Pembukaan
Pembukaan dibuka pukul 10.00 WIB oleh MC dengan mengucapkan Bissmillah
Sambutan
- Sambutan dari bapak Fuad Muzaqi himbauan kepada seluruh kader untuk
mengikuti acara dari awal hingga akhir dengan tertib
- Sambutan dari bidan Siti sulastri memberikan menyampaikan tujuan untuk
meningkatkan keterampilan dalam melakukan tugas dalam membantu pelayanan
diposyandu seperti melakukan pendaftaran, penimbangan, pencatatan dan
pengisian KMS di dalam buku KIA, penyuluhan serta tugas lainnya.
Doa
Doa diberikan oleh bapak Hadi Suponco
Pemaparan Materi
Pemaparan materi diberikan oleh bidan Siti Sulastri tentang orientasi kader dalam
pelacakan kematian wanita usia subur.
1) Latar belakang
Angka kematian Ibu (AKI) merupakan indicator pembangunan kesehatan dan
indikator pemenuhan hak reproduksi serta kualitas dalam pemanfaatan
kesehatan scara umum. Kemampuan penyelenggaraan pelayanan kesehatan
suatu bangsa diukur dengan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan perinatal
dalam 100.000 persalinan hidup (Lestaria Bahar,2016)
Berdasarkan definisi WHO menggambarkan adanya hubungan akibat dan sebab
antara kehamilan dan kematian maternal. Ibu yang hamil mungkin mengalami
keguguran atau kehamilan ektopik terganggu, atau ibu yang hamil mungkin
meninggal dunia sebelum melahirkan atau ibu yang hamil telah melahirkan
seorang bayi dalam keadaan hidup atau mati yang diikuti dengan komplikasi
kehamilan persalinan dan nifas yang menyebabkan kematian maternal.
2) Pengertian
Kematian ibu adalah kematian seorang wanita saat hamil atau dalam 42 hari
pengakhiran kehamilan, terlepas dari durasi dan tempat kehamilan, dari setiap
penyebab yang berhubungan dengan atau diperburuk oleh kehamilan atau
penanganannya tetapi bukan dari penyebab kecelakaan atau insidental.
4) Pertolongan persalinan
Salah satu faktor tingginya AKI di RDTL disebabkan karena masih rendahnya
cakupan pertolongan persalinan oleh petugas kesehatan yaitu 29% sedangkan
70% persalinan ditolong oleh bukan tenaga kesehatan dan 1% tidak diketahui
penolongnya (WHO, 2015).
Penolong persalinan yang terlatih merupakan salah satu teknik yang paling
penting dalam menurunkan AKI. Sebagian besar komplikasi obstetri terjadi
pada saat persalinan berlangsung
tenaga penolong persalinan dibedakan dalam dua tipe, yaitu:
Tenaga profesional meliputi:
Dokter spesialis kandungan
Dokter umum
Bidan
7) Salah satu yang bisa dikembangkan dari ketujuh pilar tersebut adalah
melibatkan masyarakat menjadi kader kesehatan di wilayahnya.
Menurut Depkes RI (2003) kader adalah anggota masyarakat yang di
pilih dari dan oleh masyarakat, mau dan mampu bekerja bersama dalam
berbagai kegiatan kemasyarakatan secara sukarela.
Kader memiliki peranan yang sangat penting dalam pelayanan
kesehatan.
8) Selain pemberian insentif faktor lain yang bisa meningkatkan kinerja kader
adalah pemberian pelatihan kesehatan kepada kader
Pemberian pelatihan kader kesehatan masyarakat dapat memberikan
kesempatan kader untuk belajar keterampilan, menerima pendidikan dan
berinteraksi dengan staf profesional yang lebih tinggi. Pelatihan tidak hanya
menyediakan preventif, kuratif atau layanan lainnya yang relevan kepada
masyarakat, tetapi juga mengajarkan berkomunikasi dengan komunitas
penduduk. Oleh karena itu perlu adanya suatu program pelatihan inovatif bagi
para kader untuk terus meningkatkan kemampuannya dalam membantu
mewujudkan masyarakat sehat, terutama dalam menurunkan AKI dan AKB