Anda di halaman 1dari 9

PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT KORBAN BENCANA TANAH

LONGSOR MELALUI BANTUAN DARURAT DAN PENYULUHAN


KESEHATAN PADA IBU HAMIL DI DESA PASIR MADANG KECAMATAN
CIGUDEG KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT

1.1 PENGUSULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


I. IDENTITAS
a. Identitas Ketua Pengusul
1. NIDN/NIDK :
2. Nama :
3. Jabatan :
4. CV :
5. ID :

b. Identitas Anggota
1. NIDN/NIDK :
2. Nama :
3. Jabatan :
4. CV :
5. ID :

c. Identitas usulan
1. Judul :
2. Skema :
3. Tahun :
4. Biaya yang diusulkan :
5. Total Biaya :
6. Target capaian :

d. Lembaga Pengusul
1. Nama :
2. Jabatan :
3. Nama Pimpinan :
4. NIP/NIK :
II. RINGKASAN
Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat khususnya ibu hamil yang terkena dampak
bencana khususnya tanah longsor dengan sub program adalah bantuan darurat.
Melalui ketersediaan bantuan bahan makanan dan obat-obatan, vitamin
pada ibu hamil, Desa Pasir Madang menginspirasi lahirnya kegiatan pengabdian
masyarakat yang akan berubah. Pos Pengungsi Cipugur, Desa Pasir Madang
merupakan pemukiman yang terkena dampak bencana longsor yang beralamat
di Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan secara bertahap,
dimulai sejak 15 April sampai dengan 20 Juni 2020. Diawali dengan
penggalangan dana, observasi kebutuhan bantuan darurat di lapangan ke lokasi,
penyiapan logistik dalam bentuk paket dan drop logistik di tempat tujuan.
Kegiatan ini didorong untuk meningkatkan nilai tambah masyarakat khususnya
ibu hamil yaitu mempertahankan gizi pada ibu hamil di lokasi terkena dampak
bencana.
Selanjutnya target luaran pengabdian masyarakat ini difokuskan pada
publikasi di media massa UG News. Dengan adanya publikasi, kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini menjadi transparan dan dapat berlanjut
menjadi kegiatan pelayanan kepada masyarakat dengan sub program bantuan
medis bagi pengungsi di Pos Cipugur.

III. PENDAHULUAN
Hujan deras dan angin kencang yang mengguyur wilayah Jabodetabek mulai
Selasa (31/12/2019) sore hingga Rabu (1/1/2020) siang mengakibatkan banjir dan
longsor. Di Kabupaten Bogor, menurut data Puskemas Sukajaya, untuk Desa Pasir
Madang Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor menjadi desa terisolir akibat
longsor dan memerlukan bantuan darurat untuk 201 KK (726 Jiwa) terdampak
bencana longsor dari semua pihak.
Bantuan darurat adalah salah satu sub program dari 15 sub program
Pengabdian Kepada Masyarakat yang dimiliki Lembaga Pengabdian Kepada
Masyarakat STIKes Wijaya Husada Bogor (LPPM) . Cerminan program
pengabdian kepada masyarakat ini tercakup dalam empat program yaitu (1)
Pelayanan Kepada Masyarakat yang terdiri dari 3 sub program yaitu Konsultasi,
Pelayanan dan Bantuan Darurat; (2) TTG atau IPTEKS terdiri dari 2 sub program
yaitu Actions Research dan Program; (3) Peningkatan Kapasitas Masyarakat
terdiri dari 8 sub program yaitu Lokarya, Kursus, Penyuluhan, Kampanye,
Publikasi, Proyek Percontohan, Pameran; (4) Pemberdayaan Masyarakat terdiri
dari 2 sub program yaitu Pengembangan Wilayah Terpadu dan Pemecahan
Masalah Pembangunan.
Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan pada Puskesmas Sukajaya,
Kecamatan Jasinga Bogor untuk Pengungsi Cipugur yang wilayahnya terisolir
akibat bencana tanah longsor. Terdapat 19 tenda pengungsi yang digunakan untuk
menampung masyarakat yang rumahnya terkena dampak bencana longsor, dimana
satu buah tenda ditempati 3 sampai dengan 4 KK. Menurut data Puskesmas
Sukajaya, terdapat 726 jiwa terdampak akibat adanya bencana tanah longsor ini.
Sekitar 830 wanita di dunia meninggal setiap hari karena komplikasi selama
kehamilan atau melahirkan pada tahun 2015.Untuk mengurangi rasio kematian ibu
global dari 216 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 hingga kurang dari
70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030 akan membutuhkan tingkat
pengurangan tahunan global minimal 7,5% dan lebih dari tiga kali lipat tingkat
pengurangan tahunan yang dicapai antara tahun 1990 sampai 2015. Sebagian besar
kematian ibu dapat dicegah seperti perantara medis yang diperlukan sudah
diketahui dengan baik. Oleh karena itu sangat penting untuk meningkatkan akses
wanita ke perawatan berkualitas sebelum, selama, dan setelah melahirkan (WHO,
2017). 97 Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR) juga
menjadi salah satu indikator yang peka terhadap kualitas dan aksebilitas fasilitas
pelayanan kesehatan. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2012 AKI sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup, dan berdasarkan
hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) tahun 2015 AKI sebesar 305 per
100.000 kelahiran hidup, AKI merupakan angka kematian ibu yang terkait dengan
gangguan kehamilan, persalinan dan masa nifas (42 hari setelah melahirkan) pada
setiap 100.000 kelahiran hidup dalam suatu wilayah pada kurun waktu tertentu
yang menunjukkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah tersebut (Dinkes Kab
Bogor, 2016).
Terdapat 63 pengungsi wanita hamil dan 148 ibu menyusui tinggal di relokasi
pemukiman.. Dari hasil kegiatan ditemukan identifikasi permasalahan. Bahwa
untuk melakukan deteksi dini terhadap penyakit degeneratif dan penyediaan obat
yang tepat diperlukan tambahan tenaga medis untuk pemeriksaan di lokasi
pengungsi tanpa harus meninggalkan tugas utama sebagai pelayan kesehatan di
Puskesmas Sukajaya.
Dari hasil kegiatan ditemukan identifikasi permasalahan. Berikut adalah
masalah utama yang sedang dihadapi. Puskesmas Sukajaya memiliki sumber daya
terbatas yaitu tenaga pelayanan medis ataupun non medis sebagai bentuk
pelayanan kesehatan ataupun pemberian makanan untuk para pengungsi kampung
Cipugur.
Permasalahan yang paling utama yang dihadapi yaitu kurangnya sumber daya
berupa pelayanan medis ataupun pelayanan non medis yang diperuntukkan bagi
pengungsi. Dengan membantu memenuhi kebutuhan maka alur kegiatan
pengabdian kepada masyarakat tahap pertama telah dilakukan.
1. Tujuan Kegiatan
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat “Pelayanan Kepada Masyarakat Korban
Bencana Banjir Bandang Dan Tanah Longsor pada ibu Hamil Melalui Bantuan
Darurat Dan Penyuluhan Kesehatan Di Desa Pasir Madang Kabupaten Bogor
Jawa Barat” sebagai berikut :
a. Mempertahankan mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat menjadi Mata
Kuliah Wajib pada Perguruan Tinggi di Indonesia.
b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat yang terkena dampak bencana
khususnya tanah longsor dengan sub program adalah bantuan darurat.
c. Memberikan informasi tentang tata cara pelaksaan pemeriksaan Kesehatan
status gizi pada Ibu Hamil yang hadir mengikuti pemeriksaan.
d. Memberikan bantuan bahan makanan, obat-obatan dan vitamin kepada ibu
hamil pengungsi Pos Cipugur, Desa Pasir Madang

IV. SOLUSI PERMASALAHAN


Pemberian solusi didapatkan melalui hasil analisis dan diskusi pada
Puskesmas Sukajaya, yang berlokasi di Kecamatan Cigudeg, Bogor diantaranya:
a. Membantu membuatkan bantuan darurat berupa makanan, obat-obatan dan
vitamin untuk memenuhi kebutuhan gizi pada ibu hamil.
b. Memberikan bantuan selimut, handuk dan alat penerangan (emergency
lamp) yang dibutuhkan di Pos Pengungsi Cipugur.
Pemberian solusi ini berdasarkan pada Kampung Cipugur terkena bencana
tanah longsor pada tanggal 8 Januari 2020 dan mengakibatkan 726 jiwa
kehilangan tempat tinggal. Menurut Peraturan Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana Nomor 10 tahun 2012 tentang pengelolaan bantuan
logistik pada status keadaan darurat bencana disebutkan bahwa bencana adalah
peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan
dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam dan atai faktor non
alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.
Ruang lingkup pengelolaan bantuan logistik adalah mencakup sejak dimulainya
status siaga darurat, tanggap darurat dan transisi darurat sampai pemulihan, melalui
kegiatan persiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian.
Pada kegiatan ini, kelompok abdimas ada tanggap darurat krisis kesehatan,
melakukan koordinator kesehatan reproduksi harus memastikan bahwa setiap ibu
yang akan bersalin mempunyai akses terhadap pelayanan kesehatan dan apabila
sewaktu waktu akan bersalin, terdapat petugas kesehatan yang siap menolong
persalinan. Di samping itu, perlu dipastikan tersedianya pelayanan PONED dan
PONEK 24 jam per hari, 7 hari per minggu sebagai fasilitas rujukan apabila
sewaktu waktu terjadi komplikasi obstetri dan/neonatal. Untuk itu koordinator
kesehatan reproduksi perlu mengidentifikasi fasilitas pelayanan rujukan terdekat
yang mudah dijangkau dan mampu dalam penanganan kegawatdaruratan

V. METODE PELAKSANAAN
Pada kegiatan kali ini, pemberian bantuan social pada ibu hamil di Pos
Pengungsi Cipugur, Desa Pasir Madang, Kabupaten Bogor dilakukan tanpa
adanya biaya sebagai wujud pelaksanaan pengabdian masyarakat (Abdimas) dari
tim dosen STIKes Wijaya Husada Bogor, Mahasiswa STIKes Wijaya Husada
Bogor. Metode yang digunakan sebagai pendekatan pelaksanaan pengabdian
masyarakat adalah penyuluhan dan pelayanan kesehatan melalui pemeriksaan tes
darah Ibu Hamil Pos Pengungsi Cipugur.
Berdasarkan penjelasan terkait dengan implementasi solusi, maka pada
tahapan ini adalah melakukan berbagai rencana kegiatan yang mendukung
metode pelaksanaan program penelitian dan pengabdian masyarakat, yaitu:
1. Pendataan dan pemetaan ibu hamil dan bayi baru lahir di tempat-tempat
pengungsian
2. Pemetaan puskemas PONED dan rumah sakit PONEK. Hal-hal yang harus
diobservasi adalah keadaan bangunan, kondisi geogafis, transportasi,
peralatan, obat-obatan dan ketersediaan sumber daya manusia
3. Memastikan petugas dapat menjangkau ibu hamil dan ditempatkan di dalam
satu tenda
4. Berkoordinasi dengan penanggung jawab bidang gizi untuk ketersediaan
konselor ASI di pengungsian
5. Mendistribusikan buku KIA pada ibu hamil

6. Mendistribusikan kit bidan, kit kesehatan reproduksi, kit individu apabila


dibutuhkan
7. Memastikan ketersediaan pelayanan PONED dan PONEK 24 jam/7 hari

8. Berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan BPBD untuk menyediakan tenda


kesehatan reproduksi dan tenda pemenuhan kebutuhan khusus perempuan
9. Berkoordinasi untuk memastikan adanya sistem rujukan yang berfungsi dari
masyarakat, puskesmas, rumah sakit 24 jam/7 hari
10. Memastikan terpasangnya informasi tentang prosedur pelayanan kesehatan,
yang menyebutkan kapan, dimana dan bagaimana merujuk pasien dengan
kondisi kegawatdaruratan maternal dan/neonatal ke tingkat pelayanan
kesehatan lebih lanjut
11. Memastikan nutrisi yang cukup bagi kelompok rentan khususnya ibu hamil
dan menyusui

VI. LUARAN DAN TARGET CAPAIAN


Luaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang ditargetkan berupa
publikasi pada media massa. Penjelasan terinci target luaran adalah sebagai
berikut:
a. Publikasi Program Kegiatan Pelayanan Kepada Masyarakat.
b. Kegiatan dilakukan oleh Kelompok Pengabdian Masyarakat dari Dosen
STIKes Wijaya Husada Bogor yang berkoordinas dengan Donatur.

Target luaran penelitian dan pengabdian kepada masyarakat pada Puskesmas


Sukajaya untuk Pos Pengungsi Cipugur, Bogor, terangkum dalam tabel 2.1 di
bawah ini:
Tabel 2.1
Rencana Target Capaian Luaran

Indikator
No Jenis Luaran
Capaian
A. Luaran Wajib
Publikasi ilmiah pada jurnal ber ISSN/Prosiding jurnal
1 Tidak Ada
Nasional
2 Publikasi pada media masa cetak/online/repocitory PT Ada
Peningkatan daya saing (peningkatan kualitas, Tidak Ada
3 kuantitas dan nilai tambah barang, jasa, diversivikasi produk
atau sumber daya lainnya
Peningkatan penerapan iptek di masyarakat
4 Tidak Ada
(mekanisasi, IT dan manejemen
Perbaikan tata nilai masyarakat (seni budaya, social, Ada
5 politik, keamanan, ketentraman, pendidikan,
kesehatan)
B. Luaran Tambahan
1 Publikasi di jurnal internasional Tidak Ada
Jasa: rekayasa sosial, metode atau sistem,
2 Tidak Ada
produk/barang
3 Inovasi baru TTG Tidak Ada
Hak kekayaan intelektual (Paten, Paten sederhana, Hak Tidak Ada
4 Cipta, Merk dagang, Rahasia Dagang, Desain Produk
Industri, Perlindungan Varietes Tanaman,
Perlindungan Desain Topografi Sirkuit Tengah

VII. ANGGARAN

VIII. JADWAL
No Nama Kegiatan BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pengumuman
pengusulan usulan
2 Pengusulan usulan
3 Penilaian usulan
4 Pengumuman usulan
yang didanai
5 Kontrak
6 Pelaksanaan
7 Laporan kemajuan
8 Monitoring dan
evaluasi
9 Laporan akhir
10 Luaran

IX. DAFTAR PUSTAKA


1. Amelia, R. (2010). Dahsyatnya Terapi Herbal untuk Tujuh Penyakit
Degeneratif. Yogyakarta. Pinang Merah.
2. Halodoc. (2020). Awasi 5 Penyakit Degeneratif ini Seiring Bertambahny
Usia. Retrived from https://www.halodoc.com.
3. UNFPA Indonesia. (2020). Penduduk Lanjut Usia. Retrived
from : https://indonesia.unfpa.org
4. World Health Organization.(1994). World Health Organization Quality of
Live. WHO
5. World Health Organization. (2007).WHO Global Report on Falls
6. Preventuin in Older Age. Perancis. WHO.

7. World Health Organization. (2015). World Report on Ageing and Health.


Luxemburg : WHO Library Cataloguing-in-Publication Data.

X. PERSETUJUAN ATAU PERNYATAAN MITRA

XI. GAMBARAN IPTEK


Pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di desa Pasir Madang
kecamatan Cigudeg kabupaten bogor memberikan bantuan logistik yang
mencakup sejak dimulainya status siaga darurat, tanggap darurat dan transisi
darurat sampai pemulihan, melalui kegiatan persiapan, perencanaan, pelaksanaan
dan pengendalian dan melakukan Pemetaan puskemas PONED dan rumah sakit
PONEK. Hal-hal yang harus diobservasi adalah keadaan bangunan, kondisi
geogafis, transportasi, peralatan, obat-obatan dan ketersediaan sumber daya
manusia
XII. PETA LOKASI
Jarak antara STIKes Wijaya Husada ke Desa Pasir Madang yaitu 44,1 km
membutuhkan waktu perjalanan sekitar 1 jam 33 menit.

XIII. PROSES PERSETUJUAN USULAN

1.2 PENILAIAN

Anda mungkin juga menyukai