PENDAHULUAN
kesehatan.
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Kematian dan kesakitan ibu
pelayanan dalam hal pemberian jasa kesehatan. Hal ini penting mengingat
hal ini dokter, bidan, perawat dan orang-orang berkompeten dibidang ini.
dengan Angka Kematian Ibu (AKI) atau lebih dikenal dengan istilah
masyarakat.
menunjukkan bahwa AKI sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup atau
setiap jam terdapat 2 orang ibu bersalin meninggal dunia karena berbagai
Ibu hamil yang melahirkan di rumah 51,9 persen ditolong oleh bidan,
40,2 persen oleh dukun bersalin. Khusus pada perempuan usia 10-59
nifas lima tahun terakhir, dan anak terakhir yang dilahirkan. Pemeriksaan
pergi ke dukun.
5
dan masalah yang terkait budaya dan perilaku dan tanda-tanda sakit pada
baru lahir.
kesamaan dan tujuan yang ingin dicapai bersama setuju untuk bekerja
bersama untuk tujuan yang lebih besar dan atau untuk beberapa jangka
waktu lamanya.
merawat ibu dan bayi pada masa nifas, dengan berdasarkan kesepakatan
yang telah dibuat antara bidan dengan dukun, serta melibatkan seluruh
Berbeda dengan keberadaan bidan yang rata-rata masih muda dan belum
dukun bayi tersebut bukan untuk menggantikan bidan dengan dukun bayi
bayi dari desa yang tercakup. Dukun bayi merupakan salah satu anggota
masyarakat yang tahu persis tradisi dan adat istiadat masyarakat yang
masyarakat pedesaan.
Kabupaten Kolaka, yang melakukan kerja sama dengan bidan Desa dan
dan angka kematian ibu bayi, Dalam pola kemitraan bidan dengan dukun
berbagai elemen masyarakat yang ada dilibatkan sebagai unsur yang dapat
bayi dalaam pengurangan angka kematin ibu dan bayi di Desa Tambea
Kecematan Pomalaa.
Kecematan Pomalaa.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sendiri dan orang lain, dan menemukan alternatif yang kretif bagi
atau kerja sama dari berbagai pihak, baik secara individual maupun
kelompok.
meliputi:
11
kemitraan yaitu:
yang disepakati.
b. Prinsip keterbukaan
dilakukan bersama.
yang konkrit.
3) Keterbukaan (transparansi)
14
4) Kesetaraan
5) Tanggung jawab
6) Saling melengkapi
kemitraan kesahatan :
2. Health managers
3. Health professionals
4. Academic institutions
5. Communicaties institutions
a. Model I
b. Model II
sendiri
mencakup :
a) Unsur pemerintah
Tujuan umum :
Tujuan khusus :
mencapai tujuan.
mengatur hubungan dan peran tenaga kerja secara efisien dan efektif
remunerasi.
18
2. Handoko
3. Melayu SP Hasibuan
manusia adalah ilmu dan seni mengatur peran hubungan kerja agar
dapat secara efektif dan efisien dalam rangka untuk mencapai tujuan
diperlukan.
3. Memberi Dukungan
4. Menyelesaikan Masalah
di perusahaan.
dengan manajer atau staff lain. Di sinilah peran divisi MSDM sangat
daya manusia yang baik dalam perusahaan atau bisnis maka memiliki
1. Staffing/ Employment
2. Perfomance Evaluation
3. Compensation
anggota perusahaan.
5. Personnel Research
perusahaan
6. Employe Relations
dari masa pra konsepsi, masa hamil, ibu bersalin / post partum, bayi
No.822/Menkes/SK/IX/1993
871/Menkes/SK/VIII/1994
berlaku.
dan keturunan.
24
1. Periode Kehamilan
Bidan
a. Keadaan umum,
komplikasi.
keluarga mengenai :
a. Tanda-tanda Persalinan,
perencanaan persalinan,
taksiran pertus.
a. Kartu ibu,
b. Kohort ibu,
c. Buku KIA.
7. Melakukan Laporan :
Periode Persalinan
Bidan
lahir
komplikasi
a. Kartu ibu/partograf,
c. Register persalinan.
a. Cakupan persalinan
Periode Nifas
Bidan
b. Perawatan Neonatal,
c. Pemberian Imunisasi HB 1,
e. Perawatan payudara.
keluarga mengenai :
e. ASI Ekslusif,
g. KB setelah melahirkan.
a. Kohort Bayi,
b. Buku KIA.
5. Melakukan Laporan :
a. Cakupan KN
a. Tugas mandiri
normal
menopause
dan keluarga.
kolaborasi.
keluarga.
keluarga.
kegawatdaruratan,
pada ibu dalam masa nifas yang disertai penyulit tertentu dan
1. Fungsi Pelaksana
31
berikut:
masa praperkawinan.
tertentu.
risiko tinggi.
prasekolah
wewenangnya.
wewenangnya.
2. Fungsi Pengelola
32
berikut:
kebidanan.
3. Fungsi Pendidik
berikut:
bidang keahliannya.
4. Fungsi Peneliti
kebidanan.
berencana.
diperoleh secara turun temurun dari ibu kepada anak atau dari
Periode kehamilan
Dukun
tentang:
35
a. Tanda-tanda Persalinan,
lingkungan,
a. KB setelah melahirkan,
partus.
Periode persalinan
Dukun
a. Air bersih,
b. Kain bersih.
36
jam
setelah persalinan.
Periode nifas
Dukun
penyuluhan tentang :
e. ASI Ekslusif,
g. Perawatan payudara.
melahirkan.
37
baru.
bayi pada aspek non medisya. Dalam pola kemitraan bidan dengan
2008).
persalinan menjadi mitradalam merawat ibu dan bayi pada masa nifas,
yang ada.
perilaku dan tanda-tanda sakit pada neonatal yang sulit dikenali, juga
dukun) yaitu :
Pemerintah Daerah;
Kesehatan;
41
Profesi Bidan;
Kebidanan; dan
setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun.
besar, dari sisi penyebabnya, kematian bayi ada dua macam yaitu
daerah.
per tiga dari angka di tahun 1990 atau menjadi 20 per 1000
Oleh karena itu, harus dibedakan dengan Lahir hidup ( live birth)
dan Lahir mati (fetal death ). Lahir hidup (live birth ) yaitu
apakah tali pusat sudah dipotong atau belum. Lahir Mati (fetal
fetal death ) yaitu kematian yang terjadi pada janin yang berusia
awal kehamilan.
atau lebih 500 gram, panjang badan lahir adalah sama atau lebih
Tipe kemitraan :
1. Potential Partnership
2. Nascent Partneship
Bidan desa dan
3. Complementary Partneship
Dukun Desa
4. Synergistic Partnership
(2004),
47
BAB III
METODE PENELITIAN
empiris secara ilmiah mengenai Pola Kemitraan Bidan Desa dan Dukun
yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin
berikut:
1. Kepala Desa
2. Kepala Puskesmas
3. Bidan Desa
4. Dukun Bayi
5. Masyarakat
faktor konteks, Proses dan produk sesuai dengan pendekatan dan kerangka
1. Data Primer
49
Data primer adalah jenis data yang diperoleh secara langsung dari pihak-
dan masalah yang diteliti secara mendalam dan dapat di percaya untuk
menjadi sumber data yang jelas. Selain itu, Data primer dalam penelitian
ini juga melalui pengamatan langsung terhadap peristiwa dan obyek data
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, yaitu
pendukung dan perlengkapan data primer. Dengan kata lain, data sekunder
merupakan data yang sudah diolah dan disajikan oleh pihak lain sehingga
siap dihgunakan.
penelitian ini. Data dapat di ambil dari berbagai sumber pustaka yang
analisa data lapangan dan selanjutnya akan berguna sebagai pengkayaan teori
dikembangkan oleh Miles dan Humberman (1992 : 91) yaitu analisa model
interaktif, dimana analisa data dilakukan dengan tiga cara yaitu pengumpulan
berikutnya.
51
data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Data yang
data yang di peroleh di lapangan, kemudian dari data itu dipilih mana yang
relevan dan mana yang tidak relevan dengan permasalahan dan fokus
makan segala apa yang terjadi dan apa yang harus di lakukan dapat di
menggunakan berbagai jenis matrik, grafik badan atau dalam bentuk teks
dan mudah di raih, dengan demikian peneliti dapat melihat apa yang sedang
“kesempatan intersubjektif” dengan kata lain makna yang muncul dari data