Anda di halaman 1dari 6

NOTULEN DALAM RANGKA KEGIATAN

SOSIALISASI E- KOHORT BAGI BIDAN PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT


TANGGAL 24-25 MARET 2022

I. TUJUAN : Agar Bidan mampu

1. Memahami aplikasi e-kohort sebagai suatu pencatatan dan


penyimpanan data dalam rangka memantau perkembangan
kesehatan ibu dan anak
2. Mampu memasukan data-data yang di perlukan dalam
aplikasi e-kohort

II. TEMPAT DAN TGL PELAKSANAAN : Aula Dinas Kesehatan ( bagi bidan
koordinator ) dan puskesmas masing-masing, 24-25 Maret
2022

III. PESERTA : - Bidan koordinator seluruh Puskesmas Kabupaten Blitar


- Bidan desa seluruh Puskesmas Kabupaten Blitar

IV. Nara Sumber: - Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar


- PT Dimensi Teknologi Informatika

V. Metode : Ceramah , Tanya jawab

VI. Materi yang diberikan :

Narasumber : ibu Usni indriyanti ( PT Dimensi Teknologi Informatika )


Aplikasi E-kohort KIA adalah suatu aplikasi yang dikembangkangkan untuk
kepentingan pencatatan dan penyimpanan data serta sebagai alat bantu analisis
bagi Puskesmas dalam memantau perkembangan dan kesehatan ibu/anak.
Alur kegiatan dalam aplikasi ini dimulai dari melakukan pelayanan kesehatan
ibu, pelayanan kesehatan bayi, lalu menampilkan laporan dan dashboard terhadap
kesehatan ibu dan bayi. Pemantauan pada masa kehamilan biasa disebut dengan
istilah ANC atau Ante Natal Care. Pasca persalinan sering disebut sebagai PNC
atau Post natal Care, sedang urutan pemantauan bayi diawali dari pemeriksaan
masa neonates, pemeriksaan bayi hingga periode pemeriksaan balita.
1. Akun dinas kesehatan
 Mendaftarkan akun fasilitas kesehatan di wilayahnya ( Puskesmas, Rumah
Sakit, Bidan Praktik Mandiri, Klinik )
 Memantau laporan puskesmas dan perdesa
 Memverifikasi sasaran jampersal yang di input puskesmas
2. Akun Puskesmas
 Mendaftarkan akun tenaga kesehatan sesuai wilayah kerjanya
 Menginput data sasaran jampersal
 Melihat laporan perdesa
3. Akun Tenaga Kesehatan
 Menginput data ibu hamil dan data pelayanan KIA
 Melihat laporan dari Data yang sudah di input

Akun puskesmas mendaftarkan tenaga kesehatan yang ada di wilayahnya.


Kemudian akun Nakes bisa login ekohort.kemkes.go.id dengan Username :
nomer telepon masing2 yang sudah di daftarkan, password 123456.untuk
selanjutnya melakukan penginputkan data ibu hamil dilakukan lewat akun
Nakes.

4. Mendaftarkan akun tenaga kesehatan melalui akun puskesmas


a. Akun dinkes login ke aplikasi ekohort.kemkes.go.id dengan username dan
password yang sudah ditentukan
b. Kemudian akan muncul tampilan sebelah kiri muncul menu data tenaga
kesehatan, kemudian pilih lagi menu data tenaga medis  pilih add data
medis tenaga new kemudian akan muncul 3 step pengisian.
c. Step 1 identitas nakes ( NIK,NIP,NO HP dll) no hp ini yang akan menjadi
username dari tenga medis itu
d. Step 2 terdiri dari lembaga kesehatan yang dintempati nakes, profesi,
kepegawaianya, ada kode setuju di kanan di klik yes, kemudian jika sudah
terisi klik save
e. Step 3 kode sisrut, kode BPJS, no rekening klaim jampersal. Kik save jika
sudah selesai.
f. Jika ingin merubah data maka klik ubah sebelah kanan
g. Untuk selanjutnya nakes tersebut dapat login ke aplikasi e-kohort
menggunakan username no HP.

A. DATA PELAYANAN IBU


 Pendaftaran ibu baru melalui akun Nakes
1. Apabila ibu hamil sudah di input oleh puskesmas A, kemudian dia periksa di
wilayah kerja puskesmas B maka saat pelayanan kita tinggal mencari data
di e kohort.
2. Bila ibu hamil belum sama sekali periksa ke nakes dan belum masuk e-
kohort maka langsung di input dengan data ibu baru.
3. Untuk pengecekan apakah ibu hamil sudah masuk data e-kohort dengan
memasukan NIK. Maka akan muncul data nakes, faskes, HPHT,
HPL,kehamilan keberapa, tranportasi yg digunakan,daftar pendonor, factor
resiko,dan lain2.
4. Terdapat fitur pantau untuk melihat status perkembangan kondisi ibu,
apabila ibu meninggal,Aplikasi E-kohort akan terintegrasi dengan Aplikasi
MPDN.
5. Menghapus data hanya bisa dilakukan oleh akun yang pertama menginput,
dan data yg sudah terhapus tidak bias terecord lagi, oleh karena itu perlu
dipastikan apakah data yang kita hapus memang tidak diperlukan.
6. Pada step ke 1 identitas ibu dan suami
7. Pada step 2 riwayat klinis, HPL, HPHT, riwayat ibu
8. Pada step 3 merupakan riwayat awal atau riwayat kehamilan sebelumnya
9. Pada step 4 terdapat foto ibu dan inform concent, faskes dan nakes
penampung.
10. Pada step 5 terdapat Faktor resiko, dan faktor resiko social
11. Kemudian data disimpan

 Penginputan data ANC


1. Pastikan ibu sudah terdaftar di e-kohort
2. Dari akun nakes muncul data ibu baru, dan muncul fitur ANC warna ungu –
klik mulai monitoring-klik tambahkan data pelayanan ANC, kemudian
akan muncul 5 tahapan yang harus terlengkapi.
3. Tahap 1 beberapa identitas sudah terisi otomatis, tinggal melengkapi yang
ada tanda bintang merah.
4. Tahap 2-4 hasil pemeriksaan ibu yang harus disi sesuai hasil pemeriksaan.
5. Tahap 5 tentang factor resiko ibu, riwayat penyakit.
6. Bila sudah sesuai klik save.
7. Setelah semua terinput maka data tentang ibu akan tersimpan. Riwayat ibu
periksa dengan nakes siapa dan di input oleh nakes siapa akan terlihat.

 Cara memasukan data persalinan pada aplikasi e-kohort KIA


1. Pada dasbort awal aplikasi sebelah kiri ada menu data pelayanan kemudian
pilih Lahir kemudian muncul 3 step.
2. Step 1 data ibu yang sudah terisi, kemudian tinggal di klik lahir dan di
sesuaikan dengan kondisi persalinan saat itu.kondisi ibu, kondisi bayi,
tempat kelahiran dll
3. Step ke 2 identitas bayi, terdapat data NIK bayi itu sudah terinput dari
system, itu bukan yang asli dan nantinya masih bias dirubah. Terdapat data
kelahiran bayi meliputi BB
4. Step 3 riwayat proses kelahiran ibu dari kala 1 sampai kala 3 dan di isi
secara manual ada tanggal dan jam nya.
5. Setelah ke 3 step selesai klik save maka pemeriksaan persalinan ibu
berhasil terdimpan dan akan muncul di dashboard aplikasi.
6. Jika ingin merubah data pilih ubah. Hanya akun nakes yang mendaftarkan
ibu yang bias menghapus data.

 Proses Input data PNC


1. Klik menu PNC tambahkan PNC ibu hamil yang baru, kemudian akan
muncul 3 step
2. Step 1 nata ibu nifas sudah terisi otomatis, ada beberapa data saja yang
perlu dilengkapi, pilih Save
3. Step 2 pemeriksaan ibu, BB,lila,TD,nadi. Dan juga ada permasalahan ibu
nifas, pilih Save
4. Step 3 pemberian tablet Fe, Vit A, metode kontrasepsi, status covid, terapi
tindakan kemudian klik save untuk menyimpan data.
5. Kemudian akan muncul tampilan data ibu yang sudah terinput di
dashboard.
6. Jika ingin mengisi kembali kunjungan PNC berikutnya maka klik tombol
tambahan PNC ibu hamil yang baru

 Proses input Neonatus jika anak sudah terdaftar di e-kohort


1. Klik menu N pada pelayanan ibu atau masuk kepelayanan anak.
2. Ada pilihan ikon N untuk usia 0-28 hari dan ikon bayi untuk usia 1 bulan
sampai 1 th
3. Kemudian pilih tambahkan pelayanan kesehatan neonatal ada 2 step
4. Step 1 ada ID bayi, hasil pemeriksaan bayi, lokasi skrening,nama nakes,
kode lembaga,iIMD, ASi Eksklusif
5. Step 2 hasil pemeriksaan bayi, PB,BB,Lika,pemeriksaan fisik bayi,
pemeriksaan tali pusat, inj vit K, salep mata. Pemeriksaan neonates dari ibu
yang punya riwayat penyakit. Tanggal konsul lanjutan secara otomatis akan
terisi 1 bulan dari tanggal kunjungan. Tp klo mau di rubah sesuai jadwal
kunjungan juga bias.
6. Kemudian klik save, maka pemeriksaan Neonatus berhasil tercatat.

 Proses input Neonatus jika anak belum terdaftar di e-kohort


1. pilih ikon daftarkan bayi baru, kemudian tambahkan data bayi baru lahir
tersebut.
2. Lengkapi data-data seperti data input data Neonatus tadi.
Proses input data bayi kedalam aplikasi e-kohort
1. Sama seperti pemeriksaan neonates, hanya usianya yang berbeda.
2. Klik menu pelayanan anak pada dashboard apliasi tambahkan data
pelayanan bayi untuk bayi yang belum pernah terinput.
3. Pilih menu pencarian kemudian masukan nama ibu. Pastikan dta ibu benar
sesuai orang tua bayi. Kemudian tinggal melengkapi data bayi tersebut.
4. Terdapat 3 step yaitu
5. Step 1 identitas bayi yang perlu dilengkapi
6. Step ke 2 hasil pemeriksaan meliputi BB,PB,informasi tentang persalinan
ibunya,kode lembaga dan nama nakes. Foto bayi opsional bias di isi bias
tidak.
7. Step 3 riwayat persalinan bayi tersebut. Factor resiko keluhan dari bayi
tersebut sesuai hasil pemeriksaan saat itu ( demam, diare, dll )
8. Terdapat fitur SDIDTK seperti yang terdapat pada buku KIA

 PROSES INPUT DATA JAMPERSAL


1. Penginputan data sasaran jampersal dimulai dari akun nakes menginput
data sasaran ibu hamil, kemudian dilanjutkan akun puskesmas menginput
sasaran jampersal.
2. Yang bias menginput sasaran jampersal hanya akun puskesmas.
3. Setelah akun nakes menginput data ibu hamil, akun puskesmas
memasukan data sasaran jampersal yang akan diajukan ke Dinkes. Pada
dashboard pilih ikon jampersal kemudian masukan NIK ke data sasaran
peserta jampersal. Kemudian pilih tambahkan data pasien. Kemudian data
tersebut sudah akan terinput sebagai sasaran jampersal.
4. Masukan NIK tersebut kemudian akan muncul ikon bahwa NIK tersebut
sudah terdaftar di e-kohort. Jika belum maka harus memasukan dulu ke e-
kohort.
5. Cek data yang muncul apakah sudah sesuai.jika sudah sesuai maka klik
save.
6. Selanjutnya akan muncul data sasaran peserta jampersal pada tampilan
awal
7. kemudian akan di verifikasi oleh Dinkes dan di validasi di Kemenkes.
Dari Aplikasi e-kohort kita bisa mengetahui rekapan pelaporan KIA seperti K1,
K4, K6. Untuk data yang sudah terhapus maka sudah tidak terdapt di riwayat
rekapan pelaporan. Laporan rekapan bias di download dan di print.
Dari aplikasi e-kohort juga terintegrasi dengan aplikasi MPDN untuk kasus
kematian ibu/bayi.

Anda mungkin juga menyukai