Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN HASIL KEGIATAN POSYANDU BALITA

DUSUN JAPUN 2 DESA PAREMONO KECAMATAN MUNGKID KABUPATEN


MAGELANG

Disusun Oleh :
1. Farhan Azmi Gani NPM. 22.0604.0001
2. Indah Nur Fatimah NPM. 22.0604.0002
3. Arifah Rahmawati NPM. 22.0604.0005
4. Diah Nur Syafitri NPM. 22.0604.0033
5. Khusnul Khoiriyah NPM. 22.0604.0042
6. Halima Nur Aisya NPM. 22.0604.0043
7. Rizka Satriawan NPM. 22.0604.0061
8. Mutoharoh NPM. 22.0604.0100

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Posyandu atau sering disebut Pos Pelayanan Terpadu merupakan salah satu pranata sosial
yang berperan dalam pendekatan partisipasi masyarakat di bidang kesehatan. Posyandu
adalah sarana pelayanan kesehatan primer yang paling dekat dan mudah diakses oleh
masyarakat. Posyandu dikelola oleh kader posyandu yang telah mendapatkan pelatihan dari
puskesmas (Kemenkes RI, 2019).

Posyandu adalah bentuk kesehatan berbasis masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan
dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan
dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar atau pelayanan sosial dasar untuk
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Posyandu juga dapat diartikan sebagai
komunikasi pelayanan kesehatan yang ada di masyarakat dari keluarga berencana yang
bersumber dari dan ditujukan untuk masyarakat. (Maghfira et al., 2022).

Dalam menjalankan fungsinya Posyandu dikelola oleh kader. Kader merupakan anggota
masyarakat yang bersedia, mampu dan memiliki waktu untuk menyelenggarakan kegiatan
yang ada di Posyandu secara sukarela. Tugas kader posyandu salah satunya yaitu menjadi
sumber informasi utama tentang kesehatan dan gizi terutama pada saat pelaksanaan
Posyandu. Sasaran posyandu adalah bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui dan Pasangan Usia
Subur (PUS) (Hairunisyah & Miskiyah, 2022).

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum

Mencegah peningkatan angka kematian ibu dan bayi saat kehamilan, persalinan, atau
setelahnya melalui pemberdayaan masyarakat.

1.2.2 Tujuan Khusus


a. Memantau tumbuh kembang balita.
b. Mendeteksi dini kelainan pada bayi, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.
c. Memberikan imunisasi lengkap.
d. Meningkatkan status gizi bayi dan balita.
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Profil Kegiatan Posyandu

Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan oleh
Dusun Japun 2, Desa Paremono, Kecamatan Mungkid, Magelang salah satunya adalah
kegiatan posyandu. Posyandu yang telah diselenggarakan merupakan upaya
pemberdayaan masyarakat di dusun Japun 2 dalam memanfaatkan segala sumber daya
yang ada di masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat,
agar mampu mengidentifikasi masalah kesehatan bayi dan balita atau ibu hamil,
kemudian mampu merencanakan dan memecahkan masalah kesehatan dengan
menggunakan potensi setempat.

Frekuensi kunjungan ke Posyandu dusun Japun 2 telah terstruktur dan terjadwal yaitu
setiap satu bulan satu kali pada minggu kedua awal bulan. Bayi dan balita telah
memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan setiap bulan dan minimal 8x dalam
setahun yang tercatat di buku KIA/KMS, atau buku pencatatan dan pelaporan lainnya.

Pemantauan pertumbuhan berupa pengukuran berat badan per tinggi/panjang badan


(BB/TB). Masyarakat dusun Japun 2 yang mempunyai bayi dan balita terdapat
pemantauan pertumbuhan berupa pengukuran berat badan per umur (BB/U) setiap bulan
di Posyandu. Balita yang rutin dibawa ke Posyandu mayoritas telah mengunjungi
Posyandu sebanyak ≥ 8 kali dalam 1 tahun, sedangkan balita dikatakan tidak rutinke
Posyandu jika balita hadir dalam mengunjungi Posyandu < 8 kali dalam 1 tahun.

2.2 Sasaran Kegiatan Posyandu

Sasaran kegiatan posyandu di dusun Japun 2 adalah masyarakat setempat yaitu.

1. Bayi
2. Anak balita
3. lbu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui
4. Pasangan Usia Subur (PUS)

2.3 Manfaat Kegiatan Posyandu

Manfaat kegiatan posyandu yang dilaksanakan di dusun Japun 2 adalah.

1. Mendukung keadaan gizi dan kesehatan balita dusun Japun2 terutama masalah
stunting.
2. Mendukung perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat dusun Japun 2.
3. Mendukung pencegahan penyakit yang berbasis lingkungan dan penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi masyarakat Japun 2.
2.4 Kegiatan dan Tingkat Perkembangan Posyandu

Kegiatan dan tingkat perkembangan Posyandu di dusun Japun 2 adalah sebagai berikut.

1. Pemantauan tumbuh kembang balita dengan pengukuran tinggi badan dan berat badan
2. Pelayanan kesehatan ibu dan anak seperti imunisasi untuk pencegahan penyakit
3. Pemberian makanan tambahan pada balita
4. Penyuluhan kesehatan

2.5 Rangkaian Pelaksanaan Kegiatan Posyandu

Rangkaian pelaksanaan kegiatan posyandu di dusun Japun 2 adalah sebagai berikut.

1. Hari, tanggal, tempat, waktu pelaksanaan posyandu


a. Hari/tanggal : Kamis, 15 Desember 2022
b. Tempat : Rumah Bapak Damiri
c. Waktu : 08.00 WIB – selesai

2. Persiapan Pelaksanaan Posyandu


a. Menyebarluaskan hari dan tanggal pelaksanaan posyandu melalui kesepakatan warga
b. Mempersiapkan tempat pelaksanaan posyandu
c. Mempersiapkan sarana posyandu
d. Melakukan pembagian tugas antar kader
e. Kader berkoordinasi dengan petugas kesehatan yaitu bidan desa
f. Mempersiapkan materi penyuluhan kesehatan
g. Mempersiapkan bahan makanan tambahan
h. Mempersiapkan alat dan bahan (timbangan dan pengukuran TB)

3. Pelaksanaan Posyandu
a. Pendaftaran
b. Penimbangan (menimbang balita, pengukuran lingkar lengan atas dan operasi
timbang (optim) yaitu pengukuran tinggi badan bayi/balita)
c. Pencatatan pada buku KMS
d. Penyuluhan (penyuluhan untuk ibu balita/ibu hamil/ibu nifas/ibu menyusui/PUS).
e. Pelayanan pemberian makanan tambahan pada balita
4. Kehadiran Peserta Posyandu

Jumlah kehadiran peserta posyandu dusun Japun 2 adalah 10 balita

5. Jumlah kader

Jumlah kader posyandu dusun Japun 2 adalah sebanyak 5 orang kader.


BAB III

EVALUASI

Kegiatan posyandu balita dusun Japun2 yang telah terlaksana pada hari Kamis tanggal 15
Desember 2022 pukul 08.00 WIB – selesai berlokasi di rumah Bapak Damiri RT 2 telah
dihadiri oleh 5 orang kader, 8 mahasiswa dan 10 balita sebagai peserta posyandu bersama
dengan pendamping yaitu ibu dari masing-masing balita. Kegiatan diawali oleh pendaftaran
berupa pengisian daftar hadir oleh ibu. Kemudian timbang BB dan TB balita, pengisian KMS
dilanjutkan penyuluhan kesehatan tentang stunting yang dilakukan oleh mahasiswa praktik
Ners Unimma dengan menggunakan media leaflet. Kegiatan diakhiri dengan berdoa bersama
dan pemberian makanan tambahan bagi balita.

Hambatan pelaksanaan posyandu adalah berupa masih banyak ibu yang tidak berkunjung
secara teratur ke posyandu. Masyarakat belum mempunyai kesadaran untuk mengajak balita
secara rutin ke posyandu. Rata-rata alasan ibu tidak membawa balitanya ke Posyandu karena
rutinitas pekerjaan rumah yang tidak dapat ditinggalkan dan menganggap bahwa posyandu
itu hanya menimbang saja. Hambatan para kader dalam melaksanakan kegiatan posyandu
adalah sebagain besar tingkat pendidikannya masih kurang dan belum mendapatkan pelatihan
terhadap tugas-tugas sebagai kader posyandu secara maksimal. Sarana prasarana berupa
bangunan tempat pelaksanaan posyandu yang kurang lengkap dan halaman tampak sempit,
ibu balita yang kurang kooperatif dan kurang aktifnya kader posyandu dalam melakukan
pelayanan kesehatan.

Kebijakan yang harus dilakukan adalah program pencegahan stunting yang diberikan pada
ibu hamil dan anak balita. Mengingat pentingnya peran Posyandu, maka aktivitas
pemantauan pertumbuhan balita sebagai bagian dari program pencegahan stunting tetap harus
dijalankan.
LAMPIRAN

(FOTO DAFTAR HADIR)


DOKUMENTASI

Foto Keterangan

Anda mungkin juga menyukai