasyiatul Aisyiyah
• Paparan BNPB:
• Bagaimana penerapan protocol Kesehatan dan SOP di tempat-tempat pengungsian
• Penggunaan rumah tinggal pribadi dan rumah dinas adalah yang lebih diutamakan
• Proses pembatasan sosial membuat evakuasi menjadi sulit dan tempat pengungsian tidak bisa digunakan karena penuh
• Bagaimana pula pemenuhan kebutuhan dasar tetap bisa berjalan dan menghindari terjadinya masalah sosial baru. Bagaimana regulasinya, prokotol,
mekanismenya, dan sumber dayanya?
• Latihan kesiapsiagaan dengan metode PREDIKT (Preparedness for disaster toolkit). Menyiapkan disaster kit, identifikasi risiko, perencanaan evakuasi, dan
mengikuti protokol yang ada.
• Membiasakan masyarakat dengan protokol-protokol Kesehatan terkait COVID-19
• Tanggapan Harsono – YKMI: Kita jangan terlalu berpikir aman bencana. Bencana non-COVID-19 juga berpotensi tinggi. Misalnya gempa juga terus terjadi.
Mungkin kalau menghadapi gempa, itu dengan membangun bangunan yang tahan gempa, namun COVID-19 menunjukkan kita harus membangun perilaku
yang sesuai protokol. Dan ini sifatnya massif bagi individual dan kolektif. Penyebaran COVID-19 berbanding lurus dengan kepatuhan masyarakat melakukan
protokol Kesehatan. Huntara individu (in-situ) di sulteng banyak berubah fungsi menjadi dapur untuk huntap. Penggunaan protokol ini bagaimana mendidik
masyarakat dan mengubah mindset agar sesuai. Fasilitas perlu juga didukung, misalnya adanya air bersih dan sanitasi serta sarana cuci tangan pakai sabun.
• Pertanyaan Didik – Sub klaster Shelter: Bagaimana mekanisme koordinasi penanganan bencana di daerah? Usulan kita, di BNPB sendiri ada SKPDB yang
diperbaharui oleh Peraturan Kepala Badan. Hal ini tetap berjalan dengan biasa, namun saat ini penerapannya perlu bekerja sama dengan tim Gugus Tugas,
termasuk dalam saat tanggap darurat, evakuasi, dan penanganan shelter. Dalam kedeputian penanganan darurat ada penanganan pengungsi. Dalam
kedeputian ini juga ada regulasi dan kebijakan di masa darurat bencana.
Cara Ganti Nama ID Zoom:
Kembali mengingatkan, mohon nama ID zoom nya diubah menjadi [Nama] [Organisasi]
Participants -> Nama ID -> Rename
Peserta Raise hands:
Catatan Pertemuan Sub Klaster Shelter --

• Tanggapan Ridwan Mumu – Dinas Sosial Provinsi Sulteng:


• Sub klaster shelter masih bersama Dinas Sosial Provinsi Sulteng dalam mengkoordinasikan penanganan shelter di Sulteng.
• Penanganan COVID-19 di Sulteng bisa dikatakan bagus karena yang sembuh sudah semakin banyak dan sudah dilakukan pencegahan penyebaran
penyakit
• Progress Huntara di Sulteng sudah dilakukan oleh 66 lembaga, ada yang huntara kolektif dan individu. Pencapaian sudah 94% dengan perencanaan
sekitar 25,000+ unit. Ada lima lembaga yang dalam program perbaikan (WVI, MDMC, PKPU/HI, YSTC, dan NU peduli). Jumlah huntara kolektif dan
individu di sulteng. Di toli-toli ada pembangunan huntara namun saat ini terkendala dengan adanya COVID-19
• Perlunya menyusun panduan terkait shelter di bencana lainnya.
• Paparan Ridwan S Carman - PMI:
• PMI sudah melakukan intervensi penanganan COVID-19 termasuk distribusi paket PHBS dan paket sembako
• Tantangan adalah kapasitas organisasi dan diversifikasi pendanaan organisasi. Salah satu rencana kedepan PMI: kolaborasi dengan mitra
• Salah satu penanganan bencana yang dilakukan PMI adalah respon banjir Sulawesi, dimana masih banyak warga yang masih tidak menggunakan
masker
• Paparan Hening Parlan – LLH PB Nasyiatul Aisyiyah :
• Kehidupan di shelter saat pascabencana bukan lah kehidupan normal 100%
• Perlu terus diberikan semangat untuk melakukan pemulihan
• Perlu adanya panduan untuk meningkatkan kesiapsiagaan di masa pandemik ini dan memberikan informasi terkait jenis ancaman disekitar mereka
• Bagaimana membantu pemerintah daerah untuk meneruskan semangat dan memasukkan di berbagai program yang ada
• Seberapa besar orang-orang di shelter bisa saling menjaga jarak?
• Pernikahan dini, pelecehan seksual dan kekerasan rentan terjadi di dalam shelter pada masa pascabencana. Sehingga pemetaan kerentanan ini
menjadi catatan penting.
Cara Ganti Nama ID Zoom:
Kembali mengingatkan, mohon nama ID zoom nya diubah menjadi [Nama] [Organisasi]
Participants -> Nama ID -> Rename
Peserta Raise hands:
Catatan Pertemuan Sub Klaster Shelter Harsono

• Tanggapan :
• Didik: apakah PMI memiliki program penyediaan shelter untuk melakukan karantina / isolasi mandiri berbasis komunitas di luar lombok dalam
menghadapi pandemi covid19? apakah ada pembelajaran yang bisa dibagikan ke kita semua? Kami sedang memasukkan ke rencana besar. Tapi yang
sudah dilakukan di wilayah kab/ kota, mereka menyediakan shelter untuk keluarga bagi yang diduga ODP atau PDP. Kita juga mesti terus
mengkampanyekan pencegahan stigma di wilayah tersebut. Kedepan, kami merencanakan 390 desa yang sedang dibina bisa mengangkat isu
pemenuhan shelter di lapangan. Bagi mereka yang membutuhkan (setelah pemeriksaan), maka PMI bisa memberikan bantuan dan pendampingan
lainnya.
• Rahmat Taufik: Dengan ada multidisaster dan terbitkannya pedoman2 pada masing2 jenis bencana, bagaimana cara nya agar pedoman2 tersebut di
gunakan secara konsisten dan terus menerus oleh semua pihak?.. Ada yg dapat berbagi pengalaman. Bahwa kebencanaan itu tidak ada batas
wilayah, artinya bencana terjadi di suatu wilayah, maka di wilayah sekitarnya juga saling membantu.
• Punjung: Apakah PMI punya strategi saat terjadi multidisaster? dan apabila ada apakah sudah simulasi? mungkin bias berbagi. Simulasi belum
dilakukan, namun kami sudah mendorong teman-teman di kab/ kota menyusun business continuity plan. Perlunya panduan bersama untuk
mengantisipasi potensi bencana lainnya.
• Hester: Kalau dari segi koordinasi, kira-kira hal apa yang perlu diperkuat untuk sub klaster shelter sendiri di level nasional dan daerah untuk
menghadapi bencana multihazard? Bencana dilakukan kajian dahulu dan kemudian ditetapkan statusnya: siaga darurat, tanggap darurat, dan transisi
bencana. Dan baru ditetapkan statusnya dan juga penunjukkan incident commander dan struktur organisasi SKPDB-nya, baik di tingkat kabupaten,
provinsi, dan di pusat. Intervensi shelter ini sesuai dengan jenis bencananya.
• Buku biru (terkait pedoman Klasnas PP) dalam proses revisi dan nanti akan menjadi acuan untuk dinsos di daerah.
• Harsono: peran penting pemerintah dalam COVID-19. Di desa sudah jalan dengan peraturan kepala desa dengan kemudahan dana untuk
penanganan COVID-19. Di desa ini juga ada tempat isolasi untuk para pendatang. Di desa mungkin jauh lebih disiplin dibandingkan di kota.
Pengecekan suhu juga berjalan antar instansi. Siapa pun orang yang mau ke desa, harus melewati pemeriksaan suhu dahulu. Berdasarkan studi yang
ada, penularan COVID-19 dari kota ke desa mungkin terjadi karena protokolnya diabaikan. Para pekerja bangunan pun belum menggunakan masker
yang semestinya.

Cara Ganti Nama ID Zoom:


Kembali mengingatkan, mohon nama ID zoom nya diubah menjadi [Nama] [Organisasi]
Participants -> Nama ID -> Rename
Peserta Raise hands:
Catatan Pertemuan Sub Klaster Shelter --

• Tanggapan :
• Anto: Apabila nanti kelak akan ada panduan penanganan shelter untuk bencana lainnya, apa saja bagian yang perlu ada? Beberapa diantaranya
bagian koordinasi dan untuk kelompok rentan. Panduan terkait shelter perlu mengacu juga dengan panduan yang sudah ada, termasuk juga dengan
kelompok rentan. Sifatnya perlu pendek dan sederhana, dan untuk informasi lebih detil bisa mengacu ke dokumen lainnya.
• Kristin: terkait 3W/ 5W, update hanya NGO saja. Bisa tidak informasinya juga termasuk progress dari pemerintah (terkait pembangunan Huntap)?
Informasi yang ada sudah termasuk progress dari pemerintah.
• Penutup :
• Masukan terkait kondisi Indonesia yang rentan terjadinya ancaman bencana lainnya
• Panduan yang bisa digunakan untuk semua kelompok dan bersifat praktis

Cara Ganti Nama ID Zoom:


Kembali mengingatkan, mohon nama ID zoom nya diubah menjadi [Nama] [Organisasi]
Participants -> Nama ID -> Rename
Sub Klaster Shelter

sheltersubklaster.id sheltersubklaster.id Bit.ly/shelterklaster

Anda mungkin juga menyukai