KASUBBID BINA KESERTAAN KB JALUR PEMERINTAH

DAN SWASTA
1. PENDAHULUAN

2. PENERIMAAN BARANG (RECEIVING)

3. PENYIMPANAN BARANG (STORAGE)

4. PENYALURAN (DISTRIBUTION)

5. PELAPORAN (REPORTING)
1. PENDAHULUAN

2. PENERIMAAN BARANG (RECEIVING)

3. PENYIMPANAN BARANG (STORAGE)

4. PENYALURAN (DISTRIBUTION)

5. PELAPORAN (REPORTING)
PENDAHULUAN

Alkon dan non alkon memiliki nilai yang

sangat baik dalam menunjang operasional
Program KB termasuk anggaran yang
dibutuhkan untuk
penyediaan/pembeliannya sangat besar.

Oleh karena itu alkon dan non alkon

tersebut harus dikelola dengan baik,
dengan memperhatikan prosedur tentang
penerimaan (receiving), penyimpanan
(storage), dan pendistribusian (distribution)
AKTIVITAS UTAMA DALAM
GUDANG…
1. PENERIMAAN BARANG
(RECEIVING)

2. PENYIMPANAN
(STORAGE)

3. PENYALURAN
(DISTRIBUTION)

“Dilakukan oleh Bendahara Material atau Pengelola

Gudang yang telah mengikuti pelatihan manajemen
logistik”
 Isi gudang
 Segala macam kerusakan
 Kehilangan
 Kadaluwarsa terhadap segala
isi gudang
1. PENDAHULUAN

2. PENERIMAAN BARANG (RECEIVING)

3. PENYIMPANAN BARANG (STORAGE)

4. PENYALURAN (DISTRIBUTION)

5. PELAPORAN (REPORTING)
1. PENDAHULUAN

2. PENERIMAAN BARANG (RECEIVING)

3. PENYIMPANAN BARANG (STORAGE)

4. PENYALURAN (DISTRIBUTION)

5. PELAPORAN (REPORTING)
PENERIMAAN BARANG (RECEIVING)
PEMERIKSAAN BARANG DAN DOKUMEN

Tanggal kedatangan
Jenis dan merek kontrasepsi
Jumlah
Harga satuan
IUD : each, PIL : cycle, SUNTIK : vial,
KONDOM : gross, IMPLANT : set
Tanggal pembuatan/ tahun produksi
Tanggal kadaluwarsa
Sumber dana
Nomor Batch
SBBM (Surat Bukti
Barang Masuk)

Kartu Barang

Kartu Persediaan Barang

Buku Penerimaan
Pastikan Ruang tempat
penyimpanan aman
Bersih dan bebas barang-
barang bekas atau yang mudah
terbakar
Alkon dan Non-Alkon terpisah
Terhindar dari cahaya matahari
langsung
1. PENDAHULUAN

2. PENERIMAAN BARANG (RECEIVING)

3. PENYIMPANAN BARANG (STORAGE)

4. PENYALURAN (DISTRIBUTION)

5. PELAPORAN (REPORTING)
1. PENDAHULUAN

2. PENERIMAAN BARANG (RECEIVING)

3. PENYIMPANAN BARANG (STORAGE)

4. PENYALURAN (DISTRIBUTION)

5. PELAPORAN (REPORTING)
PENYIMPANAN BARANG (STORAGE)

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyimpanan :

• Pemeliharaan dan pengamanan gudang
• Penataan produk/barang secara FIFO (First In First Out) adalah proses
pengeluaran barang berdasarkan waktu, bila masuk pertama maka harus
dikeluarkan lebih awal dan FEFO (First Expired First Out) adalah proses
pengeluaran barang berdasarkan batas kadaluarsa, bila barang yang batas
kadaluarsanya lebih awal maka harus dikeluarkan lebih awal.
• Pallet, tinggi tumpukan alkon, jarak antar pallet, suhu ruangan
penyimpanan (STANDARD PENYIMPANAN PABRIK)
• Terhindar dari cahaya matahari langsung
• Untuk penyimpanan non-kontrasepsi disusun terpisah dari alat/obat
kontrasepsi
 3 Ruangan :
1. Ruang petugas
administrasi
2. Ruang ber-AC
(khusus suntik dan
implan)
3. Ruang Alkon dan
Non-alkon
 GUDANG ALOKON

Pengunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Keluarga Berencana Tahun Anggaran 2016
 Penataan Tempat Penyimpanan Alkon
dan Non Alkon
Tinggi susunan tidak lebih dari 2 m dan jarak antara pallet
dan tembok 30 cm atau sesuai kapasitas gudang
FIFO dan FEFO
Jenis Barang
Nomor Batch
Sumber Dana
Mudah Dibaca
Terhindar dari cahaya matahari langsung
Apabila kapasitas tidak mampu menyimpan barang yang
diterima, siapkan tempat penyimpanan sementara dan
diberi penandaan yang jelas
“Kondisi penyimpanan yang salah atau
keliru dapat menyebabkan penurunan
kualitas yang akhirnya dapat
mempengaruhi tingkat keberhasilan
penggunaan alokon…”
1. PENDAHULUAN

2. PENERIMAAN BARANG (RECEIVING)

3. PENYIMPANAN BARANG (STORAGE)

4. PENYALURAN (DISTRIBUTION)

5. PELAPORAN (REPORTING)
1. PENDAHULUAN

2. PENERIMAAN BARANG (RECEIVING)

3. PENYIMPANAN BARANG (STORAGE)

4. PENYALURAN (DISTRIBUTION)

5. PELAPORAN (REPORTING)
 MEKANISME DISTRIBUSI ALOKON
Program KB Nasional
BKKBN PUSAT
GUDANG PUSAT

PUSAT
BKKBN Propinsi
GUDANG PROPINSI DAERAH

OPD KB DINKES
Kabupaten/Kodya Kabupaten/Kodya
GUDANG KAB/KOTA
LSM/RS SWASTA

Puskesmas Induk PLKB/UPTD

GUDANG PUSKESMAS
PUSTU
KLINIK SWASTA KETERANGAN

DROPPING
PUSKESDES/POLINDES
KOORDINASI
TEMBUSAN

Peserta KB PELAYANAN

KEDEPUTIAN KBKR
4. PENYALURAN (DISTRIBUTION)

• Pull Distribution System (Request System)

- Melalui Surat Permintaan
• Push Distribution System (Dropping)
- Distribusi Langsung Tanpa Permintaan
Penyaluran/pengeluaran barang dikeluarkan harus
dengan menggunakan Surat Bukti Barang Keluar (SBBK)
beserta Berita Acara oleh Bendahara Barang
Dasar SBBK adalah adanya Surat Perintah
Mengeluarkan Barang (SPMB)
Kegiatan pencatatan dilaksanakan oleh Bendahara
Barang/ Pengelola Gudang setiap kali terjadi mutasi
baik barang masuk ataupun keluar
1. PENDAHULUAN

2. PENERIMAAN BARANG (RECEIVING)

3. PENYIMPANAN BARANG (STORAGE)

4. PENYALURAN (DISTRIBUTION)

5. PELAPORAN (REPORTING)
1. PENDAHULUAN

2. PENERIMAAN BARANG (RECEIVING)

3. PENYIMPANAN BARANG (STORAGE)

4. PENYALURAN (DISTRIBUTION)

5. PELAPORAN (REPORTING)
5. PELAPORAN (REPORTING)

F/I/a/SO
Laporan stock
opname Alokon per
F/V/KB semester
Laporan Gudang

F/I/b/SO
Laporan stock opname Non
Alokon per semester
PERENCANAAN KEBUTUHAN
ALAT/OBAT KONTRASEPSI
 SIKLUS LOGISTIK
Perencanaan/
Pembelian

SIM Seleksi
Logistik Produk

Pelayanan
kepada Distribusi
klien
PERENCANAAN KEBUTUHAN
PENGUMPULAN DATA

ANALISA DATA

PENYUSUNAN RENCANA KEBUTUHAN

DATA &
KEPUTUSAN INFORMASI
PIMPINAN
Distribusi sesuai dengan kebutuhan
 Menyusun rencana kebutuhan
“CYP” = JUMLAH KONTRASEPSI YANG DIBUTUHKAN UNTUK
MELINDUNGI 1 ORANG AKSEPTOR DALAM 1 TAHUN

PIL DIPERLUKAN 13 CYCLE / TAHUN

SUNTIKAN DIPERLUKAN 4 VIALS / TAHUN

KONDOM DIPERLUKAN 6 LUSIN / TAHUN

IUD DIPERLUKAN 1 SET / 8 TAHUN

IMPLANT DIPERLUKAN 1 SET / 3 TAHUN

 Menyusun rencana kebutuhan
• Stock Pipeline = Jumlah persediaan yang
diperlukan untuk dapat menyalurkan secara terus
menerus kepada pemakai/konsumen
• Stock pipeline = safety stock + lead time
• Safety stock = jumlah cadangan alokon
(setengah dari rata2 pemakaian per bulan)
• Lead time = lama waktu yang diperlukan dari saat
memesan sampai obat tiba di klinik {bulan}
 Contoh : >>>>>>>>> ingat rumus stock pipeline = safety stock + lead time
Rata2 pemakain implant per bulan di klinik a = 50 set
Safety stock = ½ x 50 set = 25 set
Lead time = 1 minggu >>>>>>> bulatkan jadi 1 bulan
Klinik a untuk dapat melakukan pelayanan terus menerus membutuhkan
implant sebanyak
25 set + 50 set = 75 set

Minimal stock per bulan = 75 set implant

Safety stock
Kurang dari 75 set >>>>>>> KRITIS
Lead
Time
( 1 Bulan )
 Menyusun rencana 1 tahun
Dengan rumus di atas maka untuk membuat
perencanaan kebutuhan selama 1 tahun
diperlukan rumus kebutuhan untuk buffer
stock selama 6 bulan
Sehingga total cyp adalah
12 bulan + 6 bulan = 18 bulan
Tabel Tingkat Persediaan, draft
Pedoman
Penerimaan, Penyimpanan &
Penyaluran, 2018
 Menyusun rencana kebutuhan

“CYP” = JUMLAH KONTRASEPSI YANG DIBUTUHKAN UNTUK MELINDUNGI 1 ORANG

AKSEPTOR DALAM 1 TAHUN

PIL DIPERLUKAN 13 CYCLE / TAHUN DIPERLUKAN 19 CYCLE /

TAHUN

SUNTIKAN DIPERLUKAN 4 VIALS / TAHUN DIPERLUKA 6 VIALS / TAHUN

KONDOM DIPERLUKAN 6 LUSIN / TAHUN DIPERLUKAn 9 LUSIN / TAHUN
IUD DIPERLUKAN 1 SET / 8 TAHUN DIPERLUKAN 1.5 SET / 8
TAHUN

IMPLANT DIPERLUKAN 1 SET / 3 TAHUN DIPERLUKAN 1.5 SET / 3

TAHUN
PENYALURAN

NON
REQUEST
REQUEST

RATA-RATA PEMAKAIAN
X LEAD TIME
-PPM MINIMUM
X FAKTOR
- STOCK &
( MIN=3)
- DISTRIBUSI MAXIMUM
(MAX=24)

FROM :
RATA2 PEMAKAIAN/BULAN
STOCK BULAN INI

CARA :
1. FIFO
2. FEFO
3. Distribusi Dinamis
 PRODUSEN

DISTRIBUTOR
PROVINSI

GUDANG DINKES
F/V/KB KAB/KOTA

SKPD KB LSM/
KAB/KOTA RS. SWASTA
GUDANG
F/II/KB
PPLKB/
PENGENNDALI
PUSKESMAS KOORDINATOR/UPT
INDUK
PUSTU

KETERANGAN GAMBAR KLINIK SWASTA

Drop/Penyaluran
Koordinasi PUSKESDES/
Laporan POLINDES
AKSEPTOR
 BKKBN MODEL
F/V/KB
Pusat A
INFORMATION :
Gudang
= Dropping
= Cc
BKKBN = Coordination
F/V/KB
Provinsi
Gudang

F/V/KB Dinkes/BPJS Kes setempat

SKPD KB
Gudang
UPT

F/II/KB Praktik
Puskesmas Klinik Swasta RS
dokter (PD)

POSKESDES/ PUSTU/Bidan
PBM PD di Desa/ PUSLING PD PBM PBM PD
POLINDES
POSYANDU

AKSEPTOR
 BKKBN MODEL
F/V/KB
Pusat B
INFORMATION :
Gudang
= Dropping
= Cc
BKKBN = Coordination
F/V/KB
Provinsi
BPJS Kes
Gudang
Setempat

F/V/KB
SKPD KB Dinkes
LPLPO
Gudang Instalasi farmasi
UPT

Praktik dokter Puskesmas

F/II/KB Klinik Swasta RS
(PD)

POSKESDES/ PUSTU/Bidan
PD PBM PBM PBM
PBM PD POLINDES di Desa/ PUSLING
POSYANDU

AKSEPTOR
 MODEL
BKKBN C
F/V/KB
Pusat
INFORMATION :
Gudang
= Dropping
= Cc
BKKBN = Coordination
F/V/KB
Provinsi
Gudang

F/V/KB Dinkes/BPJS Kes setempat

SKPD KB
Gudang
UPT

F/II/KB Praktik dokter

Puskesmas Klinik swasta RS
(PD)

POSKESDES/ PUSTU/Bidan
PBM PD di Desa/ PUSLING PD PBM PBM PD
POLINDES
POSYANDU

AKSEPTOR