Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL PENDAMPINGAN KADER POSYANDU

DALAM DETEKSI DINI IBU HAMIL RISIKO TINGGI (RISTI)


DI PUSKESMAS TRIMULYO KABUPATEN PESAWARAN

Disusun Oleh :

KELOMPOK 5
1. Anastasya Cahya Lestari (1914301061)
2. Nessie Nina Azalia (1914301073)
3. Sila Restu Ria (1914301088)
4. Serli Diani (1914301059)
5. Elva Nuri Sakinah (1914301055)
6. M. Luftan Amirudin (1914301095)
7. Agil Cahya Batara (1914301098)
8. Ayu Wandira (1914301101)

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNG KARANG
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur pada Tuhan. Karena atas berkat dan rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan proposal pendampingan pemberdayaan masyarakat
ini tepat pada waktunya. Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih
kepada dosen Mata Kuliah Pemberdayaan masyarakat yang telah
memberikan tugas ini kepada kami sebagai upaya untuk menjadikan kami
manusia yang berilmu dan berpengetahuan.
Keberhasilan kami dalam menyelesaikan proposal ini tentunya tidak
lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu, kami menyampaikan terima
kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki, untuk
itu, kami mengharapkan saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini, sehingga dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Bandar Lampung, 24 Februari 2022

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 4
2.1 Konsep Pemberdayaan Masyarakat Dibidang Kesehatan.................. 4
2.2 Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat ............................................ 5
2.3 Program Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat pada Poskesdes..... 5
BAB III METODOLOGI............................................................................ 6
3.1 Metode................................................................................................ 6
3.2 Sasaran................................................................................................ 6
3.3 Fokus Studi......................................................................................... 6
3.4 Meode Pengumpulan Data................................................................. 7
3.5 Metode Penyajian Data...................................................................... 8
3.6 Lampiran Proposal............................................................................. 8
BAB IV PENUTUP...................................................................................... 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan adalah upaya atau proses
untuk menumbuhkan kesadaran kemauan dan kemampuan dalam memelihara
dan meningkatkan kesehatan.
Program kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan salah satu prioritas
Kementerian Kesehatan dan keberhasilan KIA menjadi salah satu indikator
utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RJPN) 2005-
2025. Tingginya angka kematian ibu (AKI) di Indonesia membuat pemerintah
menempatkan upaya penurunan AKI sebagai program prioritas dalam
pembangunan kesehatan.
Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2015 berdasarkan
laporan program millenium development goals (MDGs) adalah 228 per
100.000 kelahiran hidup. Pencapaian AKI ini masih jauh di bawah target
Indonesia yaitu sebesar 102 per kelahiran hidup (Handra, 2015).
Kondisi kesehatan selama kehamilan merupakan salah satu faktor
penentu kematian ibu selama menjalani kehamilan dan persalinan. Kondisi
kesehatan selama kehamilan merupakan manifestasi kondisi kesehatan
sebelum kehamilan,baik sebelum menikah maupun ketika menikah.
Salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu adalah kehamilan
berisiko tinggi yang tidak terdeteksi, oleh karena itu penting untuk melakukan
Antenatal Care (ANC), selain untuk memeriksakan keadaan ibu dan janin
juga untuk medeteksi apabila terdapat risiko-risiko yang mungkin timbul
dalam kehamilan. Menurut WHO, ANC penting untuk mendeteksi dini
adanya risiko tinggi terhadapkehamilan dan persalinan, selain itu juga dapat
menurunkan angka kematian ibu dan memantau keadaan janin. Idealnya bila
tiap wanita hamil mau memeriksakan kehamilannya untuk mendeteksi
kelainan- kelainan yang mungkin ada atau akan timbul pada kehamilan maka

4
kelainan yang timbul tersebut dapat segera diatasi sebelum berpengaruh
buruk terhadap kehamilan tersebut, selain itu juga dapat menyebabkan
komplikasi pada saat persalinan.
Berdasarkan grafik trend kasus kematian ibu tahun 2019 dapat diketahui
bahwa jumlah kasus kematian ibu mengalami kenaikan dibandingkan tahun
2018 yaitu dari 102 kasus menjadi 110 kasus.
Bila dilihat penyebab kasus kematian ibu di Provinsi Lampung tahun
2019 disebabkan oleh perdarahan sebanyak 29 kasus, hipertensi sebanyak 31
kasus, infeksi sebanyak 3 kasus, ganguan sistem peredaran darah sebanyak 4
kasus, gangguan metabolik sebanyak 1 kasus dan lain-lain sebanyak 42 kasus
Pada wilayah kerja Puskesmas Trimulyo tahun 2019 cakupan deteksi ibu
hamil risiko tinggi sebesar 67,5% dari target 80% pertahun. Adanya
kesenjangan antara cakupan dan target yang diharapkan, maka perlu
dilakukan suatu langkah pemecahan masalah untuk mencapai target program
tersebut.
Berdasarkan data analisis Puskesmas Trimulyo, tidak tercapainya target
program cakupan deteksi ibu hamil risiko tinggi disebabkan oleh banyak hal.
Faktor- faktor tersbut yaitu jumlah bidan kurang merata untuk masing-masing
wilayah kerja, kurangnya pemahaman masyarakat tentang kehamilan risiko
tinggi, kurangnya jumlah tim evaluasi, kurangnya motivasi mengisi buku
KIA secara lengkap, kurangnya peran tokoh masyarakat, kurang aktifnya
kader dalam menginformasikan UKBM, pengaruh nilai sosial budaya, home
visite yang belum terlaksana dengan efektif, pendataan yang dilakukan
kurang maksimal, umpan balik yang tidak memadai, tidak adanya format
baku pelaporan kasus, kurangnya promosi kesehatan, biaya transportasi
menuju pelayanan kesehatan cukup tinggi, sarana dan prasarana belum
memadai untuk semua desa, kurangnya media untuk promosi kesehatan, dan
perencanaan program dan pencapaian kurang baik.
Peran kader dalam mengenali dan mendeteksi dini ibu hamil risiko tinggi
sangat penting, karena kader merupakan bagian dari masyarakat itu sendiri
yang dapat membantu meningkatkan status kesehatan masyarakat dari sisi

5
promotif dan preventif. Kader akan dapat melakukan motivasi atau bahkan
edukasi untuk ibu hamil risiko tinggi untuk rutin melakukan antenatal care
selama kehamilan baik di puskesmas, bidan, ataupun dokter. Untuk itu perlu
dilakukan suatu pelatihan yang dapat membekali kader pengetahuan
mengenai cara mendeteksi dini ibu hamil risiko tinggi sehingga dapat
memotivasi dan mengedukasi ibu hamil risiko tinggi untuk rutin melakukan
pemeriksaan kehamilan.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah mengikuti program pendampingan ini peserta dapat
meningkatkan kemampuan dalam deteksi dini ibu hamil risiko tinggi
(risti).

1.2.2 Tujuan Khusus


a. Memudahkan masyarakat khususnya kader posyandu Trimulyo
dalam mendapatkan pelayanan kesehatan terkait deteksi dini ibu
hamil risiko tinggi.
b. Memfasilitasi masyarakat khususnya kader posyandu Trimulyo
untuk berkonsultasi tentang program deteksi dini ibu hamil risiko
tinggi.
c. Meningkatkan keikutsertaan masyarakat dalam proses pelayanan
kesehatans sebagai kader Poskesdes.

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pemberdayaan Masyarakat Dibidang Kesehatan


Pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya atau proses untuk
menumbuhkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat dalam
mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi dan meningkatkan
kesejahteraan mereka sendiri. Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
adalah upaya atau proses untuk menumbuhkan kesadaran kemauan dan
kemampuan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan.
Pemberdayaan didefinisikan sebagai suatu proses sengaja yang
berkelanjutan, berpusat pada masyarakat lokal, dan melibatkan prinsip saling
menghormati, refleksi kritis, kepedulian, dan partisipasi kelompok dan
melalui proses tersebut orang-orang yang kurang memiliki bagian yang setara
akan sumber daya berharga memperoleh akses yang lebih besar dan memiliki
kendali akan sumber daya tersebut.
Permberdayaan terkait dengan kesehatan adalah konsep dan wacana
UKBM (upaya kesehatan bersumberdaya manusia) adalah salah satu wujud
nyata peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Kondisi ini
ternyata mampu memacu munculnya berbagai bentuk UKBM lainnya seperti
Polindes, POD (pos obat desa), pos UKK (pos upaya kesehatan kerja), TOGA
(taman obat keluarga), dana sehat, indek tatanan sehat masjid atau rumah
ibadah, dan lain-lain.
Suatu kegiatan atau program dapat dikategorikan ke dalam
pemberdayaan masyarakat apabila kegiatan tersebut tumbuh dari bawah dan
non-instruktif serta dapat memperkuat, meningkatkan atau mengembangkan
potensi masyarakat setempat guna mencapai tujuan yang diharapkan.

7
2.2 Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat
Poskesdes, (Pos Kesehatan Desa) adalah upaya kesehatan bersumber
daya masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka
mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa.
Kegiatan Poskesdes, utamanya adalah pelayanan kesehatan dasar yaitu
layanan kesehatan untuk ibu hamil, ibu menyusui, kesehatan anak dan
pengamatan dan kewaspadaan dini.

2.3 Program Pembinaan Pemberdayaan Masayarakat pada Poskesdes


a. Memberi pelayanan kesehatan dan membina kader serta ibu hamil dalam
melaksanakan program deteksi dini ibu hamil risiko tinggi.
b. Mengadakan survey kepada masyarakat khususnya kader Posyandu
Trimulyo yang belum mengetahui maupun sudah mengetahui tentang
program deteksi dini ibu hamil risiko tinggi.
c. Membina masyarakat khususnya kader posyandu Trimulyo dalam
mengimplementasikan program deteksi dini ibu hamil risiko tinggi dan
pencatatan Kartu Skor Poedji Rachjati (KSPR).

8
BAB III
METODOLOGI

3.1 Metode
1) Wawancara,
2) Observasi atau pengamatan
3) Dokumentasi

3.2 Sasaran
1) Kader posyandu yang mewakili posyandu-posyandu yang berada di
wilayah kerja Puskesmas Trimulyo kabupaten Pesawatan.
2) Masyarakat Kecamatan Tegneneng, khususnya wanita yang sedang
dalam masa kehamilan

3.3 Fokus Studi


1. Masalah-masalah yang timbul
a. Kurangnya pengetahuan dan kemampuan kader posyandu dalam
deteksi dini ibu hamil risiko tinggi (RISTI)
b. Minimnya keikutsertaan masyarakat dalam proses pelayanan kesehatan
sebagai kader Posyandu
2. Perencanaan program/kegiatan
a. Penyusunan program kerja pendampingan agar kegiatan yang
dilaksanakan menjadi teratur dan terarah.
b. Persiapan sarana dan prasarana dalam proses pendampingan.
3. Pelaksanaan
a. Melakukan pendampingan sejal awal kehamilan sampai dengan 40 hari
setelah melahirkan. Selama ibu hamil kader melaksanakan
pendampingan dengan cara memantau keadaan ibu dan memotivasi
untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin dan melahirkan
di pelayanan kesehatan yang sesuai dengan resiko kehamilannya.

9
b. Melakukan skrening ANTENATAL berbasis keluarga dengan
menggunakan Kartu Skor Poedji Rachjati (KSPR), guna menemukan
faktor risiko ibu hamil, menentukan kelompok resiko bumil dan
sebagai alat pencatat kondisi bumil, yang selanjutnya dilakukan upaya
terpadu untuk menghindari dan mencegah kemungkinan terjadinya
upaya komplikasi obtetrik pada saat persalinan.
4. Evaluasi
Setiap kegiatan diawasi langsung oleh tim pelaksana untuk memastikan
pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai rencana. Penilaian/evaluasi
dilakukan sebagai bagian dari pemantauan untuk menyelesaikan kendala
yang muncul dengan segera. Memberikan penyuluhan kesehatan secara
berkesinambungan untuk meningkatkan kesehatan dan pelayanan warga
kelurahan Trimulyo serta memaksimalkan Posandu yang ada, sehingga
meningkatkan kinerja kader Posyandu.

3.4 Metode Pengumpulan Data


a. Observasi
Melakukan pengamatan terhadap kinerja perawat/bidan/dokter dan kader
atau tenaga sukarela lainnya. Observasi terhadap Posyandu di Kecamatan
Tegineneng dilakukan secara manual yaitu dengan cara menulis data-data
pasien, melakukan diagnose dan memberikan obat serta pelaksanaan
program deteksi dini ibu hamil resiko tinggi.
b. Wawancara
Mengadakan wawancara kepada perawat/bidan/dokter dan kader atau
tenaga sukarela lainnya terhadap sistem pencatatan data pasien dan
program pencatatan Kartu Skor Poedji Rachjati (KSPR).
c. Dokumen
Data dijadikan sebagai bahan mentah untuk diolah atau diproses sehingga
menghasilkan informasi yang berguna. Pendamping mendapatkan data
pasien yang diserahkan oleh Posyandu kepada pihak puskesmas sebagai

10
bentuk laporan. Selain mengumpulkan data dan informasi tentang data
pasien, juga mengumpulkan tentang gambaran umum Posyandu.
d. Data Sekunder, dari pihak puskesmas kecamatan/kelurahan setempat
mengenai seberapa banyak kader Posyandu yang melakukan program
deteksi dini ibu hamil risiko tinggi dan pencatatan Kartu Skor Poedji
Rachjati (KSPR).

3.5 Metode Penyajian Data


Tabel

3.6 LAMPIRAN PROPOSAL


a. Jadwal Kegiatan
Hari/tanggal : Minggu, 06 Maret 2022
Waktu : 08.00 WIB s.d selesai
Tempat : Puskesmas Trimulyo, Kab. Pesawaran
b. Susunan Kepanitiaan
Ketua Panitia : Anastasya Cahya Lestari
Wakil : Elva Nuri Sakinah
Bendahara : Sila Restu Ria
Sekretaris : Nessie Nina Azalia
Sie. Acara : Agil Cahya Batara
Sie. Konsumsi : Ayu Wandira
Sie. Dokumentasi : Serli Diani
Sie. Perlengkapan : Luftan Amirudin

c. Susunan Acara Kegiatan


1. Kegiatan Pendahuluan
- Registrasi Peserta
- Pembukaan
- Penjelasan tujuan pelatihan kader posyandu
- Perkenalan
2. Kegiatan Inti

11
- Pemaparan materi deteksi dini ibu hamil risiko tinggi (risti)
- Praktik langsung atau simulasi
3. Kegiatan penutup
- Post test
- Penutupan

Matriks Pelatihan Deteksi Dini Ibu Beresiko Tinggi

NAMA PENANGGUNG
NO TEMPAT TANGGAL
KEGIATAN JAWAB
1 Perkenalan Puskesmas 6 maret 2022 Lutfan Amirudin
trimulyo

2 Penyampaian Puskesmas 6 maret 2022 Nessie Nina


materi tentang trimulyo Azalia
definisi ibu hamil
beresiko tinggi
dan
pengelompokan
factor beresiko
tinggi kehamilan
3 Penyampaian Puskesmas 6 maret 2022 Agil Cahya Batara
materi tentang trimulyo
factor penyebab
terjadinya resiko
tinggi kehamilan
44 Penyampaian Puskesmas 6 maret 2022 Elva Nuri Sakinah
materi tentang trimulyo
gejala klinis dan
pendidikan
kesehatan
5 Penyampain Puskesmas 6 maret 2022 Sila Restu Ria
materi komplikasi trimulyo

12
SILABUS PELATIHAN
HARI/TGL MATERI WAKTU METODE MEDIA

Minggu,6 Definisi ibu hamil 10 menit CTJ, Diskusi LCD,


maret 2022 beresiko tinggi dan Flipchat
pengelompokan
factor beresiko
tinggi kehamilan

Factor penyebab 10 menit CTJ, Diskusi LCD,


terjadinya resiko Flipchat
tinggi kehamilan

Gejala klinis dan 10 menit CTJ, Diskusi LCD,Flipchat


pendidikan
kesehatan

Komplikasi 30 menit CTJ, Diskusi LCD,Flipchat

13
ANGGARAN DANA
1. SIE ACARA
NO RINCIAN VOLUME HARGA JUMLAH
BELANJA SATUAN
1 Print Porposal 2 rangkap Rp.10.000,00 Rp.20.000,00
Kegiatan
2 Print Materi 1 rangkap Rp.10.000,00 Rp.10.000,00
3 Photocopy Materi 25 rangkap Rp.5.000,00 Rp.125.000,00
4 Kenang-Kenangan 1 buah Rp.100.000,00 Rp.100.000,00
5 Sewa Sound Dan 2 set Rp.300.000,00 Rp.600.000,00
Mic
6. Reward Ibu Yang 2 parcel Rp. 100.000,00 Rp.200.000,00
Aktif

2. SIE DOKUMENTASI
N Rincian Belanja Volume Harga Satuan Jumlah
O
1 Sewa kamera 2 buah Rp.100.000,00 Rp.200.000,00

3. SIE KONSUMSI
Rincian Belanja Volume Harga Satuan Jumlah
Konsumsi Peserta 25 box Rp.15.000,00 Rp.375.000,00
Konsumsi Panitia 8 box Rp.15.000,00 Rp.120.000,00
Air Mineral 3 dus Rp.20.000,00 Rp.60.000,00
Snack 28 box Rp.8.000,00 Rp.224.000,00

14
TOTAL RINCIAN ANGGARAN
RINCIAN BELANJA JUMLAH
Sie Acara Rp.1.055.000,00
Sie Dokumentasi Rp.200.000,00
Sie Konsumsi Rp.577.400.00

TOTAL Rp.1.832.400,00

SUMBER ANGGARAN KEGIATAN


Iuran panitia (8 orang) = 8 X Rp.250.000,00
= Rp.2.000.000,00

Dana Sisa = Rp. 2.000.000 – 1.832.400


= Rp. 167.600,00

15
d. Instrumen (Kuisoner)/Ceklist
Nama Peserta : …………..
Petunjuk pengisian jawaban sebagai berikut :
B artinya Benar (sesuai dengan pernyataan)
S artinya Salah (tidak sesuai dengan pernyataan)
Berilah tanda (√) pada kolom yang sesuai dengan pilihan anda
No Pertanyaan B S
Kehamilan risiko tinggi merupakan kehamilan yang
1 akan menyebabkan terjadinya bahaya dan komplikasi
yang lebih besar baik pada ibu maupun pada janin.
2 Faktor risiko tinggi yang bekerja selama hamil atau
keadaan yang dapat merangsang kehamilan.
Kebiasaan ibu seperti makan yang sehat dan pola tidur
cukup
3 Gejala :
1. Badan ibu kurus, lemah dan pucat jumlah anak
lebih dari 4 orang
2. Jarak anak kurang dari 2 tahun
3. Umur ibu kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35
tahun
4. Adanya kesulitan pada kehamilan atau persalinan
yang lalu
4 Edukasi untuk melakukan persalinan di puskesmas
terdekat mengingat ibu dengan kehamilan risiko
tinggi.
5 Komplikasi yang akan terjadi :
- Bayi lahir belum cukup bulan
- Bayi lahir dengan BBLR
- Keguguran (abortus)

16
- Partus macet

BAB IV
PENUTUP

Demikian proposal ini kami buat sebagai bahan pertimbangan untuk


memberikan izin pelaksanaan kegiatan ini, dan semoga acara ini dapat
berjalan sebagaimana mestinya. Apabila dalam pembuatan, penyampaian
dan penjelasan proposal yang kami sampaikan terdapat banyak kesalahan,
kami mohon maaf. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

17

Anda mungkin juga menyukai