Anda di halaman 1dari 43

DESA SIAGA AKTIF

TIM. PROMKES DINKES TTS

PEDOMAN 
STRATEGI
KOMUNIKASI
PERUBAHAN PERILAKU DALAM
PERCEPATAN PENCEGAHAN
STUNTING DI INDONESIA 1
PEDOMAN 
STRATEGI
KOMUNIKASI
PERUBAHAN PERILAKU DALAM
PERCEPATAN PENCEGAHAN
STUNTING DI INDONESIA 2
PEDOMAN 
STRATEGI
KOMUNIKASI
PERUBAHAN PERILAKU DALAM
PERCEPATAN PENCEGAHAN
STUNTING DI INDONESIA 3
PEDOMAN 
STRATEGI
KOMUNIKASI
PERUBAHAN PERILAKU DALAM
PERCEPATAN PENCEGAHAN
STUNTING DI INDONESIA 4
PEDOMAN 
STRATEGI
KOMUNIKASI
PERUBAHAN PERILAKU DALAM
PERCEPATAN PENCEGAHAN
STUNTING DI INDONESIA 5
PEDOMAN 
STRATEGI
KOMUNIKASI
PERUBAHAN PERILAKU DALAM
PERCEPATAN PENCEGAHAN
STUNTING DI INDONESIA 6
Landasan Hukum Pelaksanaan Desa Siaga yaitu sebagai berikut :
1)      Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 564/ Menkes/SK/VII/2006
tanggal 2 Agustus 2006 tentang pengembangan Desa Siaga.
2)      Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3)      Undang-Undang Republik Indonesia No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
4)      Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa.
5)      Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 Tentang Kelurahan.
6)      Peraturan Menteri Dalam Negri Nomor 7 Tahun 2007 Tentang Kader Pemberdayaan
Masyarakat.

7
8
Sasaran Desa Siaga
a)      Sasaran Langsung
Wanita usia Subur, Ibu pra hamil, Ibu Hamil, Ibu Bersalin, Ibu Nipas, Bayi dan seluruh anggota
masyarakat lainnya dan keluarganya.
b)      Sasaran Tidak Langsung
(1)   Pemerintah daerah dan semua Dinas, Badan dan Lembaga terkait di Kabupaten/Kota
(2)   Tokoh Masyarakat Informasi dan ulama, pembuka masyarakat di tingkat Kabupaten/Kota,
Kecamatan dan Desa
(3)   Institusi Masyarakat disemua tingkat seperti organisasi profesi (IBI, POGI, IDAI dll), LSM, PKK,
dll. Dan diharapkan dapat berpungsi :
(a)    Sebagai pembuat kebijakan dan strategi serta Melaksanakan pembinaan,Koordinasi dan
pembiayaan
(b)   Untuk membantu menciptakan mekanisme/Sistem kewaspadaan Masyarakat dan
mencegah 3 terlambaat
(c)    Untuk membantu mencegah mekanisme/sistem kewaspadaan masyarakat dan mencegah
3 terlambat dan memberikan informasi tentang Kabupaten/Desa Siaga.(5)

9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
HARAPAN DARI DESA SIAGA

1. Meningkatkan Umur Harapan Hidup Manusia.


2. Menurunkan angka kematian bayi dan Ibu
3. Menurunkan prevalensi gizi kurang dan Buruk
4. Menurunkan prevalensi penyakit menular dan tidak
menular

20
STRATEGI DESA SIAGA
1. Menggerakan dan membudayakan masy hidup sehat
2. Meningkatkan Akses masy terhadap Yankes yg berkualitas
3. Meningkatkan system surveilens, monitoring dan
informasi kesehatan
4. Meningkatkan Pembiayaan Kesehatan

SIAGA MERUPAKAN GAMBARAN MASY YG SADAR, MAU DAN


MAMPU UNTUK MENCEGAH DAN MENGATASI BERBAGAI
ANCAMAN TERHADAP KESEHATAN MASY. Seperti kurang gizi,
penyakit menular dan penyakit yg berpotensi KLB

21
Inti desa siaga adalah
peberdayaan masy agar mau
dan mampu utk hidup sehat.
Oleh krn itu perlu langkah
edukatif yaitu pendampingan
dan fasilitasi masy utk
PEDOMAN 
STRATEGI
KOMUNIKASI
PERUBAHAN PERILAKU DALAM
proses : pemecahan masalah.
PERCEPATAN PENCEGAHAN
STUNTING DI INDONESIA 22
Utk mempermudah strategi internal sasaran pengembangan desa siaga 3
jenis :
1. Semua individu dan keluarga di desa yg diharapkan mampu
melaksanakan hidup sehat
2. Pihak2 yg mempunyai pengaruh terhadap perubahan perilaku
individu dan meluarga
3. Pihak2 yg diharapkan mbrk dukungan kebijakan, peraturan
perundang2an, dana, tenaga, sarana dll.

PEDOMAN 
STRATEGI
KOMUNIKASI
PERUBAHAN PERILAKU DALAM
PERCEPATAN PENCEGAHAN
STUNTING DI INDONESIA 23
POTENSI2 DESA UTK JADIKAN DESA
SIAGA :
1. POLINDES
2. POSYANDU
3. FORUM DESA
4. BIDAN DESA
PEDOMAN 
STRATEGI
KOMUNIKASI
5. KADER KESEHATAN
PERUBAHAN PERILAKU DALAM
PERCEPATAN PENCEGAHAN
STUNTING DI INDONESIA 24
4 KRITERIA PEMBINAAN DESA SIAGA :
1. TAHAP BINA
Pada tahap ini forum masy desa blm aktif
2. Tahap Tumbuh
Tahap ini Forum masyarakat desa telah aktif
3. Tahap kembang
Forum masyarakat desa telah aktif dan mampu
mengembangan ukbm2
4. Tahap paripurna
Pada tahap ini semua indicator dalam kriteria sudah terpenuhi, masy
sudah hidup dlm lingkungan sehat dan berprilaku sehat
PEDOMAN 
STRATEGI
KOMUNIKASI
PERUBAHAN PERILAKU DALAM
PERCEPATAN PENCEGAHAN
STUNTING DI INDONESIA 25
TAHAPAN PENGEMBANGAN
DESA SIAGA

26
1. Pada tahap 1 dilakukan sosialisasi dan survei
mawas diri
(SMD), dengan kegiatan antara lain :
Sosialisasi,
Pengenalan
kondisi desa, Membentuk kelompok
masyarakat yang
melaksanakan SMD, pertemuan pengurus,
kader dan warga
desa untuk merumuskan masalah
kesehatan yang dihadapi
dan menentukan masalah prioritas yang
27
2. Pada tahap 2 dilakukan pembuatan rencana
kegiatan.
Aktivitasnya, terdiri dari penentuan prioritas
masalah dan
perumusan alternatif pemecahan masalah.
Aktivitas tersebut,
dilakukan pada saat musyawarah masyarakat 2
(MMD-2).
Selanjutnya, penyusunan rencana kegiatan,
dilakukan pada saat
musyawarah masyarakat 3 (MMD-3). Sedangkan
kegiatan antara lain memutuskan prioritas masalah,
menentukan tujuan, menyusun rencana kegiatan dan
rencana biaya, pemilihan pengurus desa siaga, 28
3. Tahap 3, merupakan tahap pelaksanaan dan
monitoring, dengan kegiatan berupa
pelaksanaan dan monitoring rencana kegiatan.

29
Tahap 4, yaitu : kegiatan evaluasi atau
penilaian, dengan kegiatan berupa pertanggung
jawaban.

30
31
32
INDIKATOR OUTPUT

a.   Jumlah persalinan dalam keluarga yang dilayani.


b.  Jumlah kunjungan neonates (KN2).
c•    Jumlah BBLR yang dirujuk.
d•    Jumlah bayi dan anak balita BB tidak naik ditangani.
e•    Jumlah balita gakin umur 6-24 bulan yang mendapat M P-AS I.
f•    Jumlah balita yang mendapat imunisasi.
g•    Jumlah pelayanan gawat darurat dan KLB dalam tempo 24 jam.
h•    Jumlah keluarga yang punya jamban.
i•    Jumlah keluarga yang dibina sadar gizi.
j•    Jumlah keluarga menggunakan garam beryodium.
k•    Adanya data kesehatan lingkungan.
l•    Jumlah kasus kesakitan dan kematian akibat penyakit menular tertentu
yang menjadi masalah setempat.
m•    Adanya peningkatan kualitas UKBM yang dibina.
33
INDIKATOR OUTCOME

a•    Meningkatnya jumlah penduduk yang


sembuh/membaik dari sakitnya.
b•    Bertambahnya jumlah penduduk yang
melaksanakan PHBS.
c•    Berkurangnya jumlah ibu melahirkan yang
meninggal dunia.
d•    Berkurangnya jumlah balita dengan gizi buruk.

34
Jejaring desa siaga
Terima Kasih
JEJARING DANA
1.Mendorong dan mengajak Bumil utk
menabung
2.Melaporkan hasil pendataan
3.Mencatat masalah yg ditemukan
4.Melakukan kerja sama dn jejaring lain
5.Melancarkan kegiatan yg direncanakan
6.Mengumpulkan dana solidaritas
JEJARING DONOR DARAH
1.Melakukan pendataan masyarakat terutama bumil yang
sudah maupun yg belum memeriksa Goldar
2.Melaporkan semua hasil pendataan ke semua lintas
jejaring dan lintas sektor
3.Bertanggung jawab terhadap semua hasil kegiatan yg
direncanakan
4.Melakukan kerjasama dgn jejaring lain dan semua
sektor
TRANSPORTASI
1.Menghubungi pihak pemilik kendaraan di
desa/dusun
2.Menghantar pasien ke Puskesmas terdekat
3.Mendatangkan Bides/dokter (tenaga Kesehatan)
4.Menggerakan masyarakat terdekat untuk
menghantar pasien/mendatangkan tenaga
kesehatan
KB/ KELUARGA
BEERENCANA
1.Mendorong atau mengajak pasutri dan PUS
utk mengikuti KB
2.Melakukan pendataan dan melaporkan ke
lintas sektor dan jejaring desa siaga yg lain
3.Mencatat masalah yg ditemukan di
dusun/desa
4.Melakukan kerjasama dgn jejaring lain.
ASI EKSKLUSIF
1.Mendorong / mengajak Ibu Menyusui
untuk melakukan ASI Eksklusif bagi bayi
2.Melaporkan hasil pendataan jumlah Ibu yg
menjadi calon ibu menyusui
3.Mencatat semua masalah yg ada di
desa/dusun
4.Melakukan kerjasama dengan jejaring lain
dan lintas sektor
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai