Notulen Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Tim Pendamping Keluarga
Hari/ Tanggal : Selasa, 30 Mei 2023
Peserta : TPK Seluruh Indonesia
1. Pembukaan – Bp Made Direktorat Bina Lini Lapangan BKKBN
2. Overview Elsimil – Ibu Indira Ditekda BKKBN 3. Tanya Jawab Terkait Kendala Pendampingan dan Elsimil a. Calon Pengantin Untuk pendampingan catin di elsimil bisa dilakukan dengan dua cara yakni : catin aplikasi pendampingan catin mandiri lalu TPK menarik datanya melalui elsimil TPK, atau TPK yang melakukan pendampingan catin melalui elsimil TPK Catin dianjurkan didampimi 3 bulan sebelum hari pernikahan, namun fakta dilapangan sulit karena informasi pernikahan baru diketahui rata-rata 1 bulan/ 2 minggu sebelum menikah. Jika hal ini terjadi maka TPK wajib memastikan bahwa catin dalam keadaan sehat, tidak KEK, tidak anemi dan tidak beresiko untuk melangsungkan pernikahan. Namun apabila catin masuk kategori beresiko, maka TPK menyarankan agar catin menunda kehamilan sampai kondisinya membaik yakni sehat dan siap untuk hamil. Catin yang masuk dalam elsimil adalah catin perempuan, sehingga TPK yang menginput adalah TPK yang berdomisili di catin perempuan. Tetapi diperlukan data catin laki-laki seperti NIK catin laki-laki dan kebiasaan merokok/ tidak saat menginput data catin perempuan. Kasus pernikahan karena kecelakaan (hamil duluan) masih terjadi dilapangan, maka sasaran tidak didampingi sebagai catin tetapi berdasarkan kondisi terakhir misal sedang hamil maka didampingi sebagai bumil, apabila sudah melahirkan makan didampingi sebagai bulin dan baduta b. Ibu Hamil Terdapat kasus Ibu Hamil pindahan tetapi tidak memiliki identitas, padahal bumil tersebut beresiko (miskin dan anak rapat) apakah bisa didampingi tanpa identitas? Untuk kasus khusus tanpa identitas terutama keluarga beresiko, bisa didampingi tanpa identitas dengan mengisi NIK 9 sebanyak 15 kali, dan digit ke 16 bisa disesuaikan (yang belum ada). Nanti di system akan terbaca sebagai sasaran tanpa identitas. c. Ibu Bersalin d. Baduta Sistem dalam elsimil mengacu pada Permenkes terkait antropometri BB TB per usia, apabila saat meginput data baduta kemudian keterangannya beresiko artinya memang baduta tersebut beresiko bisa dibawah/ diatas standar/ median. Yang harus dilakukan TPK adalah di pendampingan bulan berikutnya apakah sudah ada perbaikan atau masih beresiko, jika masih sama mohon segera dikonsultasikan ke tenaga kesehatan. Baduta yang didampingi oleh TPK diutamakan adalah baduta beresiko (keluarga 4T, tidak memiliki jamban, tidak mengkonsumsi makanan layak, tidak menggunakan kontrasepsi) tetapi karena tujuan TPK salah satunya adalah membantu keluarga mendampingi pertumbuhan dan perkembangan anak, maka seluruh baduta bisa didampingi. Ada bayi kembar sehat kalau dimasukkan di sistem keterangannya beresiko karena terlalu dekat, ini terjadi karena kesalahan system yang belum bisa membaca kasus khusus tersebut. Akan dilakukan perbaikan pada system oleh BKKBN pusat, maka TPK harus tetap menginput dan mengabaikan dulu keterangan beresiko Tim Audit Kasus Stunting, memiliki data sasaran baduta yang berbeda dengan data sasaran TPK, dikarenakan perbedaan data Kemenkes (penimbangan serentak) dan BKKBN (Verval). Sebaiknya tidak menjadi masalah dilapangan, biarkanlah pembuat kebijakan yang akan menentukan data yang akan digunakan. Yang terpenting semua sasaran dapat didampingi. e. Permasalahan Lain Banyak data sasaran dari wilayah lain yang nyasar masuk dalam aplikasi dan data sasaran sendiri hilang dari aplikasi. Hal ini kemungkinan terjadi karna adanya kesalahan saat proses login, admin dan password TPK se Indonesia diambilkan dari nama depan yang memilki peluang nama yang sama. Untuk mencegah terjadinya salah login maka yang bisa dilakukan adalah : memastikan biodata TPK saat pertama masuk, ganti password. Untuk sasaran yang terlanjur nyasar ke aplikasi bisa dihapus dan untuk mencari sasaran yang hilang bisa dikomunikasikan ke PLKB wilayah dan selanjutnya ditanyakan ke BKKBN pusat untuk dilihat di server. Tugas TPK adalah mendampingi sasaran dan memasukan data ke elsimil, selanjutnya akan muncul keterangan resiko atau tidak sesuai indikator yang beresiko. Jika beresiko maka TPK wajib melakukan penanganan seperti penyuluhan, fasilitasi, memberikan rujukan dsb (tergantung indikator mana yang beresiko). Kemudian memastikan bantuan yang diterima sasaran tepat dan sesuai penggunaannya. Contoh : sasaran beresiko karena tidak mampu kemudian difasilitasi TPK untuk mendapatkan bantuan social seperti BLT, lalu TPK memastikan BLT tersebut digunakan untuk membeli bahan pangan guna menambah gizi/ nutrisi sasaran bukan digunakan ke hal lain. Untuk input data ke elsimil bisa dillakukan mundur (dikumpulkan diakhir bulan) namun pastikan tanggal pendampingan diisi sesuai dengan kenyataan pendampingan dilapangan.